ANALISA PANGAN
Disusun oleh:
PROGRAM STUDI D IV
PENGEMBANGAN PRODUK AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2022
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 210208010
Semester : 3
Laporan praktikum ini telah disetujui sebagai salah satu tugas akhir kegiatan praktikum mata
kuliah Analisa Pangan
Muhammad fadhilah
NIM. 210308016
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui kandungan minyak dalam suatu bahan pangan
2. Mengetahui karakteristik jenis minyak dari suatu bahan pangan
3. Melakukan pengukuran titik cair lemak dan titik beku minyak
4. Menghitung berat jenis minyak
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui dan membedakan kandungan minyak dalam suatu
bahan pangan
2. Dapat mengetahui karakteristik setiap minyak yang terkandung dalam
suatu bahan pangan
3. Dapat mengetahui dan melakukan pengukuran titik cair lemak dan juga
titik beku minyak
4. Dapat menghitung berat jenis minyak
BAB II
LANDASAN TEORI
Lemak dan minyak adalah trigliserida, atau triasilgliserol, kedua istilah ini berarti
trimester dari gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak, yaitu pada temperatur
kamar lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair. Sebagian gliserida pada hewan
adalah berupa lemak sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak, karena
itu biasa terdengar ungkapan lemak (lemak sapi) dan minyak nabati (minyak jagung, minyak
bunga matahari) (Suhardjo, 1988).
Minyak goreng adalah minyak bahan nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan
sebagai bahan pangan. Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok
yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Konsumsi minyak goreng biasanya
digunakan sebagai media menggoreng bahan pangan, penambahan cita rasa atau shortening
yang membentuk struktur pada pembuatan roti (Trubusagrisarana,2005).
Lemak dan minyak yang umum digunakan dalam pembuatan sabun adalah trigliserida
dengan tiga buah asam lemak yang tidak beraturan diesterifikasi dengan gliserol. Asam
lemak tidak jenuh seperti asam oleat, dan asam linoleat. Asam linoleat terdapat dalam
minyak goreng bekas merupakan trigliserida yang dapat digunakan sebagai bahan
baku alternatif pembuatan sabun mandi padat atau cair menggantikan asam lemak bebas
jenuh yang merupakan produk samping proses pengolahan minyak goreng (Ketaren, 1985).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2 Piknometer
3 Tabung reaksi
4 Hotplate
5 Thermometer
6 Kertas buram
8 Baskom
B. Bahan
No Bahan Gambar
1 Minyak sawit
2 Minyak jagung
4 Mentega
5 Margarin
6 Kemiri
7 Ketumbar
8 Terasi
9 Es batu
Dimana :
ρ (rho) : massa jenis suatu zat (kg/m3)
atau gr/m3)
m : massa suatu zat (kg atau gr)
v : volume suatu zat (m3 dan cm3)
ρ = (𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟+𝑖𝑠𝑖)−(𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑧𝑎𝑡
ρ = (𝑏−𝑎)
𝑣
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Identifikasi bahan pangan yg mengandung lemak
No Bahan Hasil Pengamatan Keterangan
1 Kemiri Sampel meninggalkan bekas Mengandung
noda minyak lemak
2 Ketumbar Sampel tidak meninggalkan Tidak
bekas noda minyak mengandung
lemak
3 Terasi Sampel tidak meninggalkan Tidak
bekas noda minyak mengandung
lemak
4 Mentega Sampel meninggalkan bekas Mengandung
noda minyak lemak
5 Margarin Sampel meninggalkan bekas Mengandung
noda minyak lemak
6 Minyak Sawit Sampel meninggalkan bekas Mengandung
noda minyak lemak
7 Minyak Jagung Sampel meninggalkan bekas Mengandung
noda minyak lemak
8 Minyak Biji Matahari Sampel meninggalkan bekas Mengandung
noda minyak lemak
4.2 Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan uji lemak kali ini dapat diketahui
bahwa :
Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang dihaluskan dan diusap-usapkan pada kertas buram dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
bekas noda pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
Ketumbar
Pada uji lemak, ketumbar yang dihaluskan dan diusap-usapkan pada kertas buram dan didiamkan
hingga 10 menit kemudian kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggal
bekas noda pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa ketumbar tidak mengandung lemak.
Terasi
Pada uji lemak, terasi yang dihaluskan dan diusap-usapkan pada kertas buram dan didiamkan
hingga 10 menit kemudian kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
bekas noda pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa terasi tidak mengandung lemak.
Mentega
Pada uji lemak, mentega yang dioleskan pada kertas buram dam didiamkan hingga 10 menit
kemudian dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan bekas noda pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa mentega mengandung lemak.
Margarin
Pada uji lemak, margarin yang dioleskan pada kertas buram dam didiamkan hingga 10 menit
kemudian dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan bekas noda pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
Minyak Sawit
Pada uji lemak, minyak sawit yang dioleskan pada kertas buram dam didiamkan
hingga 10 menit kemudian dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan bekas noda
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak sawit mengandung lemak.
Minyak Jagung
Pada uji lemak, minyak jagung yang dioleskan pada kertas buram dam didiamkan hingga 10
menit kemudian dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan bekas noda pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak jagung mengandung lemak.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-surabaya/biokimia/
makalah-lemak/7902743
http://repository.ump.ac.id/9828/3/Muhammad%20Isa%20Baiquni_BAB%20II.pdf
LAMPIRAN