Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan


Perusahaan ini berdiri karena melihat peluang perdagangan ayam broiler menjanjikan
keuntungan. Hal tersebut bisa dilihat dari potensi daerah sekitar yang mempunyai banyak
pasar traditional serta belum banyak pedagang yang menjual daging ayam broiler di
pasar-pasar tersebut, sehingga didirikannya usaha ini diperkirakan akan mempunyai
prospek yang sangat bagus.
1.2 Latar Belakang Wirausaha
Selama 50 tahun lebih perkembangan ayam ras, terutama ayam ras pedaging di
Indonesia telah terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, terutama ayam jenis
pedaging/broiler. Ayam Broiler merupakan salah satu jenis komoditi dibidang peternakan
yang menghasilkan gizi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup potensial. Ayam Broiler
yang dimaksud adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu
ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu,. mempunyai pertumbuhan yang cepat serta
mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak.
Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pengonsumsi daging ayam broiler,
oleh karena itu kebutuhan akan daging harus terpenuhi dalam waktu yang relatif singkat.
Salah satu cara untuk pemenuhan daging ayam broiler adalah dengan pengembangan
usaha ayam pedaging/broiler.
Kelebihan dan kekurangan pemeliharaan ayam pedaging adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Umur relatif pendek.


Pertumbuhan sangat cepat.
Efisiensi makan sangat tinggi.
Dagingnya lebih lunak (empuk) dibandingkan dengan ayam buras.
Lebih menguntungkan sebagai usaha andalan.
Kotorannya dapat dijual.

Kekurangan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Kurangnya kekebalan terhadap penyakit.


Mudah stress karena pengaruh kebisingan, terkejut, perubahan cuaca, dan perjalanan.
Memiliki resistensi yang lebih rendah dibandingkan ayam kampung.
Dagingnya mudah rusak akibat fermentasi kotoran.
Pemeliharaan lebih sulit dibandingkan ayam kampung.
Memerlukan pemeliharaan yang intensif.
Memerlukan banyak persyaratan.

1.3 Tujuan Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

1. Menghindari resiko kerugian.


2. Memudahkan perencanaan.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
4. Memudahkan pengawasan.
5. Memudahkan Pengendalian.

BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Daerah Pemasaran

Untuk daerah pemasaran usaha ternak ayam potong adalah pada daerah-daerah
pedesaan terutama pada pasar traditional. Untuk pemasarannya bisa melalui para
pedagang daging ayam broiler di pasar-pasar traditional.
2.2 Pasar Sasaran
Pasar sasaran untuk penjualan ayam broiler ini adalah untuk kalangan menegah
kebawah,karena harganya relatif murah. Sehingga masyarakat kalangan menengah
kebawah dapat mengkonsumsi daging ayam.
2.3 Harga Jual
Harga jual ayam tergantung besar kecinya bobot yang dimiliki ayam tersebut dengan
menggunakan satuan Kg. Apabila semakin besar bobot ayam tersebut maka harga jual
tersebut akan semakin mahal, sedangkan semakin kecil bobot maka harga jual juga
semakin rendah.
2.4 Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan besarnya produk yang dihasilkan dalam proses
produksi dan siap disampaikan kepada konsumen pada kondisi waktu dan harga tertentu.
Volume pemasaran ini meliputi dari volume pembelian dan volume penjualan ayam
broiler. Pada saat meenjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri, terjadi kenaikan volume
penjualan yang cukup drastis yaitu hampir tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa.

2.5 Sisitem Penjualan dan Pembayaran


Cara pemasaran ayam pedaging ada 2 jalan yang ditempuh oleh peternak, yaitu :
1. Penjualan langsung
Peternak menjual hasil ternaknya secara langsung kepada pedagang tanpa melalui
perantara atau makelar. Pedagang itu sendiri dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu :
a) Pedagang besar
b) Pedagang kecil
c) Pedagang eceran
2. Penjualan tidak langsung
Peternak menjual hasil produksinya tidak secara langsung tetapi melalui seseorang
perantara atau makelar. Menurut tanggung jawabnya seorang perantara atau komisioner
dalam perdagangan/bisnis. Adapun pemasaran yang penulis rencanakan nantinya adalah
pemasaran atau penjualan secara tak langsung, dengan menjual melalui seorang
perantara seperti broker atau pedagang pengumpul lainnya.
Dalam melayani pelanggan, perusahaan memberikan keinginan dalam cara
pembayaran yaitu dengan memberikan kredit. Kebanyakan pelanggan melakukan

pembayaran dalam jangka waktu 1-3 hari setelah pengambilan ayam broiler. Perjanjian
kredit ini biasanya berdasarkan kepercayaan, sehingga terjalin hubungan yang baik
antara perusahaan dengan para pelanggan. Tujuan pemberian kredit ini adalah untuk
memberikan kemudahan dalam hal pembayaran bagi para pedagang pengecer dan secara
tidak langsung mengikat para pedagang pengecer tersebut agar selalu membeli ayam dari
perusahaan tersebut.

