Anda di halaman 1dari 16

Penatalaksanaan Keracunan

Penanganan darurat yang bisa diberikan kepada korban


keracunan antara lain:
1. Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan
memberi korban minum air
putih atau susu sesegera mungkin. Jangan beri jus buah atau
asam cuka untuk menetralkan
racun.
2. Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan merangsang korban
untuk muntah.
3. Usahakan korban untuk muntah dengan wajah menghadap ke bawah
dengan kepala
menunduk lebih rendah dari badannya agar tak tersedak.
4. Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat.
5. Jangan memberi minuman atau berusaha memuntahkan isi perut
korban bila ia dalam keadaan
pingsan. Jangan berusaha memuntahkannya jika tidak tahu
racun apa yang ditelan.
6. Jangan berusaha memuntahkan korban bila menelan bahan-bahan
seperti pembersih toilet,
cairan antikarat, cairan pemutih, sabun cuci, bensin, minyak
tanah, tiner serta cairan pemantik
api.
Zat asam akan menyebabkan kerusakan lebih parah pada lambung atau
esofagusnya jika dimuntahkan. Sedangkan produk BBM yang
dimuntahkan dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
KESETRUM
Pertolongan Pertama Untuk Korban Kesetrum
Listrik tegangan tinggi bisa berakibat bahaya dan fatal jika
mengenai tubuh.
Apabila pertama kali melihat orang yang tersengat listrik, sebaiknya
bersikap tenang namun tetap waspada.
Jangan menyentuh korban saat listrik masih menyala karena berisiko
tersengat juga

Penatalaksanaan korban kesetrum


Hal-hal yang dapat dilakukan apabila melihat korban kesetrum
antara lain:
1. Jika mungkin, matikan sumber listrik atau suruhlah orang lain
untuk mematikannya.
2. Sangat penting untuk memindahkan korban dengan hati-hati.
Pakailah alas kering seperti koran, papan, selimut, matras karet
atau baju kering.
3. Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan yang basah.
Jangan menyentuh korban sampai ia terbebas dari sengatan.
4. Bila korban tak bernapas, buka jalan pernapasan dan lakukan
pernapasan buatan
Pertolongan Pertama
pada Perdarahan
Perdarahan luar
1. Perdarahan Vena = berwarna agak gelap dan mengalir spontan
2. Perdarahan Arteri = berwarna terang dan memancar, perdarahan
tipe ini bisa menyebabkan kondisi kritis karena cepat kehilangan
darah
Penatalaksanaan

Menekan langsung pada daerah yang terluka adalah salah satu


tindakan yang dapat dilakukan untuk menghentikan perdarahan,
walaupun menyebabkan rasa sakit pada bagian tersebut
Penatalaksanaan
Cara penekanan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Letakkan kain tebal yang bersih atau steril seperti saputangan,
potongan handuk atau
lembaran kain langsung pada area yang terluka. Kemudian tekan
perlahan dengan telapak
tangan Anda. Apabila tidak ada kain, gunakan tangan atau jari
untuk menekan.

2. Teruskan menekan dengan tekanan konstan.


3. Jangan melepaskan kain yang digunakan untuk menekan luka.
4. Apabila darah telah memenuhi kain, jangan dilepas, tetapi tambahkan
dengan kain baru
dan letakkan di atasnya. Kemudian lanjutkan lagi menahannya
dengan tangan Anda.
5. Apabila perdarahan terhenti atau berkurang, gunakan perban untuk
diikatkan pada kain
penutup luka.
6. Tali perban jangan terlalu kencang untuk menghindari aliran darah
arteri terhenti.
7. Usahakan luka pada posisi di atas organ jantung.
Penatalaksanaan
PERDARAHAN DALAM
Perdarahan Dalam

Berbeda dengan perdarahan luar, perdarahan dalam seringkali


tidak kelihatan. Bila seseorang terkena pukulan, terjatuh atau
kecelakaan lain, sebaiknya kemungkinan ini perlu diantisipasi.
Gejala Perdarahan dalam
Gejala-gejala perdarahan dalam adalah:
-

Korban muntah berwarna gelap seperti kopi atau merah pekat


Batuk darah berwarna merah segar dan atau berbusa
Tinja berwarna hitam bercampur darah merah
Muka terlihat pucat
Tubuh kedinginan atau kulit terasa lembab
Mata berkunang-kunang
Perut membesar
Gelisah
Kehausan
Ketakutan
Kebingungan

Penatalaksanaan
Apabila menemukan kondisi seperti ini, penanganan yang

dapat dilakukan adalah:


