Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


EPIDEMIOLOGI

DISUSUN OLEH :
RETINA AGHISTNI RAHMAWATI
SEMESTER IV

AKADEI FARMASI MUHAMMADIYAH


KUNINGAN
2015

A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta fakor
yang terkait di tingkat populasi. Ini adalah model corestone penelitian kesehatan masyarakat,
dan membantu menginformasikan kedokteran berbasis bukti (eveidence based medicine)
untuk mengidentifikasikan faktor risiko penyakit serta menentukan pendekatan penanganan
yang optimal untuk praktik klinik dan untuk kedokteran preventif. Menurut Dr. Anton
Muhibuddin (Universitas Brawijaya), saat ini epidemiologi telah berkembang pesat baik

pendalaman ilmunya maupun perluasan ilmunya. Perluasan ilmu epidemiologi saat ini juga
mencakup epidemiologi bidang pertanian agrokompleks (termasuk perikanan, perkebunan,
prikanan) dan mikrobiologi. Perluasan tersebut dirasa perlu karena manfaat epidemiolgi
sangat nyata dirasakan dalam bidang-bidang ilmu tersebut. Pendalaman epidemiologi
diantaranya meliputi peramalan berbasis komputer dan pengelolaan agroekosistem.
Epidemiologi menggunakan beragam alat-alat ilmiah, dari kedokteran dan statistik
sampai sosiologi dan antropologi. Banyak penyakit mengikuti arus migrasi penduduk,
sehingga pemahaman tentang bagaimana penduduk bergerak mengikuti musim sangat
penting untuk memahami penyebaran penyakit tertentu pada populasi tersebut. Epidemiologi
tidak hanya berkutat pada masalah penyebaran penyakit, tetapi juga dengan cara
penanggulangannya.
B. JENIS-JENIS EPIDEMIOLOGI
Epidemiolodi menekankan upaya menerangkan bagaimana distribusi penyakit dan
bagaimana berbagai faktor menjadi faktor penyeban penyakit tersebut. Untuk menjawab
masalah tersebut, epidemiologi melakukan berbagai cara yang selanjutnya menjadikan
epidemiologi dapat dibagi dalam beberapa jenis.
a. Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi Deskriptif berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang distribusi penyakit atau masalah kesehatan masyarakat.
Hasil pekerjaan Epidemiologi Deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai
faktor who, where, dan when. Merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah kesehatan
dari segi epidemiologi dengan menjelaskan siapa yang terkena dan dimana serta kapan
terjadinya masalah tersebut.

Siapa: bisa berupa variabel umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan
dan pendapatan. Populasi yang berpotensi atau punya peluang untuk menderita sakit

atau mendapat resiko biasanya disebut Population at risk (penduduk punya resiko).
Dimana : pertanyaan ini mengenai faktor tempat dimana masyarakat tinggal atau

bekerja, atau dimana saja ada kemungkinan mereka mengadapi masalah kesehatan.
Kapan : kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor waktu ini dapat
berupa jam, minggu, bulan, dan tahun, musim.

b. Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktorfaktor determinan maslah kesehatan. Di sisi diharapkan epidemiologi mampu menjawab
pertanyaan Kenapa, atau apa penyebab terjadinya masalah tersebut.
Ada dua studi tentang epidemiologi ini:
1.

Studi riwayat kasus (case History studies). Dalam stusi ini akan dibandingkan dengan
dua kelompok orang yakni kelompok yang terkena dan tidak terkena suatu penyakit

2.

(kelompok kontrol).
Studi kohort (Cohort studies). Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan
(ekxposed) pada satu penyebab penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok orang
lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak
dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut
kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok
tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau
tidak.
c. Epidemiologi Eksperimental
Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai

penyebab tejadinya faktor luaran (penyakit), maka perlu diuji faktor kebenarannya dengan
percobaan atau eksperimen. Misalnya kalu rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru
maka perlu dilakukan eksperimen bahwa jika rokok dikurangi, maka kanker paru akan
menurun.

C. TUJUAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam epidemiologi
adalah memperoleh data frekuensi, distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain
yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, misalnya:
1.

Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan
makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan

2.

menemukan penyebabnya.
Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma
paru-paru dengan asbes, rokok dengan penyakit jantung dan hubungan-hubungan
penyakit dan masalah kesehatan lainnya

3.

Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan heawan konsisten dengan

4.

data epidemiologis
Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, penanggualangan masalah kesehatan, serta menentuka prioritas
masalah keseahatan masyarakat
Sedangkan tujuan epidemiologi menurut Risser (2000), Gordis (2000), Gerstman

(1998), Kleinbaum (1982) dapat di simpulkan sebagai berikut :


Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan
kesehatan populasi.
Menjelaskan etiologi penyakit.
Meramalkan kejadian penyakit.
Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.
D. MANFAAT EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh
berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
1.

Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.


Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan,

Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan.


Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat
apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan
ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
2.

Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.


Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah

langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat
pengobatan.
3.

Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.


Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan

menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan


Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah
ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan
tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian

rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam
menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan
tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu.
Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah
diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
4.

Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.


Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah

kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut.
Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri cirri
Manusia, tempat dan Waktu.
Perpaduan ciri ini pada akhirnya menghasilkan 4 (empat) Keadaan Masalah Kesehatan
yaitu:
a. EPIDEMI
Adalah : Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang
ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi
yang meningkat.
b. PANDEMI
Adalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang
ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan
peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang
amat luas.
c. ENDEMI
Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang
frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
d. SPORADIK
Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang
ada di suatu wilayah tertentu frekwensinya berubah ubah menurut perubahan waktu.
E. RIWAYAT ALAMIAH PERJALANAN PENYAKIT
Jika ditinjau proses yang terjadi pada orang sehat, menderita penyakit dan terhentinya
penyakit tersebut dikenal dengan nama riwayat alamiah perjalanan penyakit (natural history
of disease) terutama untuk penyakit infeksi.

Riwayat alamiah suatu penyakit adalah perkembangan penyakit tanpa campur tangan
medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.
Manfaat riwayat mempelajari alamiah perjalanan penyakit :
a. Untuk diagnostik : masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit,
misal dalam KLB (Kejadian Luar Biasa)
b. Untuk Pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
c. Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan
awal penyakit, adalah waktu yang tepat untuk pemberian terapi, lebih awal terapi akan
lebih baik hasil yang diharapkan.
Tahapan Riwayat alamiah perjalanan penyakit :
a. Tahap Pre-Patogenesa
Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi
interaksi ini masih diluar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh
manusia dan belum masuk kedalam tubuh pejamu.
Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda tanda penyakit dan daya tahan tubuh
pejamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat.

b. Tahap Patogenesa
1) Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh pejamu, tetapi gejalagejala penyakit belum nampak.
Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda, ada yang bersifat seperti
influenza, penyakit kolera masa inkubasinya hanya 1- 2 hari, penyakit Polio mempunyai
masa inkubasi 7 - 14 hari, tetapi ada juga yang bersifat menahun misalnya kanker paru-paru,
AIDS dan sebagainya.
Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan terus yang
mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh.
Pada suatu saat penyakit makin bertambah hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis yang
membatasi antara tampak dan tidak tampaknya gejala penyakit disebut dengan horison klinik.

