Anda di halaman 1dari 35

REPRODUKSI SEL

OLEH
ANIS SATUS SYARIFAH

STIKES PEMKAB
JOMBANG
PENDAHULUAN
• Sel adalah unit dasar dari semua kehidupan yang diketahui. Masing-
masing dari mereka, seperti makhluk hidup, memiliki waktu hidup, di
mana mereka tumbuh, matang dan kemudian mereproduksi, melalui
berbagai mekanisme biologis yang memungkinkan pembentukan sel-sel
baru, mereplikasi informasi genetik dan memungkinkan siklusya kembali
ke awal.

• Reproduksi sel terjadi hingga pada titik tertentu dalam kehidupan


makhluk hidup, sel-selnya berhenti bereproduksi (atau melakukannya
secara efisien) dan mulai menua.
PENGERTIAN REPRODUKSI SEL

• Reproduksi sel atau pembelahan sel adalah tahap dalam siklus sel di mana
setiap sel membelah untuk membentuk dua sel anak yang berbeda
• reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara
membelah diri, baik pada organisme multiseluler maupun uniseluler
• Reproduksi sel adalah proses yang terjadi dalam semua bentuk kehidupan
dan yang menjamin keabadian keberadaannya, serta pertumbuhan,
penggantian jaringan, dan reproduksi pada makhluk multiseluler.

• Reproduksi Sel: sebagai salah satu ciri mahkluk hidup untuk


mempertahankan jenisnya dan jumlahnya
Terdapat tiga jenis reproduksi sel :

1. Amitosis
2. Mitosis
3. Meiosis (pembelahan
reduksi).
Amitosis
• Amitosis adalah reproduksi di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel.
• Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat
prokariotik, misalnya pada bakteri, dan ganggang biru

• Pembelahan Secara Langsung (Amitosis) – Pada proses pembelahan sel


secara langsung tidak terjadi fase-fase pembelahan, sehingga setiap sel
akan langsung membelah menjadi 2 sel anak. Pembelahan sel secara
langsung disebut dengan pembelahan amitosis. Pembelahan secara
langsung ini dapat terjadi pada bakteri maupun berbagai organisme
uniseluller lainnya, contohnya amoeba.
GAMBAR AMITOSIS
Mitosis
• Mitosis adalah bentuk pembelahan sel yang paling umum dari sel
eukariotik.
• Dalam proses ini, sel mereplikasi bahan genetiknya sepenuhnya,
menggunakan metode pengorganisasian kromosom di wilayah
khatulistiwa inti sel, yang kemudian membelah menjadi dua,
menghasilkan dua kembar identik.
• Sisa sel kemudian mulai menggandakan dan perlahan-lahan membelah
sitoplasma, sampai membran plasma akhirnya membagi dua sel anak
baru menjadi dua.
• Hasil yang dihasilkan akan identik secara genetik
dengan induknya. Mereka berkembang biak
melalui proses yang disebut mitosis, yang
merupakan bentuk paling umum dari replikasi sel.

• Mitosis dapat terjadi ketika area tubuh


berkembang, ketika sel-sel tua diganti atau ketika
area tubuh menjadi rusak atau terluka.
Pembelahan mitosis terbagi menjadi 4 fase,
diantaranya:
PEMBELAHAN
MITOSIS
a. Profase

• Tahap pertama dalam pembelahan mitosis. Pada fase ini, terjadi


beberapa tahapan dalam sel, yaitu Benang-benang kromatin yang ada di
dalam inti sel berkondensasi membentuk kromosom.
• Membran inti pecah diikuti menghilangnya nukleolus (anak inti).
• Kromosom mulai terlihat menebal dan memendek.
• Kromosom menggandakan diri menjadi sepasang kromatid.
• Sentriol membelah diri dan bergerak menuju arah kutub yang
berlawanan.
• Di sekeliling sentriol mulai terbentuk benang spindel, sehingga mirip
dengan bentuk bintang yang dinamakan aster.
• Benang Spindel merupakan bagian dari kromosom yang
berfungsi menggerakkan kromosom saat proses
pembelahan sel sedang dimulai.

• Pada tahap berikutnya, benang spindel menghubungkan


kromosom dengan kutub sel melalui sentromer, ada
juga yang menghubungkan antar kutub sel.

