Abstrak:
Teknik kontrol berkaitan dengan pemahaman dan pengontrolan bahan dan
kekuatan alam untuk kepentingan umat manusia. Tujuan ganda pemahaman dan
pengontrolan, saling melengkapi karena sistem kontrol yang efektif mensyaratkan
bahwa sistem dapat dipahami dan dimodelkan. Tantangan saat ini untuk pengontrolan
adalah pemodelan dan pengontrolan modern, kompleks, sistem yang saling terkait
seperti sistem kontrol lalu lintas, proses kimia, dan sistem robot. Teknik kontrol
didasarkan pada dasar-dasar teori umpan balik dan analisis sistem linear, dan
mengintegrasikan konsep-konsep teori model matematika plant dan teori kontrol PID.
Oleh karena itu teknik kontrol dapat digunakan untuk memperbaiki respon sistem plat
orde dua (yang memiliki overshoot dan peredaman yang besar) menjadi respon sistem
orde satu yang diinginkan tanpa overshoot dan transien respon yang cepat.Perbaikan
ini dilakukan dengan menggunakan kontrol PID, dimana penetapan parameterparameter kontrol PID melalui rangkaian sistem tertutup antara kontroler PID dan plant.
Kata kunci: Plant, Kontrol, PID
1.Teknik Kontrol
Sebuah sistem kontrol adalah sebuah interkoneksi dari komponen membentuk
konfigurasi sistem yang akan memberikan respon sistem yang diinginkan. Dasar
analisis sistem adalah dasar yang disediakan oleh teori sistem linear, yang
mengasumsikan hubungan sebab-akibat untuk komponen sistem. Oleh karena itu
komponen atau proses yang dikontrolkan dapat diwakili oleh blok, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Hubungan input-output merupakan hubungan sebabakibat dari proses, yang pada gilirannya merupakan pengolahan sinyal input untuk
memberikan variabel sinyal output, sering dengan amplifikasi daya.
adalah kestabilan, ketelitian dan kedinamisannya. Secara umum sistem kontrol dapat
dibagi menjadi 2 jenis yaitu sistem kontrol rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
1.1 Sistem Kontrol Rangkaian Terbuka
Sebuah sistem rangkaian terbuka umum ditunjukkan pada Gambar 2. Dimulai
dengan subsistem yang disebut transducer input, yang mengubah bentuk input yang
digunakan oleh kontroller. Kontroler mengendalikan proses atau plant. Input kadangkadang disebut referensi, sedangkan output dapat disebut variabel yang dikontrol.
Sinyal lain, seperti gangguan, akan ditampilkan ditambahkan ke kontroler dan output
proses melalui penjumlah, yang menghasilkan jumlah aljabar sinyal input dengan
menggunakan tanda-tanda yang terkait.
persimpangan penjumlahan. Dalam Gambar 3, sinyal input dikurangi oleh sinyal output.
Hasilnya umumnya disebut sinyal penggerak. Namun, dalam sistem di mana kedua
input dan output transduser memiliki penguatan satu, nilai sinyal penggerak adalah
sama dengan perbedaan yang sebenarnya antara input dan output. Dalam kondisi ini,
sinyal penggerak disebut kesalahan.
Sistem rangkaian tertutup mengkompensasi gangguan dengan mengukur output
respon, hasil pengukuran yang kembali melalui jalur umpan balik, dan membandingkan
dengan respon masukan di persimpangan penjumlahan. Jika ada perbedaan antara
dua tanggapan, sistem mendorong plant, maka sinyal penggerak, akan mengoreksi.
Jika tidak ada perbedaan, sistem tidak mendorong plant, karena respon plant sudah
sama dengan respon yang diinginkan. Sistem rangkaian tertutup, memiliki keuntungan
akurasi yang lebih besar dibandingkan dengan sistem rangkaian terbuka. Mereka peka
terhadap kebisingan, gangguan, dan perubahan lingkungan. Respon dan error steadystate dapat dikontrol lebih mudah dan dengan fleksibilitas yang lebih besar dalam
sistem rangkaian tertutup, dengan sederhana penyesuaian penguatan dalam rangkaian
dan kadang-kadang dengan mendesain ulang kontroler. Di sisi lain, sistem rangkaian
tertutup lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan sistem rangkaian terbuka.
Singkatnya, sistem yang melakukan pengukuran hasil sebelumnya dan koreksi
disebut rangkaian tertutup atau kontrol umpan balik. Sistem yang tidak memiliki properti
pengukuran dan koreksi disebut sistem rangkaian terbuka.
Fungsi alih dari kecepatan putaran motor DC orde 1 dituliskan dalam domain s seperti
pada persamaan berikut :
..........................................
..(7)
1.5 Model Matematika Kecepatan Putaran Motor DC orde 2
Untuk jenis plant yang dibahasberupa motor DC sistem orde dua. Orde sistem
menentukan jenis kontroler yang akan dipakai dan mencari nilai parameter kontroler
untuk mengubah transien respon orde dua menjadi transien respon orde satu yang
diinginkan.
...................................................
......(10)
Dimana :
yss
xss
u
Te
Fungsi alih dari kecepatan putaran motor DC orde 2 dituliskan dalam domain s seperti
pada persamaan berikut :
.......................................
..(11)
1.6 Kontroler PID
Kontroler PID ideal untuk domain waktu kontinyu proses SISO (single input single
output) dinyatakandalam domain Laplace sebagai berikut :
................................... .........
..(12)
Fungsi alih kontroler PID :
......................................
...(13)
...
..........................................
(14)
Dimana :
Kp
Ti
Td
Jika
(15)
...............................................
dan
(16)
..................................................
maka
......
maka :
................................................
..(18)
Dari persamaan (1.15), (1.16 dan (1.18) parameter kontroler dapat diketahui :
.................................... .........
(19)
..............................................
(20)
..............................................
...(21)
Kesimpulan:
Pengontrolan plant orde dua yang karakteristiknya mengandung overshoot dan
peredaman yang besar dapat diperbaiki menjadi orde satu dengan karakteristik
responnya tanpa overshoot dan peredaman, dengan menggunakan kontrol PID.
Referensi: