G0012022
G0012144
G0012164
G0012124
G0012178
G0012186
G0012078
G0012094
G0012076
G0012034
G0012218
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Field Lab mengenai Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
Pembinaan
Posyandu
Lansia
ini
telah
disetujui
dan
disahkan
oleh
tanggal/bulan/tahun
Menyetujui,
NIP. 197204142002121007
NIP. 198401152009021002
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan2
Daftar Isi.3
BAB I: Pendahuluan...4
BAB II: Kegiatan yang Dilakukan.7
BAB III: Pembahasan.9
BAB IV: Penutup...15
Daftar Pustaka16
Lampiran17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data Pusat Statistik, jumlah lansia di Indonesia pada tahun
1980 adalah sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5,2 persen dari seluruh jumlah
penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi
11,3 juta orang atau 8,9 persen. Dan data terbaru menunjukkan bahwa jumlah
lansia di Indonesia diperkirakan akan mecaai 9,77% atau sejumlah 23,9 juta
jiwa pada tahun 2010 dan meningkat lagi secara signifikan sebesar 11,4%
atau sebanyak 28,8 juta jiwa pada tahun 2020. Hal ini berkorelasi positif
dengan peningkatan kesejahteraan yang diailami oleh masyarakat Indonesia
khususnya di bidang kesehatan yang ditunjukkan dengan semakin tingginya
angka harapan hidup masyarakat Indonesia.
Pada tahun 1980, angka harapan hidup masyarakat Indonesia
hanya sebesar 52,2 tahun. Sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi 59,8
tahun pada tahun 1990 dan satu dasawarsa berikutnya naik lagi menjadi 64,5
tahun. Diperkirakan pada tahun 2010 usia harapan hidup penduduk Indonesia
akan mencapai 67,4 tahun. Bahkan pada tahun 2020 diperkirakan akan
mencapai 71,1 tahun. Dengan data-data tersebut, maka diperkirakan 10 tahun
ke depan struktur penduduk Indonesia akan berada pada struktur usia tua.
Pertambahan penduduk di Jawa Tengah masih relative tinggi yaitu
sebesar 196.758 jiwa per tahun. Dampak lebih jauh dari permasalahan
kepedudukan adalah bertambahnya penduduk usia lanjut dengan kriteria :
Rendahnya kualitas kesehatan lansia yang disebabkan oleh rendahnya
pendapatan, di samping pendapatan itu sendiri belum merata diterima
setiap lansia
Adanya tuntutan persediaan pangan disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan kalori yang makin berkualitas bagi lansia.
Permasalahan penduduk lansia perlu ditangani dengan strategi
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
melakukan
kegiatan
lapangan
ketiga
ke
Puskesmas
BAB III
PEMBAHASAN
Kegiatan Field Lab dimulai dengan pertemuan pertama di Minggu I pada
tanggal 13 Mei 2015. Di hari tersebut kami melakukan presentasi
materi
penyuluhan yang akan diberikan ke lansia Posyandu Kemiri lalu dikoreksi oleh
Instruktur Lapangan. Pada kesempatan tersebut kami tidak menemukan kendala
yang berarti
Pada pertemuan kedua lapangan field lab tanggal 20 Mei 2015, kami
melakukan penyuluhan, tes skala depresi lansia, dan senam lansia. Hasil
pemeriksaan skala depresi lansia Posyandu Kemiri pada 13 responden lansia:
1. Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
Tanggal Wawancara
Pewawancara
2. Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
Tanggal Wawancara
Pewawancara
3. Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
: Ibu Ginem
: 77 tahun
: Perempuan
: Cerai hidup
: 16
:4
:: IRT
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
: 20 Mei 2015
: Feby dan Prima
: Ibu Kartinah
: 84 tahun
: Perempuan
: Kawin
: 22
:0
: SR
: IRT
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
: 20 Mei 2015
: Anton
: Ibu Supri
: 52 tahun
: Perempuan
: Kawin
: 25
:2
: SMP
4.
5.
6.
7.
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
: IRT
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain
(Hipertensi)
Tanggal Wawancara
Pewawancara
Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
Tanggal Wawancara
Pewawancara
Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
Tanggal Wawancara
Pewawancara
Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
Tanggal Wawancara
Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
: 20 Mei 2015
: Farrah
: Ibu Sumiyati
: 45 tahun
: Perempuan
: Kawin
: 22
:5
:: PRT
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
: 20 Mei 2015
: Syayma
: Ibu Sadinem
:: Perempuan
: Kawin
: 19
:4
:: IRT
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
: 20 Mei 2015
: Nia
: Ibu Sri Sugiarti
: 44 tahun
: Perempuan
: Kawin
: 30
:2
: SMA
: IRT
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
: 20 Mei 2015
: Ibu Saptini
: 61 tahun
: Perempuan
: Kawin
: 30
:3
: SD
: IRT
: Stroke (-) DM (+) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
10
Tanggal Wawancara
8. Nama Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Skor MMSE
Skor GDS
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Penyakit
: 20 Mei 2015
: Bapak Sukardi
: 63 tahun
: Laki-laki
: Kawin
: 30
:6
: Sarjana
: Pensiunan
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain
: Ibu Sumarsih
: 49 tahun
: Perempuan
: Kawin
: 30
:3
: SMA
11
Pekerjaan
: IRT
Riwayat Penyakit
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (+) Peny. Lain (-)
Tanggal Wawancara : 20 Mei 2015
12. Nama Responden
: Ibu Sudarmi
Usia
: 64 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Kawin
Skor MMSE
: 30
Skor GDS
:3
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Riwayat Penyakit
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
Tanggal Wawancara : 20 Mei 2015
13. Nama Responden
: Ibu Sukamsi
Usia
: 49 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Kawin
Skor MMSE
: 30
Skor GDS
:3
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Riwayat Penyakit
: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)
Tanggal Wawancara : 20 Mei 2015
Adapun kendala yang kami hadapi salah satunya adalah komunikasi untuk
pemeriksaan GDS maupun MMSE karena butir-butir pertanyaan pada form
pemeriksaan tersebut menggunakan bahasa yang sangat formal dan sulit
dimengerti oleh lansia. Namun kelompok mengatasinya dengan memberikan
pertanyaan yang lebih sederhana namun tetap sesuai dengan arah pemeriksaan
GDS dan MMSE. Kendala saat penyuluhan materi tidak begitu berarti. Saat
penyuluhan kami memberikan doorprize bagi lansia yang memberikan pertanyaan
pada sesi tanya jawab untuk menarik perhatian lansia agar tetap antusias
mendengarkan materi penyuluhan.
Saat melakukan kegiatan senam lansia bersama, matahari sudah sangat
terik sehingga membuat lansia cepat lelah dan kepanasan. Namun kelompok
menanggulangi hal tersebut dengan mempercepat video senam lansia agar senam
cepat selesai. Pada pertemuan terakhir di Minggu III tanggal 27 Mei 2015, kami
melakukan pelaporan kegiatan field lab berupa presentasi kegiatan kepada kepala
12
13
laporan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pelaksanaan kegiatan field lab di Posyandu Kemiri yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Kebakkramat I sudah berjalan dengan baik dan lancar. Hal
ini bisa dilihat dari data jumlah lansia yang mengikuti posyandu cukup
banyak. Berarti masyarakat menilai bahwa kegiatan-kegiatan di posyandu
lansia memberikan manfaat yang besar.
2. Materi yang diberikan saat penyuluhan merupakan kasus yang sering
ditemui di masyarakat dan upaya penatalaksanaannya cukup mudah untuk
dilaksanakan secara mandiri sehingga menjadi lebih aplikatif bagi peserta
penyuluhan. Hipertensi merupakan kasus yang paling sering ditemui pada
lansia.
3. Senam lansia di Posyandu Kemiri yang dipimpin oleh mahasiswa dan diikuti
peserta penyuluhan berjalan dengan baik dan mendapat antusias dari peserta.
B. Saran
Antusiasme dari peserta posyandu lansia yang tinggi menunjukkan perlu
dilaksanakan penyuluhan dan senam lansia secara teratur, dengan harapan
pengetahuan, kesadaran serta kepedulian lansia tentang kesehatan meningkat
sehingga akan terwujud lansia yang sehat. Pemateri yang berpengetahuan luas dan
mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik merupakan faktor penting dalam
keberhasilan penyuluhan , sehingga hal ini perlu dipersiapkan dengan matang.
DAFTAR PUSTAKA
Hanim, D. 2004. Pemberdayaan Perempuan Lansia Untuk Peningkatan Status
Gizi. Laporan Penelitian. Surakarta: LPPM UNS
Setiti, Sri Gati. 2006. Pelayanan Lanjut Usia Berbasis kekerabatan (studi kasus
pada 5 wilayah di Indonesia). http://depsos.go.id diakses pada tanggal 24
Mei 2015
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan
Mahasiswa
17