Terdapat
tiga
alasan
utama
yang
mendukung
kemungkinan
benar
atau
tidak
benar
atau
dapat
diuji.
Suatu
hipotesis
harus
dapat
diuji
menguji
suatu
hipotesis,
peneliti:
(a)
Menarik
A. Pengertian Hipotesis
Setelah
menemukan
fenomena
penelitian
kemudian
selanjutnya
dalam
penelitian
kuantitatif
adalah
maka
dapat
dinyatakan
bahwa
dalam
penelitian
dimana
datanya
menggunakan
sampel.
Hipotesis
dikumpulkan
dengan
metode-metode ilmiah.
Bentuk hipotesis ada tiga yaitu: hipotesis deskriptif,
hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif. Dalam hipotesis
komparatif, dibedakan menjadi dua yaitu komparatif untuk dua
sampel dan lebih dari dua sampel.
Hipotesis
deskriptif
yang
akan
diuji
dengan statistik
sampel),
hipotesis
dibandingkan
deskriptif
yang
dengan
akan
standar,
diuji
dengan
sedangkan
statistik
Logika
Hipotesis.
dan
Argumentasi
Pengembangan
secara
statistik
hipotesis
diartikan
sebagai
estimate
(taksiran interval)
hal
tersebut,
maka
hubungan
antara
Keputusan
Terima hipotesis
Menolak hipotesis
Keadaan sebenarnya
Hipotesis benar
Hipotesis salah
Tidak membuat
Kesalahan Tipe II ()
kesalahan
Kesalahan Tipe I ()
Tidak membuat
kesalahan
telah
ditetapkan
oleh
peneliti
terlebih
dahulu
hubungannya
dengan
penelitian
yang
sedang
dilaksanakan.
2. Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang
tempat, objek, dan hal-hal yang berhubungan satu sama
lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
3. Memiliki
kemampuan
untuk
menghubungkan
suatu
3.
4.
Pengalaman
individu
sebagai
suatu
reaksi
terhadap
fenomena.
5.
kemampuan
peneliti
untuk
menggunakan
masih
diragukan
keandalannya
(Sugiyono,2013:97)
2. Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antara variable independen (X) dan
variable dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan Ha
tersebut akan digunakan sebagai dasar pencarian data
penelitian atau dengan kata lain Hipotesis kerjaadalah
atas
teori
yang
dipandang
handal
Tak
Berarah)
(Fraenkel
and
Wallen,
1990:42
bahwa
variabel
independen
memang
sudah
Misalnya: Ada
perbedaan minat konsumen pada produk handphone android yang memiliki harga
murah dan spesifikasi tidak murahan dengan yang memiliki harga dan spesifikasi
murah terhadap tingkat penjualan handphone android.
D. Kriteria Pengujian Hipotesis Satu Sisi (One Tailed Test)
dan Dua Sisi (Two Tailed Test).
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa suatu hipotesis
dikatakan baik jika hipotesis tersebut dapat diuji dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Hal ini dimaksudkan
bahwa suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data
empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat
diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang
memberi data yang diperlukan. Agar hipotesis penelitian dapat
diuji berdasarkan data empiris, hipotesis tersebut harus di
terjemahkan ke dalam hipotesis Statistik untuk selanjutnya diuji
secara operasional.
Secara umum, menurut Harlyan (2012) langkah pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan:
1. Menentukan formulasi hipotesis.
a. Hipotesis nol (H0) dirumuskan sebagai pernyataan yang
akan diuji. Rumusan pengujian hipotesis, hendaknya
pernyataan H0 dibuat untuk ditolak.
b. Hipotesis kerja/alternatif (H1) dirumuskan
sebagai
kesalahan
hasil
hipotesis
terhadap
nilai
5. Membuat kesimpulan.
Membuat kesimpulan menolak atau menerima H0.
Terdapat dua macam bentuk pengujian hipotesis, yaitu uji
satu sisi (one tailed test) dan uji dua sisi (two tailed test). Jenis uji
mana
yang
akan
dipakai
tergantung
pada
bunyi
kalimat
hipotesis.
Uji Satu Sisi (One Tailed Test)
Uji satu sisi dibagi menjadi dua yaitu Uji Pihak Kiri dan Uji Pihak
Kanan. Uji Pihak Kiri digunakan apabila hipotesis no (H 0)
berbunyi lebih besar sama dengan () dan hipotesis
alternatifnya berbunyi lebih kecil (<), kata lebih kecil atau
sama dengan sinonim kata paling sedikit atau paling kecil.
H 1 : >200 mbps
DAFTAR PUSTAKA
Harlyan,
Ledhyane
Ika.
2012.
Uji
Hipotesis
[online].