membelah
diri
secara
mitosis
untuk
memperbanyak
spermatogonium.
yang
ketiga badan kutub segera hancur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap
pembuahan oosit primer hanya menghasilkan satu ovum.
Secara morfologi dan anatomi, terdapat bermacam macam ovum. Ovum biasanya
dibedakan berdasarkan atas jumlah yolk atau deutoplasmanya yaitu :
1.
Alecithal, telur tipe ini tidak mempunyai deutoplasma, akan tetapi telur yang seperti
ini hampir tidak ada karena untuk pertumbuhan embrio selalu membutuhkan makanan.
2.
Isolecithal (homolecithal, ovum tipe ini hanya mengandung sedikit deutoplasma yang
tersebar merata diseluruh ovum, misalnya ovum mamalia tingkat tinggi dan invertebrate.
3.
Telolecithal, ovum tipe ini biasanya memiliki deutoplasma yang cukup banyak dan
terdapat pada bagian kutub vegetal, misalnya ovum ikan dan unggas.
4.
Sentrolecithal, pada ovum tipe ini deutoplasmanya terdapat di tengah tengah ovum,
konsepsi, sebaiknya hubungan kelamin (koitus) harus dilakukan 1-2 hari sebelum ovulasi
dan sampai 1 hari sesudah ovulasi.
Kapasitasi dan Reaksi akrosom :
Pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu membuahi
ovum. Mereka harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom.
1. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,
berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu ini, suatu selubung glikoprotein dari
protein-protein plasma dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah
akrosom spermatozoa.
2. Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pelusida dan diinduksi oleh
protein-protein zona.
Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami
reaksi akrosom. Oleh sebab itu, fase fertilisasi mencakup fase 1) penembusan korona radiata
2) penembusan zona pelusida 3) fusi oosit dan membran sel sperma.
I.
II.
Dengan cara menimbulkan perubahan voltase saat satu sperma berhasil masuk
ke dalam oosit sehingga menyebabkan kegagalan sperma lain melekati membran
sel telur.
b. Slow-block
Akibat masuknya sperma, timbullah perubahan pada saluran kalsium membran sel
telur, sehingga terdapat suatu barrier untuk mencegah sperma lain masuk pada
III.
kavum uteri memerlukan waktu 3-4 hari. Pentransporan ini terutama dipengaruhi oleh arus
cairan lemah di dalam tuba akibat kerja sekresi epitel ditambah kerja epitel bersilia yang
melapisi tuba, dimana silia selalu memecut kearah uterus. Selain itu, kontraksi yang lemah
dari tuba fallopii juga membantu jalannya ovum yang telah dibuahi.
Selama pentransporan ini, terjadi beberapa tahap pembelahan, mulai dari tingkat 2
sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel,dst sampai dihasilkan blastokista yang mengandung 100 sel yang akan
memasuki uterus. Sel-sel sekresi yang melapisi tuba akan mensekresikan zat-zat sekresi yang
berguna untuk nutrisi blastokista. Setelah mencapai uterus, blastokista yang sedang
berkembang biasanya tetap tinggal di dalam kavum uteri selama 1-3 hari lagi sebelum
berimplantasi dalam endometrium. Jadi implantasi bisanya terjadi kira-kira pada hari ke-5
sampai ke-7 setelah ovulasi. Sel-sel trofoblas yang berkembang di seluruh permukaan
blastokista akan menyekresikan enzim proteolitik yang mencerna dan mencairkan sel-sel
endometrium. Cairan dan nutrisi yang kemudian dilepaskan akan ditranspor secara aktif oleh
sel-sel trofoblas yang sama ke dalam blastokista, sambil berkembang lebih lanjut. Sampai
selama 8 minggu setelah implantasi, zigot akan memperoleh nutrisi dengan cara seperti ini.
Kemudian periode nutrisi trofoblastik secara bertahap akan berkembang menjadi nutrisi
plasenta. Dengan demikian, zigot dapat tumbuh dan berkembang serta menjalani fase
berikutnya berupa embriogenesis (fase embrionik).
EMBRIOGENESIS
terbentuklah tiga lapisan mudigah yang tediri dari ectoderm,mesoderm dan endoderm serta
diferensiasi jaaringan dan organ sudah dimulai.
Pada saat yang sama trofoblas berkembang dengan cepat . villi primer sudah memiliki inti
mesenkim, tempat munculnya pembuluh-pembuluh kapiler kecil. Ketika kapiler villi ini
berhubungan dengan kapiler di dalam lempeng korion dan tangkai penghubung, system villi
tersebut sudah siap memasok zat-zat makanan dan oksigennya kepada mudigah.
a)
b)
c)
d)
e)
derivate mesoderm.
Lapisan mudigah endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran
pernapasan dan kandung kemih. Lapisan ini juga membentuk parenkim tiroid,
kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pancreas. Akhirnya, lapisan epitel kavum timpani
dan tuba eustachius juga berasal dari endoderm.
Perkembangan Janin
Masa yang dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir kehidupan dalam rahim
dikenal sebagai masa janin. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ
serta pertumbuhan tubuh yang cepat. Beberapa kelainan timbul dimasa ini, meskipun cacat
yang disebabkan oleh gaya-gaya mekanik, seperti kompresi intrauterus, bisa terjadi.
