Anda di halaman 1dari 24

PROTEIN

Analis Proksimat
Kelompok 4

02. Aulia Elsa 03. Silvi Amalia

03. Erni Hermawati 22. Zahwa Laila

03. M. Arofhi 23. Zellin Azsari


Rumus Umum

• Protein berasal dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama atau utama.
• Protein merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan dari polimerisasi asam asam amino
yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptida (-CO-NH-).
• Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Setiap molekul asam amino terdiri
dari atom C yang mengikat gugus amina (-NH2), gugus karboksil (-COOH), atom hidrogen
dan satu gugus sisi samping (R) yang spesifik untuk setiap jenis asam amino.
• Asam amino memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH
• Rumus umum struktur asam amino:
Sifat – sifat protein

• Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat


besar.
• Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan
asam atau basa.
• Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter.
• Mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan.
Macam- macam Protein

Berdasarkan Berdasarkan
Strukurnya fungsinya

Berdasarkan Berdasarkan
Bentuknya Komposisinya
Macam-macam protein
Bersadarkan Strukturnya

a. Primer adalah urutan linear asam amino dalam peptida atau protein.
b. Sekunder struktur yang dibentuk oleh rangkaian asam amino yang akan
membentuk struktur tiga dimensi.
c. Tersier struktur tiga dimensi yang dibentuk dari struktur-struktur
sekunder yang melipat bersama.
d. Kuartener protein yang paling kompleks karena terbentuk atas lebih dari
satu rantai polipeptida.
Macam-macam protein
Bersadarkan Fungsinya

a. Hormon, Hormon protein bertugas mengatur tindakan dan fungsi hormon dalam tubuh.
b. Enzim, Fungsi protein enzim juga bertugas sebagai pembentuk enzim zat yang mendukung terjadinya
reaksi kimia dalam tubuh.
c. Struktural, Fungsi protein struktural, yaitu mempertahankan struktur dan membangun konstruksi tubuh dari
tingkat sel.
d. Protein defeno/antibodi, antibodi juga disebut imunoglobulin yang berfungsi untuk mencegah penyakit yang
disebabkan oleh virus.
e. Transport, Fungsi protein transport, yaitu mengikat dan membawa atom dan molekul kecil di dalam sel dan
ke seluruh tubuh.
f. Protein pengikat, yang ini berfungsi untuk menyimpan asam amino dan ion logam yang dibutuhkan dalam
tubuh.
g. Protein penggerak, berfungsi untuk mengatur pergerakan otot dalam tubuh dan kecepatan jantung bergerak.
Macam-macam protein
Bersadarkan Bentuknya

a. Protein serabut adalah protein yang berbentuk panjang dan paralel


dengan beberapa ikatan silang.
b. Protein globular merupakan protein yang sangat besar dengan struktur
tersier dan kuartener kompleks yang saling bergabung membentuk
bulat.
Macam-macam protein
Bersadarkan Komposisinya

a. Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri dari susunan asam
amino tanpa ada gugus lain.
b. Protein konjugasi adalah protein yang terikat pada gugus prostetik.
Sumber Protein
Protein Hewani Protein Nabati
Telur Tahu
Ikan Tuna Brokoli

Susu Kacang Tanah

Daging Sapi Oat

Dada Ayam Bayam

Ikan Kod Tempe

Edamame

Kacang polong

Kacang Almond
Reaksi yang terjadi pada protein
katabolisme protein adalah jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan memecah molekul
kompleks dari protein itu sendiri
katabolisme aerob, terdapat 3 tahapan utama yakni:
1. Mikro molekul sel dipecah menjadi sejumlah unit pembangun utama.
2. Unit pembangun yang dihasilkan pada tahapan pertama tadi kemudian dirubah menjadi molekul yang jauh
lebih sederhana lagi.
3. Hasil produk pada tahapan kedua kemudian memasuki lintas akhir yakni pada tahap ketiga. Di tahapan akhir
ini, akan terjadi proses oksidasi nutrisi yang akhirnya akan menghasilkan karbon dioksida, ammonia dan juga
air.

Protein ini akan melalui serangkaian proses katabolisme asam amino dengan 3 jalur metabolik utama
Reaksi yang terjadi pada protein
3 jalur metabolik utama yakni :

1. Tahapan di mana produksi asam amino yang berasal dari pembongkaran protein di dalam tubuh oleh protein diet dan disintesis
asam amino di dalam organ hati.
2. Tahapan kedua mencakup pengambilan nitrogen dan juga asam amino.
3. Tahapan terakhir adalah katabolisme asam amino yang akan diurai menjadi energi melalui dua siklus yakni siklus asam serta
siklus urea yang merupakan proses pengolahan hasil sampingan dari pemecahan asam amino itu sendiri. Pada bagian akhirnya,
adalah proses di mana sintesis protein berupa asam-asam amino yang telah dihasilkan tadi.

