Anda di halaman 1dari 14

1361. Pasien penurunan kesadaran.

Hasil CT scan didapatkan lesi hiperdens dan ringform


appearance. Diagnosis berdasarkan gambaran khas tersebut? Meningitis toksoplasmosis
1362. Pasien mau berangkat haji diberikan suntik vaksin meningitis. Mikroorganisme yang
akan menyebabkan infeksi saat haji bila pasien tidak divaksin? Neiserria meningitides
PEMBAHASAN:
Dari semua penyebab penyakit meningitis, menurutnya yang paling berbahaya adalah yang
disebabkan oleh bakteri. Jenis Meningitis yang paling berbahaya ini, dikenal dengan Meningitis
Meningokokus, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Meningitidis. Penderitanya bisa
mengalami kondisi serius, seperti kerusakan otak, pendengaran hilang, kemampuan belajar
berkurang, serta infeksi dari selaput sekeliling otak dan sumsum tulang belakang yang
menyebabkan kematian. Di Indonesia, penyakit ini tidak banyak dialami, namun di Arab dan
Afrika sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu diwaspadai karena penularannya sangat mudah.
Apalagi pada saat rombongan haji melakukan ibadah di tengah kepadatan lautan manusia.
Karena itu, vaksinasi untuk mencegah meningitis ini WAJIB dilakukan sebelum berangkat ke
daerah
pandemi.
http://www.inharmonyclinic.com/berita-medical/318/vaksin-haji-umrohmeningitis
1363. Pasien gambaran impetigo krustosa. Bakteri yang paling sering menyebabkan?
Streptococcus B hemolyticus
PEMBAHASAN: Impetigo merupakan infeksi kulit yang umum dijumpai pada anak. Penyebab
yang utama untuk penyakit ini adalah Staphylococcus Aureus atau Streptococcus ataupun paduan
dari keduanya. Ada dua tipe impetigo, yaitu impetigo bullosa dan impetigo non-bullosa.
Impetigo non-bullosa disebut juga impetigo krustosa atau impetigo kontagiosa.
Organisme penyebab dari impetigo krustosa adalah Streptococcus beta hemolyticus grup A
(Group A betahemolytic streptococci (GABHS) yang juga diketahui dengan nama
Streptococcus pyogenes).
Pada impetigo krustosa, diketahui adanya keterlibatan sistem imun terhadap perlawanan terhadap
infeksi berbeda halnya dengan infeksi pada impetigo bulosa dimana gejala klinis yang muncul
adalah karena toksin yang dihasilkan oleh bakteri penyebab.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan lesi awal berbentuk makula eritem yang berubah dengan
cepat menjadi vesikel berisi cairan bening atau pustul yang cepat memecah, bila mengering akan
mengeras membentuk krusta yang melekat di kulit dengan warna menyerupai kuning madu.
Biasanya gatal dan jika krusta diangkat diangkat maka tampak erosi dibawahnya.
Stulberg D L, Penrod M A, Blatny R A. 2002. Common Bacterial Skin Infections. American
Family Physician. Volume 66(1): 119-124
1364. Pasien mengeluh lepuh setelah minum obat. Eritema dan bula 45%. Diagnosis? TEN