2.6 Saluran Distribusi


Dalam menjalankan usaha ternak ayam broiler dapat menggunakan 2 macam saluran
distribusi, yaitu :
a. Perusahaan Pedagang pengecer Konsumen
Dalam saluran ini perusahaan memelihara sendiri ayam broiler yang akan
dijualnya. Perusahaan menyalurkan ayam yang masih hidup kepada pengecer.
Pedagang pengecer tersebut memotong ayam, membersihkan dan menjualnya
kepada konsumen dalam bentuk ayam potong.
b. Peternak Perusahaan Pedagang pengecer Konsumen
Peternak menyalurkan ayam kepada perusahaan dalam jumlah yang cukup
besar. Perusahaan berperan sebagai pengumpu dan mengambil ayam dari
peternak yang kemudian menjual ayam-ayam tersebut kepada pedagang
pengecer yang lokasinya jauh dari peternakan. Selanjutnya pembelian dari
konsumen dilayani oleh pedagang pengecer tersebut.
2.7 Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang berperan dalam
menyediakan informasi bagi para konsumen mengenai produk perusahaan. Hal ini
bertujuan untuk memberikan informasi bagi konsumen dan memperngaruhi konsumen
untuk mau melakukan pembelian terhadap produk perusahaan.
Komunikasi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan
dalam pemberian informasi mengenai produknya kepada konsumen. Dengan adanya
informasi yang cukup yang diperoleh oleh konsumen mengenai produk, maka penawaran
akan berpengaruh pada kesan konsumen terhadap perusahaan dan penjualan perusahaan.

2.8 Analisa Pesaing


Masuknya pesaing baru merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh
perusahaan. Masuknya pesaing baru disebabkan hambatan untuk masuk dalam usaha ini

tidak sulit, pengelolaan usaha yang tidak sulit dan keinginan dari pedagang pengecer
yang menginginkan ayam broiler dengan harga yang serendah-rendahnya.

BAB III
ASPEK OPERASI

3.1 Gambaran Produk

3.2 Lokasi Tempat Usaha


Lokasi tempat usaha berada diluar pemukiman. Biasanya kandang untuk ayam broiler
ditempatkan di sawah yang jauh dari pemukiman warga yang bertujuan untuk
menghindari bau kotoran ayam yang tidak sedap.
3.3 Proses Produksi
Dalam proses ternak ayam broiler, dimulai dari pembibitan karena bibit merupakan
faktor dasar yang tidak bisa dianggap remeh. Kalau saja bibit yang dipilih tidak
berkualitas maka sangat berpengaruh terhadap perternakan. Biasanya bibit mulai
dipelihara pada saat berumur 1 minggu.
3.4 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi tergantung dari kandang yang tersedia. Apabila semakin besar dan
banyak kandang, maka kapasitas yang diperoleh juga semakin banyak.
3.5 Tata Letak
3.6 Teknologi
1. Bibit
Salah satu penentu dalam keberhasilan peternakan ayam pedaging adalah pemilihan
bibit, karena bibit merupakan faktor dasar yang tidak bisa dianggap remeh. Kalau saja
bibit yang dipilih tidak berkualitas maka sangat berpengaruh terhadap peternakan, dimana
DOC (Day Old Chick) sangat rentan terhadap penyakit. Faktor bibit hanya menduduki
persentase yang lebih sedikit dibandingkan dengan pengaruh lingkungan, seperti suhu,
makanan dan pemeliharaan.

Menurut Hartono (1997), dalam usaha pembudidayaan ayam broiler (pedaging)


pemilihan bibit merupakan salah satu pertimbangan ekonomi yang tidak boleh diabaikan.
Jika dalam pemilihan bibit kurang selektif terhadap bibit yang diternakkan, tentu akan
menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan.
Dampak yang ditimbulkan DOC yang tidak berkualitas adalah :
a)
b)
c)
d)

Kelambatan pada usia pertumbuhan.


Resisten strain ayam rendah.
Mudah terserang penyakit.
Angka mortalitas yang tinggi.

Ciri-ciri DOC yang baik adalah :


a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Badan lebar.
Postur tubuh tegak dan tinggi.
Kondisi kaki tegap dan normal.
Mata cerah.
Paruh kokoh.
Pertumbuhan bulu cepat.
Warna bulu bersih dan mengkilat.
Kondisi tubuh normal atau tidak cacat

2. Kandang
Kandang merupakan hal yang sangat penting, dikarenakan kandang merupakan
tempat untuk pemeliharaan yang dapat memberikan keselamatan dan kenyamanan hidup.
Kandang higienis adalah kandang yang tidak menimbulkan penyakit (Hartono, 1997).
Menurut Abidin (2002), kandang bagi ayam ras pedaging merupakan tempat hidup
dan tempat berproduksi . Disamping itu kandang juga berfungsi sebagai
berikut:
a) Melindungi ayam ras pedaging dari binatang buas.
b) Melindungi ayam ras pedaging dari cuaca yang tidak bersahabat, suhu tinggi
akibat teriknya matahari, suhu terlalu dingin akibat perubahan musim, terpaan
hujan, serta hembusan angin yang sangat kencang.
c) Membatasi ruang gerak ayam ras pedaging.
d) Menghindari resiko kehilangan ayam ras pedaging.
e) Mempermudah pengawasan, pemberian pakan dan minum, serta pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
Menurut Hartono (1997), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha beternak,
penentuan lokasi merupakan perhatian pertama. Lokasi kandang harus menjamin
kehidupan dan mendukung pertumbuhan. Pedoman dalam pemilihan lokasi kandang
ternak ayam adalah sebagai berikut :
a) Lokasi kandang jauh dari keramaian.

b)
c)
d)
e)
f)

Lokasi jauh dari pemukiman.


Transportasi lancar.
Sumber air tersedia.
Kondisi alam yang menunjang.
Aman

Adapun kandang yang akan penulis pergunakan adalah kandang panggung (system
slat) dengan ukuran 4x6 meter. Kandang ini cukup baik apabila dipergunakan dalam
beternak, sebab :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Terlindung dari terik matahari.


Terhindar dari binatang buas.
Jauh dari pemukiman.
Alat transportasi mudah dan lancar.
Mudah dalam pembersihannya.
Sumber air dekat.

3. Pakan dan Minuman


a) Pakan
Menurut Rasyaf (1989), pertumbuhan ayam broiler tergantung pada makanan. Bila
makanan yang diberikan baik (kualitas maupaun kuantitasnya) maka hasilnya juga baik.
Tetapi bila sebaliknya, maka hasilnya juga buruk.
Jenis pakan yang sering digunakan sebagai pakan ternak pada umumnya memakai BR
I, karena lebih ekonomis dari pada pakan yang berbentuk powder (tepung). Makanan
yang berbentuk powder kurang merangsang nafsu makan meski makanan tersebut
memiliki kandungan gizi, kaya akan protein dan vitamin (Hartono, 1997).

b) Minuman
Menurut Hartono (1997), air didalam tubuh sangat dibutuhkan sebab merupakan
kebutuhan utama yang dapat membantu dalam proses pencernaan, metabolisme dan
proses kimia lainnya, seperti :
1)
2)
3)
4)

Menghancurkan zat makanan.


Melarutkan dan mengangkut zat makanan.
Mempertahankan kestabilan kondisi tubuh.
Membantu proses kimia dalam tubuh.

Air yang akan digunakan sebagai air minum sebaiknya tidak mengandung logam
berat, seperti Fe, Cu, dan Hg. Selain itu air harus bebas dari kandungan bakteri. Jika air
mengandung bakteri atau logam berat, daya cerna dan daya serap zat makanan pada
ayam akan menurun dan akibatnya laju pertumbuhan akan terhambat. Untuk penggunaan
air PAM tidak terlalu dianjurkan, karena tingginya kadar kaporit dalam air yang mana
dapat menurunkan daya cerna dan daya serap pakan (Abidin, 2002:58). Air diberikan
secara adlibitum atau terus menerus.