2) Tahap Penyakit Dini


Tahap penyakit dini dihitung mulai dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap
ini pejamu sudah jatuh sakit tetapi sifatnya masih ringan. Umumnya penderita masih dapat
melakukan pekerjaan sehari-hari dan karena itu sering tidak berobat. Selanjutnya, bagi yang
datang berobat umumnya tidak memerlukan perawatan, karena penyakit masih dapat diatasi
dengan berobat jalan.
Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam kesehatan masyarakat,
terutama jika tingkat pendidikan penduduk rendah, karena tubuh masih kuat mereka tidak
datang berobat, yang akan mendatangkan masalah lanjutan, yaitu telah parahnya penyakit
yang di derita, sehingga saat datang berobat sering talah terlambat.
3) Tahap Penyakit Lanjut
Apabila penyakit makin bertambah hebat, penyakit masuk dalam tahap penyakit lanjut.
Pada tahap ini penderita telah tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dan jika datang berobat,
umumnya telah memerlukan perawatan.
4) Tahap Akhir Penyakit
Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir. Berakhirnya perjalanan penyakit
tersebut dapat berada dalam lima keadaan, yaitu :
a) Sembuh sempurna : penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna,
artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali kepada keadaan sebelum menderita
penyakit.
b) Sembuh tetapi cacat : penyakit yang diderita berakhir dan penderita sembuh.
Sayangnya kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena ditemukan cacat pada
pejamu. Adapun yang dimaksudkan dengan cacat, tidak hanya berupa cacat fisik
yang dapat dilihat oleh mata, tetapi juga cacat mikroskopik, cacat fungsional, cacat
mental dan cacat sosial.
c) Karier : pada karier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala
penyakit memang tidak tampak lagi. Padahal dalam diri pejamu masih ditemukan
bibit penyakit yang pada suatu saat, misalnya jika daya tahan tubuh berkurang,
penyakit akan timbul kembali. Keadaan karier ini tidak hanya membahayakan diri
pejamu sendiri, tetapi juga masyarakat sekitarnya, karena dapat menjadi sumber
penularan

d) Kronis : perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala penyakit tidak berubah,
dalam arti tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambah ringan. Keadaan
yang seperti tentu saja tidak menggembirakan, karena pada dasarnya pejamu tetap
berada dalam keadaan sakit.
e) Meninggal dunia : terhentinya perjalanan penyakit disini, bukan karena sembuh,
tetapi karena pejamu meninggal dunia. Keadaan seperti ini bukanlah tujuan dari
setiap tindakan kedokteran dan keperawatan.
F. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Berikut ini adalah cara-cara pencegahan penyakit menular secara umum, diantaranya
yaitu :
a. Mempertinggi nilai kesehatan.
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :
Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang telah
dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian
vaksin BCG, DPT, campak, dan hepatitis.
Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi. Contohnya
pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga
munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini juga, masyarakat
bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapat vaksinasi.
Selain cara di atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk mencegah
penyakit.
Berikut ini adalah beberapa Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular :
a)
b)
c)

Penyemprotan/fogging sarang nyamuk


Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
Pengadaan vaksin penyakit menular

d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)

Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah


Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
Peningkatan imuunisasi
Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

k)

penyakit
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Usaha - usaha pencegahan penyakit dan tindakan efektif terhadap penyebaran penyakit

menular dapat dilakukan antara lain :


1.

Control terhadap sumber atau reservoir infeksi


Kasus atau karier penyakit yang merupakan sumber utama infeksi dapat di control

dengan cara :
2.

Diagnosis dini
Notifikasi
Isolasi
Terapi
Karantina
Surveilans epidemiologi
Desinfeksi
Memutuskan rantai penularan
Penularan penyakit dari orang sakit kepada orang lain dapat melalui beberapa jalan.

Untuk mencegah terjadinya penularandapat dengan cara melakukan blockade atau memutus
rantai penularan.
3.
-

Vehicle transmission
Vector transmission
Airbome transmission
Contact transmission
Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan
Imunisasi aktif
Imunisasi pasif
Kemoprofilaksis
Pendidikan kesehatan

Sumber :
https://epidemiolog.wordpress.com/2011/02/24/tujuan-manfaat-dan-peran-epidemiologi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Epidemiologi
http://epidemiologidkn.blogspot.com/2008/01/riwayat-alamiah-penyakit.html
http://dinazainuddin.blogspot.com/2013/01/pencegahan-penyaki-menular-dan-tidak.html
http://fa-icha18.blogspot.com/2011/10/jenis-jenis-penyakit-menular-dan.html
https://rinaindriyuli.wordpress.com/2011/12/29/penyakit-menular-dan-pencegahannya/
http://hasirun.blogspot.com/2011/02/jenis-jenis-epidemiologi.html

Anda mungkin juga menyukai