Anda di halaman 1dari 15

REPRODUKSI SEL

▪Setiap organisme yang tinggal di planet Bumi ini tersusun


dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural
berbeda, yaitu sel prokariotik atau sel eukariotik.
▪Jenis sel prokariotik hanya dimiliki oleh bakteri dan arkea.
Umumnya, Arkea (Archaea) hidup di lingkungan yang
ekstrem, seperti danau yang berkadar garam tinggi dan
sumber-sumber air panas.
▪Sel prokariotik tidak memiliki nukleus, melainkan materi
genetiknya (DNA) terpusat pada suatu daerah yang disebut
nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan
daerah ini dari bagian sel lainnya.
▪sel eukariotik mempunyai nukleus sesungguhnya yang
dibungkus oleh membran nukleus.
Pembelahan Sel
▪ Dasar dari reproduksi dan pewarisan keturunan level sel
adalah pembelahan sel
▪Hanya manusia yang menghasilkan lebih banyak lagi
manusia, tanaman kobis menghasilkan lebih banyak lagi
tanaman kobis, udang menghasilkan lebih lagi udang.
Fenomena itu dalam peribahasa kuno adalah “like bigets
like”
▪Sel berasal dari sel yang sebelumnya telah ada
▪Pembelahan sel mendasari pertumbuhan dan reproduksi.
Like bigets like cocok untuk reproduksi aseksual
▪Ketika sebuah sel membelah, kedua sel anakan masing-
masing harus memiliki jumlah molekul DNA dan sitoplasma
yang dibutuhkan
▪Kita mengenal tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis,
Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi).
▪ Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri
secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang
bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
▪ MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah
melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase-Metafase-
Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan
Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel).
Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan
inti.
▪ Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel
melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi
dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah
kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu
Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II
terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis.
PERKEMBANGAN SEL PROKARIOT (AMITOSIS)
▪Pada sel prokariotik terjadi amitosis atau pembelahan biner,
secara harfiah berarti “pembelahan menjadi separuh”.
▪Sebagian besar gen bakteri terdapat pada kromosom
tunggal yang terdiri atas molekul DNA sirkular dan protein
yang terkait.
▪Walaupun bakteri lebih kecil dan lebih sederhana daripada
sel eukariotik, masalah replikasi genomnya secara teratur
dan pendistribusian salinannya secara ke kedua sel anak
masih sulit dimengerti sepenuhnya.
AMITOSIS
▪Kromosom bakteri dilekatkan pada membran plasma.
▪Setelah sel bakteri mereplikasi kromosomnya dalam
persiapan untuk pembelahan, kedua salinannya tetap
melekat pada membran di tempat yang bersebelahan.
Pertumbuhan membran di antara kedua tempat pelekatan
itu akan memisahkan kedua salinan kromosom tadi.
▪Ketika bakteri telah mencapai sekitar dua kali ukuran
awalnya, membran plasmanya melekuk ke dalam,
memisahkan sel induk menjadi dua sel anak.
▪Setiap sel mewarisi genom yang lengkap

PERKEMBANGAN SEL EUKARIOT


▪Pada sel eukariotik, terjadi perbedaan jenis pembelahan.
Pertama, pada sel somatik (sel tubuh) terjadi secara mitosis
dan yang kedua pada sel gamet (kelamin) terjadi secara
meiosis.
▪Mitosis adalah cara efisien memindahkan kopian sejumlah
besar informasi genetik dalam berbagai kromosom ke kedua
sel anakan.
▪Di bawah mikroskop cahaya, sel yang mengalami
pembelahan dapat dilihat kromosomnya. Kromosom
berduplikasi lalu kemudian berpisah ke masing-masing sel
anakan.
▪Proses pembelahan sel adalah berlangsung kontinyu, tidak
terputus-putus
▪Proses berlangsungnya pembelahan tersebut diperlukan
waktu dan laju pembelahan sel (siklus sel), pada bagian
tumbuhan dan hewan yang berbeda merupakan hal yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
normal.
▪ Misalnya antara sel kulit manusia dengan sel hati, frekuensi
pembelahannya berbeda, ini disebabkan sel kulit manusia di
program agar terus membelah sepanjang hidup, sedangkan
pada sel hati mempertahankan kemampuannya tetapi hanya
menggunakannya pada saat yang tepat misalnya untuk
menyembuhkan luka.
▪Perbedaan siklus sel ini disebabkan oleh pengaturan pada
tingkatan molekuler ( Sumber: Campbell, dkk. 2002: 231).
INTERFASE
▪Tahap yang pertama kali dilakukan dalam siklus sel ini
adalah dengan fase Interfase yaitu periode saat sel tidak
sedang melakukan aktifitas pembelahan.
▪Selama Interfase, aktivitas metabolisme sangat tinggi,
kromosom dan organel mengalami duplikasi (penggandaan)
dan ukuran sel dapat meningkat.
▪Interfase meliputi sekitar 90 % dari keseluruhan waktu
setiap siklus sel.
▪Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali
proses pembelahan, G1 (Gap 1) selama 11 jam, S (Sintesis
DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik)
selama 1 jam ( Sumber: Brooker, dkk. 2008: 185).
▪Selama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel
mengalami pertumbuhan dengan menghasilkan organel dan
protein-protein di dalam sitoplasma.
▪Kromosom direplikasi hanya pada sub-fase S.
▪Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat
sel tersebut sudah menyalin kromosomnya (S), dan tumbuh
lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk
melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan
kromosom berkondensasi, dua pasang sentromer terbentuk,
dan nukleolus mulai menghilang, kemudian dilanjutkan
dengan fase M.

