Kelompok 1 :
1.
2.
3.
4.
5.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada bulan Juli 2015 mendatang direncanakan program E-FAKTURR ini akan
diberlakukan untuk Pengusaha Kena Pajak (PKP) seluruh Jawa dan Bali. Sedangkan
pemberlakukan e-Faktur secara nasional akan secara serentak dimulai pada 1 Juli 2016.Saat
ini seluruh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak Khusus,
Kantor Pelayanan Pajak Madya dan seluruh Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Jawa dan
Bali sedang mengadakan sosialisasi e-faktur kepada PKP yang terdaftar di KPP nya, sehingga
pada saat penerapan efaktur per 1 Juli 2015 semua PKP yang diwajibkan e-faktur telah siap
melaksanakan.Untuk menerapkan pembuatan e-faktur ini, Direktorat Jenderal Pajak telah
menyediakan aplikasi yang dapat diinstall di perangkat komputer Pengusaha Kena Pajak dan
e-Faktur ini otomatis terhubung ke program e-SPT, sehingga akan memudahkan Pengusaha
Kena Pajak dalam membuat SPT Masa PPN secara elektronik menggunakan program e-SPT.
Faktur Pajak berbentuk elektronik, yang selanjutnya disebut e-Faktur, adalah Faktur
Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Pemberlakuan e-Faktur dimaksudkan untuk
memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi Pengusaha Kena Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya pembuatan Faktur Pajak. Pengusaha Kena
Pajak (PKP) yang diwajibkan membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak. Pemberlakuan e-Faktur dilakukan secara bertahap sejak 1
Juli 2014 kepada PKP tertentu. PKP yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jawa
dan Bali wajib menggunakan e-Faktur per 1 Juli 2015. Sedangkan pemberlakukan e-Faktur
secara nasional akan secara serentak dimulai pada 1 Juli 2016. PKP yang telah wajib e-Faktur
namun tidak menggunakannya, secara hukum dianggap tidak membuat faktur pajak sehingga
akan dikenakan sanksi pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas dari Dosen PPN & PPnBM
2. Untuk mengetahui dan memberi tahu pembaca mengenai E-faktur
D. MANFAAT
1. Dapat memahami definisi e-faktur dan dasar hukum e faktur
2. Dapat memahami tata cara pembuatan e-faktur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Hukum E-faktur
1. Pasal 13 (8 ) UU PPN Tata Cara Pembuatan FP diatur dengan atau
berdasarkan PMK
2. Pasal 19 huruf f PMK 151/PMK.03/2013 "Tata Cara Pembuatan FP elektronik
lebih lanjut diatur dengan Perdirjen"
3. Per-24/Pj/2012 Tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan,
Prosedur Pemberitahuan Dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan
Atau Penggantian, Dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak
4. PER-08/PJ/2013 (Perubahan Pertama PER-24/PJ/2012):
5. PER-17/PJ/2014 (Perubahan Kedua PER-24/PJ/2012):
6. PER-16/PJ/2014 (berlaku sejak 1 Juli 2014) tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik
7. KEP-136/PJ/2014 (berlaku sejak 1 Juli 2014) tentang Penetapan PKP yang
Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik
B. Pengertian Sertifikat Elektronik
Sertifikat elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat
Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek
hukumPARA pihak dalam transaksi elektronik yang dikeluarkan oleh penyelenggara
sertifikasi elektronik (SE-20/PJ/2014). Berikut ini adalah tahapan memperoleh
sertifikat elektronik:
1. Menyampaikan surat permohonan sertifikat elektronik dan lampiran
permohonan secara lengkap, langsung ke KPP tempat PKP terdaftar;
2. Pada saat menyampaikan surat permohonan, salah satu pengurus yang
namanya terdaftar di akta perusahaan harus datang langsung ke KPP;
3. Persetujuan permohonan akan dikirim via email (alamat email adalah alamat
yang telah terdaftar di database pada saat PKP melakukan permohonan