Demikian juga, bahaya pada system saraf pusat dapat mengakibatkan gangguan perilaku
pascanatal dan menurunkan kecerdasan. Panjang janin biasanya disebutkan sebagai panjang
puncak kepala-bokong (PPB)(tinggi duduk) atau sebagai panjang puncak kepala tumit
(PPT), ukuran dari vertex kepala sampai ke tumit (tinggi berdiri). Ukuran, yang dinyatakan
dalam centimetre, ini kemudian dihubungkan dengan umur janin yang dinyatakan dalam
minggu atau bulan . pertumbuhan panjang sangat mencolok pada bulan ketiga, keempat dan
kelima, sedangkan penambahan berat badan sangat mencolok pada 2 bulan terakhir
kehamilan. Secara umum lamanya kehamilan diperhitungkan 280 hari atau 40 minggu setelah
hari pertama haid terakhir, atau lebih tepat, 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan.
Pertumbuhan panjang dan berat badan selama masa janin
Umur (minggu)
PPB (cm)
9-12
5-8
10-45
13-16
9-14
60-100
17-20
15-19
250-450
21-24
20-23
500-820
25-28
24-27
900-1300
29-32
28-30
1400-2100
33-36
31-34
2200-2900
37-38
35-36
3000-3400
Gestasi 12 minggu
Pada akhir minggu ke-12 kehamilan, saat uterus biasanya teraba tepat diatas simfisis pubis,
maka panjang ubun-ubun-bokong (crown-rump length) janin adalah 6 sampai 7 cm. Pusatpusat osifikasi telah tampak pada sebagian besar tulang janin, dan jari tangan dan kaki telah
mulai berdiferensiasi. Kulit dan kuku telah tumbuh dan disana-sini muncul bakal rambut;
genitalia eksterna telah mulai memperlihatkan tanda-tanda definitif jenis kelamin pria atau
wanita. Janin mulai melakkukan gerakan spontan.
Gestasi 16 minggu
Pada akhir minggu ke-16, panjang ubun-ubun-bokong telah mencapai 12 cm dan beratnya
110 g. jenis kelamin telah dapat ditentukan dengan tepat oleh pemeriksa yang berpengalaman
melalui inspeksi genitalia eksterna pada minggu (menstruasi) ke-14.
Gestasi 20 minggu
Akhir minggu ke-20 merupakan titik pertengahan kehamilan sesuai perkiraan dari awal
menstruasi normal terakhir. Berat janin sekarang telah lebih sedikit dari 300 , dan berat mulai
meningkat secara linier. Kulit janin mulai kurang transparan, lanugo halus menutupi seluruh
tubuhnya dan mulai tumbuh beberapa rambut kepala.
Gestasi 24 minggu
Pada akhir minggu ke-24, janin memilki berat sekitar 630 g. Kulit memperlihatkan keriput
yang khas, dan mulai terjadi penimbunan lemak. Kepala masih relative cukup besar; bulu
mata dan alis biasanya sudah dapat dikenali. Periode kanalikular perkembangan paru, yaitu
saat bronkus dan bronkiolus membesar dan ductus alveolaris terbentuk, sudah hamper selesai.
Janin yang lahir pada periode ini akan berusaha bernapas, tetapi sebagian besar akan
meninggal karena sakus terminalis-yang dibutuhkan untuk pertukaran gas belum terbentuk.
Gestasi 28 minggu
Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun-bokong adalah sekitar 25 cm dan berat janin
sekitar 1100 g. Kulit tipis, merah dan ditutpi oleh verniks kaseosa. Membran pupil baru
lenyap dari mata. Bayi yang lahir pada waktu ini dapat menggerakkan ekstremitasnya dengan
cukup energik dan menangis lemah. Bayi normal yang lahir pada usia ini memiliki
kemungkinan 90% untuk bertahan hidup.
Gestasi 32 minggu
Pada akhir minggu ke-32 gestasi, janin memiliki panjang ubun-ubun-bokong sekitar 28 cm
dan berat sekitar 1800 g. permukaan kulit masih masih merah dan berkeriput. Tanpa adanya
keaadaan penyulit, bayi yang lahir pada periode ini biasanya akan bertahan hidup
Gestasi 36 minggu
Pada akhir minggu ke-36 gestasi, rata-rata panjang ubun-ubun-bokong janin adalah 32 cm
dan berat sekitar 2500 g. Karena pengendapan lemak subcutis, tubuh menjadi lebih bulat, dan
gambaran keriput di wajah yang sebelumnya ada telah menghilang. Bayi yang lahir pada
waktu ini memiliki kemungkinan yang sangat baik untuk bertahan hidup dengan perawatan
yang benar.
Gestasi 40 minggu
Aterm dicapai pada minggu ke-40 dari awitan menstruasi terakhir. Pada waktu ini, janin
sudah berlembnag sempurna, dengan gambaran khas neonatus . rata-rata panjang ubun-ubunbokong janin aterm adalah sekitar 36 cm, dan berat sekitar 3400 g, denganberbagai variasi.
FISIOLOGI KEHAMILAN
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
kavum uteri).
Pertumbuhan dan perkembangan zigot - embrio - janin menjadi bakal
individu baru.
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron,
reproduksi
dan
organ-organ
sistem
tubuh
lainnya,
yang