Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PENENTUAN TITIK KABUT, TITIK BEKU DAN TITIK TUANG

3.1

Tujuan percobaan
Tujuan percobaan penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang ini
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan titik kabut (Cloud Point) crude oil
2. Menentukan titik tuang (Pour Point) crude oil
3. Menentukan titik beku crude oil.

3.2

Dasar teori
Pada saat minyak diproduksikan dari formasi produktif ke
permukaan mengalami penurunan temperature dan tekanan. Hal ini akan
menyebabkan masalah dalam memproduksikan minyak bumi, seperti
pembekuan minyak bumi di dalam sumur sehingga tidak dapat mengalir ke
permukaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kita harus mengetahui harga
titik kabut, titik beku serta titik tuang dari sampel minyak mentah tersebut.
Sehingga masalah ini dapat diantisipasi dan dapat memproduksikan
minyak mentah dengan lancar dan tidak ada hambatan.
Titik kabut adalah temperatur terendah dimana paraffin atau
padatan lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila
minyak mentah didinginkan.
Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah
masih dapat dituangkan atau mengalir bila minyak tersebut didinginkan
tanpa diganggu pada kondisi yang telah ditentukan.
Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak mentah
sudah tidak dapat bergerak atau mengalir lagi.
Setelah ketiga titik tersebut diketahui, dapat ditentukan karakteristik
dari minyak mentah sehingga dapat mengalirkan minyak tersebut dengan
lancar dari faktor temperatur di reservoir, di pipa maupun di permukaan.
Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengisolasi pipa untuk
mempertahankan temperaturnya dalam kondisi yang sesuai agar minyak
mentah mengalir dengan lancar.

3.3

Alat dan Bahan

10

3.3.1

Alat
Tube kaca sebagai tempat sample.
Thermometer.
Penutup dari gabus.
Bath sebagai tempat untuk mengkondisikan sample.
Penjepit kayu.
Gelas ukur

3.3.2

Bahan

Sample minyak mentah (crude oil).


Es batu sebagai pendingin.
Garam untuk menjaga agar es batu tidak cepat mencair.

3.4

Prosedur percobaan
Percobaan dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk titik
kabut dan titim beku terlebih dahulu, selanjutnya dikondisikan untuk
menentukan titik tuang.
3.4.1

Menentukan titik kabut dan titik beku


1. Mengambil sample dan memasukkan ke dalam tube sampai
garis batas.
2. Memasukkan es batu ke dalam bath dan menambahkan garam
secukupnya untuk menjaga agar es tidak cepat mencair.
3. Memasukkan thermometer ke dalam bath.
4. Mengamati temperatur dan kondisi crude oil (sampel) setiap 3
menit.
5. Melaporkan pembacaan temperatur pada saat terjadinya kabut
dan kemudian melanjutkan dengan saat terjadinya pembekuan
minyak (sampel).

3.4.2

Menentukan titik tuang


1. Setelah didapatkan titik beku melanjutkan dengan percobaan
untuk menentukan titik tuang.
2. Mengeluarkan tabung dari dalam bath dalam kondisi minyak
yang masih membeku.
3. Mendiamkan pada suhu kamar.

4. Mengamati perubahan temperatur pada saat seluruh permukaan


minyak dapat dituangkan. Melaporkan temperatur tersebut
sebagai titik tuang.
3.5

Hasil pengamatan
Tabel 3.1
Hasil pengamatan titik kabut, titik beku dan titik tuang
Sampel

Titik kabut

Titik beku

Titik tuang

3.6

17

62,6

15

59

25

77

Crude Oil Ringan

8,5

47,5

Rumus :F =

9
( x C)
5

+ 32 = . F

Minyak berat
Titik Kabut
0

F=(

9
5

x 17 0C) + 32 0F

= 62,6 0F
Titik Beku
0

F=(

9
5

x 15 0C) + 32 0F

= 59 0F
Ttitk Tuang
0

F=(

9
5

x 25 0C) + 32 0F

= 77 0F
3.6.2

Crude Oil Berat

Pengolahan data

3.6.1

Minyak ringan
Titik Kabut

F=(

9
5

x 8,5 0C) + 32 0F

= 47,5 0F

Titik Beku
Tidak didapatkan karena keterbatasan waktu
Ttitk Tuang
Tidak didapatkan karena keterbatasan waktu
3.7

Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan titik kabut (cloud point),
titik tuang (pour point) dan titik beku pada minyak mentah.
Dalam percobaan ini digunakan dua macam tabung masing-masing
diisi minyak berat dan minyak ringan. Lalu memasukkan thermometer
kedalam dua tabung tersebut yang fungsinya untuk menentukan
temperatur pada titik kabut, titik beku dan titik tuang. Pada pemasangan
termometer harus diperhatikan letak termometer agar tidak terlalu dalam
ataupun terlalu atas untuk mendapatkan hasil yang valid.
Pada pengukuran titik kabut, suhu yang dipakai adalah suhu ketika
kristal pertama kali terbentuk atau pengembunan terjadi di tube. Untuk
pengukuran titik beku suhu yang digunakan adalah suhu ketika minyak
mentah sudah tidak bisa dituang atau dalam keadaan beku. Lalu untuk
pengukuran titik tuang, tube yang berisi sampel yang telah membeku
diangkat dan disimpan dalam posisi tidur untuk mempermudah
pengukuran, suhu yang diukur adalah suhu ketika minyak mulai dapat
dituangkan atau pertama kali mengencer.
Dari percobaan tersebut untuk minyak berat didapatkan titik kabut
sebesar 62,6 F, titik beku sebesar 59 F dan titik tuang 77 F. Sedangkan
untuk minyak ringan didapat titik kabut sebesar 47,5 F namun tidak
mengalami titik beku dan titik tuang karena keterbasan waktu.
Sehingga didapat dari data bahwa minyak ringan termasuk jenis
crude oil LPPO (Low Pour Point Oil) yang mempunyai viskositas rendah.
Sedangkan minyak berat termasuk jenis HPPO (High Pour Point Oil) yang
mempunyai viskositas tinggi.

3.8

Analisa kesalahan
Dari percobaan penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang ini
terdapat beberapa kesalahan, diantaranya :
1. Kurang teliti dalam pengamatan temperatur.
2. Penutup tube yang kurang rapat.
3. Es batu yang cepat mencair.
4. Waktu yang terbatas.

3.8

Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan tentang penentuan titik kabut, titik
beku, dan titik tuang minyak mentah, dapat disimpulkan beberapa hal,
antara lain :

1. Titik kabut adalah temperatur terendah dimana paraffin atau padatan


lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak
mentah didinginkan.
2. Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih
dapat dituangkan atau mengalir bila minyak tersebut didinginkan tanpa
diganggu pada kondisi yang telah ditentukan.
3. Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak mentah sudah
tidak dapat bergerak atau mengalir lagi.
4. Pada sampel minyak berat didapatkan titik kabut, titik beku dan titik
tuang berturut-turut adalah 62,6 , 59

dan 77 .

5. Pada sampel minyak ringan didapat titik kabutnya sebesar 47,5 ,


sedangkan titik beku dan titik tuangnya tidak didapatkan karena
keterbatasan waktu.
6. Minyak berat akan lebih cepat membeku karena memiliki kandungan
paraffin yang besar dibandingkan dengan minyak ringan.

Anda mungkin juga menyukai