Anda di halaman 1dari 10

IDEOLOGI SOSIALISME DI KUBA

1. PENGERTIAN IDEOLOGI SOSIALISME


Sosialisme merupakan suatu paham atau ajaran yang berhubungan dengan ideologi suatu negara.
Dalam penerapannya, sosialisme menjunjung tinggi derajat manusia dengan mengutamakan
persamaan derajat setiap orang. Persamaan derajat tersebut nantinya diharapkan dapat
mengahpuskan segala macam penindasan yang dilakukan manusia terhadap manusia agar
tercipta kesejahteraan. Pada dasarnya istilah sosialisme pertamakali muncul pada abad ke 19.
Maka dari kemunculan istilah sosialisme tersebut telah menandai usaha dari beberapa pihak dan
sejumlah tempat untuk membentuk organisasi sosial dalam tatanan ekonomi yang sudah ada
(Wright: 109). Maka dari hal inilah sosialisme berusaha untuk menyatukan kebebasan, keadilan
dan hubungan persaudaraan yang dapat tampil di panggung dunia modern yaitu melalui ide
revolusi pada tahun 1789. Sehingga dapat dikatakan bahwa sejarah aktual sosialisme
memperlihatkan bahwa di dalam maupun di luar landasan bersama selalu ada beragam tradisi.
2. PENCETUS IDEOLOGI KOMUNISME DI KUBA
Gerakan dan Pemikiran Che Guevara
Apabila berbicara tentang keadaan Kuba yang dipengaruhi Amerika Serikat, maka kita
akan mengingat salah seorang tokoh sosialis yang sangat terkenal yaitu Che Guevara. Amerika
Serikat sebagai negara adidaya akan selalu merasa terancam oleh letupan-letupan revolusi
terutama dari beberapa negara maupun dari beberapa orang yang dirasa menggangu
kepentingannya dalam imperialisme. Meskipun gangguan tersebut sangat kecil akan tetapi,
Amerika akan merasa terusik hingga akhirnya akan gangguan tersebut akan dimusnahkan. Sosok
revolusioner yang menjadi incaran Amerika Seikat salah satunya ialah Che Guevara. Selain itu,
sosok Che Guevara juga menjadi populer karena gerakan revolusionernya.
Sosok Che adalah sosok pejuang yang ulet dan tidak mudah menyerah. Salah satu kisah
hidupnya yang menunjukkan semangat juangnya adalah ketika ia tertembak dua kali dan
mengirim surat untuk keluarganya (Kornbluh, 2005 : 9). Ini tampak terlihat bahwasannya sosok
seorang Che Guevara meskipun dalm kondisi yang amat membahayakan masih saja teringat
dengan dengan keluarga. Che merupakan sosialis asal Argentina, ia adalah seorang mahasiswa di
Universitas Buenos Aires yang berasal dari keluarga ekonomi menengah liberal.
1

Che merupakan seorang mahasiswa yang idealis, dimana ia memandang segala


permasalahan dari sudut pandang politisnya yang sangat menarik. Sehingga garis pemikiran dan
tindakannya lah yang menjadikan ia mempunyai keinginan untuk berkembang dan bangkit dari
pemberontak yang agak borjuis menjadi pemimpin

