Ikatan Dan Jahitan
Ikatan Dan Jahitan
Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang akan melemahkan jahitan
Tidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh menjepit benang dengan
instrumen)
Pertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah ikatan pertama supaya lilitan tidak
longgar pada jahitan kontinu
Macam Simpul
Reef knot
Satu tangan
Dua tangan
Instrumen
Surgeons knot
Simpul pertama dilakukan 2 kali lilitan selanjut nya simpul 1 kali lilitan dengan arah/gerakan
yang berbeda dengan sebelumnya.
Deep Tying
Dilakukan pada area yang dalam (misalnya simpul di intra abdomen) dilakukan beberapa simpul
yang sama (sleep knot dan diakhiri dengan reef knot. Sebaiknya menggunakan tangan(bukan
instrument)
Slip Knot
Dua simpul yang sama kemudian didorong dengan jari, kemudian simpul ketiga berlawanan
dengan simpul 1 dan 2.
Prinsip gerakan dalam simpul
Terdiri dari 2 macam gerakan:
Gerakan simpul ke 1 harus sama dengan 3, 5, 7 dst.
Gerakan simpul ke 2 harus sama dengan 4, 6, 8 dst.
Hasilnya:
Kamudian dilanjutkan sekali lagi dengan arah yang berlawanan dari simpul terakhir, hasilnya
Deep Tying
Perbedaan dengan reef knot:
Pada pengencangan simpul benang tidak boleh ditarik ke atas melainkan harus didorong ke
bawah menggunakan jari telunjuk.
Slip knot
Terdiri atas :
1. Dua kali gerakan yang sama (dengan telunjuk atau jari tengah) atau
Gerakan reef knot yang ditarik ke arah yang sama (tanpa penyilangan)
1. Harus diakhiri dengan reef knot. Jadi terdapat 4 gerakan
Menutup defek
Mendekatkan tepi luka yang mempunyai tegangan
Tipe luka
Lokasi anatomi luka.
Ketebalan kulit
Derajat ketegangan
Meminimalkan bekas jahitan dengan cara memilih benang yang tepat dan tension yang
minimal.
Jahitan Primer
Jahitan Sekunder
Dilakukan setalah jahitan pertama (primer) terlepas atau longgar. Atau dilakukan mengoreksi
dead space.
Tujuan jahitan sekunder adalah untuk:
Untuk penutupan luka sekunder karena kerusakan jahitan pada masa penyembuhan.
Interrupted Suture
Teknik ini menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpulkan kemudian dipotong. Teknik ini
memerlukan lebih banyak benang karena setiap jahitan harus dibuat simpul dan dipotong. Relatif
lebih aman karena bila satu jahitan putus jahitan lainnya tidak terganggu. Baik digunakan untuk
luka yang terinfeksi, karena mudah membuka jahitan jika ada satu tempat yang mengalami
infeksi sehingga tidak mengganggu jahitan lainnya.
Interrupted suture bisa berbentuk jahitan simple, atau subkutikuler, matras vertikal ataupun
matras horizontal
Penjahitan dianjurkan dimulai di tengah dan dilanjutkan setiap pertengahan dari insisi yang
tersisa.
Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan kulit dan juga tegak lurus sayatan kulit
Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan sama dengan dalamnya jaringan yang diambil
(x) dan jarak antar jahitan sama dengan dua kali jarak tersebut (2)
Keuntungan:
Mudah
Kekuatan jahitan besar
Kerugian:
Lama
Bekas jahitan lebih terlihat
Terlalu longgar
Terlalu dangkal,
Eversi (benar)
Terlalu dalam
Inversi (salah)
Adalah suatu serial jahitan yang dibuat dengan menggunakan benang tanpa putus antara jahitan
sebelum dan sesudahnya. Untaian benang dapat diikat pada setiap ujung jahitan. Cara ini dapat
dilakukan dengan cepat, kekuatan tegangan seluruh jahitan sepanjang luka hamper sama.
Tarikan yang terlalu kuat harus dihindari untuk mencegah putusnya jahitan yang akan merusak
semua jahitan. Biasanya digunakan diperitoneum atau fascia dinding abdomen. Untuk luka
infeksi tidak dianjurkan menggunakan teknik ini. Kerugiannya, jika satu jahitan longgar maka
Harus dengan asisten yang tugasnya hanya melepas & memegang benang, BUKAN
mengencangkan jahitan.
Selama penjahitan benang tidak boleh kendor.
Keuntungan
Cepat
Sedikit simpul
Kerugian
Jahitan menjadi mudah longgar jika satu jahitan saja tidak kuat
Sulit mengoreksi jika terjadi infeksi
Pengangkatan harus sekaligus, tidak bisa per area(misalnya jika di area tertentu ada pus)
Teknik Jahitan
juga efektif untuk hemostasis akibat perdarahan bawah kulit di tepi luka (misalnya di kulit
kepala).
Horizontal mattress suture juga berguna untuk aproksimasi tanpa mengganggu sesuatu struktur
yang berjalan sejajar dengan luka sayatan, seperti pembuluh darah, nervus dll
1. Smead-Jones/Far-and-Near
Jahitan ini digunakan pada jaringan dengan regangan yang kuat, misalnya penjahitan fascia.
1. Jahitan pure-string
Merupakan jahitan tidak terputus pada sekeliling lumen atau area tertentu yang dikencangkan
seperti tali celana. Contohnya seperti pada apendektomi.
Seluruh jahitan berada dibawah lapisan epidermal. Bisa dilakukan dengan menggunakan jahitan
continuous atau interrupted dan tidak diangkat setelah operasi. Jalurnya searah atau paralel
dengan luka. Jahitan dilakukan pendek-pendek, dibagian lateral sepanjang luka. Setelah jahitan
selesai dilakukan, kedua ujung tali diikat.
Keuntungannya adalah baik secara kosmetik karena penyatuan kulit dilakukan dari bawah,
hingga kulit tidak terlukai oleh bekas jahitan.
Stapler
Selain jahitan dengan benang, aproksimasi tepi luka dapat juga dengan menggunakan stapler.
Aplikasinya dengan menggunakan alat seperti halnya stapler kertas. Keuntungannya adalah lebih
cepat, namun kerugiannya kadang-kadang tepi luka tidak sama tinggi dan inversi.
1. PENGANGKATAN JAHITAN
Pengangkatan jahitan antara lain disesuaikan dengan lokasi anatomis luka, kondisi luka, usia
luka, jenis benang yang digunakan, jenis tehnik jahitan. Jahitan mungkin ditinggalkan terutama
bila digunakan benang yang diserap. Pengangkatan dilakukan pada jahitan kulit. Benang
mungkin diangkat sekaligus atau berselang-seling dengan selang waktu1 3 hari.
Area
Removal time
(days)
Face
3 to 5
Neck
5 to 8
Scalp
7 to 9
Upper extremity
8 to 14
Trunk
10 to 14
Extensor surface
hands
14
Lower extremity
14 to 28
Jika luka operasi rentan kontaminasi, bisa dibalut kembali dengan steril dressing