Decision Support System
Decision Support System
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bagaimana cara mengambil keputusan? Jawaban atas pertanyaan ini akan
mempengaruhi perancangan sistem informasi di dalam komputer untuk mendukung
proses dalam pengambilan keputusan (Decision Support Sustem / DSS). Kekuatan
yang memprakarsai proses pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan
terhadap keadaan saat itu atau manfaat yang diharapkan dari keadaan yang baru.
Dalam hal ketidakpuasan, kekuatan yang memprakarsai adalah penemuan masalah
sedangkan dalam hal manfaat yang diharapkan kekuatan yang memprakarsai berasal
dari penyelidikan untuk mendapat kesempatan.
Proses pengambilan keputusan dapat ditinjau dari sudut kegiatan yang terusmenerus didorong oleh tujuan mengubah sistem (perusahaan, departemen, keluarga,
dan sebagainya) dari keadaannya yang sekarang menjadi keadaan yang diinginkan
dengan menggunakan suatu sistem yang disebut sistem penunjang keputusan.
Model DSS :
PEMECAHAN
MASALAH
PERORANGAN
PERANGKAT LUNAK
PENELUSURAN
LAPORAN
PARA ANGGOTA
KELOMPOK LAIN
MODEL
MATEMATIK
GROUP WARE
DATA
BASE
LINGKUNGAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1.
Dari berbagai definisi beberapa ahli diatas ada satu kesamaan tentang
pengertian dari DSS yitu merupakan suatu sistem untuk membantu pemecahan sebuah
masalah. Dan pemecahan masalah tersebut dapat dipicu penyelesaiannya dengan 6
pertanyaan antara lain :
Apa (what) ?
Siapa (who) ?
Kapan (when) ?
Mengapa (why) ?
Dimana (where) ?
Bagaimana (how) ?
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS )
Konsep DSS dimulai akhir tahun 1960 dengan time sharing komputer yaitu
untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa
harus melalui spesialis informasi. Istilah DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh
Anthony Gory dan Scott Morton untuk mengarahkan aplikasi komputer pada
pengambilan keputusan manajemen. Konsep DSS menggunakan informasi spesifik
yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dengan
menggunakan model sebagai dasar pengembangn alternatif yang secara interaktif
dapat digunakan oleh pemakai. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa
DSS mempunyai karakteristik tersendiri, antara lain :
a.
b.
Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan modelmodel/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta
fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,
c.
d.
Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai
berikut :
a.
b.
DSS memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar
prosesnya berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase
pengambilan keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh
Mc Leod (2001) adalah :
Choice Activity yaitu memilih salah satu tindakan yang telah dianalisa
pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai alternatif solusi,
DSS menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau
yang tidak terstruktur.
d.
e.
Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan-pilihan karena tingkatan keinginan
berubah menangani perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.
3.4. Jenis-Jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon
Menurut Herbert A. Simon jenis-jenis keputusan dalm suatu perusahaan
dibedakan menjadi 2 yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.
Perbedaan keputusan terprogram dan tidak terprogram terlihat dari persyaratan
operasionalnya yang berlainan bagi kedua jenis keputusan tersebut. Ciri-ciri
keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dapat diikhtisarkan sebagai
berikut :
Keputusan Terprogram
Berulang
Unik
harus
mempertimbangkan
bermacam-macam
kondisi
sedangkan
3.5.
Kegiatan Merancang
Kegiatan Memilih
Kegiatan Menelaah
Keterangan :
masalah,
untuk
Kegiatan Memilih yaitu memilih arah tindakan tertentu dari semua arah
tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Kegiatan Menelaah
mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang
dapat menentukan masalahnya.
Masing-masing kegiatan tersebut saling memberi feed back atau umpan balik
hasil keputusan. Hal ini sama seperti langkah-langkah yang disarankan Rubenstein
dan Haberstroh yaitu; pengenalan masalah atau kebutuhan akan pengambilan
keputusan, analisis dan pernyataan alternatif-alternatif, pemilihan di antara alternatifalternatif, komunikasi dan pelaksanaan keputusan, dan tindak lanjut dan umpan balik
hasil keputusan.
3.6.
masa depan. Keputusan ini menentukan rencana jangka panjang yang mempengaruhi
seluruh bagian perusahaan. Tujuan perusahaan ditentukan oleh beberapa strategi, oleh
karena itu strategi berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi
10
pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan
keputusan ini berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran,
analisis aliran dana, penentuan tata ruang, masalah kepegawaian, perbaikan produk,
serta penelitian dan pengembangan.
c.
3.7.
b.
c.
d.
Data (komponen data manajemen); yaitu semua basis data yang dapat
diakses.
11
12
Keterbatasan DSS
a. Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan,
b. Kemampuan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya,
c. Proses tergantung pada peragkat lunak yang digunakan,
d. Tidak memiliki kemampuan intuisi (berpikir) seperti pada manusia.
13
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support
System ini adalah:
1. Dukungan komputerisasi untuk para manajer sangatlah penting dalam berbagai
kasus ataupun pengambilan keputusan di dalam organisasinya /perusahaannya,
2. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan
adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,
3. DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian
memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan
tindakan,
4. Keputusan dapat dibedakan menjadi dua yaitu keputusan terprogram dan
keputusan tidak terprogram dengan menggunakan sistem pengambilannya secara
terbuka dan tertutup,
5. GDSS adalah suatu teknologi yang mendukung proses pengambilan keputusan
dalam suatu group atau kelompok yang mempunyai software sendiri yang disebut
juga groupware.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Soeharno, Prof. Dr., Ekonomi Manajerial , Penerbit Andi Yogyakarta, Juli 2006
2. Winardi, S.E., Prof. Dr., Asas-Asas Manajemen, Penerbit Mandar Maju
Bandung, 1990
3. Swastha Badu, SE, Asas-Asas Manajemen Baru, Liberty Yogyakarta, September
1984
4. Moekijat, Drs., Pengantar Sistem Informasi Manajemen, PT. Remaja
Rosdakarya Bandung, Maret 1986
5. http://irfansubaktiblogspot.com
6. http://dss_rahmadiblogspot.com
15