- Jaga korban agar tetap lancar bernapas
- Usahakan korban tenang untuk menghindari syok
- Jangan pindahkan korban jika mengalami luka di bagian kepala, leher
dan tulang belakang
- Jika tidak ada indikasi luka dan tidak mengalami syok, pindahkan
dengan posisi tidur
- Jangan memberi minum pada korban
- Periksa kembali dan tangani bila ada luka lain seperti patah tulang
- Panggil paramedis atau bawa segera ke dokter atau unit gawat darurat
Pertolongan Pertama pada Asma dan Serangan Jantung
ASMA
Pertolongan Pertama pada Penderita Asma
Asma terjadi akibat peradangan pada saluran napas akibat terlalu
responsif terhadap suatu rangsangan. Akibatnya, saluran napas
menjadi sempit dan diperparah dengan pengeluaran lendir. Penderita
akan merasa kesulitan bernapas, terutama saat menghembuskan
napas.
Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tandatandanya adalah terlihat sulit bernapas dengan periode
menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi
mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru,
serta jika dibiarkan bisa menyebabkan pingsan.
Penatalaksanaan Asma
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Tenangkan penderita
2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat
3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri
5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi
6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera
bawa layanan medis
7. Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medis

8. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita


lebih nyaman dalam
keadaan duduk
9. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit
berbicara
SERANGAN JANTUNG
Pertolongan Pertama untuk Serangan Jantung
Jika seseorang mengalami gejala serangan jantung, maka
bisa lakukan hal berikut ini:
1. Duduklah atau berbaring. Hentikan segala aktifitas dan jangan lakukan
banyak gerakan.
Banyak bergerak dapat memperburuk kerusakan tubuh akibat
serangan jantung.
2. Telepon nomor darurat untuk meminta pertolongan. Segera hubungi
rumah sakit terdekat atau
minta orang lain untuk menghubungi ambulans. Jangan buang
waktu untuk segera
telepon dokter pribadi, teman atau anggota keluarga lainnya.
3. Jika dokter telah memberikan tablet nitroglyserin, segera minum obat
tersebut. Obat tersebut
bisa dikonsumsi setiap 5 menit sekali satu tablet sampai rasa
sakitnya hilang. Jangan
mengkonsumsi tablet nitroglyserin jika tidak diberikan dokter.
4. Mengunyah aspirin asal tidak mengalami alergi. Aspirin akan
menghambat penggumpalan
darah dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah
aspirin selama serangan
jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.
5. Kenali tanda-tanda serangan jantung dan bawa selalu obat-obatan yang
diberikan dokter.
Pertolongan yang cepat bisa mencegah kerusakan serius pada
jantung dan memungkinkan
pasien untuk bertahan hidup.

Pertolongan Pertama pada Asma dan Serangan Jantung


ASMA
Pertolongan Pertama pada Penderita Asma
Asma terjadi akibat peradangan pada saluran napas akibat terlalu
responsif terhadap suatu rangsangan. Akibatnya, saluran napas
menjadi sempit dan diperparah dengan pengeluaran lendir. Penderita
akan merasa kesulitan bernapas, terutama saat menghembuskan
napas.
Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tandatandanya adalah terlihat sulit bernapas dengan periode
menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi
mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru,
serta jika dibiarkan bisa menyebabkan pingsan.
Penatalaksanaan Asma
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Tenangkan penderita
2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat
3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri
5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi
6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera
bawa layanan medis
7. Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medis
8. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita
lebih nyaman dalam
keadaan duduk
9. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit
berbicara
SERANGAN JANTUNG
Pertolongan Pertama untuk Serangan Jantung
Jika seseorang mengalami gejala serangan jantung, maka
bisa lakukan hal berikut ini:

1. Duduklah atau berbaring. Hentikan segala aktifitas dan jangan lakukan


banyak gerakan.
Banyak bergerak dapat memperburuk kerusakan tubuh akibat
serangan jantung.
2. Telepon nomor darurat untuk meminta pertolongan. Segera hubungi
rumah sakit terdekat atau
minta orang lain untuk menghubungi ambulans. Jangan buang
waktu untuk segera
telepon dokter pribadi, teman atau anggota keluarga lainnya.
3. Jika dokter telah memberikan tablet nitroglyserin, segera minum obat
tersebut. Obat tersebut
bisa dikonsumsi setiap 5 menit sekali satu tablet sampai rasa
sakitnya hilang. Jangan
mengkonsumsi tablet nitroglyserin jika tidak diberikan dokter.
4. Mengunyah aspirin asal tidak mengalami alergi. Aspirin akan
menghambat penggumpalan
darah dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah
aspirin selama serangan
jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.
5. Kenali tanda-tanda serangan jantung dan bawa selalu obat-obatan yang
diberikan dokter.
Pertolongan yang cepat bisa mencegah kerusakan serius pada
jantung dan memungkinkan
pasien untuk bertahan hidup.
Pertolongan Pertama pada Asma dan Serangan Jantung
ASMA
Pertolongan Pertama pada Penderita Asma
Asma terjadi akibat peradangan pada saluran napas akibat terlalu
responsif terhadap suatu rangsangan. Akibatnya, saluran napas
menjadi sempit dan diperparah dengan pengeluaran lendir. Penderita
akan merasa kesulitan bernapas, terutama saat menghembuskan
napas.
Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tandatandanya adalah terlihat sulit bernapas dengan periode
menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi

mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru,
serta jika dibiarkan bisa menyebabkan pingsan.
Penatalaksanaan Asma
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Tenangkan penderita
2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat
3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri
5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi
6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera
bawa layanan medis
7. Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medis
8. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita
lebih nyaman dalam
keadaan duduk
9. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit
berbicara
SERANGAN JANTUNG
Pertolongan Pertama untuk Serangan Jantung
Jika seseorang mengalami gejala serangan jantung, maka
bisa lakukan hal berikut ini:
1. Duduklah atau berbaring. Hentikan segala aktifitas dan jangan lakukan
banyak gerakan.
Banyak bergerak dapat memperburuk kerusakan tubuh akibat
serangan jantung.
2. Telepon nomor darurat untuk meminta pertolongan. Segera hubungi
rumah sakit terdekat atau
minta orang lain untuk menghubungi ambulans. Jangan buang
waktu untuk segera
telepon dokter pribadi, teman atau anggota keluarga lainnya.

3. Jika dokter telah memberikan tablet nitroglyserin, segera minum obat


tersebut. Obat tersebut
bisa dikonsumsi setiap 5 menit sekali satu tablet sampai rasa
sakitnya hilang. Jangan
mengkonsumsi tablet nitroglyserin jika tidak diberikan dokter.
4. Mengunyah aspirin asal tidak mengalami alergi. Aspirin akan
menghambat penggumpalan
darah dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah
aspirin selama serangan
jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.
5. Kenali tanda-tanda serangan jantung dan bawa selalu obat-obatan yang
diberikan dokter.
Pertolongan yang cepat bisa mencegah kerusakan serius pada
jantung dan memungkinkan
pasien untuk bertahan hidup.
Pertolongan Pertama pada Asma dan Serangan Jantung
ASMA
Pertolongan Pertama pada Penderita Asma
Asma terjadi akibat peradangan pada saluran napas akibat terlalu
responsif terhadap suatu rangsangan. Akibatnya, saluran napas
menjadi sempit dan diperparah dengan pengeluaran lendir. Penderita
akan merasa kesulitan bernapas, terutama saat menghembuskan
napas.
Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tandatandanya adalah terlihat sulit bernapas dengan periode
menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi
mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru,
serta jika dibiarkan bisa menyebabkan pingsan.
Penatalaksanaan Asma
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Tenangkan penderita
2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat
3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri

5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi


6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera
bawa layanan medis
7. Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medis
8. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita
lebih nyaman dalam
keadaan duduk
9. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit
berbicara
SERANGAN JANTUNG
Pertolongan Pertama untuk Serangan Jantung
Jika seseorang mengalami gejala serangan jantung, maka
bisa lakukan hal berikut ini:
1. Duduklah atau berbaring. Hentikan segala aktifitas dan jangan lakukan
banyak gerakan.
Banyak bergerak dapat memperburuk kerusakan tubuh akibat
serangan jantung.
2. Telepon nomor darurat untuk meminta pertolongan. Segera hubungi
rumah sakit terdekat atau
minta orang lain untuk menghubungi ambulans. Jangan buang
waktu untuk segera
telepon dokter pribadi, teman atau anggota keluarga lainnya.
3. Jika dokter telah memberikan tablet nitroglyserin, segera minum obat
tersebut. Obat tersebut
bisa dikonsumsi setiap 5 menit sekali satu tablet sampai rasa
sakitnya hilang. Jangan
mengkonsumsi tablet nitroglyserin jika tidak diberikan dokter.
4. Mengunyah aspirin asal tidak mengalami alergi. Aspirin akan
menghambat penggumpalan
darah dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah
aspirin selama serangan

jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.


