Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERHITUNGAN RENDEMEN MINYAK ATSIRI

Disusun Oleh :

Aulia Elsa Fadlina

Erni Hermawati

M. Nur Arofhi Azhar

Silvi Amilia

Zahwa Laila Salsabila

Zellin Azsari Arifin

XII ANALIS PENGUJIAN LABORATORIUM


SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA CIMAHI
2021/2022
I. Pengertian Rendemen
Rendemen ekstrak dihitung berdasarkan perbandingan
berat akhir (berat ekstrak yang dihasilkan) dengan berat awal (berat biomassa sel yang
digunakan) dikalikan 100% (Sani et al, 2014). Semakin tinggi nilai rendemen yang
dihasilkan menandakan nilai minyak nabati yang dihasilkan semakin banyak. (Fahmi,
2016)
Untuk menghitung rendemen minyak atsiri digunakan rumus sebagai berikut :

berat minyak (gram)


% Rendemen = x 100 %
berat sampel ( gram)

II. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendemen


1. Jenis dan sumber bahan/sampel
Bahan/sampel minyak atsiri dapat diperoleh dari akar, daun, kulit, bunga
dll. Jenis bahan tersebut dapat mempengaruhi rendemen minyak tersebut, bahan
berupa daun tentu akan dihasilkan rendemen lebih besar dari pada menggunakan
bahan baku berupa kulit.
Sumber bahan didapatkan juga mempengaruhi, lokasi budidaya tanaman
menjadi faktor penting pada pengaruh serapan hara dan jaringan tanaman untuk
proses pertumbuhan. Hasil persentasi rendemen akan berbeda diduga karena
kebutuhan sifat tanaman yang membutuhkan cahaya matahari penuh untuk
mencapai persentase rendemen yang maksimal.
Yang mempengaruhi kuantitas hasil minyak atsiri juga diantaranya umur
tanaman, tempat tumbuh, serta perlakuan terhadap tumbuhan, mulai dari
pemetikan sampai dengan pemprosesan.

2. Preparasi sampel atau persiapan sampel


Preparasi sampel yakni dilakukan pengecilan bahan dan penurunan kadar
air bahan dengan cara pelayuan dan pengeringan. Ukuran sampel sangat
mempengaruhi proses destilasi dan rendimen minyak atsiri yang dihasilkan.
Bahan tanaman di perkecil, hal ini bertujuan untuk memudahkan proses
penguapan minyak yang terdapat di dalamnya, karena perajangan ini
menyebabkan kelenjar minyak dapat terbuka selebar mungkin. Tujuan lainnya
yaitu agar rendemen minyak menjadi lebih tinggi dan waktu penyulingan lebih
singkat.
Dilakukan penurunan kadar air bahan dengan pelayuan atau pengeringan,
dikarenakan apabila kadar air nya terlalu tinggi maka dibutuhkan waktu terlalu
lama dalam proses destilasi karena harus menguapkan airnya terlebih dahulu
Adanya kandungan air dalam daun dapat mempermudah uap air untuk masuk ke
dalam jaringan dan mengeluarkan minyak atstri, namun kandungan air terlalu
tinggi dapat mengurangi rendemen. Akan tetapi, jika kadar air terlalu rendah,
minyak athiri akan ikut menguap dalam proses pengeringan (Nugraheni, et al.
2016).

3. Peralatan yang digunakan, suhu dan tekanan


Peralatan yang digunakan akan mempengaruhi hasil rendemen, misalnya
penggunaan pemanas berupa kompor akan memberi panas yang tidak stabil. Hal
ini juga didukung oleh pendapat, yang menyatakan bahwa suhu dan tekanan dapat
mempengaruhi rendemen minyak atsiri yang disuling. Pemanasan dengan
menggunakan suhu dan tekanan tinggi akan menyebabkan sejumlah komponen
berantai panjang yang memiliki titik didih tinggi ikut tersuling bersama minyak.

4. Ketelitian dalam Pelaksanaan Penyulingan


Keterlampilan dan ketelitian seseorang dalam melakukan proses
penyulingan juga turut mempengaruhi nilai rendemen yang akan dihasilkan.
Misalnya ketelitian seseorang pada saat pemisahan air dan minyak, membiarkan
kebocoran pada ketel suling sehingga akan terbang ke udara.

5. Lamanya waktu penyulingan (destilasi)


Rendemen minyak atsiri meningkat seiring dengan lamanya waktu
destilasi, Samakin lamanya destilasi maka semakin banyak minyak atsiri yang
terekstrak oleh uap air sehingga akan meningkatkan rendemen nya. Hal ini
disebabkan karena semakin banyak panas yang berasal dan uap air yg diterima
oleh bahan untuk menguapkan sel-sel minyak dan bahan, sehingga minyak yang
terekstrak semakin banyak. Disamping itu semakin lama destilasi (penyulingan)
maka semakin banyak panas yg di terima dan proses difusi akan meningkat
sehingga proses penyulingan semakin di percepat.

6. Teknik ekstraksi atau metode yang digunakan


Minyak atsiri dapat di peroleh dengan berbagai macam metoda
pengolahan misalnya penyulingan (distillation), pengepresan (pressing), ekstraksi
dengan pelaut menguap (solvent extraction), ekstraksi dengan lemak dengan
tergantung jenis tanamannya. Tentunya hasil rendemen yang diperoleh juga
berbeda-beda tergantung dengan jenis ekstraksi yang digunakan. Metode yang
sering digunakan yaitu penyulingan.

III. Contoh perhitungan


 Contoh 1

Berat sampel 400 gram


Volume minyak hasil destilasi 5 mL
Berat jenis minyak kayu putih 0,912 g/mL

SNI rendemen kayu putih 1,21%


Berat minyak = volume minyak × berat jenis minyak
= 5 ml × 0,912 g/mL
= 4,56 gram
4,56
% Rendemen = ×100 %=1,14 %
400

Pembahasan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai


rendemen minyak kayu putih adalah sebesar 1,14 %. SNI untuk rendemen minyak
kayu putih adalah sebesar 1,21% artinya hasil perhitungan memenuhi SNI.
 Contoh 2

Berat sampel 500 gram


Volume minyak hasil destilasi 30 mL
Berat jenis minyak kayu putih 0,943 g/mL

SNI rendemen daun nilam minimal 5,5 %


Berat minyak = volume minyak × berat jenis minyak
= 30 ml × 0,943 g/mL
= 28,29 gram
28.29
% Rendemen = ×100 %=5,658 %
500

Pembahasan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai


rendemen minyak daun nilam adalah sebesar 5,658 %. SNI untuk rendemen
minyak daun nilam minimal adalah sebesar 5,5 % artinya hasil perhitungan
memenuhi SNI.

 Contoh 3

Berat sampel 250 gram


Volume minyak hasil destilasi 5 mL
Berat jenis minyak kayu putih 0,877 g/mL

SNI rendemen jahe 1,44 - 2 %


Berat minyak = volume minyak × berat jenis minyak
= 5 ml × 0,877 g/mL
= 4,385 gram
4,385
% Rendemen = × 100 %=1,754 %
250
Pembahasan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai
rendemen minyak jahe adalah sebesar 1,754 %. SNI untuk rendemen minyak jahe
adalah sebesar 1,44 – 2 % artinya hasil perhitungan memenuhi SNI.

 Contoh 4

Berat sampel 100 gram


Volume minyak 10 mL
Berat picnometer kosong 9,378 gram
Berat picnometer + minyak 15,632 gram

SNI rendemen minyak daun cengkeh 6 %


berat picnometer+ minyak−berat picnometer kosong
Berat jenis =
volume minyak
15,632−9,378
= =0,6254
10

Berat minyak = berat jenis x volume minyak


= 0,6254 x 10 = 6,254
6,254
% Rendemen = × 100 %=6,254 %
100

Pembahasan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai


rendemen minyak daun cengkeh adalah sebesar 6,254 %. SNI untuk rendemen
minyak daun cengkeh minimal adalah sebesar 6 % artinya hasil perhitungan telah
memenuhi SNI.

 Contoh 5

Berat sampel 1 kg
Volume minyak 25 mL
Berat picnometer kosong 13,4315 gram
Berat picnometer + minyak 35,3685 gram

SNI rendemen minyak serai wangi 0,97 – 1,2 %


SNI No.06-3995-1995 berat jenis = 0,869-0,892 g/mL
berat picnometer+ minyak−berat picnometer kosong
Berat jenis =
volume minyak
35,3685−13,4315
= =0,878
25

Massa minyak = berat jenis x volume minyak


= 0,878 x 25 = 21,95
21,95
% Rendemen = ×100 %=2,195 %
1000

Pembahasan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai


rendemen minyak serai wangi adalah sebesar 2,195 %. SNI untuk rendemen
minyak serai wangi adalah sebesar 0,97 – 1,2 % artinya hasil perhitungan ini
melebihi batas SNI, hal ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan umur serai
wangi yang digunakan saat pengambilan sampel dan lamanya penyimpanan bahan
sebelum dilakukan proses ekstraksi.

 Contoh 6

Berat sampel 800 gram


Volume minyak hasil destilasi 2 mL
Berat jenis minyak kayu putih 1,176 g/mL

SNI rendemen gandapura 0,2 %


Berat minyak = volume minyak × berat jenis minyak
= 2 ml × 1,176 g/mL
= 2,352 gram
2,352
% Rendemen = ×100 %=0.29 %
800

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai rendemen minyak


gandapura adalah sebesar 0,29 %. SNI untuk rendemen minyak gandapura adalah
sebesar 0,2 % artinya hasil perhitungan ini melebihi batas SNI, hal ini bisa
disebabkan karena adanya perbedaan gandapura yang digunakan saat
pengambilan sampel dan lamanya penyimpanan bahan sebelum dilakukan proses
ekstraksi.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.lppm.unila.ac.id/9856/1/336-1419-1-
PB.pdf&ved=2ahUKEwi7xcnhk9H1AhX9TGwGHT5rAB0QFnoECAQQBg&usg=AO
vVaw2sytqOziGIQJzmUWll88im
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.undip.ac.id/
53555/6/
BAB_II.pdf&ved=2ahUKEwjLnoujhMz1AhXRSWwGHbHmCXUQFnoECEIQAQ&u
sg=AOvVaw2uqakWesoCi6BCbB4AE9i2
 https://www.researchgate.net/publication/
307699853_KARAKTERISTIK_PENGUAPAN_AIR_DAN_KUALITAS_MINYAK_
PADA_DAUN_KAYU_PUTIH_JENIS_Asteromyrtus_symphyocarpa
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.ugm.ac.id/ijl/
article/download/
52993/26866&ved=2ahUKEwjysuCFmNH1AhVY4HMBHR67AsUQFnoECAMQAQ
&usg=AOvVaw1_sPgfHA_NXwfCkWhJ2ncu

Anda mungkin juga menyukai