4. Kesehatan
Adapun penyakit dan penanggulangannya yang sering menyerang pada ayam broiler :
IBD (Infectious Bursal Disease) atau Gumboro.
Penyebab :
Virus golongan Reovirus,mempunyai struktur RNA.
Gejala Klinis :
Penyakit diawali dengan hilangnya nafsu makan kemudian disusul dengan kelemahan,
inkoordinasi, peradangan disekitar dubur dan terjadi mencret berair dengan disertai
keadaan gemetar, banyak bulu ekor rontok karena ayam mematuki bulu disekitar dubur.
Pencegahan :
Vaksinasi gumboro mempunyai arti penting bagi keseluruhan program
kesehatan ayam didaerah yang rawan oleh gumboro. Hal ini karena dapat
merusakkan alat pembentuk kekebalan (bursa fabricius). Jika sistem
kekebalan tubuh rusak, maka ayam menjadi mudah terserang penyakit dan
gagal membentuk zat kebal setelah vaksinasi.
Melakukan sanitasi kandang, peralatan dan lingkungan termasuk
pencegahan banyaknya tamu dan hewan liar masuk kandang.
Usaha peternakan dikelola dengan baik.
Pengobatan :
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit gumboro.
Pengobatan dapat diberi air gula 30-50 gram tiap liter air minum dan vitamin.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi badan. Perhatikan litter, jika perlu
tambahkan litter baru (Jahja, 2000:98-99).
ND (Newcastle Disease) atau Tetelo
Penyebab :
Virus golongan Paramyxo virus yang mempunyai struktur RNA. Virus ini
dapat mengaglutinasikan sel-sel darah merah ayam.
Gejala Klinis :
Gangguan organ pernafasan.
Batuk, bersin dan ngorok.
Gangguan saluran pencernaan.
Nafsu makan hilang, minum terus dan diare berwarna hijau lumut dan
bercampur putih.
Gangguan syaraf.
Sayap terkulai, kaki lumpuh atau jalan diseret, tanda yang khas dari
penyakit ini adalah kepala yang terpelintir, jalan mundur dan jalan
berputar-putar.
Pencegahan :
Vaksinasi ND secara teratur.

Melakukan sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah banyak


tamu dan hewan liar masuk kedalam lokasi peternakan.
Usaha peternakan dikelola dengan baik, sehingga memungkinkan suasana
yang nyaman bagi ayam, antara lain jumlah ayam pada suatu luasan
kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin
dilakukan sistem all in all out.
Pengobatan :
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ND.
Dilakukan revaksinasi untuk mengurangi keparahan penyakit dan menekan angka
kematian (Jahja, 2002).
Dalam peternakan untuk mencegah penyakit, maka dilaksanakan vaksinasi.
Menurut Sujoni (2007), hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemberian vaksin
adalah :

Vaksin hanya dilaksanakan pada hewan yang sehat.


Selalu cek tanggal kedaluarsa (Expire Date) pada vaksin.
Gunakan selalu diluent (pelarut) yang tepat.
Gunakan selalu dosis yang tepat.
Syringe dan needle yang digunakan harus dalam keadaan yang steril.
Alat dan bahan harus seluruhnya dalam keadaan yang steril.
Bakar semua bekas box DOC.
Desinfeksi alat dan bahan bekas vaksin

BAB IV
ASPEK SDM DAN YURIDIS
4.1 Struktur Organisasi

Pemilik / Pimpinan

Bagian
pemeliharaan
ayam

Bagian penjualan

4.2 Spesifikasi Jabatan


a. Pemilik / pemimpin fungsi, sebagai pengawas jalannya usaha perdagangan
dan usaha peternakan.
b. Bagian pemeliharaan ayam fungsi, sebagai orang yang bertanggung jawab
memelihara ayam supaya ayam tersebut tetap dalam kondisi sehat dan siap
untuk dipasarkan
c. Bagian penjualan, fungsi, sebagai orang yang mengantarkan ayam broiler
kepada pedagang eceran yang sudah menjadi langganan.
4.3 Uraian Tugas
Bagi sebuah perusahaan, tenaga kerja adalah suatu faktor yang memegang
peran penting. Tenaga yang terlibat dalam usaha pemasaran ayam broiler ini
berjumlah enam orang, dimana masing-masing bertanggung jawab terhadap
tugas mereka masing-masing. Tugas-tugas tersebut antara lain:
a. Mengambil ayam broiler dari peternak.
b. Melakukan kegiatan penjualan di gudang.
c. Memberi makan ayam.
d. Membersihkan kandang.
e. Menimbang ayam.
f. Mencatat aliran uang yang masuk dari pembeli.
4.4 Program Pelatihan dan Pengembangan
Dalam satu tahun sekali para tenaga kerja biasanya mendapat pelatihan dari
dinas peternakan tingkat provinsi. Dari pelatihan tersebut tenaga kerja
mendapatkan ketrampilan dan pengetahuan mengenai ternak, sehingga tenaga
kerja trampil dalam melakukan hal mengenai peternakan.
4.5 Sistem Balas Jasa
4.6 Perizinan
Untuk perizinan

Anda mungkin juga menyukai