Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

( Pembahasan tentang Periodisitas Panas / Demam )


dr. Josef S.B. Tuda, MBiomed, SpPark

Modul Demam

Disusun oleh :
Nama : Roger Manuahe
NRI
: 090111031
Ruang : 12

Fakultas Kedokteran UNSRAT


2010

Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh
normal. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40C), demam disebut
hipertermi. Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek
perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut
pirogen.
Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen.
Pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit
darah, makrofag jaringan, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini
selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 ke
dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen.
Interleukin-1 ketika sampai di hipotalamus akan menimbulkan demam dengan cara
meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8 10 menit. Interleukin-1 juga
menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, atau zat yang
mirip dengan zat ini, yang selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk membangkitkan
reaksi demam. Pada mekanisme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri
manusia bermanfaat sebagai proses imun.
Salah satu penyebab timbulnya demam misalnya adanya suatu infeksi atau
peradangan baik oleh parasit seperti pada penyakit malaria, oleh virus maupun
bakteri.
Demam. Pada infeksi malaria, demam secara periodik berhubungan dengan waktu
pecahnya sejumlah skizon matang dan keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran
darah (sporulasi). Pada malaria vivax dan ovale (tersiana), skizon setiap Brood
(kelompok) menjadi matang setiap 48 jam sehingga periodisitas demamnya bersifat
tersiana. Pada malaria kuartana yang disebabkan oleh P. malariae hal ini terjadi
dengan interval 72 jam. Masa tunas intrinsik parasit malaria yang ditularkan oleh
nyamuk kepada manusia adalah 12 hari untuk malaria falciparum, 13-17 hari untuk
malaria vivax dan ovale dan 28-30 hari untuk malaria malariae (terlama). Masa tunas
intrinsik berakhir dengan timbulnya serangan demam pertama (first attack).
Serangan demam yang khas terdiri 3 stadium :
1. Stadium dingin
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin. Nadi penderita
cepat, tetapi lemah. Bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan (sianotik). Kulitnya
kering dan pucat, penderita mungkin muntah dan pada penderita anak sering terjadi
kejang. Stadium ini berlangsung selama 15 menit-1 jam.

2. Stadium demam
Setelah menggigil/ merasa dingin, pada stadium ini penderita mengalami serangan
demam. Muka penderita menjadi merah, kulitnya kering dan dirasakan sangat panas
seperti terbakar, sakit kepala bertambah keras, dan sering disertai dengan rasa mual
atau muntah-muntah. Nadi penderita menjadi kuat kembali. Biasanya penderita
merasa sangat haus dan suhu badan bisa meningkat sampai 410C. Stadium ini
berlangsung selama 2-4 jam.
3. Stadium berkeringat
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali, sampai membasahi tempat
tidur. Namun suhu badan pada fase ini turun dengan cepat, kadang-kadang samapi
di bawah normal. Biasanya penderita tertidur nyenyak dan pada saat terjaga, ia
merasa lemah, tapi tanpa gejala lain. Stadium ini berlangsung 2-4 jam.

Tiap serangan terdiri atas beberapa serangan demam yang timbulnya secara
periodik, bersamaan dengan sporulasi (sinkron). Timbulnya demam juga bergantung
kepada jumlah parasit (pyrogenic level, fever threshold). Berat infeksi pada seseorang
ditentukan dengan hitung parasit (parasit count) pada sediaan darah. Demam biasanya
bersifat intermitten (febris intermitens), dapat juga remiten (febris remittens) atau
terus menerus (febris kontinous).
1. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
2. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila
demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua
hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
3. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam
yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

Serangan demam berbeda-beda sesuai dengan spesies penyebab penyakit malaria


ini. Serangan demam yang khas ini sering dimulai pada siang hari dan berlangsung 812 jam setelah itu terjadi stadium apireksia. Gejala infeksi yang timbul kembali
setelah serangan pertama disebut Relaps.
Relaps dapat bersifat:
a. Rekrudensi / Relaps jangka pendek (short term relapse)
Yaitu timbul karena parasit malaria dalam eritrosit menjadi banyak. Timbul 8
minggu setelah penyakit sembuh.
b. Rekurensi / Relaps jangka panjang (long term relapse)
Karena parasit siklus ekso-eritrosit masuk ke dalam darah dan menjadi banyak.
Biasanya timbul kira-kira 6 bulan (24 minggu) atau lebih setelah sembuh.

Anda mungkin juga menyukai