EKOLOGI UMUM
PERCOBAAN VI
METODE SAMPLING DAN ANALISIS VEGETASI
NAMA
: AYU ANGGRAENI
NIM
: H41112007
KELOMPOK
: II (DUA) A
HARI/TANGGAL
ASISTEN
: MASRAYANI SULAEMAN
MUHAMMAD IQRAM
BAB I
PENDAHULUAN
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis
tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain. Meskipun secara umum kehadiran
vegetasi pada suatu area memberikan dampak positif, tetapi pengaruhnya
bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang tumbuh pada
daerah itu. Sebagai contoh vegetasi secara umum akan mengurangi laju erosi
tanah, tetapi besarnya tergantung struktur dan komposisi tumbuhan yang
menyusun formasi vegetasi daerah tersebut (Setiadi, 1984).
Metode
berbagai tipe organisme. Bentuk plot biasanya segi empat atau persegi ataupun
dalam bentuk lingkaran. Sedangkan ukurannya tergantung dari tingkat
keheterogenan komunitas. Ukuran plot umumnya ditentukan berdasarkan luasan
kurva spesies tumbuhan dan hewan menetap (sessile) ataupun yang bergerak
lambat (Umar, 2013).
Untuk jenis vegetasi tertentu seperti padang rumput, penggunaan metode
plot seringkali kurang praktis dan butuh bayak waktu. Untuk mengatasi masalah
tersebut, dapat menggunakan metode transek. Metode transek terbagi atas 3
macam metode (Umar, 2013) yaitu:
1. Line Transek
Metode ini sering digunakan oleh ahli ekologi untuk mempelajari dan
mengetahui seberapa banyak vegetasi komunitas padang rumput dalam suatu areal
tertentu .
2. Belt Transek
Metode belt transek biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok
hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. Cara ini juga paling
efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah,
topografi dan elevasi. Transek dibuat memotong garis-garis topografi, dari tepi
laut ke pedalaman, memotong sungai atau menaiki gunung dan menuruni lereng
pegunungan.
3. Metode Strip Sensus
Metode strip sensus sebenarnya sama dengan metode line transek, hanya
saja penerapannya untuk mempelajari ekologi vertebrata daratan. Metode ini
meliputi, berjalan sepanjang garis transek tersebut. Data yang dicatat berupa
indeks populasi.
Dalam luasan tertentu, individu-individu dalam suatu populasi dapat
didistribusikan secara seragam, acak ataupun secara merumpun. Disrtibusi
seragam jarang terdapat, hanya terjadi apabila kondisi lingkungan cukup seragam
di seluruh luasan dan apabila terdapat persaingan kuat atau antagonisme antara
individu-individu misalnya pada hutan-hutan yang lebat pohon-pohon yang
tinggal hampir mempunyai distribusi relatif atau distribusi seragam karena
kompetisi (persaingan) untuk mendapatkan unsur hara dan cahaya matahari yang
kuat (Heddy, 1986).
Ada beberapa satuan pengukuran yang digunakan dalam menerangkan
suatu populasi ataupun komunitas seperti frekuensi, kepadatan, luas penutupan,
dan biomassa. Kepadatan merupakan jumlah individu per unit area atau unit
volume. Dalam suatu tempat tidak semuanya merupakan tempat yang layak bagi
suatu spesies hewan. Mungkin dari tempat itu hanya sebagian saja yang
merupakan habitat yang layak bagi hewan tersebut. Kepadatan mutlak atau
kepadatan ekologi merupakan kepadatan yang mendiami suatu bagian tertentu
(Soegianto, 1994).
Sampling fauna biasa menentukan kepadatan mutlak yang seringkali tidak
mungkin dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat indeks
kepadatan yang umum digunakan untuk keperluan pembandingan. Indeks itu
hanya dinyatakan seabagai jumlah individu per unit habitat atau jumlah inidividu
per unit usaha, bukan lagi jumlah individu per unit luas (Soegianto, 1994).
Sampling tumbuhan menentukan permasalahan yang sering kita hadapi
dalam menentukan suatu individu tanaman. Tumbuhan yang berbentuk pohon
atau herba. Untuk tanaman yang hidup di dalam kelompok atau bereproduksi
secara vegetatif dengan akar di dalam tanah, cara yang umum digunakan adalah
menganggap individu-inidividu tersebut terputus-putus. Sedangkan untuk
tanaman yang tumbuh dalam bentuk rumpun, maka setiap rumpun dianggap
sebagi satu individu. Untuk kondisi seperti ini, jenis pengukuran yang paling
cocok adalah dengan mengukur luas penutupan. Dalam ekologi, frekuensi
dipergunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel yang berisi suatu
spesies tertentu dengan jumlah total sampel. Frekunsi relatif suatu spesies adalah
frekuensi dari suatu spesies dibagi dengan jumlah frekuensi dari semua spesies
yang terdapat dalam suatu komunitas (Soegianto, 1994).
Kelimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan
sebagai suatu persen jumlah total sepsies yang ada dalam komunitas, dan dengan
demikian merupakan pengukuran yang relatif. Dari nilai relatif ini, akan diperoleh
sebuah nilai yang merupak INP (Indeks Nilai Penting). Nilai ini digunakan
sebagai dasar pemberian nama suatu vegetasi yang diamati. Secara bersama-sama,
kelimpahan dan frekuensi sangat penting dalam menentukan struktur komunitas
(Michael, 1990).
Pengukuran suatu areal lapangan dapat dilakukan dengan menganalisis
data untuk mengetahui kondisi kawasan yang diukur secara kuantitatif. Beberapa
Dentity (Kerapatan)
Dominasi
Dominasi dapat diartikan sebagai penguasaan dari satu jenis terhadap jenis
lain (bisa dalam hal ruang, cahaya dan lainnya), sehingga dominasi dapat
dinyatakan dalam besaran banyaknya Individu (abudance) dan kerapatan
(density), persen penutupan (cover percentage) dan basal area (BA), volume,
biomassa dan indeks nilai penting (importance value-IV).
3.
Frekuensi
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain alat tulis menulis,
Plot, gunting dan patok.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah areal yang akan
diamati yaitu dibelakang gedung Science Building dan tali Rafia.
III.3 Prosedur Kerja
Ada beberapa cara kerja yang dilakukan pada percobaan ini yaitu :
A. Metode Petak Tunggal
1.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA