DISUSUN OLEH :
YARLIN MONTES
RINI DWI YUNIANDINI
ANNISA OKTARI
Sistem pencernaan merupakan saluran panjang sepanjang tubuh yang menjadi tempat
bagi pencernaan dan penyerapan makanan. Bahan makanan ditelan dan berpindah secara
berurutan melewati mulut, Faring, esophagus, lambung, usus halus (duodenum, jejenum,
dan ileum), Hati, Kandung Empedu, Pankreas, dan usus besar (kolon), keluar dari tubuh
melalui rektum anus (Joyce M. Black).
1. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk
sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif
sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Saliva (air liur), sekresi yang berkaitan dengan mulut yang diproduksi oleh tiga
kelenjar saliva utama yaitu parotis, submandibula, sublingual yang terletak di rongga
mulut yang dikeluarkan melalui duktus didalam mulut. Saliva terdiri atas 99,5% air
serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein saliva yang terpenting adalah amilase,
mukus, dan lisozim.
Fungsi dari saliva dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Air liur memulai proses pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja
amilase liur, suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
b. Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel
makanan, sehingga mereka saling menyatu serta menghasilkan pelumasan
karena adanya mukus yang kental dan licin
c. Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh lisozim
suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu kedua
dengan membilas bahan makanan yang mungkin digunakan oleh bakteri.
d. Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang
papil pengecap, sehingga kita dapat merasakan rasa makanan.
e. Air liur membantu kita dalam berbicara dengan membasahi lidah dan bibir.
f. Air liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu kebersihan
mulut dan gigi. Karena air liur terus menerus membilas sisa makanan yang
tersisa di mulut.
g. Air liur memiliki senyawa penyangga bikarbonat yang menetralkan asam di
makanan dan asam yang dihasilkan oleh flora normal yang ada di mulut,
untuk mencegah karies gigi.
Walaupun memiliki banyak fungsi namun enzim amilase saliva tidaklah esensial
karena walau tidak adanya enzim tersebut enzim amilase pankreas dapat
menyelesaikan pencernaannya, serta waktu kontak antara substrat dengan enzim
amilase saliva tidaklah optimum dikarenakan cepatnya waktu mengunyah dan
menelan makanan.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu :
a. Palatum durum ( palatum keras ) yang tersusun atas tajuk tajuk palatum
dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua
tulang palatum.
b. Palatum mole ( palatum lunak ) terletak dibelakang yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan
selaput lendir.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan
dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik
2. Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan
makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari; Bagian superior =
bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media adalah bagian yang sama
tinggi dengan mulut dan bagian inferior adalah bagian yang sama tinggi dengan
laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Di sebelah depan
kerongkongan
terdapat
saluran
pernapasan
yang
disebut
trakea.
Trakea
menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan makanan,
ada tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut dinamakan
epiglotis. Epiglotis mencegah makanan masuk ke paru-paru.
Kerongkongan sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: i, oeso "membawa", dan , phagus - "memakan"). Esofagus bertemu dengan faring
pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
a. bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
b. bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
c. serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
Sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi
pelumasan untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa
kelenjar mukus sederhana. Pada bagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil pada
bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa kelenjar mukus campuran. Mukus
yang disekresi oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan mencegah
ekskoriasi mukosa akibat makanan yang baru saja masuk, sedangkan kelenjar
campuran yang berada didekat sambungan esofagogastric akan melindungi dinding
esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering mengalami refluks
dari lambung kembali lagi kebagian bawah esofagus.
4. Lambung
Lambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh,
tepat dibawah diaghfragma kiri. Lambung adalah suatu kantung yang dapat
berdistensi dengan kapasitas kira-kira 1500 ml. Lambung merupakan organ otot
berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 4 bagian
yaitu kardia, fundus, korpus dan pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan
menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
dalam
kerongkongan.
Lambung
berfungsi
sebagai
menampung
makanan,
5. Usus Halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari
hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut
sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan
penyerapan.
7. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak , bukan karena enzim dalam empedu
yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu dalam empedu
melakukan dua hal :
a. Asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar
dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut
dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pancreas.
b. Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna
melalui membran mukosa intestinal.
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
8. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
b. Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan
Didalam lumen kolon terjadi proses fermentasi oleh bakteri kolon terhadap
karbohidrat bentuk serat halus yang larut dalam air yaitu petin, leguin, dan lain-lain.
Dan juga asam lemak rantai panjang. Fermentasi tersebut selain menjadikan feses
juga terbentuk asam lemak rantai pendek. Asam pendek yaitu asetat, butirat, aseton,
dan asam lemak rantai yang sedang yaitu asam heksanoatdan asam pentanoat.
10. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh
dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot
(sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M. (2009). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk
Hasil yang Diharapkan. Jakarta:Elsevier.
Sanders, Tina. (2007). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Jakarta:EGC.
Smeltzer, Suzzane C. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta:EGC.