yang efektif. Ia tidak ingin menjadi

pecundang hanya dengan bersembunyi melihat saudaranya mendapat tekanan-tekanan


imperialisme oleh Amerika Serikat. Meskipun ia bukan warga negara Kuba, akan tetapi ia
bertekad bulat untuk mengabdikan diri dalam mencapai tujuan sosialisnya. Maka pandanganya
yang semakin dalam tersebut telah mendekati pandangan para marxis yang telah mendalangi
terjadinya terjadinya revolusi rusia.
Oleh karena itu, Che Guevara kemudian menjadi sosok yang mampu memimpin gerakan
revolusi. Sehingga sangat tidak aneh jika Che Guevara mendapat pujian karena telah turut
menuntun perjalanan untuk mencapai perubahan dimana ia sangat tidak peduli apapaun
konsekwensi yang akan terjadi. Selain Che Guevara, terdapat pula para pemimpin dan warga
yang memiliki keinginan yang sama untuk bangkit dari suatu generasi pecundang menjadi
generasi pejuang revolusioner yang ditandai dengan tidak mau menerima desakan atau pengaruh
untuk mundur Disisi lain Che Guevara telah berani mengaburkan signifikansi sang pemimpin
gerilya yang berani ini sebagai seorang tokoh politik (Kurniawan, 2005:3).
Pemikiran sosialisnya muncul ketik ia sering melakukan perjalanan panjang dengan
temannya yang bernama Alberto Granado. Petualangan pertamanya dilakukan pada tahun 1951
dan 1952. Berawal dari petualangannnya itulah, ia kemudian dapat melihat keadaan yang ia
jumapai seperti orang miskin, gelandangan dan masyarakat terbelakang serta terpuruk lainnya.
Sehingga dari pengamatannya itulah ia mulai memunculkan pemikiran sosialis dan politiknya. Ia
merasa apa yang dia lihat merupakan suatu penderiaan yang dapat dia rasakan pula. Seperti
ungkapan yang menyatakan bahwa apabila salah satu bagian dari tubuh disakiti, maka seluruh
anggota dari tubuh seharusnya ikut merasa sakit pula. Ia yakin bahwa perasaan senasib yang
sesungguhnya hanya akan diraih lewat kegiatan sosial (Makkawaru, 2006: 7). Sikap kritis juga ia
tunjukkan dengan berdemonstrasi terhadap presiden Argentina, Juan peron pada tahun 1952.
Selanjutnya, ia juga membantu pertahanan Guatemala ketika pemerintahan Guatemala dikudeta
oleh Central Intel-ligence Agency (CIA) pada tahun 1954. Ketika berada di Guatemala itulah ia
menyaksikan tergulingnya pemerintahan sosialis radikal Jacobo Arbenz oleh Castello Armas
yang didalangi oleh Amerika Serikat. ia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mencatat bahwa
2

CIA berperan dalam aksi kontra-revolusi (Guevara, 1987). Setelah itu, ia melarikan diri ke
Meksiko pada tahun 1955.
Di Meksiko itulah ia bertemu dengan seorang revolusioner Kuba yang bernama Fidel
Castro. Disanalah ia mulai membentuk sebuah gerakan revolusioner akan tetapi ia bekerja
sebagai tenaga medis dan pelatih teknik perang gerilya. Pada tanggal 2 Desember 1956 mulai
dilakukan penyerangan pertama terhadap rezim Batista. Akibat kemenangannya, kemudian
gerakan tersebut mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Karena kecerdikannya, Guevara
akhirnya menjadi wakil Letnan Castro yang sangat berbakat. Pada tahun 1957 ia menjadi
komandan dari salah satu diantara lima kelompok gerilya. Dalam bulan-bulan April dan Juni
1958 perbedaan antara dua kutub dapat dilihat dalam gelombang pemberontakan. Pada awal
bulan Februari, gelombang secara perlahan meningkat hingga menjadi sebuah ancaman yang
ditandai dengan terjadinya sebuah gejolak yang tak terbendung.
Rakyat mulai memberontak melawan pemerintahan diktaor Batista diseluruh penjuru
negeri, terutama di Provinsi Oriente. Misi Guevara pada fase pertama kali ini adalah
mempertahankan front yang dikuasai oleh brigade keempat. Hanya dengan mempertahankan
prinsip Guevara dan Castro yaitu bahwa yang terpenting dalam sebuah serangan bukanlah
jumlah pasukan musuh, melainkan jumlah orang yang mereka butuhkan untuk membuat posisi
mereka tidak lagi rawan. Sehingga pemikiran itulah yang menjadi kunci kesuksesan meraka.
Pemikiran tersebut merupakan taktik dasar dari pergerakan revolusioner mereka. Oleh sebab itu,
dalam berbagi penyerangan, pasukan che dikumpulkan disekeliling pos komando terlebih dahulu
untuk kemudian membentuk sebuah kekuatan berupa front tunggal (Guevara, 1987). Hingga
akhirnya pada tanggal 2 Januari 1959, dengan segala usaha Guevara berhasil memasuki Havana
dan membentuk pemerintahan sementara. Pemerintahan tersebut dipegang oleh Castro yangaman
menjabat sebagai Perdana Menteri. Perubahan dalam pemerintahan revolusioner yang baru
tersebut kemudian ditandai dengan dieksekusinya para Batistianos (pengikut rezim Batista) yang
mendukung selama Batista berkuasa.
Pada bulan Februari 1960, Kuba meningkatkan usaha sosialisnya dengan
melakukan perjanjian bersama Uni Soviet bahwa Kuba akan membeli minyak dari Uni Soviet
yang kemudian akan ditukar dengan gula oleh Kuba dan sebagi jaminannya ialah kredit Amerika.
Mendengar hal tersebut, Amerika Serikat membalasnya dengan menunda pengiriman minyak
dan membatasi pembelian gula dari Kuba. Amerika Serikat juga menjalankan operasi rahasia
3

