DAN PENGUKURAN PH
Yuni Qurrota Ayun
123020104
Vanidya Afsarah permadi
Tujuan Percobaan :
1. Untuk mengetahui normalitas,molalitas,molaritas dan persen suatu zat
dalam larutan.
2. Mengetahui jenis larutan baku dan mengetahui cara membuat larutan
baku.
3. Menentukan konsentrasi suatu zat dengan metide volumetri yaitu
asidimetri dan alkalimetri.
4. Mengetahi jenis larutan indikator.
Prinsip Percobaan :
Berdasarkan teori Arrhenius :
Asam ialah senyawa yang larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Berdasarkan teori Bronsted-Lowry :
Asam adalah pendonor proton
Basa adalah akseptor proton
Berdasarkan teori Lewis :
Asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron
Basa adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron
Metode Percobaan :
Pengukuran pH Larutan
Lakmus (merah)
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan B
Larutan C
pH indikator
Larutan A
pH Meter
Larutan A
Larutan B
Larutan C
NaOH XN 50ml
NaOH XN 50ml
HCl XN 25ml
+ 2tetes pp
DUPLO
DUPLO
DUPLO
Alkalimetri
HCl XN 50ml
HCl XN 50ml
NaOH XN 25ml
+ 2tetes mm
DUPLO
DUPLO
NaOH XN 50ml
DUPLO
Hasil Pengamatan :
Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel.1. Hasil Pengamatan Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
No.
Percobaan
Hasil
1.VHCl = 10,45ml
NHCl = 0,12 N
Vboraks = 25ml
Nboraks = 0,05 N
2.VHCl = 23,8ml
NHCl = 0,12 N
1. Alkalimetri
VNaOH = 25ml
NNaOH = 0,1 N
3.VNaOH = 13,9ml
NNaOH = 0,1 N
Vcuka = 25ml
%Cuka = 13,3%
1.VNaOH = 28ml
NNaOH = 0,089 N
Voksalat = 25ml
Noksalat = 0,1 N
2.VNaOH = 30,4ml
NNaOH = 0,089 N
2. Asidimetri
VHCl = 25ml
NHCl = 0,108 N
3.VNaOH = 10,45ml
NNaOH = 0,089 N
Vcuka = 25ml
%Cuka = 8,9%
Larutan A : 0,13
3. pH Meter
Larutan B : 7,2
Larutan C : 3,1
Larutan A : merah merah
4. Lakmus
Larutan B : merah biru
Larutan C : merah merah
Larutan A : 0
5. pH Indikator
Larutan B : 8
Larutan C : 3
(Sumber: Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)
Pembahasan :
Pada percobaan pengukuran pH kali ini didapatkan hasil yang membuktikan
bahwa larutan A bersifat asam atau garam dengan hasil pengukuran pada pH
meter 0,13 pada lakmus merah tetap berwarna merah dan pada pH indikator
menunjukan angka 0. Larutan B bersifat basa atau garam dengan hasil pengukuran
pH meter 7,2 pada lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dan pada pH
Gambar.2. pH Meter
pH meter adalah sperangkat alat elektronik yang terdiri dari elektroda kaca
(katoda dan anoda) yang apabila elektroda dicelupkan kedalam suatu larutan maka
akan timbul beda potensial akibat dari ikatan hidrogen dalam larutan tersebut.
pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro
kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas(membrane
gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas
yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis darigelembung kaca akan
berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relative kecil dan aktif,
elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen
atau diistilahkan dengan potensial of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik
dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagaicatatan, alat tersebut tidak
mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. pH meter adalah alat yang
digunakan untuk untuk mengukur derajat keasaman suatu larutan. Di dalam pH
meter terdapat cairan buffer atau cairan penyangga yang berfungsi untuk
Gambar.3 pH indikator
pH indikator adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH. Dengan cara
memasukan pH ndikatir kedalam larutan kemudian amati perubahan warnanya
lalu cocokan dengan warna yang ada pada kemasan pH indikator tersebut.
Lakmus adalah alat ukur pH yang berupa kertas dari bahan kimia yang akan
berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam/basa. Warna yang dihasilkan
sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.. Lakmus memiliki
molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. H
adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain. Lit adalah molekul asam
lemah. Terdapat dua jenis lakmus yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus
merah akan tetap berwarna merah bila terkena larutan yang bersifat asam dan
akan berubah menjadi berwarna biru bila terkena larutan basa. Sedangkan lakmus
biru akan tetap berwarna biru akan tetap berwarna biru jika terkena larutan basa
dan akan berubah menjadi berwarna merah jika terkena larutan asam. Lakmus
merah adalah lakmus yang tidak terionisasi, sedangkan lakmus biru adalah lakmus
yang terionisasi.
Faktor kesalahan dalam percobaan pengukuran pH ini adalah kebersihan alat
yang dapat membuat pengukuran pH menjadi salah, selain itu juga kesensitifan
alat yang dipakai untuk mengukur pH dapat menyebabkan kesalahan dalam
pengukuran.
Aplikasi dalam bidang pangannya yaitu kita dapat melakukan pengecekan
misalnya warna kuning pada tahu berasal dari kunyit atau bukan dengan cara
mencampurnya dengan air sabun, jika berubah warna menjadi orange maka
kuning tahu itu berasl dari kunyit.
Pada percobaan analisis kunatitatif kali ini digunakan metode titrasi yaitu cara
pengukuran konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar(larutan
baku) yang sudah diketahui konsentrasinya. Cara melakukan titrasi yaitu dengan
terlebih dahulu membuat larutan baku primer dan sekunder kemudian
2. Asam kuat dengan Basa kuat. Tidak dapat dipakai karena pada pH 6,3 sudah
terjadi perubahan belum mencapai pH 7
3. Basa lemah dengan Asam kuat. Tidak disarankan untuk dipakai karena TE
pada pH 7, sedangkan indiktor bau berubah pada pH 6,3.
4. Basa kuat dengan Asam kuat. Tidak baik, karena sebelum pada TE pH + 5,
indikator sudah berubah warnanya.
5. Garam Asam lemah dari Asam kuat. Tidak baik, karena sebelum pada TE pH +
5, indikator sudah berubah warnanya.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada proses titrasi ini adalah pemberian
volume titran yang berlebih sehingga warna yang muncul menjadi terlalu pekat
dan menyebabkan titik akhir titrasi salah. Selain itu juga kebersihan alat yang
tidak dijaga dapat membuat bercampurnya titrasi yang satu dengan yang lain.
Kesimpulan :
Dari percobaan ini kita dapat menyimpulkan bahwa titrasi digunakan dalam
konsep analisis kuantitatif untuk menentukan molaritas,molalitas,normalitas dan
persen suatu produk serta untuk menentukan konsentrasi dari suatu larutan.
LAMPIRAN
Pembuatan Larutan Baku
BE =
N=
Alkalimetri
V2 = VA + VB
2
V1 . N1 = V2 . N2
% Cuka =
100%
1. VA = 29 ml
VB = 27 ml
VNaOH =
= 28 ml
= 28 . N
NNaOH =
= 0,089 N
2. VA = 31,6 ml
VB = 29,2 ml
VNaOH =
= 30,4 ml
= 0,108 N
3. VA = 10,6 ml
VB = 10,3 ml
VNaOH =
= 10,45 ml
% cuka =
=
=
= 0,089 x 100 %
= 8,9 %
Asidimetri
V2 = VA + VB
2
V1 . N1 = V2 . N2
% Cuka =
1. VA = 10,6 ml
VB = 10,3 ml
VHCl =
= 10,45 ml
= 0,12 N
2. VA = 24 ml
VB = 23,6 ml
VHCl =
= 23,8 ml
= 0,1 N
3. VA = 13,7 ml
VB = 14,1 ml
VNaOH =
= 13,9 ml
% cuka =
=
= 0,133 x 100 %
= 13,3 %
100%
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://www.purewatercare.com diakses : 29/11/2012
Brady, E. James. (1999), Kimia Universita Asas dan Struktur, Binapura Aksara:
Jakarta.
Sutrisno Ela,T Dra,M,S dkk. (2012) Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Universitas
Pasundan
:
Bandung.