5. Kenali tanda-tanda serangan jantung dan bawa selalu obat-obatan yang
diberikan dokter.
Pertolongan yang cepat bisa mencegah kerusakan serius pada
jantung dan memungkinkan
pasien untuk bertahan hidup.
BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
PENDAHULUAN
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat
pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal
dengan Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS).
Sedangkan bantuan yang diberikan pada pasien /korban yang dilakukan
dirumah sakit sebagai kelanjutan dari BHD disebut Bantuan Hidup
Lanjut/Advance Life Support (ALS).
SISTEM PERNAPASAN & SISTEM SIRKULASI
Kedua sistem ini penting untuk mempertahankan hidup.
Sistem pernafasan mensuplai oksigen (O2) kedalam tubuh
mengeluarkan karbondioksida (CO2)
Sistem pernapasan & sirkulasi
Sistem sirkulasi bertanggungjawab menyalurkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh.
Sistem sirkulasi terdiri dari: Jantung, Pembuluh Darah ( Arteri, Vena,
Kapiler), Darah dan komponen-komponennya
Tujuan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
1.

Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas)

2.
Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi (fungsi jantung)
dan ventilasi (fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang
mengalami henti jantung atau henti nafas melalui Cardio Pulmonary
Resuciation
(CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP).
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Adalah suatu usaha untuk mengembalikan fungsi sistem cardio respirasi
dan otak agar menjadi normal dalam waktu singkat (4-6 menit)
Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi. Mati klinis
dapat reversible. Pasien /korban mempunyai kesempatan waktu selama 4-

6 menit untuk dilakukan resusitasi,sehingga memberikan kesempatan


kedua sistem tersebut berfungsi kembali.
Mati Biologis
Terjadi kematian sel, dimana kematian sel dimulai terutama sel otak
dan bersifat irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 10 menit dari henti
jantung.
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Dalam melakukan RJP dibagi menjadi dua tahap:
a. Survei Primer ( Primary Survey)
Dapat/boleh dilakukan oleh setiap orang ( orang awam) yang sudah
dilatih Bantuan Hidup Dasar (BHD).
b. Survei Sekunder (Secondary survey)
Dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis terlatih dan
merupakan lanjutan dari survei primer (advance)
SURVEI PRIMER
Dirumuskan dengan huruf abjad : A, B, C :
A

airway

( kelancaran jalan nafas)

breathing

(pernafasan)

circulation

(sirkulasi)

A (AIRWAY) Jalan Nafas


1.

Pemeriksaan Jalan Nafas


- Memastikan jalan nafas bebas dari sumbatan karena benda asing
- Bila sumbatan ada bebaskan dengan tehnik cross finger

Cara melakukan teknik cross finger


a.

Silangkan ibu jari dan telunjuk penolong

b. Letakkan ibu jari pada gigi seri bawah korban/pasien dan jari telunjuk
pada gigi seri atas
c. Lakukan gerakan seperti menggunting untuk membuka mulut
pasien/korban.
d. Periksa mulut setelah terbuka apakah ada cairan,benda asing yang
menyumbat jalan nafas.

2.

Membuka Jalan Nafas

Pasien/korban tidak sadar tonus otot menghilang lidah dan


epiglotis akan menutup farink dan larink menyebabkan sumbatan jalan
nafas
*Keadaan ini dapat dibebaskan dengan cara menengadahkan kepala
dan menopang dahi ( Head tilt Chin lift) dan manuver pendorongan
mandibula ( Jaw thrush manuver).
Teknik CROSS FINGER
Manuver pembebasan jalan nafas
Cara melakukan tehnik Head tilt chin lift
a.

Letakkan tangan pada dahi pasien/korban

b.
Tekan dahi sedikit mengarah ke depan dengan telapak tangan
penolong.
c.
Letakkan ujung jari tangan lainnya dibawah bagian ujung tulang
rahang pasien/korban
d.
Tengadahkan kepala dan tahan/tekan dahi pasien/korban secara
bersamaan sampai kepala pasien/korban pada posisi ekstensi.

Cara melakukan tehnik jaw thrust manuver


a.

Letakkan kedua siku penolong sejajar dengan posisi pasien/korban

b.

Kedua tangan memegang sisi kepala pasien/korban

c.

Penolong memegang kedua sisi rahang

d.
Kedua tangan penolong menggerakkan rahang keposisi depan
secara perlahan
e.