PEMBAHASAN:
Untuk alergi kategori berat, ada 3 jenis, dan tak banyak orang yang mengetahuinya. Yang
pertama adalah syok anafilaksis, manifestasi alergi reaksi obat ini bisa mengancam nyawa
akibat angioedema yang hebat. Kejadiannya bisa dalam hitungan menit sampai dengan jam. Pada
saluran nafas, gejala klinisnya adalah batuk, suara serak, timbul mengi (wheezing), sesak nafas
berat. Pada saluran cerna, gejala yang dialami penderita adalah nyeri perut, diare, dan muntah.
Pada sistem kardiovaskular bisa terjadi serangan jantung, gangguan irama jantung dan henti
jantung. Penderita bisa syok dan hilang kesadaran.
Jenis alergi berat kedua, adalah Steven Johnson Syndrome (SJS). Sindrom ini mengenai kulit,
selaput lendir pada lubang alami tubuh dan mata dengan keadaan umum penderita yang ringan
sampai berat. Penyebab lebih dari 50% kasus SJS adalah karena alergi obat. Mulainya penyakit,
akut dan disertai gejala prodromal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek,
nyeri tenggorok. Setelah itu timbul erupsi kulit berupa kemerahan dan gelembung berisi cairan
berbagai macam ukuran yang meluas ke seluruh tubuh. Gelembung tersebut cepat pecah
sehingga terjadi erosi yang luas di kulit. Pada mukosa mulut dan alat genital juga terjadi hal yang
sama seperti pada kulit. Kelainan pada mukosa mulut dapat meluas ke saluran makanan dan
saluran napas, akibatnya penderita mengeluh sesak dan sukar menelan. Pada mata, kelainan yang
timbul adalah radang selaput konjungtiva mata yang bila terjadi infeksi sekunder, bisa
menimbulkan kerusakan mata.
Kasus yang lebih berat dari SJS adalah Toxic Epidermal Necrolysis (TEN). SJS dan TEN
termasuk severe cutaneous adverse reactions (SCAR). Baik SJS maupun TEN disebabkan
karena bunuh diri sel di kulit (dermal cell apoptosis).
Gejala TEN mirip SJS, namun pada TEN diikuti lepasnya lapisan epidermis kulit yang
menyeluruh sehingga mirip dengan penderita luka bakar yang luas. Kematian biasanya
disebabkan oleh gagal sirkulasi, infeksi yang berat, perdarahan saluran cerna, dan gangguan
sirkulasi paru. http://netsains.net/2013/01/waspadai-alergi-akibat-reaksi-obat/

1365. Gambaran di punggung Herald patch/ cemara terbalik. Gambaran untuk penyakit?
Pitiriasis rosea
PEMBAHASAN:
Pitiriasis rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, dimulai dengan sebuha
lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil
di badan, lengan dan paha atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya
menyembuh dalam waktu 3-8 minggu.
Gejala klinis: Gejala konstitusi pada umumnya tidak ditemukan, sebagian penderita mengeluh
gatal ringan. Pitiriasis berarti skuama halus. Penyakit dimulai dengan lesi pertama (herald
patch), umumnya di badan, solitary, berbentuk oval, dan anular, diameternya kira-kira 3 cm.

ruam terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggir. Lamanya beberapa hari hingga beberapa
minggu.
Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, Aisah Siti, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin; edisi ke-5.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2007

1366. Penyebab ulkus mole? Haemophillus ducreyi


PEMBAHASAN:
Ulkus mole ialah penyakit infeksi genital akut, setempat, dapat inokulasi sendiri (autoinoculable), disebabkan oleh Haemophilus ducreyi (Streptobacillus ducreyi), dengan gejala klinis
khas berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah bening
regional.
ETIOLOGI
Penyebabnya ialah H.ducreyi yang merupakan bakteri gram negative, anaerobic
fakultatif, berbentuk batang pendek dengan ujung bulat, tidak bergerak, tidak membentuk spora
dan memerlukan hemin untuk pertumbuhannya. Hanya mengenai orang dewasa yang aktif.
Lebih banyak pada pria.

Judanarso, Jubianto. 2002. Ulkus Mole. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ketiga
hal. 396-400. FK UI, Jakarta.
1367. Obat TB, bisa menyebabkan gangguan pendengaran? Streptomisin
1368. Obat TB, menyebabkan pipis merah? Rifampicin
1369. Obat TB, harus distop/ tidak bisa dipakai lagi sama sekali kalau ada gangguan hati?
Pirazinamide

1370. Seorang wanita, terlambat haid sudah 5 bulan. PF ditemukan


ballotement, gerak janin (+), BJA (+) . diagnosis pasien ini adalah ?
a. Tanda tidak pasti kehamilan
b. Tanda mungkin kehamilan
c. Tanda pasti kehamilan
d. Tanda braxton his
e. ......
PEMBAHASAN:
a. Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga bagian-bagian janin.
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop monoral leannec.
b) Dicatat dan didengar alat Doppler.
c) Dicatat dengan feto elektrokardiogram.

d) Dilihat pada ultrasonografi (USG).


3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
b. Tanda tidak pasti kehamilan (persumptive)
1) Amenorea
Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran
tanggal persalinan (TTP) yang dihitung menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7)
dan (bulan HT + 3).
2) Nausea and Vomiting
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering
terjadi pada pagi hari, maka disebut morning sickness.
3) Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan / minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan
pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.
5) Anoreksia
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu makan timbul kembali.
6) Fatigue

7) Mammae membesar
Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron
yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgomery terlihat membesar.
8) Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
hilang pada triwulan kedua kehamilan.
9) Konstipasi / obstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
10) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (Chloasma
gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra=grisea).
11) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
12) Pemekaran vena-vena (varises).
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
c. Tanda kemungkinan hamil
1) Perut membesar. 2) Uterus membesar. 3) Tanda Hegar.

Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih
lunak dari bagian yang lain.
4) Tanda Chadwick
Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
5) Tanda Piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya terletak disebelah
atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
6) Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks).
7) Teraba ballotement.
8) Reaksi kehamilan positif.
eprints.undip.ac.id/43162/2/15._BAB_II.pdf
1371. Wanita G1P2A0 hamil 37 minggu dengan BB naik 2 kg/ minggu.
Tensi 100/60 mmHg menjadi 130/80 mmHg. Protein urin (+1). Diagnosis ?
a. Tekanan darah normal
b. Eklamsia
c. Preeklamsia
d. Hipertensi kronis
e. Hipertensi esensial
PEMBAHASAN:
Preeklampsia Ringan
Tekanan darah 140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu
Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan
hasil >300 mg/24 jam
Preeklampsia Berat
Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu
Tes celup urin menunjukkan proteinuria 2+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan
hasil >5 g/24 jam
Atau disertai keterlibatan organ lain:
Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
Sakit kepala , skotoma penglihatan
Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif

Oliguria (<500ml/24jam), kreatinin >1,2 mg/dl


Matrikulasi Calon Peserta Didik
PPDS Obstetri dan Ginekologi
1372. Wanita 25 tahun G1P0A0. Uterus setinggi pusat. Berapakah usia
kehamilannya ?
a. 12 minggu
b. 10 minggu
c. 16 minggu
d. 24 minggu
e. 20 minggu
PEMBAHASAN:

1373. Haid terakhir 30 Desember 2010. Menstruasi teratur tiap 35 hari.


Berapakah hari perkiraan lahirnya ?
a. 7 September 2011
b. 14 September 2011
c. 7 Oktober 2011
d. 14 Oktober 2011

e. 7 November 2011
PEMBAHASAN:
HPL=

HPHT + 9bulan + (lama siklus haid 21 hari)


30/12/2010 + 9 bulan + (35-21)
30/9/2011 + 14hr
14/10/2011
Parikhs formula (2007). Perhitungan dengan cara ini ditujukan untuk
meminimalisir kesalahan yg mungkin terjadi pada rumus Naegele. Caranya
dengan menghitung kapan saat terjadinya ovulasi pada siklus tertentu, yaitu
LAMA SIKLUS HAID 14HARI.
1374. Wanita G1P0A0 datang dengan keluhan keluar lendir darah.
Kenceng- kenceng tiap 4-6 menit lamanya 10-20 detik. Sudah pembukaan
5-6 cm. Diagnosisnya adalah ?
a. Inpartu Kala II
b. Inpartu Kala I fase Laten
c. Inpartu Kala I fase aktif
d. Belum inpartu
e. Inpartu Kala III
PEMBAHASAN:
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
a. Kala I

: Waktu pembukaan servik sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm

b. Kala II : Kala pengeluaran janin, waktu uterus (dengan kekuatan his


ditambah kekuatan mengedan).
c. Kala III

: Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri / plasenta.

d. Kala IV

: Mulai dari lahirnya plasenta sampai 1 2 jam petama PP.

KALA I (KALA PEMBUKAAN)


Inpartu (partus mulai), dimulai dengan :
1). Keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena servik membuka (dilatasi) dan
mendatar (effacement) Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis
servikalis karena pergeseran ketika servik mendatar dan terbuka.

2) His yang adekuat (kontraksi uterus minimal 2x dalam 10 menit).


Kala pembukaan dibagi dalam 2 fase, yaitu :
1) Fase laten, yaitu fase dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3
cm (< 4 cm) berlangsung 1 8 jam.
2) Fase aktif, yaitu fase yang berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase :
a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
b) Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi
9 cm.
c) Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam menjadi 10 cm atau
membuka lengkap.
Fase aktif persalinan :
a)
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (his adekuat 3x 10 menit atau
lebih dan selama 40 detik atau lebih).
b)

Servik membuka dari 4 menjadi 10 cm, kecepatan 1 cm/jam.

c)

Terjadi penurunan bagian terbawah janin (Sarwono, 2005).

1375. Wanita hamil, saat pemeriksaan inspekulo didapatkan tanda


kebiruan pada vulva vagina dan serviks. Disebut apa ?
a. Tanda chadwick
b. Tanda hergar
c. Tanda goodell
d. Tanda piskacek
e. Braxton hicks
PEMBAHASAN:
Tanda Mungkin Hamil
yaitu, perubahan-perubahan psikologis dan anatomis diluar tanda presumtif.
-Tanda Hegar: Pelembutan pada istmus uteri
-Tanda chadwicks: perubahan warna jadi kebiruan pada vulva-vagina
-Cuping hidung menjadi selembut bibir
-Tanda piskacek: uterus tempat nidasi tumbuh lebih cepat, sehingga perkembangan uterus tidak
beraturan

-Braxton hicks: kontraksi-kontraksi kecil sejak kehamilan 6/8mg dan tidak menyakitkan
-Teraba ballotement: Pada kehamilan 20mg secara abdominal dengan suatu ketukan tiba-tiba
pada uterus menyebabkan janin tenggelam dalam cairan amnion dan membal kembali
membentur secara perlahan terhadap jari pemereiksa. Ballotement terjadi karena perbandingan
janin yang masih kecil dengan volume air ketuban yang banyak
-Reaksi kehamilan (+)
1376. Seorang wanita 28 tahun G3P2A0 datang ke UGD rs dengan tanda
tanda persalinan. Pasien riwayat sc 2 tahun yll. Pasien sudah 20 jam
inpartu tetapi bayi belum lahir setelah dipimpin mengjan. Pemeriksaan
dalam teraba tangan, letak belakang kepala, disproporsi pevalo serviks
relatif. Apa tindakan yang akan dilakukan ?
a. Partus percobaan
b. Sc
c. Vacum ekstraksi
d. Forceps ekstraksi
e. Observasi tanda persalinan
PEMBAHASAN:
Indikasi Persalinan Sectio Caesarea
Indikasi Mutlak
Faktor mutlak untuk dilakukan SC dapat dibagi menjadi dua indikasi, yang pertama adalah
indikasi ibu, antara lain: panggul sempit absolut, kegagalan melahirkan secara normal karena
kurang kuatnya stimulasi, adanya tumor jalan lahir, stenosis serviks, plasenta previa, disproporsi
sefalopelvik, dan ruptur uteri.
Indikasi yang kedua adalah indikasi janin, antara lain: kelaianan otak, gawat janin, prolapsus
plasenta, perkembangan bayi yang terhambat, dan mencegah hipoksia janin karena preeklamasi.
Indikasi Relatif
Yang termasuk faktor dilakukan persalinan SC secara relatif, antara lain : riwayat sectio caesarea
sebelumnya, presentasi bokong, distosia fetal distress, preeklamsi berat, ibu dengan HIV positif
sebelum inpartu atau gemeli.
Indikasi Sosial
Permintaaan ibu untuk melakukan sectio caesarea sebenarnya bukanlah suatu indikasi untuk
dilakukan sectio caesarea. Alasan yang spesifik dan rasional harus dieksplorasi dan didiskusikan.
Beberapa Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea Di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten

alasan ibu meminta dilakukan persalinan sectio caesarea, antara lain: ibu yang melahirkan
berdasarkan pengalaman sebelumnya, ibu yang ingin sectio caesarea secara elektif karena takut
bayinya mengalami cedera atau asfiksia selama persalinan, namun keputusan pasien harus tetap
dihargai dan perlu ditawari pilihan cara melahirkan yang lainnya. Angka bedah sectio caesarea
secara global menunjukkan kenaikan.
30 tahun yang lalu 1 dari 12 persalinan diakhiri dengan sectio caesarea sekarang perbandingan
dengan
ini adalah 1 dari 3 persalinan. Kelayakan kenaikan angka bedah masih diperdebatkan, World
Health Organisation (WHO) mematok angka 15% (Rasjidi, 2009).
1377. Seorang wanita 28 tahun datang ke IGD rs dengan keluhan lendir
darah. Pasien juga merasakan kenceng kenceng yang dirasa bertambah
sering. Djj 12-11-12, his 3x dalam 10 menit durasi masing2 40 detik, VT
pembukaan 5 cm ketuban utuh. 4 jam kemudian didapatkan pembukaan
menjadi 8 cm, ketuban pecah warna jernih. Kapan waktu yang tepat untuk
melakukan pemeriksaan kembali ?
a. 30 menit
b. 1 jam
c. 2 jam
d. 3 jam
e. 4 jam
PEMBAHASAN:
Bila keadaan umum ibu dan anak baik, tidak terdapat tanda-tanda CPD maka pemeriksaan
lanjutan dikerjakan 4 jam kemudian. Dilatasi servik dicatat pada garis waspada partogram.
Catatan dilatasi servik hasil dari beberapa VT berada disebelah kiri garis waspada, dengan kata
lain kecepatan dilatasi berkisar 1 cm per jam. Dugaan CPD (VT dilakukan setiap 2 jam).
Bila terbukti adanya hambatan kemajuan persalinan maka pemeriksaan ulangan dilakukan 2 jam
kemudian.
Bila dilatasi servik sudah mencapai 6 cm, jadwal penilaian pemeriksaan ulang adalah 4 jam
kemudian. Namun bila ada tanda-tanda bahwa dilatasi servik sudah lengkap maka pemeriksaan
dapat dilakukan lebih awal (kurang dari 2 jam).
1378. Pasangan suami istri P2A0 datang ingin menggunakan kontrasepsi.
Riwayat istri HT 2 tahun ini. Istri tidak ingin dilakukan steril, suami tidak

ingin menggunakan kondom. Apa pilihan kontrasepsi yang tepat ?


a. Pil progestin
b. Pil kombinasi
c. AKDR
d. KB kalender
e. Senggama terputus
PEMBAHASAN:
Alat kontrasepsi yang aman untuk penderita hipertensi adalah yang tidak mengandung hormon
estrogen didalamnya. Saran, pilihKB tipe barrier, yang tanpa hormon seperti spiral/IUD atau
kondom. Jika anda mau suntik, maka pilih yang suntik 3 bulan karena tidak mengandung
estrogen (dr. Purnawan Senoaji, DTMH, Sp.OG)
1379. Wanita 19 tahun belum pernah menstruasi, payudara dan rambut
pubis tumbuh normal. Disebut keadaan apa ?
a. Amenore primer
b. Amenore sekunder
c. Pubertas prekoks
d. Pubertas tarda
e. Menarche
PEMBAHASAN:
Gambaran klinis pertama yang terlihat pada keterlambatan pubertas apabila karakteristik seks
sekunder belum terlihat pada waktunya. Pada umumnya perkembangan seksual anak perempuan
dimulai pada usia 8 tahun dan pada anak laki-laki usia 9,5 tahun. Pada constituional delay, fisik
tampak normal namun alat genital tidak tampak berkembang. Pada anak perempuan harus
dicurigai adanya keterlambatan pubertas apabila payudara belum berkembang pada usia 13
tahun, waktu antara perkembangan payudara dan menstruasi lebih dari 5 tahun atau tidak
berkembangnya rambut pubis pada usia 14 tahun dan menstruasi tidak datang pada usia 16
tahun. Pada anak laki-laki harus dicurigai adanya keterlambatan pubertas apabila pembesaran
testis tidak terjadi pada usia 14 tahun, tidak berkembangnya rambut pubis pada usia 15 tahun
atau lebih dari 5 tahun baru terjadi pembesaran alat genital.1,6,8 Gambaran klinis lain ditandai
dengan adanya perawakan pendek. Beberapa kasus memperlihatkan imaturitas pada proporsi
tubuh (rasio tinggi badan atas dan bawah) lebih besar dibanding dengan normal, pada
pertumbuhan normal tinggi badan bawah lebih panjang. Gambaran lain sesuai dengan penyakit
yang mendasarinya seperti adanya anosmia atau hiposmia pada sindrom Kallmanns.
1380. seorang wanita 36 tahun dtg dengan keluhan sering berdebar-debar, berkeringat,
mudah lelah dan mata menonjol. dari pemeriksaan fisik dokter menemukan kerutan dahu
berkurang saat pasien melirik keatas

kelainan apa yang dimaksud ?


a. pormabes sign
b. von grave's sign
c. mobius's sign
d. joyfroy's sign
e. lupa
PEMBAHASAN:
Pemeriksaaan Fisik
1) Eksoftalmus : bulbus okuli menonjol keluar
2) Tanda stellwags : mata jarang berkedip
3) Tanda Von Graefes : jika klien melihat kebawah maka palpebra superior sukar
atau sama sekali tidak dapat mengikuti bola mata.
4) Tanda Mobieve : sukar mengadakan atau menahan konvergensi
5) Tanda Joffroy : tadak dapat mengerutkan dahi jika melihat keatas
6) Tanda Rosenbagh : tremor palpebra jika mata menutup

Anda mungkin juga menyukai