Anda di halaman 1dari 19

0120857

96

TRI INDAH IRIANTI

LI LBM 1 modul SKN


STEP 5

Bagaimana hubungan KLB, epidemiologi, dan ilmu yang lain


(pandemic, epidemic, endemic, dan syarat apa saja)?

Endemi (awalan en- berarti dalam atau di dalam) adalah berlangsungnya suatu
penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit yang terus
menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu prevalensi suatu penyakit yang
biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu.

Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu
sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah, yang
melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru
melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut peningkatan
secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu biasanya
juga disebut sebagai epidemi. Keparahan dan keseriusan penyakit juga
memengaruhi definisi suatu epidemi. Jika penyakit sifatnya mengancam
kehidupan, hanya diperlukan sedikit kasus (seperti pada rabies) untuk
menyebabkan terjadinya epidemi.

Pandemi (awalan pan- berarti semua atau melintasi) adalah epidemi yang
menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar, kemungkinan
seluruh dunia. AIDS merupakan penyakit pandemi.

(Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC)

Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan masyarakat
tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
wabahEpidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat
sebelumnya) di masyarakat
Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Jelaskan mengenai KLBkejadian luar biasa (KLB) adalh timbulnya atau


meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam
kurun waktu dan daerah tertentu.

Batasan KLB meliputi arti yang luas, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Meliputi semua kejadian penyakit, dapat suatu penyakit infeksi akut kronis
ataupun penyakit non infeksi.
Tidak ada batasan yang dapat dipakai secara umum untuk menentukan jumlah
penderita yang dapat dikatakan sebagai KLB. Hal ini selain karena jumlah kasus
sangat tergantung dari jenis dan agen penyebabnya, juga karena keadaan penyakit
akan bervariasi menurut tempat (tempat tinggal, pekerjaan) dan waktu (yang
berhubungan dengan keadaan iklim) dan pengalaman keadaan penyakit tersebut
sebelumnya.

Tidak ada batasan yang spesifik mengenai luas daerah yang dapat dipakai untuk
menentukan KLB, apakah dusun desa, kecamatan, kabupaten atau meluas satu
propinsi dan Negara. Luasnya daerah sangat tergantung dari cara penularan
penyakit tersebut.

Waktu yang digunakan untuk menentukan KLB juga bervariasi. KLB dapat terjadi
dalam beberapa jam, beberapa hari atau minggu atau beberapa bulan maupun
tahun.

o Apa saja Criteria KLB?


Keputusan Dirjen PPM&PLP No. 451-I/PD.03.04/1999 tentang Pedoman Penyelidikan
Epidemiologi dan Penanggulangan KLB telah menetapkan criteria kerja KLB yaitu :
1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian/kematian > 2 kali dibandingkan dengan periode sebelumnya
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan >2 kali bila
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan > 2 kali
dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya.
6. CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan 50
% atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya.

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

7. Proporsional Rate penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan


kenaikkan > 2 kali dibandingkan periode yang sama dan kurun waktu/tahun
sebelumnya.
8. Beberapa penyakit khusus : Kholera, DHF/DSS
1. Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)
2. Terdapat satu/lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu
sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit tersebut
9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :
1. Keracunan makanan
2. Keracunan pestisida

o Bagaimana penanggulangan dan pencegahan KLB?


Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem Kewaspadaan Dini (SKD-KLB),
yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB secara
dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi KLB. Kegiatan yang dilakukan
berupa pengamatan yang sistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap
tanggap/waspada yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan
masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data kasus baru dari penyakitpenyakit yang berpotensi terjadi KLB secara mingguan sebagai upaya SKD-KLB. Datadata yang telah terkumpul dilakukan pengolahan dan analisis data untuk penyusunan
rumusan kegiatan perbaikan oleh tim epidemiologi (Dinkes Kota Surabaya, 2002).

o Apa saja klasifikasi KLB?

Berdasar penyebab

Toxin: entero toxin, extero toxin dan endo toxin

Infeksi: Virus, Bacteri, Protozoa, Cacing

Toxin biologis: Racun jamur, Alpha toxin, Plankton, Racun


ikan,Racun tb2 an, dll

Toxin kimia: organik, anurganik, dan gas beracun

Berdasar sumber

1) Sumber dari manusia, seperti jalan nafas, tenggorokan, tangan, tinja, air seni,
muntahan dan lain-lain

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

2) Bersumber dari kegiatan manusia, seperti toxin biologis dan kimia (pembuangan
tempe bongkrek, pencemaran lingkungan, penangkapan ikan asin dengan racun).
3) Bersumber binatang, seperti binatang piaraan, ikan, binatang mengerat. Contoh
penyakit: salmonella, cacing dan parasit lainnya.
4) Bersumber dari serangga, seperti lalat, kecoa, dan sebagainya.
5) Bersumber dari udara seperti streptococcus, pencemaran udara dan lain-lain
6) Bersumber dari permukaan benda-benda/alat-alat , misalnya salmonella
7) Bersumber dari air, seperti vibrio cholera, salmonella
8) Bersumber dari makanan/minuman, seperti keracunan singkong, jamur makanan
kaleng.