MITOSIS
MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah
melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase-Metafase-
Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan
Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel).
Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan
inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada
mitosis adalah sebagai berikut:
1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang
kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai
berduplikasi menjadi kromatid.
2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah
kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong
menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian
inti menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian).
Sitokinesis berbeda antar sel tanaman dan sel hewan. Pada
sel hewan sitokinesis berlangsung melalui proses
pembentukan “cleavage furrow”, yang dimulai dari
penonjolan landai pada permukaan sel. Pada sel tumbuhan
sitokinesis berlangsung melalui pembentukan “lempeng sel”
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelahan sel
▪Penempelan (sel bertumpu): sel membelah setelah sel
bertumpu/menempel
▪Kerapatan sel: sel berhenti membelah setelah seluruh
permukaan dilipisi satu lapis sel
▪Faktor pertumbuhan (growth factors): walau seluruh
permukaan telah penuh sel, bila ditambahi faktor
pertumbuhan sel maka pembelahan sel berlangsung
mengakibatkan penumpukan sel
 Pertumbuhan sel yang di luar kontrol
▪Pertumbuhan sel yang di luar kontrol mengakibatkan apa
yang disebut kanker
▪sel normal pada kultur tumbuh dan membelah antara 20-50
generasi
▪sel kanker dapat membelah terus tanpa henti sepanjang ada
nutrisi. Sel kanker membelah tidak mengikuti pola siklus sel
normal, tapi acak.
▪Sel-sel kanker menghasilkan tumor ganas (tumor malignan)
▪Penyebaran sel-sel kanker di luar asal sel kanker disebut
metastasis
 Macam-macam kanker
▪karcinoma adalah kanker yang menutupi
permukaan internal atau eksternal tubuh,
seperti kulit, permukaan usus
▪Sarcoma adalah kanker berasal dari
jaringan penyokong tubuh, seperti tulang,
otot
▪Leukemia: kanker jaringan pembentuk
darah, seperti sumsum tulang-
▪Lymphomas: kanker berasal dari jaringan
limfa, lymph nodes
 Fungsi mitosis
1. untuk pertumbuhan
2. penggantian sel yang rusak,
3. reproduksi aseksual Kromosom manusia yang 46, kalau
diamati mereka masing-masing berpasangan dengan
homolognya, sehingga ada 23 pasang kromosom pada
manusia.
▪ Hukum kromosom homolog yaitu kromosom
homolog yang berpasangan karena sama
ukurannya, sama bentuknya, sama kandungan
gen-gennya.
▪ Misalnya gen yang mengatur warna mata terdapat
pada lokus 1 pada satu kromosom, maka pada
kromosom homolognya gen warna mata juga
terdapat lokus yang sama, walaupun gennya
untuk warna mata yang berbeda