aktivasi nomor seri Faktur Pajak);
4. Buka website efaktur.pajak.go.id;
5. LOGIN dengan user: NPWP, password: password aktivasi PKP yang dikirim
melalui email;
6. Pilih menu Sertifikat Digital PKP;
7. Unduh, baca manual instalasi, kemudian install sertifikat elektronik;
8. Saat install sertifikat, input passphrase password (password lama diganti
dengan password baru);
9. Komputer Anda telah siap digunakan untuk permintaan nomor seri Faktur via
internet dan siap digunakan untuk aplikasi e-Faktur
C. Pengertian E-Faktur
e-Faktur adalah Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem
elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan (manual user) yang merupakan satu kesatuan dengan aplikasi
atau sistem elektronik tersebut
D. Perbedaan Faktur Pajak dengan e-Faktur Pajak
No
1
Keterangan
Format/lay out
Tanda Tangan
e-Faktur
lampiran PER-24/PJ/2012
FP kertas
berbentukQR code
Diwajibkan berbentuk
diatur
Seluruh PKP
5
6
Jenis Transaksi
Prosedur Lapor
seluruh
-
Pajak
Penyerahan BKP/JKP saja
e-faktur dilaporkan ke DJP
/upload &
persetujuan DJP
Mata Uang
mendapatpersetujuan DJP
Rupiah (Selain Rupiah,
Menggunakan aplikasi
pembuatan e-Faktur)
Menggunakan aplikasi yang
tersendiri
NPWP
NAMA
01.338.618.0-091.000
01.002.075.8-092.000
01.445.062.1-092.000
PT Ramajaya Pramukti
01.001.663.2-051.000
PT Aneka Tambang
01.000.011.5-051.000
01.000.013.1-093.000
PT Telekomunikasi INDONESIA
01.718.327.8-093.000
01.300.992.3-093.000
PT Sucofindo
02.239.283.1-093.000
10
01.000.120.4-052.000
PT Monier
11
01.069.162.4-052.000
PT Misung Indonesia
12
01.061.554.0-052.000
PT Kurita Indonesia
13
02.026.485.9-052.000
PT Foseco Indonesia
14
02.593.932.3-052.000
PT Patra SK
15
01.070.909.5-052.000
PT BP Petrochemicals INDONESIA
16
01.824.407.9-055.000
PT Sanken INDONESIA
17
01.000.147.7-055.000
18
02.519.842.5-055.000
19
01.060.616.8-055.000
20
01.070.743.8-055.000
PT NS Bluescope Indonesia
21
01.707.574.8-056.000
PT Sony Indonesia
22
01.305.436.6-056.000
PT Penta Valent
23
01.001.773.9-057.000
24
01.068.034.6-057.000
PT DongII Indonesia
25
01.061.736.3-058.000
PT Du Pont Indonesia
26
01.070.870.9-058.000
PT Yokogawa Indonesia
27
01.869.736.7-058.000
PT Erm Indonesia
28
01.070.939.2-058.000
29
01.070.680.2-059.000
PT ISS Indonesia
5
30
02.005.464.9-059.000
31
01.348.430.8-059.000
PT Mulia Intipelangi
32
01.610.717.9-059.000
33
01.001.680.6-054.000
34
01.303.912.8-054.000
35
01.139.219.8-054.000
36
01.001.475.1-053.000
Shimizu Corporation
37
01.002.804.1-053.000
38
01.061.608.4-081.000
39
01.061.617.5-081.000
40
01.371.814.3-081.000
41
02.435.712.1-073.000
42
01.060.617.6-007.000
43
01.735.097.6-007.000
44
01.772.284.4-038.000
45
01.303.009.3-038.000
PT Lea Sanent
2. PKP wajib e-Faktur sejak 1 Juli 2015 adalah WP PKP di Jawa & Bali (diktum
kedua KEP-136/PJ/2014)
3. PKP wajib
e-Faktur
sejak
Juli
2016
adalah
WP PKP seluruh
I. BENTUK e-Faktur
Bentuk e-Faktur adalah berupa dokumen elektronik Faktur Pajak, yang
merupakan hasil keluaran (output) dari aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau
disediakan
oleh
Direktorat
Jenderal
Pajak.
e-Faktur tidak diwajibkan untuk dicetak dalam bentuk kertas (hardcopy).
Apabila e-Faktur dicetak di atas kertas yang disediakan secara khusus oleh
Pengusaha Kena Pajak, misalnya kertas yang telah dicetak logo perusahaan, alamat,
atau informasi lainnya, maka e-Faktur yang dicetak di atas kertas tersebut tetap
berfungsi sebagai Faktur Pajak. (PENG-01/PJ.02/2014)
J. Keterangan Yang Wajib Ada Pada E-Faktur
8
Atas hasil cetak e-Faktur yang rusak atau hilang, PKP yang membuat e-Faktur
dapat melakukan cetak ulang melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau disediakan Direktorat Jenderal Pajak.
