Anda di halaman 1dari 18

PENANGANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA

LANSIA DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK


DI PUSKESMAS KECAMATAN
JOHAR BARU

KELOMPOK II

Ajeng Febriyanti

1102010013

PEMBIMBING:
DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
MARET 2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN PENYAKIT


DIABETES MELITUS PADA LANSIA DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK DI
PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.

Jakarta, Maret 2015


Pembimbing,

DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes

KATA PENGANTAR
Assalammua`alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN PENYAKIT
DIABETES MELITUS PADA LANSIA

DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK DI

PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU ini dapat diselesaikan dengan baik.


Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 09 Maret-11 April 2015. Penulis juga
berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan
penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah
salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan Johar Baru ketika penulis ditugaskan di
puskesmas tersebut pada periode 09 Maret-20 Maret 2015.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Dini Widianti, MKK selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Rifda Wulansari, SP, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

5. dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. DR. Kholis Ernawati, SSi, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. dr. Citra Dewi, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
11. dr. Budiman Panjaitan selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
12. dr. Ong Sumiati selaku Kepala Puskesmas Kelurahan Johar Baru II.
13. dr. Yusmaniar, serta seluruh staf dan tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan
Johar Baru yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis demi
kelancaran penulisan laporan ini.
14. Rekan sejawat Kelompok 2 Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI periode 09
Maret-11 April 2015 yang telah sama-sama berjuang dalam penyusunan laporan
hasil studi kasus pasien.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi
kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
Jakarta, Maret 2015
Penulis

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama

: Ny. H

Usia

: 58 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Belum Menikah

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Pensiunan

Agama

: Islam

Alamat

: Johar Baru 3 RT 03 RW 11, Johar Baru, Jakarta Pusat

No Rekam Medis :
Tanggal Berobat : 18 Maret 2015

B. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 18 Maret 2015 pada pukul 10.00 WIB

1) Keluhan Utama

: Lemas

2) Keluhan Tambahan

: Kesemutan

3) Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Puskesmas Johar Baru II ke Poli Klinik Umum dengan
keluhan lemas pada seluruh badan sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Lemas
badan dirasakan menganggu aktivitas sehari hari. Pasien juga mengeluhkan
kesemutan pada kaki dan tangan sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu yang dirasakan
hilang timbul dan pasien mengeluhkan gatal-gatal pada pada seluruh badan, pegalpegal pada kedua kaki. Pasien mengeluhkan kepala yang pusing sejak 2 hari yang
lalu.
Pasien juga merasakan berat badan yang terus menurun, walaupun nafsu
makan pasien normal. Pasien juga merasakan sering terbangun pada malam hari untuk
buang air kecil 3 sampai 4 kali. Buang air besar dalam batas normal. Pasien telah

mengetahui telah mengidap diabetes melitus tipe II sejak kurang lebih 5 tahun yang
lalu. Dan pasien sering melanggar pola makan, dan juga jarang berolahraga.
4) Riwayat Penyakit Dahulu

Diabetes Melitus Tipe II

Hiperuricemia

Hipertensi

Dislipidemia

Gastritis

5) Riwayat Penyakit Keluarga

Bapak Pasien juga mengalami penyakit Diabetes melitus dan juga Hipertensi

Saudara Laki-laki pasien juga mengalami sakit Diabetes Melitus tipe II

6) Riwayat Sosial Ekonomi


C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesan Sakit
b. Kesadaran

: tampak sakit sedang.


: compos mentis.

2. Vital Sign
a. Tekanan darah
b. Frekuensi nadi
c. Frekuensi napas
d. Suhu

: 140/90
: 80 x/menit.
: 22 x/menit.
: 36,3oC.

3. Status Gizi (IMT)


a.
Berat badan
b.
Tinggi badan
c.

Berat badan ideal

d.

IMT = BB / TB2 (m)


IMT = 68 / (1,6)2

: 68 kg
: 160 cm
: (BBI) = ( TB cm - 100 ) - 10 %
= (160- 100 ) 10 %
= 60 6
= 54 kg

= 68 / 2,56
= 26,56 ( Gizi Lebih = Gemuk )
4. Status Generalis
a. Kepala
Ubun-ubun

: belum menutup, cekung (-).

Mata

: cekung, konjungtiva anemis (-), injeksi konjungtiva (+/+),


sklera ikterik (-), sekret mata (-/-).

Telinga

: serumen (-/-), keluar sekret dari telinga (-/-).

Hidung

: pernapasan cuping hidung (-/-), sekret hidung (+/+).