yang dikoordinasi oleh CIA yang bertujuan membentuk kekuatan militer yang berasal dari orangorang buangan Kuba untuk menginvasi pulau dan menjatuhkan pemerintahan Castro.
Pada bulan Mei 1960, Kuba menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Soviet.
Kerjasama diplomatik tersebut ditandai dengan penyitaan properti Amerika Serikat dan
perjanjian-perjanjian yang dilakukan dengan negara-negara komunis lainnya. Oleh karena itu,
akibat besarnya pengaruh perjuangan Kuba oleh Guevara sehingga majalah Time
menampilakn berita mengenai Guevara yang menjadi pelopor Kuba untuk menganut
pemerintahan kiri dan menjalankan segala usaha untuk lepas dari pengaruh Amerika Serikat.
Hingga akhirnya, pada tanggal 3 Januari 1961 Amerika Serikat benar-benar memutuskan
hubungan diplomatik dengan Kuba. Sehingga Amerika mengintensifkan serangan-serangannya
untuk menjatuhkan pemerintahan Castro di Kuba. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
Guevara selalu aktif untuk mencari relasi perdagangan dengan negara-negara komunis dan
sosialis. Kerjasama perdagangan tersebut salah satunya yaitu bekerja dengan Uni Soviet. Ketika
ia menjabat sebagai Menteri Perindustrian Kuba pada tanggal 23 Februari 1961, ia mampu
menstabilkan harga bahan pokok, mengurangi pinjaman dan meletakkan pengontrolan pada
akumulasi modal swasta.
Bahkan, ia mengkritik Castro karena dana untuk angkatan bersenjata terlalu berlebihan
dibandingkan dengan penggunaan atau pemanfaatan dalam pengembangan sektor industri.
Kemudian pada tanggal 26 Juli 1961 gerakan revolusi bergabung dengan partai komunis Kuba
dan Castro mendeklarasikan Kuba sebagai negara sosialis (Makkawaru, 2006: 13). Meskipun
pada saat itu pemimpin Uni Soviet, Nikita Krushef menyatakan bahwa Castro bukanlah seorang
komunis karena Castro memperoleh kekuasaannya di Kuba bukan berdasarkan pemilihan
melainkan karena kharismanya.
Hingga tahun 1963, Amerika Serikat masih memusuhi Kuba yang terlihat ketika semakin
ditunjukkannya pembatasan ekonomi berupa pembekuan aset dan larangan-larangan pemerintah
Amerika terhadap warganya untuk melakukan transaksi dengan Kuba maupun larangan
melakukan perjalanan ke Kuba. Menghadapi keadaan tersebut, satu-satunya jalan untuk
mencapai sosialisme menurut Guevara ialah dengan cara perang. Selain itu, Guevara juga
melakukan perjalanan untuk mencari pengetahuan dan mencari kelompok yang memiliki tujuan
yang sama untuk memperjuangkan sosialisme. Untuk kemudian kelompok tersebut diharapkan