 Dua jenis/tipe kromosom


▪Tipe pertama adalah disebut autosom, sejumlah 22
pasang, terdapat pada baik laki-laki maupun wanita.
▪Tipe kedua, sepasang yang lain adalah penentu kelamin
disebut kromosom kelamin atau sex kromosom.
▪Wanita memiliki sepasang sex kromosom disebut
kromosom X.
▪Laki-laki memiliki kromosom kelamin X dan Y yang
berpasangan.
▪Inilah perkecualian, pada kromosom kelamin laki-laki
perkecualian penting terjadi yaitu dua kromosom X dan Y
yang berbeda ukuran dan bentuknya juga kandungan gen-
gennya berbeda tapi saling berpasangan.
▪Individu memiliki dua set kromosom, satu berasal dari
ayah dan satu berasal dari ibu adalah kunci siklus hidup
manusia.
▪Sel yang mengandung dua homolog set kromosom
disebut sel diploid, dan jumlah total kromosom disebut
angka diploid, disingkat 2n Pada manusia angka diploid
adalah 46, yaitu 2n=46.
▪Manusia adalah organisme diploid, karena hampir semua
sel penyusun tubuh kita adalah sel diploid.
▪Perkecualian adalah sel telur atau sel spermatozoa, yang
keduanya disebut sel gamet. Masing-masing gamet
memiliki set tunggal kromosom terdiri atas 22 autosom
dan sebuah seks kromosom X dan Y.
▪Sel dengan set tunggal disebut haploid.
▪Pada manusia angka haploid (disingkat n) adalah 23
(n=23) Siklus hidup manusia dimulai dari sebuah sel telur
ibu haploid dibuahi oleh sel spermatozoa bapak yang
haploid dalam proses yang disebut ferlilisasi,
menghasilkan zigot yang diploid.
▪Zigot tumbuh berkembang menjadi dewasa.
▪Pembelahan mitosis menjaga sel-sel anakan dari zigot
menerima 46 set kromosom. Ada perubahan terjadi untuk
tahapan dari diploid menjadi haploid dalam siklus hidup
kita.
▪Gamet kita yang haploid, dihasilkan dari proses
pembelahan yang disebut meiosis, yang hanya terjadi
selama fase seksual dari siklus hidup kita.
▪Meiosis mereduksi atau mengurangi jumlah kromosom
menjadi setengahnya Meiosis adalah proses menghasilkan
gamet yang haploid dari diploid
MEIOSIS
▪pada meiosis sel mengalami dua pembelahan berurutan,
disebut meiosis I dan meiosis II
▪Sel anakan yang dihasilkan adalah 4 sel, bukan 2 sel
seperti mitosis
▪Dua pembelahan meiosis dilangsungkan oleh hanya satu
proses duplikasi kromosom, sehingga hasilnya keempat
sel anakan hanya memiliki separuh jumlah kromosom
induknya. Reduksi jumlah kromosom terjadi selama
meiosis I.
▪Masing-masing memiliki ke-4 fase: profase, metafase,
anafase, dan telofase. Istirahat antara kedua tahap
disebut interkinesis. Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-
tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.
Meiosis I
a. Interfase I
Meiosis didahului oleh interfase, dimana setiap kromosom
mengalami proses replikasi. Proses ini menyerupai pada
replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, setiap
kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik yang sama
menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel
hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua
pasang.a. Interfase I Meiosis didahului oleh interfase, dimana
setiap kromosom mengalami proses replikasi. Proses ini
menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap
kromosom, setiap kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik
yang sama menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol
(pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk
dua pasang.
B. Profase I
Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten,
pakiten, diloten, dan diakinesis.
1) Leptoten = Kromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat
2 pasang kromosom homolog
2) Zigoten = Kromosom homolog mengandeng; sebelah
berasal dari kromosom induk (kromosom matroklin) dan
sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin).
Dibeberapa tempat terjadi persilangan (chiasma; jamak:
chiasmata).
3) Pakiten = Kromosom homolog mengandeng rapat
sepanjang lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk
tetrade.
4) Diploten = Setiap kromosom membelah longitudinal
membentuk dua kromatid, sentromer masih satu terjadi
chiasmata pada beberapa tempat antara kromatid homolog;
dari chiasmata timbul crossing over.
5) Diakinesis = Kromosam (kromatid) mencapai pilinan
maksimal, sehingga mencapai besar maksimal pula.
Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang,
selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang
menuju kutub berseberangan
c. Metafase I
Selapu inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara
kedua pasang sentriol, yang terdiri dari: mikrotubuli dan
mikrofilia. Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke
bidang ekuator.
d. Anafase I
Sel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog
berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum
terbentuk.
e. Telofase I
Selaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada
dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk
menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi
gametosit II.

Meiosis II
a. Profase II = Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang.
Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan
inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpisah. Sentromer
masih satu.
b. Metafase II = Serat gelondong terbentuk antara pasangan
sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung
pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang
equator.
c. Anafase II = Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut
poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan
kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas.
Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.
d. Telofase II= Kromatid terbuka kembali pilinannya,
terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti
terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada
kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametaosit II
terbentuk 4 gametid.
▪Gametid mengandung kromosom separuh dari sel
induk, dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N pada
gametid.
▪Dengan proses transformasi gametid nanti akan
berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang.
▪Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung
bahan genetis yang:
1. Separuh dari bahan gametogonium
2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada
profase I

Anda mungkin juga menyukai