Mulut

: mukosa mulut basah

Leher

: KGB tidak tampak dan tidak teraba membesar,


JVP tidak meningkat.

b. Thorax

: B/G simetris kiri = kanan, retraksi interkostal (-).

Pulmo

: VBS kiri = kanan, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).

Cor

: bunyi jantung reguler, murmur (-), gallop (-).

c. Abdomen
Inspeksi

: datar, soepel.

Auskultasi

: bising usus (+) normal.

Palpasi

: turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba membesar.

d. Ekstremitas
Atas

: akral hangat, sianosis (-/-), capillary refill time <2 detik,

Bawah

: akral hangat, sianosis (-/-),capillary refill time <2 detik.

5. Usulan Pemeriksaan Penunjang

Glukosa Puasa
: 220 mg/dl

Glukosa 2 jam PP
: 245 mg/dl

Kolesterol Total : 339 mg/dl

Kolesterol HDL : 57 mg/dl

Kolesterol LDL : 149 mg/dl

Trigliserida
: 181 mg/dl

Ureum
: 23,5 mg/dl

Kreatinin
: 0,7 mg/dl

Asam Urat
: 8,3 mg/Cl

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK)
: Ny. H, 58 tahun.
b. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan

Gender

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Ny. H

KK

58 th

SMP

Pensiunan

Tn. R

Adik

57 th

SMP

Pensiunan

Ny. M

Adik

52 th

SMP

Karyawan Swasta

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah

Milik sendiri.

Daerah perumahan

Padat bersih.
Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Luas rumah: 4 x 5 m2.

Kesimpulan

Jumlah penghuni: 3 (tiga) orang.


Bertingkat/tidak bertingkat: tidak
bertingkat
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok.

Ny. H tinggal bersama kedua adiknya di suatu


rumah milik sendiri dengn lingkungan yang
padat bersih. Keadaan rumah sudah cukup
memadai dengan telah adanya jamban dan
pembuangan sampah, serta sumber air bersih.

Jamban keluarga: ada.


Ketersediaan air bersih: ada (PAM).
Tempat pembuangan sampah: ada.

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Ny.H

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Satu unit sepeda motor.
Satu unit lemari pendingin satu pintu.
Satu unit kompor gas.
Satu unit televisi 21 inchi.

Tiga unit kipas angin.


Tiga unit telepon genggam.
Satu unit setrika.
Satu unit penanak nasi.

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Tempat berobat
: Puskesmas.
b. Jaminan kesehatan
: BPJS Kesehatan.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Aksesibilitas

Keterangan
Kendaraan umum

Tarif

Gratis

Kesimpulan
Jika ada yang sakit, langsung dibawa ke
puskesmas, karena biaya yang gratis dan
jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah.

Kualitas

Cukup memuaskan

Ny.H mengatakan merasa cukup puas


dengan

pelayanan

di

Puskesmas

Kecamatan Johar Baru.

5. Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Ny. H mempunyai kebiasaan makan sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.
Biasanya mereka makan pada pagi hari, siang dan sore hari. Ny. H mempunyai
kebiasaan masak sendiri untuk makannya dan terkadang juga membeli lauk pauk di
rumah makan ataupun warung. Biasanya juga di pertengahan antara makan pagi dan
makan siang Ny. H makan makanan kecil ( Buah, kue , ataupun susu).Keluarga Ny.
H juga membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta
merapikan peralatan makan setelah makan.
b. Upaya penerapan pola gizi seimbang
untuk penerapan pola gizi seimbang Ny. H sebaiknya mengikuti pedoman Gizi
Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar, sebagai berikut :
a) Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik dan
meningkatkan produktivitas kerja
b) Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah dari
kebutuhan energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok per hari. Idealnya

50-60% kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks atau setara 3-4
piring nasi.
c) Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun
(protein), serta zat pengtur (vitamin dan mineral).
d) Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui komposisi
bahan penyusun,gizi, serta tanggal kadaluwarsa.
e) Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari kecukupan
energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat memyebabkan
penyempitan pembuluh darah arteri
f) Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Sumber zat
besi yang baik diantaranya sayuran bewarna hijau,kacang-kacangan,hati,telur,
dan daging.
g) Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu perlu
diberikan makanan pendamping air susu ibu.
h) Makan untuk memenuhi energi, yang dapat terpenuhi dari tiga sumber utama,
yaitu karbohidrat, protein,lemak.
i) Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup,yaitu minimal 2 liter atau
setara 8 gelas perharinya.
j) Menghindari konsumsi minuman beralkohol
k) Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas dari bahan
kimia dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan sakit.
l) Melakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur untuk mendapatkan berat
badan yang normal dan mengimbangi konsumsi energi yang berlebihan.
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dimasak dan dibeli oleh Ny. H
antara lain, nasi, tahu, tempe, telur, ayam, dan sayur. Tetapi Ny. H juga sering makan
makanan kecil pada sekitar antara makan pagi dan makan siang. Makan Ny. H teratur,
tepi Ny. H tidak memperhatikan gizi yang terkandung dalam makanannya, sehingga
Ny. H terkena penyakit seperti DM, Hipertensi, Kolesterol, dan juga Asam Urat.

