Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM III.

Topik : Proses Imbibisi


Tujuan : Untuk mengetahui proses proses penyerapan air ( imbibisi ) suatu
benda atau jaringan dalam keadaan hidup dan yang dimatikan serta
memahami penyebabnya.
Hari / tanggal : Rabu, 21 Oktober 2009
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM

I. Alat dan Bahan


Alat yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Cawan Petri
2. Timbangan.
3. Kapas.
4. Gelas ukur 10 ml.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam percobaaan ini adalah :
1. Kacang hijau.
2. Kacang putih.
3. Kacang tanah.
4. Air.

37
II. Cara Kerja
Cara kerja dalam percobaan ini adalah adalah sebagai berikut :
1. Semua kacang dicuci bersih dan dikeringkan dari sisa air. Kemudian membagi
kacang menjadi 2 bagian. Bagian A dibiarkan dalam keadaan hidup, bagian B
dimatikan ( disangrai ).
2. Menimbang masing-masing jenis kacang (bagian A dan B) untuk 3 perlakuan
perendaman dan 3 ulangan.
3. Memasukkan ke dalam gelas air mineral yang sebelumnya telah diberi kapas
+ air 20 ml dengan lama perlakuan masing-masing : 1, 3, dan 5 jam.
4. Menimbang masing-masing jenis kacang sesuai perlakuan. Hitung selisih
berat awal dan berat akhir percobaan
5. Membuat dalam bentuk grafik selisih berat terhadap waktu perendaman.
6. Membuat laporan hasil pengamatan dan pembahasannya.

III. Teori Dasar


Metabolisme pada organisme multiselular meliputi banyak hal, diantaranya
tranport materi dan energi. System transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan
hewan yang berkaitan dengan massa organisme tersebut. Pada tanaman dan hewan
yang masih sederhana atau belum memiliki struktur organisme yang rumit, transport
materi ( nutrient dan zat hara ) dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel.
Tranportasi tersebut dapat berlangsung secara pasif maupun aktif. Transport pasif
berlangsung antara lain secara osmosis.
Imbibisi merupakan peristiwa migrasinya suatu molekul air larutan zat lain
yang berpori cukup besar untuk melewatkan molekul-molekul air tersebut dan
menetap disana. Pada dasarnya imbibisi merupakan peristiwa difusi atau osmosis,
karena zat yang dimasuki air tersebut mempunyai nilai osmosis yang tinggi, maka air

38
akan berdifusi kesana dan jika zat tersebut mempunyai dinding permiabel terhadap
air.
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat yang hidrofil,
seperti protein, pati, agar-agar, gelatin, dan zat lain, sehingga zat tersebut dapat
mengembang setelah menyerap air tersebut ( Sasmitamihardja dan Siregar, 1996).
Banyak sedikitnya air yang dapat di imbibisi oleh suatu zat bergantung pada nilai
potensial air disekitarnya.

IV. HASIL PENGAMATAN

No. Jenis Berat awal ( Mo) Berat akhir ( M1) ∆ M = M1 – Mo


Kacang 1 jam 3 jam 5 jam 1 jam 3 jam 5 jam
1 Kacang
Kedelai 2g 2g 2g 3,35 g 3,45 g 4,3 g 1,35 g 1,45 g 2,3 g
(mati)
Kacang
Kedelai 2g 2g 2g 3,08 g 4,55 g 3,1 g 1,08 g 1,45 g 1,1 g
(hidup)
2 Kacang
Hijau 2g 2g 2g 2,95 g 3,4 g 4,6 g 0g 1,4 g 2,6 g
(mati)
Kacang
Hijau 2g 2g 2g 2,49 g 2,6 g 4g 0,4 g 0,6 g 2g
(hidup)
3 Kacang
Tanah 2g 2g 2g 3,85 g 2,33 g 3,6 g 3g 1,6 g 1g
(hidup)
Kacang
Tanah 2g 2g 2g 3,76 g 2,56g 3,54 g 4g 1,54 g 2g
(mati)

