Oleh karena itu, pembangunan Lamong Bay di Surabaya perlu dikaji lebih lanjut
terkait dengan isu dan permasalahan yang ditimbulkan. Isu reklamasi pantai dan
permasalahan yang ditimbulkan dalam pembangunan Lamong Bay akan dikaitkan
dengan konsep pengelolaan kawasan pesisir terpadu (Intergrated Coastal Zone
management) yang berkelanjutan. Diharapkan kajian ini dapat memberikan
rekomendasi bagi pembangunan Lamong Bay dalam upaya pengembangan
kawasan Surabaya Waterfront City yang berkelanjutan.
Pengertian Reklamasi Pantai
Reklamasi merupakan atu pekerjaan atau usaha memanfaatkan kawasan atau lahan
yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna
dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas
pantai atau di laut, di tengah sungai yang lebar, ataupun di danau. Dalam teori
perencanaan kota, reklamasi pantai merupakan salah satu langkah pemekaran kota.
Reklamasi diamalkan oleh negara atau kota-kota besar yang laju pertumbuhan dan
kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala dengan
semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi
tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan lagi,
sehingga diperlukan daratan baru. Tujuan utama reklamasi pantai adalah
menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan
bermanfaat. Kawasan baru tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan
pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pertanian, serta objek wisata.
Cara reklamasi dapat memberikan keuntungan dan kerugian pada suatu wilayah.
Keuntungan yang didapat adalah dalam penyediaan lahan untuk berbagai
keperluan (pemekaran kota), penataan daerah pantai, pengembangan wisata
bahari, dll. Namun, reklamasi dapat juga membawa kerugian, diantaranya terhadap
keseimbangan lingkungan alamiah. Padahal keseimbangan lingkungan harus selalu
dalam keadaan seimbang dan dinamis. Adanya intervensi manusia menyebabkan
perubahan lingkungan di kawasan sekitarnya. Perubahan tersebut akan melahirkan
perubahan ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi dan sedimentasi pantai,
berpotensi meningkatkan bahaya banjir, dan berpotensi gangguan lingkungan di
daerah lain (seperti pengeprasan bukit atau pengeprasan pulau untuk material
timbunan). Untuk lebih jelasnya, ilustrasi reklamasi pantai dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 1. Tata Letak Reklamasi dan Teknik Reklamasi Pantai
(Sumber: http://eprints.undip.ac.id/16383/1/ALI_MASKUR.pdf)
Critical Review: Studi Kasus Reklamasi Pantai dalam Pembangunan Lamong Bay di
Surabaya
Menurut Rencana Panjang Jangka Menengah (RPJM) 2011-2015 mengenai program
pengelolaan dan pembangunan jalan dan jembatan di Surabaya, ujung utara akan
diubah menjadi Waterfront City (suarasurabaya.net). Implementasi dari rencana
tersebut adalah rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak ke sebelah kiri
Terminal Petikemas Surabaya atau ke arah Teluk Lamong (lihat gambar 2). Rencana
pengembangan pelabuhan tersebut juga untuk mengantisipasi terjadinya overload
di Pelabuhan Tanjung Perak. Lamong Bay Port akan dibangun dengan menggunakan
namun sekaligus melindungi sumber daya alam yang kritis dari pengaruh rusaknya
lingkungan.
Referensi