Pertahankan posisi mulut pasien/korban tetap terbuka

Manuver pembebasan jalan nafas


HEAD TILT, CHIN LIFT
JAW THRUST
B ( BREATHING) Bantuan Nafas
1.Memastikan pasien/korban tidak bernafas (LOOK, FEEL, LISTEN)
- melihat (LOOK) pergerakan naik turunnya dada

- mendengar (LISTEN) bunyi nafas dan merasakan (FEEL) hembusan


nafas, dengan teknik penolong mendekatkan telinga diatas mulut dan
hidung pasien/korban sambil tetap mempertahankan jalan nafas tetap
terbuka. Dilakukan tidak lebih dari 10 detik

2.Memberikan bantuan nafas


Bantuan nafas dapat dilakukan melalui:
- mulut ke mulut
- mulut ke hidung
- mulut ke stoma( lubang yang dibuat pada tenggorokan)
* Bantuan nafas diberikan sebanyak 2 kali, waktu tiap kali hembusan 1,5
2 detik dan volume 700 ml 1000 ml (10 ml/kg atau sampai terlihat
dada pasien/korban mengembang.Konsentrasi oksigen yang diberikan 16
17 %. Perhatikan respon pasien.
LOOK, FEEL, LISTEN
Cara Memberikan Bantuan Pernafasan :
o

Mulut ke mulut

Merupakan cara yang cepat dan efektif. Pada saat memberikan


penolong tarik nafas dan mulut penolong menutup seluruhnya mulut
pasien/korban dan hidung pasien/korban harus ditutup dengan telunjuk
dan ibu jari penolong.

Mulut ke hidung

Direkomendasikan bila bantuan dari mulut korban tidak


memungkinkan,misalnya pasien/korban mengalami trismus atau luka
berat.Penolong sebaiknya menutup mulut pasien/korban pada saat
memberikan bantuan nafas.

Mulut ke stoma

Dilakukan pada pasien/korban yang terpasang trakheostomi atau


mengalami laringotomi.
Cara memberikan napas buatan
Mulut ke Mulut
Mulut ke Hidung

C (CIRCULATION) sirkulasi
1. Memastikan ada tidaknya denyut jantung pasien/korban
Meraba arteri karotis didaerah leher pasien/korban dengan cara:
- Dua atau tiga jari penolong meraba pertengahan leher sehingga
teraba trakea, kemudian digeser ke arah penolong kira-kira 1-2 cm, raba
dengan lembut selama 5 sampai 10 detik
*Bila denyut teraba, penolong harus memeriksa pernafasan Bila
tidak ada nafas, berikan bantuan nafas 12 kali/menit.
Bila ada nafas, pertahankan airway
Meraba Arteri Carotis
2.

Memberikan bantuan sirkulasi

Jika dipastikan tidak ada denyut jantung berikan bantuan


sirkulasi atau
kompresi jantung luar dengan cara:
o
Tiga jari penolong ( telunjuk,tengan dan manis) menelusuri tulang
iga pasien/korban yang dekat dengan sisi penolong sehingga bertemu
tulang dada (sternum)
o
Dari tulang dada (sternum) diukur 2- 3 jari ke atas. Daerah tersebut
merupakan tempat untuk meletakkan tangan penolong.
o
Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cara menumpuk
satu telapak tangan diatas telapak tangan yang lain.Hindari jari-jari
menyentuh dinding dada pasien/korban.
o
Posisi badan penolong tegak lurus menekan dinding dada
pasien/korban dengan tenaga dari berat badannya secara teratur
sebanyak 30 kali dengan kedalaman penekanan 1,5 2 inchi ( 3,8 5
cm)
o
Tekanan pada dada harus dilepaskan dan dada dibiarkan
mengembang kembali ke posisi semula setiap kali kompresi.Waktu
penekanan dan melepaskan kompresi harus sama ( 50% duty cycle)
o

Tangan tidak boleh berubah posisi

o
Ratio bantuan sirkulasi dan bantuan nafas 30 : 2 baik oleh satu
penolong maupun dua penolong. Kecepatan kompresi adalah 100 kali
permenit. Dilakukan selama 5 siklus.
*Tindakan kompresi yang benar akan menghasilkan tekanan sistolik 60
80 mmHg dan diastolik yang sangat rendah. Selang waktu mulai dari
menemukan pasien/korban sampai dilakukan tindakan bantuan sirkulasi
tidak lebih dari 30 detik.

Teknik Kompresi
PENILAIAN ULANG
Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudian
pasien/korban dievaluasi kembali.
Jika tidak ada denyut jantung dilakukan kompresi dan bantuan nafas
dengan ratio 30 : 2
Jika ada nafas dan denyut jantung teraba letakkan korban pada posisi
sisi miring mantap
Jika tidak ada nafas tetapi teraba denyut jantung, berikan bantuan nafas
sebanyak 12 kali permenit dan monitor denyut jantung setiap saat.
Posisi miring mantap
1.

Jangan membahayakan diri sendiri

2.

Perhatikan keselamatan diri sendiri sebelum menolong korban

3.

Jangan menambah jumlah korban.

Anda mungkin juga menyukai