Riwayat alamiah penyakit

Perkembangan secara alamiah


suatu penyakit (tanpa intervensi/ campur tangan medis) sehingga suatu penyakit
berlangsung secara natural.

o Bagaimana tahapan dari riwayat alamiah penyakit?


1. Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility)
Terjadi interaksi antara host bibit penyakit lingkungan, interaksi di luar tubuh
manusia
Penyakit belum ditemukandaya tahan tubuh host masih kuat, sudah terancam
dengan adanya interaksi tersebut. (tahap ini kondisi masih sehat)
2.

Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease)


Bibit penyakit sudah masuk ke dalam tubuh host, gejala penyakit belum Nampa
k.
Tiap penyakit mempunyai masa inkubasi berbeda
beda beberapa jam, hari, minggu, bulan sampai bertahuntahun
Dimulai dari masuknya bibit penyakit sampai sesaat sebelum timbulnya gejala.
Daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit berjalan terus terjadi gangguan pada ben
tuk dan fungsi tubuh, penyakit makin bertambah hebat dan timbul gejala.

3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease)


Dihitung dari munculnya gejala penyakit.
Tahap ini pejamu sudah merasa sakit (masih ringan)penderita masih dapat mela
kukan aktifitas(tidak berobat)
Perawatan Cukup dengan obat jalan menjadi masalah besar dunia kesehatan (ji
ka tingkat pengetahuan & pendidikan masyarakat rendah)mendatangkan masalah l
anjutan yang makin besar Penyakit makin parah berobat memerlukan perawata
n relatif mahal.

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Akibat lain bahaya masyarakat luas menularkan kepada orang lain dan dapa
t menimbulkan KLB atau wabah.
4. Tahap Penyakit Lanjut
Penyakit makin bertambah hebat
Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan
Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan (bad rest).
5.

Tahap Akhir Penyakit


Perjalanan penyakit akan berhenti.
Berakhirnya perjalanan penyakit beberapa keadaan yaitu :
a. Sembuh sempurnabaik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula sep
erti keadaan sebelum sakitb.
b. Sembuh dengan cacat Penderita sembuh,kesembuhan tidak sempurn
a ditemukan cacat pada pejamu. Kondisi cacat cacat fisik, fungsio
nal dan sosial.
c. KarierPerjalanan penyakit seolaholah terhenti gejala penyakit t
idak tampak (dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit) sua
tu saat penyakit dapat timbul kembali (daya tahan tubuh menurun)
d. KRONISPerjalanan penyakit tampak berhenti ,gejala penyakit tidak
berubah,tidak bertambah berat ataupun ringane.
e. MENINGGAL DUNIATerhentinya perjalanan penyakit ,pejamu me
ninggal dunia.(keadaan yang tidak diharapkan.

o Apa saja manfaat dari mengetahui riwayat alamiah penyakit?


Diagnostik : Masa inkubasi pedoman penentuan jenis penyakit
Pencegahan: Mengetahui rantai perjalanan penyakit mudah dicari titik p
otong yg penting dalam upaya pencegahan penyakit
Terapi : fase paling awal,lebih awal diberikan lebih baik hasil yg
diharapkan.

o Konsep dasar timbulnya penyakit ?


Segitiga Epidemiologi

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi


gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan lainnya
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent
(penyebab) dan Environment (lingkungan)

Segitiga Epidemiologi

Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak


seimbangan antara Host, Agent dan Environment
Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan
menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat

Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi

Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae

Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru

Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih

Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi

Imunologis: ASI, imunisasi, sakit

Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi

Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen

Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran

Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis
(kota dan desa)

Biologis: flora dan fauna

Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang,


banjir

Karakteristik Host
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik
didapat maupun alamiah

Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang


diderita kepada orang lain

Karakteristik Agent
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan
Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit)
pada Host setelah infeksi

Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang


menyebabkan kematian

Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan


Host

Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan


Host

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host


(membentuk antibodi)

Karakteristik Environment
Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan
manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(danau, sungai, hutan, sawah)
Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi,
iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran
penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)

Epidemiologi
o Apa definisi dari epidemiologi?
Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian
yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapann
ya untuk mengendalikan masalahmasalah kesehatan. LAST (1988)

o Bagaimana peranan dari epidemiologi?


