Anda di halaman 1dari 25

ASSALAMUALAIKUM

PROTEIN

ANGGOTA
Kelompok 3 Biokimia

Mira SN Fauziah
33178K13025
Nia Kurniasari
33178K13027
Nilawaty
33178K13028
Nina Apriyaningsih
33178K13029
Nova Puspitasari
33178K13030
Nufa Abrina
33178K13031

Nurul Nurjanah
33178K13032
Oki Surya Diharja
33178K13034
Opik Taufik
33178K13035
Retina Aghistni R
33178K13036
Rika Suprihatin
33178K13037
Riri Juliani
33178K13038

PROTEIN

Berasal dari bahasa Yunani dari kata protos yang


berarti "yang paling utama adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung C, H, O, N dan
kadang S serta P.
Protein tersusun atas asam amino, yaitu
sembarang senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (COOH) dan amina (biasanya
NH2).

Adapun jenis-jenis asam amino yaitu :


1. Asam amino esensial, merupakan jenis asam
amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan
mutlak didatangkan dari luar tubuh sebab tubuh
kita tidak mampu disintesis. Asam amino esensial
ini hanya bisa disintesis oleh sel tumbuhan. contoh
dari asam amino adalah triptofan, treonin, arginin,
histidin, iseleusin, leusin, lisin, dan juga metionin.
2. Asam amino non-esensial, adalah jenis asam
amino
yang
mampu disintesis oleh tubuh kita.
Contoh asam amino adalah alanin, prolin, tirosin,
dan glisin.

STRUKTUR PROTEIN

Struktur Primer (Struktur Utama), merupakan


urutan
asam
amino
penyusun
protein
yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
Struktur Sekunder, atruktur tiga dimensi lokal dari
berbagai rangkaian asam amino pada protein yang
distabilkan oleh ikatan hidrogen. Jenisnya yaitu alfahelix dan beta-sheet.
Struktur tersier, merupakan gabungan dari aneka
ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya
berupa gumpalan.
Struktur kuartener, melibatkan beberapa polipeptida
dalam membentuk suatu protein, contohnya yang
terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Secondary structure

Denaturasi
Protein/Peracunan Protein

Yaitu bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu


molekul protein berubah, maka dikatakan protein ini
terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah
mengalami
denaturasi,
jika
ikatan-ikatan
yang
membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak.
Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan
rantai peptida dan pemcahan protein menjadi unit
yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul
dalam ikatan sekunder.
Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : Panas
dan Radiasi Sinar Ultraviolet, Pelarut-pelarut Organik,
Asam atau Basa, Ion Logam Berat, dan Pereaksi
Alkaloid.

CIRI-CIRI PROTEIN

Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan,


sehingga merupakan suatu makromolekul
Terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino.
Terdapatnya ikatan kimia lain
Lebih kompleks dibandingkan karbo-hidrat dan
lemak
Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa
faktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium
pelarut organik, dan deterjen.

SIFAT-SIFAT PROTEIN

Sifat protein tergantung dari jumlah


dan susunan asam amino yang
menyusun molekul protein.

Sifat protein juga ditentukan oleh


bagai-mana polipeptida terikat satu
dengan yang lainnya.

KLASIFIKASI PROTEIN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Klasifikasi
protein
dalam
biokimia
didasar-kan pada fungsi biologinya yaitu:
Enzim
Protein Transport
Protein Nutrien dan Penyimpan
Protein Kontraktil atau Motil
Protein Stuktur
Protein Pertahanan
Protein Pengatur

KLASIFIKASI ASAM AMINO

As.Amino Esensial
Leusin
Isoleusin
Valin
Triptofan
Fenilalanin
Metionin
Treonin
Lisin
Histidin

METABOLISME PROTEIN
Katabolisme protein
1. Di dalam lambung pepsin memecah protein
dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di
sisi gugus amin (NH2) bebas.
2. Di dalam usus, protein juga dipecah oleh tripsin
dan kimotripsin. Hasil pemecahan ini adalah
bagian-bagian kecil polipeptida.
3. Selanjutnya, senyawa ini dipecah kembali oleh
aktivitas aminopeptidase menjadi asam aminoasam amino bebas. Produk ini kemudian melalui
dinding usus halus masuk ke dalam aliran darah
menuju ke berbagai organ, lalu ke dalam sel.

Beberapa asam amino mengalami proses


deaminasi dan dekarboksilasi. Proses
deaminasi asam amino dapat terjadi
secara oksidatif dan nonoksidatif.
Contoh asam amino yang mengalami
proses deaminasi oksidatif adalah asam
glutamat. Reaksi pemecahan asam
glutamate dikatalis oleh enzim Lglutamat dehidrogenase yang dibantu
oleh NAD atau NADP.

METABOLISME PROTEIN
Anabolisme protein
Protein tersusun atas senyawa asam amino. Ada
dua cara sintesis protein, yaitu :
1. Reaksi aminasi reduksi
Dalam penyusunan asam amino, asam glutamat
memegang peranan yang penting. Asam glutamat
terbentuk oleh adanya reaksi antara asam ketoglutarat dan NH3 dengan bantuan enzim
dehidrogenase glutamat.
Aminasi dari asam oksaloasetat -> asam aspartat
Aminasi dari asam piruvat -> alanin.

Reaksi-reaksi tersebut adalah :

Asam -ketoglutarat + NH3asam -iminoglutarat +


H2O

Asam -iminoglutarat + NADH2

Asam oksaloasetat + NH3 + NADH2


aspartat + H2O + NAD

Asam piruvat + NH3 + NADH2


NAD

glutamat dehidrogenase

asam glutamat + NAD

aspartat dehidrogenase

alanin dehidrogenase

asam

alanin + H2O +

2.

Reaksi Transminasi
Reaksi transaminasi merupakan reaksi yang melibatkan
transfer atau pemindahan gugus amino dari suatu asam
amino ke suatu asam -ketoglutarat baru dan asam amino
baru. Enzim yang berperan adalah enzim transaminase.

Persamaan reaksinya adalah :


Sintesis asam aspartat dari asam glutamat.

glutamat aspartat dehidrogenase

Asam aspartat + asam oksaloasetat


asam ketoglutarat + asam aspartat

SUMBER PROTEIN

Sumber hewani
Daging
Hati
Babat
Jeroan
Daging kelinci
Kerang
Ikan segar
Udang segar
Ayam
Telur
Susu sapi

Sumber nabati
-

kacang kedelai, kering


kacang ijo
kacang tanah
beras
jagung, panen lama
terigu, tepung
Jampang
kenari
kelapa
daun singkong
singkong, tapioka

kEBUTUHAN PROTEIN
PERHARI

Menurut PUGS, anjuran konsumsi


protein adalah 10-15% dari energi
total.
Dewasa
: 1 gr/kgBB/hari
Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari
0-1 tahun
: 2,5 gr/kgBB/hari
2-13 tahun
: 1,5-2 gr/kgBB/hari
Remaja
: 1-1,5 gr/kgBB/hari

AKIBAT KEKURANGAN
PROTEIN
Penyakit
(KEP)

Kekurangan

Energi

dan

Protein

Kasus yang banyak terjadi, yang merupakan


keadaan campuran antara Marasmus dan
Kwashiorkor. Gejala klinis :
- Berat badan dibawah standar, tetapi tidak terlalu
jauh
- Gambaran penyakit marasmus atau kwashiorkor
- Demam, mencret, kejang-kejang
- Menyerang usia BALITA dengan puncaknya 2-4
tahun.

Thank you

Anda mungkin juga menyukai