dapat bekerjasama membentuk organisasi solidaritas dengan para gerilyawan serta kelompok
revolusioner dari beragai penjuru dunia.
Perjuangan Guevara juga ia sampaikan kepada dunia ketika ia menjadi perwakilan dalam
sebuah konferensi PBB. Ia menyampaikan tentang bencana akibat imperialisme barat di negaranegara berkembang. Ia juga meminta kepada dunia untuk turut serta menangani permasalahan
tersebut. Permasalahan yang terjadi antar negara tersebut bersumber dari perbedaan keadaan
sosial ekonomi suatu negara. Sehingga, solusi yang harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu
mengenai perbedaan ekonomi dan sosial suatu negara. Selain itu, yang perlu disadari yaitu
Amerika Serikat bukan pemegang kemerdekaan. Akan tetapi, pihak yang gencar dalam
menyerukan ekploitasi dan penindasan.
Menurut Guevara, sosialisme tidak akan ada tanpa perubahan kesadaran pada perbuatan
fraternal yang baru terhadap humanisme, tidak hanya dalam masyarakat dimana sedang atau
telah dibangun sosialisme, namun juga dalam sebuah skala dunia terhadap semua orang yang
menderita karena penindasan imperialisme. Kemudian pada bulan April 1965, Guevara
melepaskan seluruh jabatan dan kewarganegaraannya untuk kemudian ia benar-benar konsentrasi
dalam perjuangannya melawan imperialisme. Sedangkan pada tahun 1966, Che Guevara tiba di
Bolivia kira-kira antar minggu ke dua, bulan September dan minggu pertama bulan November
1966 (Kornbluh, 2005 : 29). Che memilih Bolivia sebagai pusat revolusioner dikarenakan:

Bolivia di mata kepentingan keamanan Amerika memilii prioritas dan ancaman yang

lebih rendahdibanding dengan Negara-negara lembah Sungai Karibia


Kondisi social dan kemiskinan Bolivia yang sedemikian rupa sehingga Bolivia rentan

terhadap ideology-ideolgi revousioner.


Bolivia memiliki perbatasan dengan lima Negara, yang memungkinkan revolusi
menyebar dengan mudah kalau gerilya tersebut berhasil.
Akan tetapi, pada tanggal 8 Oktober 1967 Guevara dijebak oleh pasukan terlatih Amerika

Serikat serta pasukan Bolivia yang mendapat mandat dari CIA. Keesokan harinya, ia dieksekusi
dengan empat tembakan di dadanya. Kematian Che Guevara tersebut akan menjadi inspirasi
revolusioner masa depan dengan kepergiannya secara heroik. Che adalah sosok seseorang yang
tidak bergantung dengan apa yng diajarkan oleh oleh para pemimpinnya. Dan dari tiap-tiap
momen historis dalam perang gerilya tersebut, ia membentuk suatu bingkai konsep sosial dan
apresiasi yang jelas atas realita.