manfaat utama epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat epidemiologi
pada hakekatnya secara garis besarnya dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut:
1)
Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai
dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan
memahami proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2)
Untuk melengkapi body of knowledge dan riwayat ilmiah penyakit. Suatu
pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya penelitian yang hasilnya
diharapkan akan dapat lebih melengkapi riwayat alamiah penyakit yang sekaligus juga
merupakan body of knowledge dari penyakit atau masalah kesehatan yang
bersangkutan.
3)
Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit
atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita
tentang riwayat alamiah penyakit tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat
menemukan jalan keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.
Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah:

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan


kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari
data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai
status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok
penduduk yang terancam.
3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara
mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok )
maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan
masyarakat yaitu:
1. memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan
luasnya masalah kesehatan dan lainnya.
2. menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment.
3. menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap
kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko.
4. mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan.
5. membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan)
,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi).
6. menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkahlangkah penanggulangannya.
7. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
8. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi,
Endemi, dan Sporadik.

o Apa saja klasifikasi dari epidemiologi?


Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut
:
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi
prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik terdiri dari :
1. Non eksperimental :

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

1. Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort


diartikan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
2. Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari
faktor penyebab penyakit.
3. Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk
penyelidikan secara empiris fakto resiko atau karakteristik yang berada dalam
keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran
BBM yang terjadi di kota-kota besar.
2. Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktorfaktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling
baik untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan
etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah
lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1)

Clinical Trial. Contoh :

2)

Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk
mencegah terjadinya stroke.
Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus
Neonatorum.
Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.

o Apa saja subjek dan objek epidemiologi?


Masalah Kesehatan :
* Penyakit Infeksi/ menula
* Penyakit Non menular
* Masalah Kesehatan Lain :
program KB
program perbaikan lingk. Pemukiman
program pengadaan& sarana pely. kesehatan

o Apa saja ruang lingkup dari epidemiologi?


Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni:

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi


Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja,
tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat.
Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan
tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek
dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data
dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah
penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui
penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan
dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat
dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

o Apa saja batasan dari epidemiologi?


Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi
dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian
epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
a)

Frekuensi masalah kesehatan

Frekuensi masalah kesehatan dini dimaksudkan untuk menunjuk kepada besarnya


masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui
frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan
yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan
dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
b)

Penyebaran masalah kesehatan

Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah menunujuk kepada
pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu
yang dimaksudkan banyak macamnya, yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

macam yakni menurut ciri-ciri manusia (man), menurut tempat (place), dan menurut
waktu (time)
c)

Faktor-faktor yang memepengaruhi

Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah menunujuk kepada
faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi,
penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu
sendiri. Untuk itu ada tiga langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan
hipotesa tentang penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan
hipotesa yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan
diketahuinya penybab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah
penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut.

o Epidemiologi penyakit menular


TIGA KELOMPOK UTAMA PENYAKIT MENULAR
1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.
2. Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah
yang menimbulkan kerugian materi.
TIGA SIFAT UTAMA ASPEK PENULARAN PENYAKIT DARI ORANG KE ORANG
1. Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa
kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini
sangat penting dalam mempelajari proses penularan.
Perbedaan masa tunas denga wakru generasi yaitu Masa tunas ditentukan oleh
masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat
ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, waktu generasi ialah waktu
masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut
untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik atau terselubung.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk


tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu
berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di
masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.
Wabah terjadi karena 2 keadaan :
Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent
penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh
agen tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama
absen dalam populasi tersebut.
Bila suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup
dan mudah terjadi kontak langsung, masuknya sejumlah orang-orang yang peka
terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. Ex: Asrama mahasiswa/tentara.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan
waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki
risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Formula angak serangan ini adalah banyaknya kasus baru (tidak termasuk
kasus pertama) dibagi dengan banyaknya orang yang peka dalam satu jangka waktu
tertentu.
Angka serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan
tingkat keterancamam dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem
hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan
sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat
penularan penyakit berlangsung.
MANIFESTASI KLINIK SECARA UMUM
1. Spektrum Penyakit Menular
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi
klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat
disertai komplikasi dan berakhir cacat atau meninggal dunia.
Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal.
Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula
dengan gejala sisa yang berat (serve sequele).