39
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Grafik

Satuanberatdalamgram
5
4,5
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
pengamatan 1jam pengamatan 3jam pengamatan 5jam
kacangkedelai mati 3,35 3,45 4,3
kacangkedelai hidup 3,08 4,55 3,1
kacanghijaumati 2,9 3,4 4,6
kacanghijauhidup 2,4 2,6 4
kacangtanah mati 2,33 3,6 3
kacangtanah hidup 2,56 3,54 4

40
V. Analisa Data
Dari hasil pengamatan pada proses imbibisi yang dilakukan dengan cara
merendam kacang tanah, kacang hijau, kacang putih baik yang masih hidup maupun
yang sudah dimatikan pada waktu yang telah ditentukan selama 1 jam, 3 jam, 5 jam
terdapat perbedaan antara berat kacang sebelum direndam dengan kacang yang lama
direndam pada air.perubahan berat itu terjadi pada kacang yang masih hidup dan yang
sudah mati.
Tabel diatas menunjukkan adanya perubahan-perubahan pada berat tiap masing-
masing kacang. Pada kacang hidup yang telah direndam selama 1 jam baik kacang
tanah, kacang hijau maupun kacang putih terjadi penambahan berat pada kacang
tersebut. Penambahan berat tersebut terjadi karena pada kacang yang masih hidup
terjadi penyerapan air dari luar yang dilakukan protoplasma dan dinding sel pada sel
kancang tersebut. Molekul-molekul air masuk melewati dinding-dinding sel pada
kacang-kacangan tersebut yang mempunyai membrane sel yang bersifat permiabel.
Pertambahan berat kacang karena masuknya moleku-molekul air ke dalam dinding
sel pada kacang tersebut inilah yang danamakan dengan peristiwa imbibisi. Peristiwa
imbibisi ini juga menyebabkan pembesaran serta mengembang pada bentuk kacang
tersebut sehingga kacang terlihat menggembung dari bentuk normalnya.
Dari data diatas pada kacang mati juga diperoleh panambahan berat pada
kacang tersebut. Seharusnya pada kacang yang telah dimatikan ini tidak terjadi
penambahan berat karena sel-sel pada kacang ini telah dimatikan. Kemungkinan ada
dua factor yang mempengaruhi penambahan berat pada kacang yang selnya telah
dimatikan tersebut. Factor pertama adalah proses penyangraian yang terlalu sebentar
sehingga sel-sel yang dimilki kacang belum banyak yang mati. Factor yang kedua
adalah penambahan berat ini terjadi karena menempelnya molekul-molekul air pada
kulit kacang yang telah dimatikan tersebut. Hal ini terbukti pada bentuk kacang yang
tidak mengalami perubahan. Pada proses imbibisi bentuk kacang akan membesar
serta mengembang sedangkan pada kacang yang telah dimatikan tersebut tidak terjadi
pembesaran serta tidak mengembang.

41
Jadi dapat dikatakan bahwa proses imbibisi hanya bias terjadi pada sel yang
hidup dan tidak dapat terjadi pada sel yang mati.

VI. Kesimpulan
1. Peristiwa imbibisi adalah peristiwa penyerapan air yang dilakukan oleh
dinding serta protoplasma sel dari lingkungan luar.
2. Zat atau benda yang mengalami proses imbibisi akan terjadi perubahan bentuk
serta ukuran benda tersebut. Perubahan tersebut nampak pada pembesaran
serta pengembangan bentuk benda tersebut kerena semakin lama proses
imbibisi terjadi penyerapan air akan semakin banyak.
3. Proses imbibisi hanya dapat terjadi pada sel yang masih dalam keadaan hidup.

42
VII. Daftar Pustaka
Arsyad, siti wahidah dan Noorhidayati.2009.Penuntun Praktikum Biologi Umum.
Jurusan PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
Depertemen Biologi. 2004. Biologi . Bandung : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam – ITB

43

Anda mungkin juga menyukai