Reaksi asam amino dengan jalan melepas gugus amino dan selanjutnya merubah kerangka karbon yang ada pada molekul asam amino
tersebut. Proses pelepasan ini mencakup deaminasi dan juga transminasi.
Reaksi yang terjadi pada protein

• Transaminasi
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi jenis asam amino lain. Proses
transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi bentuk asam keto.
• Deaminasi
Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam amino menjadi asam keto
dan ammonia (NH4 + ), Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen
dan nonnitrogen.
 
Fungsi protein dalam tubuh manusia

a. Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan


perkembangan tubuh.
b. Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti
jaringan yang rusak atau mati.
c. Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk
membentuk enzim pencernaan dan metabolisme serta
antibodi yang diperlukan.
d. Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga
kompartemen, yaitu intraseluler, ekstraseluler/intraseluler
dan intravaskuler
 
Tes uji pada protein

Uji Biuret
Uji biuret merupakan uji yang dilakukan untuk
mengetahui kandungan protein dalam suatu bahan
makanan. Dengan uji ini dapat diketahui adanya
ikatan peptida pada sampel. uji positif berwarna ungu
apabila di dalam sampel terdapat ikatan peptida.
Tes uji pada protein

Uji Ninhidrin
Uji ninhidrin digunakan untuk mendeteksi
adanya asam amino dan protein yang
mengandung gugus amina bebas. Ketika
dipanaskan dengan ninhidrin, molekul-molekul
tersebut akan memberikan warna biru tua/ungu
dan terkadang kuning pucat
Tes uji pada protein

Uji Millon
Reagen millon merupakan suatu larutan yang
mengandung ion merkuri dan merkuri nitrat
dalam asam nitrat. Uji ini diberikan untuk
mengidentifikasi senyawa yang mengandung
gugus hidroksi fenolik. Uji positif ditandai
dengan perubahan warna pada protein menjadi
merah.
Uji Kuantitatif pada protein

Metode Kjeldahl

Metode ini merupakan metode yang sederhana untuk penetapan


nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang
mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan
dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan
menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan
kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke
dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
Uji Kuantitatif pada protein

Metode Titrasi Formol

Larutan protein dinetralkan dengan basa (NaOH) lalu ditambahkan


formalin akan membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya
dimethilol ini berarti gugus aminonya sudah terikat dan tidak akan
mempengaruhi reaksi antara asam dengan basa NaOH sehingga
akhir titrasi dapat diakhiri dengan tepat. Indikator yang digunakan
adalah PP. akhir titrasi bila tepat terjadi perubahan warna menjadi
merah muda yang tidak hilang dalam 30 detik.
Uji Kuantitatif pada protein
Metode Titrasi Formol

Metode Lowry merupakan uji protein secara kuantitatif secara modern, yaitu
dengan spektrofotometer visible. Metode ini digunakan untuk menguji kadar
protein terlarut atau protein yang dapat diserap oleh tubuh. Dalam metode Lowry
dikenal dua reagen yaitu reagen Lowry A dan reagen Lowry B.
Larutan Lowry A, merupaka campuran larutan asam fosfo-tungstat fosfo
molibdat dengan akuades (1: 1).
Larutan Lowry B, merupakan campuran 100 ml larutan Na ₂CO3 2 % dalam
larutan NaOH 0,1 N dengan 1 ml CuSO4 5 H ₂O 1 % dan 1 ml K-Na Tartrat 2 %.
Uji Kuantitatif pada protein
Metode Titrasi Formol

Eksperimen

Metode Lowry, pertama membuat larutan standar protein, Bovine Serum Albumine
(BSA) dengan berbagai tingkat konsentrasi dari 30-300 kemudian masing-masing
diambil 1 ml. Masukan kedalam tabung reaksi. Tambahkan ke dalam masing
masing tabung 8 ml reagen Lowry B dan biarkan pada suhu kamar selama 10
menit. Kemudian tambahkan 1 ml reagen Lowry A, gojog dan biarkan selama 20
menit. Kemudian dibaca Absorbansi pada panjang gelombang 600 nm dengan
menggunakan Spectronic 20D+ dan Spectrophotometer uv-vis T60U.
Penyakit yang disebabkan karena kelebihan protein
menurut Dr. Kevin Adrian (2020):

1. Penumpukan keton dan bau mulu


2. Peningkatan berat badan
3. Kerusakan ginjal
4. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
5. Kehilangan kalsium
Berikut adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein
menurut Dr. Ahmad Muslihin (2020):

Marasmus Khwashiorkor Cachexia


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai