b. Sefalosporin,
c. Basitrasin,
d. Vankomisin, dan
e. Sikloserin.
Tekanan osmotik dalam sel kuman lebih tinggi daripada di luar sel
maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya
lisis, yang merupakan dasar efek bakterisidal pada kuman yang
peka.
3. Antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba.
Obat yang termasuk golongan ini ialah :
a. Polimiksin,
b. Golongan Polien,
c. Antimikroba Kemoteraupetik, umpanya antiseptik surface
active agents.
Kerusakan membran
berbagai
Resistensi
Resistensi sel mikroba ialah suatu sifat tidak terganggunya
kehidupan sel mikroba oleh antimikroba. Sifat ini dapat merupakan
mekanisme alamiah untuk dapat bertahan hidup. Dikenal tiga pola
resistensi dan sensitivitas mikroba terhadap antimikroba.
Pola I : belum pernah terjadi resistensi bermakna yang
menimbulkan kesulitan di klinik.
Pola II : pergeseran dari sifat peka menjadi kurang peka, tetapi
tidak sampai terjadi resistensi sepenuhnya.
Pola III : sifat resistensi pada taraf yang cukup tinggi, sehingga
menimbulkan masalah di klinik.
Faktor yang menentukan sifat resistensi atau sensitivitas mikroba
terhadap antimikroba terdapat pada elemen yang bersifat genetik.
Didasarkan pada lokasi elemen untuk resistensi ini, dikenal resistensi
kromosomal dan resistensi ekstrakromosomal. Sifat genetik dapat
menyebabkan suatu mikroba sejak awal resisten terhadap suatu
antimikroba (resistensi alamiah). Contohnya, bakteri gram negatif
terhadap penisilin G.
Mikroba yang semula peka terhadap suatu antibiotik, dapat
berubah sifat genetiknya menjadi tidak atau kurang peka. Perubahan
sifat genetik ini terjadi karena kuman memperoleh elemen genetik
yang membawa sifat resisten; keadaan ini dikenal sebagai resistensi
didapat (acquired resistance). Elemen resistensi ini dapat diperoleh
dari luar dan disebut resistensi yang dipindahkan (transferred
resistance), dapat pula terjadi akibat adanya mutasi genetik spontan
atau akibat rangsangan antibiotik (induced resistance).
Ada 5 mekanisme resistensi kuman terhadap antimikroba yaitu :
1. Perubahan tempat kerja (target site) obat pada mikroba.
2. Mikroba menurunkan permeabilitasnya sehingga obat sulit masuk
ke dalam sel.
3. Inaktivasi obat oleh mikroba.
4. Mikroba membentuk jalan pintas untuk menghindari tahap yang
dihambat oleh antimikroba.
5. Meningkatkan produksi enzim yang dihambat oleh antimikroba.
Efek Samping
Efek samping penggunaan antibiotik terbagi menjadi efek samping
umum dan khusus.
Efek samping umum :
a. Sakit kepala ringan.
b. Diare ringan.
c. Mual.
Efek samping khusus :
a. Muntah.
b. Diare hebat.
c. Kejang perut.
d. Reaksi alergi (Misalnya sesak nafas, gatal dan bilur merah
pada kulit, pembengkakan pada bibir, muka atau lidah, hilang
kesadaran).
Antibiotik
juga
dapat
menyebabkan
syok
Perubahan genetik
-
Transfer DNA.
Hal ini disebabkan adanya transfer DNA dari organisme lainnya. Proses
yang terjadi bisa berupa, transduksi, transformasi atau konjugasi.
sensitif
terhadap
inhibisi
organisme
resisten
terhadap
trimetoprim.
-
Penurunan akumulasi.
Hal ini dapat disebabkan adanya lapisan lipopolisakarida atau sistem
efluks yang memompa obat keluar.
Inaktivasi enzim.
Misalnya, -laktamase menghambat kerja penicillin dan cephalosporin.
Asetiltransferase yang dapat mengubah kloramfenikol menjadi zat yang
tidak aktif.
Hipersensitifitas.
Toksisitas.
Misalnya aminoglikosida dapat menyebabkan ototoksisitas dengan
mengganggu fungsi sel rambut pada organon korti.
Superinfeksi.
Terutama pada penggunaan antibiotik spektrum luas atau kombinasi dapat
menyebabkan perubahan flora normal pada traktus respirasi, intestinal, dan
genitourinari, menyebabkan pertumbuhan berlebih organisme oportunistik.
Sebagai contoh Antibiotik :
1. -laktamase inhibitor
-laktamase adalah enzim pada bakteri yang bekerja dengan cara
menghidrolisis cincin -laktam sehingga menghilangkan efek antimikroba. laktamase inhibitor mepunyai cara kerja yaitu dengan berikatan dengan laktamase, sehingga melindungi antibiotik dari enzim tersebut. Contoh laktamase inhibitor adalah asam clavulanat, sulbactam, dan tazobactam.
2. Amoksisilin
Mekanisme kerja :
-
Autolysin.
Spektrum antibakteri
-
Diare
Nefritis
Neurotoksisitas
Disfungsi platelet
Toksisitas kation
3. Cephalosporin
Spektrum antibiotik
o Generasi pertama : Satphylococcus penisilinase resisten, Proteus mirabilis,
Escherichia coli, dan Klebsiella pneumonia.
o Generasi kedua : Haemophilus influenza, Enterobacter aerogenes, dan
beberapa spesies Neisseria,
o Generasi ketiga : Pseudomonas aeroginosa
Efek samping
1
Manifestasi alergi
Perdarahan
4. Trimetoprim
tersedia
juga
bentuk
suspensi
oral
yang
mengandung
200mg