Atas data e-Faktur yang rusak atau hilang, PKP dapat mengajukan permintaan
data e-Faktur ke Direktorat Jenderal Pajak melalui KPP tempat PKP dikukuhkan
dengan menyampaikan surat Permintaan data e-Faktur sebagaimana diatur dalam
Lampiran PER-16/PJ/2014
Permintaan data e-Faktur ini terbatas pada data e-Faktur yang telah diunggah
(upload) ke Direktorat Jenderal Pajak dan telah memperoleh persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak. Dalam hal PKP diwakili atau menunjuk kuasa, Petugas
Khusus menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
O. Kewajiban Pelaporan e-Faktur
e-Faktur wajib dilaporkan oleh PKP ke Direktorat Jenderal Pajak dengan cara
diunggah (upload) ke Direktorat Jenderal Pajak dan memperoleh persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak.
e-Faktur
yang
tidak
memperoleh
persetujuan
dari
Direktorat
Jenderal
10
Pajak tidak harus dicetak sehingga mengurangi biaya kertas, biaya cetak, dan biaya
penyimpanan dokumen.
Selain itu, aplikasi e-Faktur Pajak juga membuat SPT masa PPN sehingga PKP
tidak perlu lagi membuatnya. Keuntungan keempat, PKP yang menggunakan e-Faktur
Pajak juga dapat meminta nomor seri Faktur Pajak melalui situs pajak dan tidak perlu
lagi datang ke KPP.
Sedangan keuntungan bagi pembeli adalah terlindungi dari penyalahgunaan
Faktur Pajakyang tidak sah, karena cetakan e-Faktur Pajakdilengkapi dengan
pengaman berupa QR code. QR code menampilkan informasi tentang transaksi
penyerahan : nilai DPP dan PPN dan lain-lain.
Selain itu, informasi dalam QR code dapat dilihat menggunakan aplikasi QR code
scanner yang terdapat di smartphone atau gadget lainnya. Keuntungan ketiga bagi
pembeli adalah jika informasi yang terdapat dalam QR code tersebut berbeda dengan
yang ada dalam cetakan e-Faktur Pajak maka Faktur Pajak tersebut tidak valid.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah diterbitkan ketentuan yang mengatur mengenai Faktur Pajak berbentuk
elektronik (e-Faktur), yaitu:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tentang Tata Cara
Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak;
b. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara
Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik;
c. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-17/PJ/2014 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 24/PJ/2012 tentang
Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan
dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata
Cara Pernbatalan Faktur Pajak;
d. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-136/PJ/2014 tentang
Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak
Berbentuk Elektronik;
e. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-224/PJ/2014 tentang
Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak
Berbentuk Elektronik;
f. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-33/PJ/2015 tentang Penetapan
Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk
Elektronik; dan
g. Pengumuman Direktur Jenderal Pajak Nomor PENG-01/PJ.02/2014 tentang
Faktur Pajak Berbentuk Elektronik (e-Faktur).
PKP yang telah wajib e-Faktur namun tidak menggunakannya, secara hukum
dianggap tidak membuat faktur pajak sehingga akan dikenakan sanksi pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Saran
Demikian makalah yang dapatdibuat oleh penulis, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silakan
disampaikan kepada penulis.
Daftar Pustaka
http://www.pajak.go.id/content/faktur-pajak-berbentuk-elektronik-e-faktur
http://www.pajak.go.id/e-faktur
http://barakanamla.com/ppn-artikel/187-sertifikat-elektronik-gerbang-masukpenggunaan-e-faktur-juli-2015
http://www.pajak.go.id/content/article/pkp-di-jawa-dan-bali-wajib-gunakan-e-faktur1-juli-2015
http://www.pajak.go.id/content/faktur-pajak-berbentuk-elektronik-e-faktur
http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/Ind/
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15234
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15137
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15538
http://amsyong.com/2014/07/faktur-pajak-elektronik-alias-e-faktur-2014/
http://ekstensifikasi423.blogspot.sg/2015/01/faktur-pajak-dan-e-faktur-pajak.html
PER-16/PJ/2014 (berlaku sejak 1 Juli 2014) tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik
KEP-136/PJ/2014 (berlaku sejak 1 Juli 2014) tentang Penetapan PKP yang
Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik
13
14