• Catatan: Sentriol tidak terbentuk pada sel tumbuhan,


melainkan hanya terbentuk pada sel hewan.
b. Metafase

• Tahap ini dimulai dengan Metafase Sentriol yang telah


berada di kutub sel, dimana Benang-benang spindel terlihat
semakin jelas.

• Kemudian, benang-benang spindel mengikat sentromer dari


masing-masing kromosom.
• Kromosom mengatur diri pada bidang ekuatorial yaitu suatu
bidang yang terletak diantara dua kutub sel.
• Pada tahap ini, biasanya kromosom berbentuk seperti huruf
V.
c. Anafase

• Fase ini dimulai dengan beberapa tahap yaitu


Anafase Kromatid yang saling berpisah satu
sama lain dari bagian sentromer kromosom.
• Masing-masing kromatid mengandung
sentromer.
• Benang-benang spindel memendek, sehingga
masing-masing kromatid tertarik serta bergerak
mengarah ke kutub yang berlawanan.
d. Telofase

• Merupakan tahap akhir dari pembelahan inti. Telofase ditandai dengan


beberapa tahap seperti benang-benang spindel yang menghilang.
• Setelah kromatid-kromatid sampai di tiap-tiap kutub, bentuknya
kemudian berubah menjadi sama.
• Membran inti mulai terbentuk dan melingkupi kromatid-kromatid pada
tiap-tiap kutub.
• Kromatid menjadi samar dan nukleolus mulai tampak. Aster (sentriol
yang dikelilingi benang-benang spindel) menghilang.
• Sitoplasma mengalami penebalan dan  membelah menjadi 2 sel anak
(sitokinesis).
• Pada telofase, dihasilkan 2 sel dengan kromosom diploid, Grameds.
2. Pembelahan Meiosis

• Meiosis adalah proses yang berbeda dari reproduksi sel


yang khusus dilakukan oleh organ reproduksi.
• Hasil meiosis adalah gamet pria maupun sel telur
wanita, yang merupakan sel-sel yang menggabungkan
selama konsepsi.
• Pada laki-laki, gamet – atau sel sperma – mengandung
bahan kromosom yang diwariskan kepada
keturunannya.
• Dan sementara sel-sel tubuh membawa total 46 kromosom,
sel-sel gamet hanya membawa 23 kromosom.
• Seorang laki-laki dewasa muda yang sehat akan
menghasilkan beberapa ratus juta sel gamet setiap hari.
• Pada wanita, sel kelamin atau ovum perkembangan
mengikuti proses yang panjang, mulai bulan kelima setelah
perempuan dikandung.
• Meiosis dimulai pada tahap ini, tapi berhenti pada prekursor
telur tahap sel – atau oosit primer – selama perkembangan
janin
• Setelah mencapai pubertas perempuan, sekresi hormon
memicu produksi satu atau lebih sel telur per bulan.
• Setelah beberapa waktu, oosit sekunder, yang merupakan
telur matang, dilepaskan dari ovarium.
• Proses meiosis lengkap pada wanita tidak benar-benar
terjadi sampai telur dibuahi oleh gamet.
• Seperti dengan gamet jantan, hanya 23 dari 46 kromosom
betina dipindahkan ke sel zigot, yang merupakan bentuk
pertama janin. Selain itu, melalui pembelahan meiosis,
terdapat tiga cara menghasilkan variasi baru, yaitu:
• Variasi genetik melalui distribusi acak pada tahap
metafase I – Ketika tahap metafase I berlangsung,
pasangan kromosom homolog secara acak mengatur
diri pada bidang ekuator.
• Setiap pasangan kromosom membawa ciri-ciri umum
sama, akan tetapi secara rinci pasangan kromosom ini
membawa ciri-ciri yang berbeda.
• Pemasangan secara bebas dan penyebaran secara
acak pada kromosom ini akan membentuk kombinasi
genetik baru
• Produksi serta penggabungan sel-sel gamet (haploid) – Variasi
genetik bisa dihasilkan melalui perkembangbiakan seksual atau
percampuran secara genotif dari induk-induk mereka.
• Pada sel-sel kelamin terdapat setengah jumlah kromosom sel
induk, sehingga memungkinkan terjadinya penggabungan sifat
di antara sel sperma dengan sel ovum.
• Variasi genetik melalui pindah silang di antara kromosom
homolog Ketika tahap profase I berlangsung, bagian yang sama
dari homolog mungkin berubah.
• Melalui cara ini bisa dihasilkan pemisahan gen-gen yang
terpaut (lingked) dan kombinasi genetik.
3. Pembelahan Amitosis

• Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan


amitosis atau pembelahan biner.
• Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler,
seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga.
• Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah
menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain).
• Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi
dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma.
• Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan.
• Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada
bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut
nukleoid.
• DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA
pada sel eukariotik.
• DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler
sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum
pembelahan.
• Selain pada bakteri, pembelahan biner juga dijumpai pada
organisme eukariot,yaitu pada Protozoa.
• Pada beberapa protozoa, benang-benang spindle terdapat di
dalam inti, tidak dijumpai adanya sentriol.
• Pembelahan biner dijumpai pada Protozoa, seperti Euglena sp
(Flagellata), Paramaecium sp (Ciliata), dan Arcella sp (Sarcodina). Salah
satu pembelahan pada protozoa adalah pada Euglena.
• Pada umumnya Euglena berkembang biak secara aseksual dengan
pembelahan biner membujur. Pada mulanya membelah menurut poros
bujur.
• Selnya yang mempunyai 2 bulu cambuk dan kloroplas yang berbentuk
piala serta mengandung pirenoid.
• Sebelum membelah, pirenoid melebar melintang dan kedua bulu
cambuknya saling berjauhan.
• Pirenoid dan kloroplas lalu mengadakan lekukan dan selnya akan
membelah menjadi dua individu baru yang masing-masing dengan satu
bulu cambuk disertai dengan pembentukan stigma.
4. Gametogenesi

• Proses pembentukan gamet disebut gematogenesis, yang berlangsung


secara meiosis (pematangan), yaitu perkembangan dari hasil akhir
meiosis yang tidak langsung menjadi gamet.
• Di bagian muka telah disinggung bahwa gametogenesis berlangsung di
alat-alat kelamin baik pada tumbuhan maupun hewan.
• Gametogenesis dibedakan menjadi dua yaitu spermatogenesis
(pembentukan sperma) dan oogenesis (pembentuikan ovum).
• Secara prinsip keduanya melalui cara pembelahan yang sama, namun
hasil akhirya berbeda.
5. Spermatogenesis

• Proses ini berlangsung dalam alat kelamin jantan, pada hewan disebut
testis terdapat bagian yang disebut tubulus seminiferus.
• Pada bagian tersebut terdapat sel-sel primordial yang bersifat
tersebut berulang kali mengalami pembelahan secara mitosis, di
antaranya membentuk spermatogonium yang dianggap sebagai induk
sperma.
• Spermatogonium bersifat diploid (2n), dalam pertumbuhannya
spermatogonium membentuk sel spermatosit primer yang bersifat
diploid pula, kemudian sel ini akan melakukan meiosis.
• Pada meiosis I, dihasilkan dua sel anakan yang bersifat haploid.
• Pada meiosis II, setiap sel tersebut menghasilkan dua sel
anakan, hingga pada meiosis II terbentuk empat sel anakan
yang disebut spermatid. Spermatid bersifat haploid, yang
dalam pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk
spermatozoon.
Sel spermatid dilengkapi dengan ekor sehingga spermatozoon
dapat bergerak bebas bila berada pada medium cair.

Hasil akhir dari spermatozoon (jamak: spermatozoa)