Food recall (Pola makan dalam tiga hari terakhir).

Pada tanggal 15 Maret 2015


o Pagi

: Nasi, ayam goreng, tempe goreng

o Selingan

: Kue ( pastel )

o Siang

: Nasi, telur goreng, sayur kacang panjang

o Malam

: Susu, roti coklat

Pada tanggal 16 Maret 2015


o Pagi

: Bubur Ayam

o Siang

: Nasi, semur daging, perkedel

o Malam

: Susu

Pada tanggal 17 Maret 2015


o Pagi

: Nasi, telur goreng, tahu goreng

o Selingan

: Agar-agar

o Siang

: Nasi, ikan goreng

o Malam

: Bakpau, Susu

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga
Ny. H teratur dalam berobat kepuskesmas dan rajin meminum obat,
Keluarganya juga selalu mengingkatkan Ny. H dalam berobat. Dan Ny. H selalu
diingatkan oleh adiknya untuk memeriksakan kadar hasil darahnya untuk
sebagai pengontrol kemajuan pengobatan penyakitnya tersebut.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
Keluarga pasien tersebut kurang memperhatikan pola makan pada Ny.
H dikarenakan kedua adiknya tersebut sibuk bekerja sehingga kurang
memperhatikan pola makan kakaknya tersebut.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga
Keluarga ini terdiri dari tiga orang yaitu, Ny. H yang belum menikah
kemudian dengan kedua adiknya yang salah satunya sudah menikah tetapi tidak
tinggal bersama anak anaknya, maka keluarga ini disebut keluarga jaringan ( Kin
Network ).
2. Tahapan siklus keluarga

Menurut Duvall (1977), keluarga ini termasuk dalam siklus keluarga tahap
kedelapan yaitu keluarga lansia.
3. Family map

Gambar 2. Family Map


Keterangan:
: pasien.
: laki-laki.
: perempuan.
: tinggal satu rumah.
: meninggal.
: hubungan pernikahan.
: garis keturunan.

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga


1. Masalah dalam organisasi keluarga

Pasien merasa lemas dan tidak bertenanga sehingga kegiatan dirumah


menjadi terhambat seperti membersihkan rumah, dan keadaan rumah menjadi tidak
terurus, karena kedua saudaranya tersebut sibuk untuk bekerja.
2. Masalah dalam fungsi biologis
Pasien telah menderita penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 selama kurang lebih
5 tahun yang lalu. Dan bapak pasien juga mengalami Diabetes Melitus tipe 2 juga
dan masih menjalani pengobatan sampai sekarang.
3. Masalah dalam fungsi psikologis
Karena penyakit yang dideritanya tersebut, pasien jadi lebih tidak
bersemangat dalam menjalani kegiatan sehari hari.
4. Masalah lingkungan
Rumah pasien terletak di suatu lingkungan yang padat dengan jarak antara
satu rumah dengan rumah yang lainnya rapat-rapat, tetapi lingkungan sekitarnya
cukup bersih.
5. Masalah perilaku kesehatan
Pasien berobat setiap bulan ke puskesmas untuk kontrol dan berobat untuk
kesehatannya. Tetapi pola makan pada pasien tidak diperhatikan untuk
kesehatannya.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke puskesmas sendiri dengan kendaraan umum Ny. H
(angkot), karena jarak antara rumah dan puskesmas yang dekat dan tanpa biaya
(gratis), serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan cukup memuaskan.
Pasien

sangat mengharapkan pasien dapat terkontrol dari penyakitnya tersebut

dengan mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari dokter di puskesmas.


Kekhawatiran keluarga pasien saat ini adalah pasien dapat terhambat aktivitas
fisiknya dan juga penyakit tersebut menimbulkan komplikasi.
2. Aspek klinik
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis kerja dari
pasien adalah Diabetes Melitus Tipe II.
3. Aspek risiko internal
Ayah pasien menderita penyakit Diabetes Melitus Tipe II juga,pasien juga
tidak mengkontrol pola makannya, sering makan makanan yang berkalori tinggi atau

berindek glikemik tinggi. Dan juga pasien jarang berolahraga, berolahraga hanya
sekitar 2-3 minggu sekali dan olahraganya tersebut hanya senam para lansia.
4. Aspek risiko eksternal/psikososial keluarga
Keluarga pasien sering mengingatkanuntuk berobatdan kontrol gula darah.
Tetapi tidak memperhatikan pola makan pada pasien, dikarenakan kedua adiknya
sibuk bekerja dan kurang memperhatikan kegaiatan sehari-hari Ny. H tersebut.
5. Aspek fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari)
Pasien tidak ada gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, hanya
kadang sedang lemas dan kesemutan pada kakinya dapat menghambat kegiatan
dikarenakan terasa kurang nyaman dalam melakukan aktivitas.

D. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Aspek
personal

Aspek klinik

Aspek risiko
internal

Kegiatan
Menjelaskan tentang diabetes melitus tipe II,
bagaimana cara mengkontrolnya, Olahraga yang
teratur, pola makan yang seimbang dan sehat,
pengobatan yang teratur dan juga mencegah
komplikasi pada penderita.

Sasaran
Pasien

Memberikan obat kencing manis (Diabetes


Mellitus),dan menjelaskan fungsi obat dan cara
konsumsinya yaitu : glibenklamid 1x1 (30 menit
sebelum makan pagi) dan metformin 3x1 (setelah
makan) yang berfungsi untuk menurunkan kadar
gula darah.dan vitamin B1 dosis 1x1 untuk keluhan
kesemutan, memberikan allopurinol 1x1 (minum
sebelum tidur) untuk menurunkan kadar asam urat,
dan juga memberikan simvastatin 1x1 (minum
sebelum tidur) untuk menurunkan kadar kolesterol
darah.

Pasien

Membantu pasien mengubah pola makan yang


rendah gula (sesuai diet Diabetes Melitus) dengan
memberitahukan makanan apa yg boleh dimakan
sesuai kebutuhan kalori pasien. Penentuan kalori:
1) 54x25=1350 kal,
2)5%x1350= 67,5 kal (usia>40 tahun)
3)20%x1350 = 270 kal (BB:Gemuk)
4) 20%x1350 = 270 kal (aktivitas sedang)
Kebutuhan kalori:
1350-67,5-270+270 = 1282,5 kal
Kebutuhan:
Karbohidrat 60%x1282,5=769,5 setara=192 gr
karbohidrat

Pasien dan keluarga

Waktu
Saat pasien berobat ke
Puskesmas dan saat kunjungan
ke rumah pasien sebanyak 1 kali

Hasil diharapkan
Sadar akan pentingnya untuk
kontrol gula darah, berobat dan
fungsi dan pola makan yang
baik

Keterangan
Tidak menolak

Pada saat kunjungan ke


puskesmas

DM terkontrol, mencegah
komplikasi

Tidak menolak

Pada saat di puskesmas dan saat


kunjungan ke rumah

Pasien mampu mengelola dan


paham pola makan yang baik
bagi penyandang diabetes
mellitus

Tidak menolak

Aspek
psikososial
keluarga
Aspek
fungsional

Protein:20%x1282,5=256,5 setara= 64 gr protein


Lemak:20%x1282,5=256,5 setara= 28,5 gr lemak
menurunkan berat badan, menganjurkan untuk
latihan jasmani seperti senam diabetes minimal 30
menit tiap kali, sebanyak 3-4x/minggu
Mengingatkan kepada keluarga pasien untuk selalu
memantau perkembangan penyakit pasien dari
mulai pengontrolan gula darah pasien, pengaturan
pola makan yang seimbang dan juga pengobatan
yang teratur sesuai dengan jadwal.
Mengajurkan kepada pasien untuk melakukan
olahraga yang teratur untuk menjaga kesehatan
seperti senam lansia, jalan kaki teratur, dll.

F.Prognosis
1. Ad vitam

: dubia ad bonam

2. Ad sanasionam

: dubia ad bonam

3. Ad fungsionam

: dubia ad bonam

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan ke rumah

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan ke rumah

Keluarga memberi dukungan


lebih kepada pasien sehingga
pasien lebih termotivasi
meningkatkan pola hidup yang
lebih sehat
Kondisi tubuh pasien lebih sehat
dan kuat

Tidak menolak

Tidak menolak

Anda mungkin juga menyukai