3. PENERAPAN IDEOLOGI SOSIALISME DI KUBA


A. EKONOMI
Kondisi dan letak geografis Kuba sedikit banyak telah memberi pengaruh terhadap
perkembangan sejarah. Pendudukan yang dilakukan Bangsa Spanyol juga menjadikan Kuba
sebagai negara yang multikultur. Perekonomian Kuba awalnya berputar pada perkebunan kopi
yang kemudian merambah pada tembakau yang mampu bertahan. Sehingga, kita mengenal
bahwa cerutu Kuba adalah cerutu terbaik di dunia saat ini.
Sama seperti negara Amerika tropis lainnya, perkembangan ekonomi Kuba
sangatlah tipikal yang ditandai dengan monoagrikultur, basis buruh, dan
agrikultur yang berorientasi pada ekspor. Sehingga, perkembangan ekonomi
sangatlah stagnant dan bahkan tidak dirasakan oleh masyarakat kelas
bawah. Meski krisis ekonomi melanda, frustrasi dengan kebangkrutan Soviet, perestroika tetap
tidak dilirik oleh pemerintah, namun memotivisir rakyatnya, pemerintah mengatakan : Periodo
especial en tiempos de paz (masa prihatin), sekarang rakyat harus kerja keras dan harus latihan
sabar.
Dibawah tekanan ketidak puasan rakyat, akhirnya Castro agak melunak, yang sebelumnya tak
pernah terpikirkan: memberi kebebasan rakyatnya yang akan meninggalkan tanahair,
membebaskan para tahanan elit politik dan menerima dan menghargai pendapat umum secara
bebas. Kuba mulai mengundang investor baru, untuk menopang embargo Amerika dan
ambroknya Soviet. Investor itu utamanya dari Kanada dan Mexiko serta negara2 Uni Eropa,
untuk memompa roda ekonomi melalui joint-venture jutaan US$, pada umumnya di bidang
pariwisata, nikel, minyak, industri farmasi dan gula. Tahun 1993, Castro memberi ijin
berlakunya mata uang dolar. Bagi pertumbuhan ekonomi sangat menguntungkan, namun dari
segi kesamaan sosial sangat bertentangan, sehingga rakyat terbagi dalam dua kelas; kelas dolar
dan tanpa dolar. Dolar warna hijau itu bisa didapatkan lewat saudaranya yang diluar negeri atau
bisnis melalui pasar gelap atau prostitusi. Orang yang punya dolar, hidupnya berubah secara
drastis. Bahkan di Havana, 50% penduduknya menggunakan dolar.

Pada tahun 1868-1878 terjadi Perang 10 Tahun yang menjadi penanda kebangkitan
gerakan nasionalis di Kuba. Namun, Spanyol masih bisa menangkis gerakan kemerdekaan ini.
Akan tetapi banyak elit Kuba yang tidak menyukai lagi keberadaan Spayol di Kuba. Sehingga
mereka berpikir bahwa sudah saatnya arah perekonomian Kuba diubah. Sejak 1880
perekonomian Kuba didominasi oleh perdagangan dan investasi Amerika Serikat. Penduduk
Kuba yang kaya banyak pro terhadap AS dan berhasil menyingkirkan Spayol.
Spanyol belum keluar sepenuhnya dari Kuba saat Jose Marti, seorang pejuang nasionalis,
melakukan gerilya di pegunungan. Sebagai respon balasan, maka Spanyol mendirikan kampkamp konsentrasi untuk memusnahkan pemberontak-pemberontak. Ternyata, AS dengan sigap
membantu Kuba dalam melawan Spanyol dengan alasan moral, mengamankan perdagangan
mereka, agama, dan penilaian bahwa Spayol telah misrule.
Seakan menggantikan Spanyol, pendudukan militer AS dianggap sebagai pencerahan
dimana mereka membangun sekolah, jalanan, dan jaringan telegraf untuk menjaga Kuba tetap
pada orbit AS. Di lain sisi, Kuba dibiarkan memilih konstitusi sendiri namun AS memaksa Kuba
untuk tunduk pada Platt Amendment yang memberikan hak kepada AS untuk melakukan
intervensi terhadap politik domestik jika AS menilai ada kesalahan dalam kebijakan Kuba.
Sehingga, Kuba menjadi wilayah perlindungan AS sampai tahun 1934.
Perkebunan tebu adalah salah satu produk Kuba yang sangat vital perannya. Namun, siklus
penanaman tebu ternyata membawa dampak yang kurang baik terhadap buruh. Tebu hanya
ditanam antara 5-25 tahun sekali dengan masa panen yang terlalu sering. Masalah yang dihadapi
oleh buruh adalah dead season dimana mereka tidak memiliki pekerjaan untuk digarap. Buruh,
seperti kebanyakan di negara Latin lainnya, juga tidak memiliki uang untuk membeli tanah
bahkan mereka tidak diberikan hak memiliki tanah jikapun mereka memiliki sedikit uang. Hal ini
diperparah dengan posisi mereka sebagai buruh yang fokus pada perbaikan kondisi kerja dan
kenaikan gaji, bukannya petani yang meminta hak pemilikan tanah.
Kontrol AS semakin dominan karena AS adalah konsumen gula terbesar di Kuba. Bahkan, AS
adalah satu-satunya partner perdagangan gula Kuba. Sehingga, dominasi yang terjadi sangatlah
besar. Pada tahun 1903, Kuba dan AS sepakat saling mengurangi tarif dagang mereka satu sama
7

lain. Sampai tahun 1930 dimana terjadi krisis dunia, Kuba juga terkena dampak langsung karena
partner abadi mereka menjadi korban krisis. Hal yang dilakukan oleh keduanya adalah
melakukan penyesuaian tarif baru dan pada akhirnya hubungan kedua negara itu menjadi sangat
erat.
Bisa dikatakan bahwa Kuba pada masa pemerintahan Presiden Machado adalah pemerintahan
paling terkorup sepanjang sejarah negara republik. Sifatnya yang sangat represif pada akhirnya
memancing munculnya nasionalis-nasionalis Kuba. Bersamaan dengan krisis tahun 1930-an,
tidak ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Machado yang mempu membebaskan Kuba dari
krisis.
Kemunculan oposisi yang berasal dari golongan mahasiswa, pemimpin-pemimpin buruh baik
rural maupun urban, reformer kelas menengah, dan politisi yang terpinggirkan menjadikan
Machado semakin represif dan seakan-akan AS pasif demi alasan demokratisasi. Tujuan yang
dibawa oleh kelompok oposisi ini adalah Kuba yang jujur dan hanya Kuba, tidak ada AS.
Pada tahun 1933, tampuk pemerintahan diambil alih oleh Sersan Fulgencio Batista dimana dia
mengklaim bahwa pemerintahan baru adalah revolusi sosial baru. Tapi ternyata tidak. Batista
tidak lebih dari pemerintah boneka AS karena kerjasama dengan AS justru semakin erat. Bahkan,
Batista tidak segan memecat Grau, seorang pemimpin buruh yang dulunya bersama Batista
memperjuangankan kemapanan sosial bersama. Hal ini dilakukan karena takut akan
perkembangan paham kiri di Kuba. Selama pemerintahan Batista, banyak terjadi demonstrasi
yang menginginkan Kuba terlepas dari orang-orang yang haus akan kekuasaan seperti Machado
dan Batista. Demontrasi ini bisa dikatakan sebagai titik cerah karena munculnya kesadaran akan
perlunya penggulingan kekuasaan.

B. POLITIK
Meskipun krisis diplomatik Kuba dimulai tahun 1961, USA tetap berlanjut menekan
Kuba, akibatnya Castro harus banyak menengok ke Soviet. Tahun 1965 didirikanlah "Partai
Komunis Kuba" dan tahun2 berikutnya Castro banyak mengexspor ide2 revolusionernya. Dia
menjelaskan kepada dunia, bila dimasa datang akan terjadi Sierra Maestra yang lain.USSR yang
8