fungsional dari satu sel induk yang mengalami meiosis.
6. Oogenesis

• Oogenesis berlangsung dalam ovarium hewan atau kandung


lembaga dalam bakal biji pada tumbuhan berbiji (gametofit
betina).
• Sel primordial (asal) dalam ovarium yang bersifat diploid
ialah oogonium, dalam pertumbuhannya terbentuk oosit
primer yang bersifat diploid.
• Sel ini mengalami meiosis I sehingga terbentuk dua sel
anakan, yang satu selnya kecil disebut badan kutub primer.
• Keduanya bersifat haploid karena telah terjadi reduksi pada
kromosom.
• Kedua sel ini mengalami meiosis II. Pada sel oosit sekunder juga
dihasilkan dua sel anakan, yang satu kecil di sebut sel badan kutub, yang
satu lagi ootid yang berlangsung pada meiosis I juga berlangsung pada
meiosis II, dan hasil anakan berupa dua sel badan kutub.
• Namun sel badan kutub mengalami degenerasi dalam perkembangannya
hingga akhirnya mati, sedangkan ootid mengalami perkembangan
menjadi ovom.
• Dengan demikian pada oogenesis, satu induk akhirnya membentuk satu
ovum yang fungsional dan tiga sel badan kutub yang tidak fungsional
(tidak terlibat dalam pembuahan).
Contoh Sel yang Mengalami Pembelahan Mitosis dan Meiosis

• Pembelahan mitosis dan meiosis dilakukan oleh seluruh organisme yang


memiliki susunan sel-sel. Tumbuhan, hewan, dan manusia adalah
makhluk hidup yang mengalami proses tersebut.
• Proses pembelahan sel dilakukan untuk membentuk sel baru, sel inilah
yang akan membentuk jaringan hingga organ-organ.
• Namun, sel-sel ini memiliki usia yang dapat mati, seperti contohnya sel
darah merah yang hanya bertahan hidup selama 120 hari.
• Hal ini lah yang menyebabkan mengapa proses pembelahan sel harus
dilakukan oleh sel-sel untuk mengganti sel yang mati atau rusak.
• Terlebih pada organisme yang telah dewasa, mereka harus memiliki jumlah sel
konstan.
• Perlu diketahui jika jumlah sel berkurang, akan menyebabkan penyakit dalam
tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.
• Ini sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan oraganisme. Misalnya,
perempuan dewasa memiliki jumlah sel darah merah sekitar 4 – 5 juta dalam
satu mikroliter darah.
• Jika jumlah berlebihan maka akan menyebabkan tumor.
• Secara singkatnya pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan yang
dilalui oleh beberapa fase.
• Alur pembelahannya dimulai dari fase protase, matafase, anafase dan telofase.
• Proses ini terjadi pada sel somatik, dengan tujuan untuk pertumbuhan,
regenerasi dada dan penutupan luka. Hasil dari pembelahan mitosis berupa dua
anakan yang sifatnya persis dengan iduknya.
• Mitosis terjadi di sel somatik, sel tubuh baik tumbuhan, hewan,
maupun manusia.
• Contohnya terjadi pada sel akar, sel batang, sel daun, sel kulit, sel hati,
sel epitel, dan sel somatik lainnya.
• Berbeda dengan pembelahan mitosis, pembelahan sel meiosis melalui
tahap yang lebih kompleks.
• Di mana terjadi 2 kali pembelahan sel yaitu Meiosis I dan Meiosis II,
pada prosesnya tidak terjadi fase interfase.
• Secara singkatnya pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan
yang dilalui oleh beberapa fase.
• Alur pembelahannya dimulai dari fase protase, matafase, anafase dan
telofase.
• Proses ini terjadi pada sel somatik, dengan tujuan untuk
pertumbuhan, regenerasi dada dan penutupan luka.
• Hasil dari pembelahan mitosis berupa dua anakan yang sifatnya persis
dengan iduknya. Mitosis terjadi di sel somatik, sel tubuh baik
tumbuhan, hewan, maupun manusia.
• Contohnya terjadi pada sel akar, sel batang, sel daun, sel kulit, sel hati,
sel epitel, dan sel somatik lainnya.
• Berbeda dengan pembelahan mitosis, pembelahan sel meiosis
melalui tahap yang lebih kompleks.
• Di mana terjadi 2 kali pembelahan sel yaitu Meiosis I dan Meiosis II,
pada prosesnya tidak terjadi fase interfase
• Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel
membelah melalui tahap-tahap yang teratur,
yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.

• Pembelahan Secara Tidak Langsung – Pada


proses pembelahan sel secara tidak langsung
terjadi fase-fase pembelahan sel didalamnya,
sehingga setiap sel akan langsung membelah
menjadi 2 sel anak
TERIMAKASIH

SEMOGA BERMNFAAT

Anda mungkin juga menyukai