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

1. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis)


Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas
dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat didiagnosa
tanpa cara tertentu seperti test tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan
antibodi dalam tubuh dll.
Untuk mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung
dalam masyarakat maka perlu dilakukan pengamatan atau survai epidemiologis
dan tes tertentu pada populasi. Hasil survai ini dapa digunakauntuk pelaksanaan
program, keterangan untuk kepentingan pendidikan.
GAMBAR PENYEBARAN KARAKTERISTIK MANIFESTASI KLINIK DARI TIGA
JENIS PENYAKIT MENULAR
I. Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung)
Kelompok penyakit dengan keadaan lebih banyak penderita tanpa gejala atau
hanya gejala ringan saja, tidak tampak pada berbagai tingkatan, patogenisitas rendah.
Contoh, Tuberkulosis, Poliomyelitis, Hepatitis A
II. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas
Kelompok dengan bagian terselubung kecil, sebagian besar penderuta tampak
secara klinis dan dapat dengan mudah didiagnosa, karena umumnya penderita muncul
dengan gejala klasik.
Contoh :Measles, chickenpox
III. Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian
Kelompok penyakit yang menunjukkan proses kejadian yang umumnya
berakhir dengan kelainan atau berakhirnya dengan kematian,
Contoh: Rabies
KOMPONEN PROSES PENYAKIT MENULAR
1. Faktor Penyebab Penyakit Menular
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat faktor yang
memegang peranan penting :
Unsur Penyebab Dikelompokkan Dalam :

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

a. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis, dll.


b. Kelompok cacing/helminth baik cacing darah maupun cacing perut.
c. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll.
d. Fungus atau jamur baik uni maupun multiselular.
e. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
f. Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana.
Sumber Penularan
1. Penderita
2. Pembawa kuman
3. Binatang sakit
4. Tumbuhan/benda
Cara Penularan
1. Kontak langsung
2. Melalui udara
3. Melalui makanan atau minuman
4. Melalui vector
Keadaan Pejamu
1. Keadaan umum
2. Kekebalan
3. Status gizi
4. Keturunan
Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui :
1. mukosa ataukulit
1. saluran pencernaan
2. saluran pernapasan
3. saluran urogenitalia
4. gigitan, suntikan, luka

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

5. placenta
1. Interaksi Penyebab dengan Pejamu
a. Infektivtas adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan
berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
b. Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis
yang jelas
c. Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang berat terhadap
seluruh penderita dengan gejala klinis jelas.
a. Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan kekebalan atau imunitas
1. Mekanisme Patogenesis
a. Invasi jaringan secara langsung
b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada
tubuh pejamu
d. Infeksi yang menetap (infeksi laten)
e. Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi toksisitas
f. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression)
1. Sumber penularan
a. Manusia sebagai reservoir
Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering hanya
dijumpai pada manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke
manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada manusia saja.
a. Reservoir binatang atau benda lain
Selain dari manusia sebagai reservoir maka penyakit menular yang
mengenai manusia dapat berasal dari binatang terutama yang termasuk dalam
kelompok penyakit zoonosis.
Beberapa penyakit Zoonosis utama dan reservoir utamanya
1. Pes (plaque) Tikus

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

2. Rabies (penyakit anjing gila Anjing


3. Bovine Tuberculosis Sapi
4. Thypus, Scrub & Murine Tikus
5. Leptospirosis Tikus
6. Virus Encephlitides Kuda
7. Trichinosis Babi
8. Hidatosis Anjing
9. Brocellossis Sapi, kambing
Melihat Perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat
dibagi dalam beberapa jenis :
1. Healthy carrier (inapparent), Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah
menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis akan tetapi mengandung
unsur penyebab yang dapat menular kepada orang lain.
2. Incubatory carrier (masa tunas), Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi telah
mempunyai potensi untuk menularkan penyakit.
3. Convalescent carrier (baru sembuh klinis), Mereka yang baru sembuh dari penyakit
menular tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk
masa tertentu.
4. Chronis carrier (menahun), Merupakan sumber penularan yang cukup lama.
Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyakit menular dibagi dalam 3
kategori utama :
1) Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita
2) Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
3) Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan
langsung penyakitnya ke pejamu potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara
hidup

P2MPL

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Wabah : apa saja yang masuk ke wabah


Penyakit menular yang potensial menimbulkan wabah di Indonesia dicantumkan
Permenkes 560/MENKES/PER/VIII/1989 tentang Penyakit potensial wabah :
1. Kholera
2. Pertusis
3. Pes
4. Rabies
5. Demam Kuning
6. Malaria
7. Demam Bolak-balik
8. Influenza
9. Tifus Bercak wabah
10. Hepatitis
11. DBD
12. Tifus perut
13. Campak
14. Meningitis
15. Polio
16. Ensefalitis
17. Difteri
18. Antraks

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, asrul.dr.m.ph.1988. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT. Binarupa Aksara
Sutrisna, Bambang.dr.M.H.Sc.1986.Pengantar Metoda Epidemiologi. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.
Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan Penerbit Undip.

0120857
96

TRI INDAH IRIANTI

Budiarto, eko.2003. Pengantar epidemiologi.jakarta: penerbit buku kedokteran egc


Bustan mn ( 2002 ). Pengantar epidemiologi, jakarta, rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai