Pendahuluan
Pemeriksaan dan evaluasi pada wanita peri- dan pasca-menopause harus
diletakkan pada konteks promosi kesehatan secara menyeluruh. Selain pemeriksaan
klinis standar, harus pula meliputi evaluasi kualitas hidup dan pemeriksaan faktor risiko.
Tujuan pemeriksaan faktor risiko adalah untuk mengidentifikasi risiko penyakit yang
mungkin timbul pada wanita menopause. 1
Meskipun menopause merupakan siklus biologik yang normal bagi seorang
wanita, perlu dilakukan pemeriksaan-pemriksaan khusus untuk mengantisipasi
timbulnya kelainan yang serius akibat dampak menopause pada kondisi fisik, psikologis
dan sosial, serta memerlukan pendekatan yang komprehensif dan logis berdasarkan
bukti klinik (evidence-based).2
Pemeriksaan yang komprehensif pada wanita peri- atau pasca-menopause
meliputi risiko terhadap timbulnya penyakit-penyakit umum antara lain pemeriksaan
riwayat faktor personal, faktor sosial, gaya hidup dan perilaku kesehatan, faktor
lingkungan, pola menstruasi, kesehatan mental dan fungsi kognitif. Selain itu perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap faktor-faktor risiko yang spesifik bagi penyakit-penyakit
yang sering terjadi pada wanita menopause yaitu penyakit kardiovaskular, osteoporosis
dan kanker.
Canadian Consensus on Menopause and Osteoporosis menyatakan evaluasi
dan pemeriksaan wanita perimenopause harus memfokuskan pada 3 area, yaitu
penilaian status menopause dan derajat berat-ringannya gejala, penilaian status
kesehatan sekarang, dan penilaian faktor risiko terhadap penyakit.3
Meskipun patofisiologi menopause tidak jelas, defisiensi estrogen secara
tradisional dianggap bagian terpenting pada menopause. Perubahan fungsi endokrin
tidak terjadi secara mendadak pada wanita yang mengalami menopause spontan
0
Stages:
-5
Terminology:
-4
-3
-2
+1
Menopausal
transition
Reproductive
Early
-1
Peak
Late
Early
+2
Postmenopause
Late*
Early*
Late
Perimenopause
Duration of
Stage:
variable
variable
Menstrual
Cycles:
variable
to
regular
Endocrine:
Normal FSH
variable
cycle
length
(>7 days
different
from
normal)
regular
FSH
intervals of
amenorrhea
(>42 days)
FSH
a
1
yr
b
4 yrs
until
demise
none
FSH
meskipun jumlah
ovarium tampaknya tidak berarti, selama hidup wanita dalam sirkulasi darahnya selalu
mengandung estradiol dan estron. Rata-rata laju produksi estron adalah 55 pg/24 jam
atau 202 nmol/24 jam. Menjelang menopause kadar estradiol antara 50 sampai 300
pg/ml, dan pada masa pascamenopause kira-kira 100 pg/ml. Terdapatnya sirkulasi
estrogen perifer pada wanita menopause tersebut menunjukkan adanya konversi perifer
dari androgen ke estrogen terus berlangsung. Sebagian besar estrogen-estrogen
tersebut berasal dari konversi perifer (proses aromatisasi) dari androstenedion, yaitu
androgen yang diproduksi terutama oleh glandula adrenal dan sebagian kecil oleh
ovarium pada masa pascamenopause. Proses aromatisasi dari androgen ke estrogen
terjadi terutama di otot dan jaringan lemak. Oleh karena itu, pada wanita-wanita yang
gemuk sering kadar estrogennya meningkat sehingga dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker endometrium. Sebaliknya pada wanita-wanita yang kurus kadar
estrogen dalam darahnya menurun, hal ini menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya
osteoporosis. Namun anehnya, kenaikan kadar estrogen yang sering terlihat pada
wanita-wanita gemuk tidak mampu mencegah terjadinya gejala-gejala menopause. 2,4
Setelah menopause, produksi progesteron akan berhenti. Menghilangnya
progesteron atau turunnya progesteron umumnya tidak berkaitan dengan timbulnya
gejala-gejala premenstrual. Menurunnya kadar progesteron akan berpengaruh pada
endometrium dan payudara yang responsif terhadap hormon-hormon
steroid.
50%
Rasa sakit pada tulang atau persendian, artritis, fraktur dan osteoporosis,
Evaluasi
kualitas
hidup
yang
meliputi
riwayat
psikiatrik,
kelainan
Pemeriksaan fisik
Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik yang komprehensif, perhatian terutama
harus ditujukan kepada hal-hal sebagai berikut: 7
Postur
tubuh
(berkaitan
dengan
perubahan-perubahan
kompresi
akibat
Pemeriksaan payudara,
Pemeriksaan pelvis yang meliputi ukuran dan bentuk uterus dan adneksa,
evaluasi status estrogenik pada mukosa vagina, elastisitas dan ketebalan
dinding vagina (discharge dan atrofi), integritas dasar panggul (sistokel dan
rektokel) dan fungsi muskulus levator ani,
pemeriksaan
risiko
(risk
assesment)
adalah
untuk
kelompok
risiko
tinggi
dengan
monitoring
yang
ketat
dapat
tersebut.
Mekanisme
perlindungan
estrogen
terhadap
sitem
kardiovaskular meliputi: memperbaiki profil lemak, dengan meningkatkan highdensity lipoprotein (HDL) cholesterol, menurunkan low-density lipoprotein (LDL)
cholesterol, dan menurunkan total cholesterol, memperkuat fungsi endotheliumderived relaxing factor (nitric oxide) yang menyebabkan vasodilatasi koroner,
mempunyai efek antioxidan terhadap LDL cholesterol sehingga menurunkan
pembentukan plaque, menurunkan fibrinogen serum, mempunyai calciumchannel blocking efect dan meningkatkan sintesis prostasiklin.8,10
3. Perdarahan abnormal
Dalam masa transisi menopause diperkirakan bahwa ketidakteraturan
menstruasi terjadi pada lebih dari separuh wanita. Perdarahan abnormal dapat
berupa perdarahan yang tidak teratur, perdarahan berat, atau perdarahan yang
memanjang. Pada sebagian besar wanita, perdarahan uterus berkaitan dengan
siklus yang anovulatoar. Gangguan pola menstruasi ini berkaitan dengan
secara
bertahap
jumlah
folikel-folikel
yang
normal
yang
atau
ultrasonografi
transvaginal.
Namun,
pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium
Kadar gonadotropin (FSH) harus diperiksa, oleh karena pemeriksaan FSH
merupakan tes laboratorium kunci untuk diagnosis menopause.7 Namun demikian
pemeriksaan FSH, LH dan E2 serum secara random tidak dianjurkan untuk memprediksi
menopause oleh karena tanda atau marker yang jelas untuk mendiagnosis menopause
belum ditemukan. 3,12
puluhan berkaitan dengan kenaikan kadar FSH secara bertahap. Pada wanita-wanita
yang masih mengalami menstruasi baik yang teratur maupun yang tidak teratur,
Kesimpulan
Selain
pemeriksaan
riwayat
reproduksi
dan
pemeriksaan
dasar
yang
Kepustakaan
1. Blake JM, Contestabile E, Forter M,. Canadian Consensus on Menopause and
Osteoporosis, Evaluation, decision-making and follow-up, J Obstet
Gynecol Can 2002; 84
2. Wilson, MMG., Menopause, Clin Geriatr Med 2003;19:483506.
10
11