banyak membantu pada bidang ekonomi dan militer serta berpengaruh besar, tak suka melihat
politik luar negeri Kuba yang "bebas tanpa ketergantungan". Che Guevara dengan tegas menulis
dalam surat bernada revolusioner langsung, "Apakah dengan atau tanpa bantuan USSR". Che
meniru sistem sosialis model Mao Tse-tung (pertanian), bukan dari Stalin (industrialisasi).
Saking kagumnya pada Mao, sehingga anak terkecilnya diberi panggilan; "a litle Mao". Che
meninggalkan Kuba untuk memimpin gerilya ke Afrika dan Bolivia. Ketika dia ditembak di
Bolivia tahun 1967, Castro menyadari, bila dia harus mencari jalan lain dalam merebut pengaruh
internasional. Castro merancang sendiri kemampuan swadaya dari dalam negeri. Melalui
pengolahan tebunya dia harapkan Kuba akan menggantungkan pada export gula. Sudah cukup
banyak orang2 berpendidikan tinggi meninggalkan Kuba, sehingga kekurangan tenaga kerja
berkwalitas, ditambah blokade USA dari impor mesin2. Dengan berkembangnya pengolahan
tebu, sehingga gula menjadi barang export terpenting.

C. BUDAYA
Marx dalam kritiknya terhadap filosofi Hegel mengatakan;...agama adalah opium bagi rakyat.
Didasari pada era reformasi di Prancis yaitu konflik berdarah antar agama, disamping dipicu oleh
gerakan Luther dan Calvin. Sistem komunis dan sosialis membuat takut para pemeluk agama,
takut gereja ditutup, takut pendeta akan dibunuh juga para biarawati akan diperkosa. Tapi hal itu
tak terjadi di Kuba, Castro sendiri saat memimpin revolusi mengenakan kalung "salip", kalung
itu pemberian seorang gadis dari Santiago. Tapi meski pakai kalung salip, dia mengaku dasarnya
bukan agama, tapi karena menghormati gadis tersebut. Colombus datang membawa pedang dan
gereja, diikuti perampok2 Spanyol datang kesini melarang suku Indian menyembah batu, tapi
mereka sendiri menyembah emas, karena kesini mencari emas,...kata Castro.
D. SOSIAL
Memasuki gerbang sosialisme banyak yang perlu di pangkas, antara lain diskriminasi
antar etnis. Pemerintah mengenalkan dan memasyarakatkan semboyan; Libertad (kebebasan),
Egalidad (persamaan) dan Fraternidad (persaudaraan). Kuba terdiri dari dua kelompok etnis
besar yaitu kulit putih dan kulit hitam, saat era Batista sebagian besar kulit putihlah yang
berkuasa/mempunyai hak, sedang kulit hitamnya sedikit mendapat kesempatan. Faham sosialis
9

justru menentang bentuk kelas, makanya Castro mempunyai resep untuk mengatasi masalah
rasisme, dengan cara "kawin campur". Di anjurkan rakyatnya yang berkulit putih dan kulit hitam
agar menjalin hubungan keluarga alias mengadakan perkawinan silang. Yang agak sulit di daerah
taman Santa Clara, dimana sejak dulu hanya anak2 muda kulit putih yang boleh bermain,
kemudian Castro memberi saran agar dibagi dua tahap waktu bermain. Misal; hari ini untuk
bermain anak2 kulit putih, dan besoknya untuk anak2 kulit hitam. Lama kelamaan mereka
bermain bersama2 dan pembauran cukup berhasil.
Kuba mendapat kritik dan kecaman internasional atas pelanggaran HAM, Amnesti Internasional
melaporkan keburukan pelayanan para tahanan. Pada tahun 1989 Jenderal Arnaldo Ochoa,
perwira tinggi militer dan enam perwira lainnya, terlibat korupsi dan memberi ijin pengedaran
obat2 terlarang dari Kolombia lewat Kuba dan dijual di Amerika. Para petinggi militer ini
langsung dijatuhi hukuman tembak mati. Banyak kalangan mengkritik Castro, bila hukumannya
terlalu cepat dan berlebihan serta di dramatisir.

10

Anda mungkin juga menyukai