PROSEDUR KERJA :
Prosedur Pembuatan LBS
mgNaOH = V x N x Be x Bm
= 1000 x 2 x 1 x 40
= 80.000mg = 80g/l
untuk sediaan= 0,1N/2N x 250ml
= 12,5ml
perhitungan Oksalat
mg = 25 x 0,1 x 1/2 x 126,07
= 0,1576mg
PERHITUNGAN
20 tablet aspilet = 4,50 gram
Rata-rata
= 0,225 gram ~ 80 mg
06750 gram ~ 240 mg
TEKNIK KERJA :
Penetapan kadar sample
-
TABEL PEMBAKUAN
NO
1.
2.
Penimbangan
Na2(COO)2
0,1577 gram
0,1568 gram
VOLUME NaOH
AWAL
AKHIR
0,00 ml
43,60ml
0,00 ml
43,50ml
VOLUME
43,60 ml
43,50 ml
Penimbangan Acetosal
1
2
0,6662 gram
0,6750 gram
VOLUME NaOH
AWAL
AKHIR
0,00 ml
37,10ml
0,00 ml
38,50ml
VOLUME
37,10 ml
38,50 ml
HASIL PENGAMATAN
Pengamatan pembuatan NaOH
Memasukkan 12,5 ml NaOH kedalam labu ukur lalu di adkan sampai 250 ml dengan aqua bebas
CO2.
Pengamatan standarisasi NaOH Dan H2C2O4
Pada saat titrasi I perubahan warna terjadi, membutuhkan volume NaOH 43,60 ml.dan pada saat
titrasi II perubahan warna terjadi membutuhkan volume NaOH 43,50 ml. dengan demikian hasil
volume rata-rata volume yang di butuhkan dalam titrasi adalah 44,05 ml
Pengamatan titrasi Aspilet
Pada saat titrasi I perubahan warna terjadi,membutuhkan volume NaOH 37,10 ml.dan pada saat
titrasi II perubahan warna terjadi,membutuhkan volume NaOH 38,50 ml .sehingga hasil rata-rata
volume yang di gunakan dalam titrasi tersebut 37,80 ml. Dan diperoleh hasil kadar rata rata dari
perhitungan diatas dengan persentase sebesar 158,05 %
PEMBAHASAN
Pada laporan ini akan membahas mengenai titrasi asam-basa dalam menentukan kadar
basa suatu larutan. Yang dimaksud dengan titrasi adalah penambahan titran ke dalam analit
didasarkan pada proses pengukuran volume titran. Pada titrasi terdapat syarat-syarat yang harus
dipenuhi, seperti reaksi harus berlangsung cepat agar mengefiensikan waktu, reaksi harus
berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping, pada saat kesetaraan antara zat yang
dititrasi dan penitrasi harus ada perubahan yang nyata sehingga dapat ditunjukkan dengan adanya
perubahan indikator yang digunakan, serta harus ada zat atau alat yang dapat digunakan untuk
menentukan titik akhir titrasi.
Pada percobaan ini dibahasa tentang bagaimana suatu senyawa dapat dibhitung kadarnya
dengan menggunakan metode alkalimetri. Metode alkalimetri yaitu penitrasian suatu asam
dengan menggunakan larutan baku basa sebagai titran.
Titrasi akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna pada larutan titer yang telah
ditambahkan indicator. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna pada larutan titer
yang telah ditambahkan indicator. Alasan penggunaan indicator phenolptalein karena perubahan
warna nya yang jelas yaitu pada titrasi alkalimetri warnanya dari tidak berwarna menjadi merah
muda perubahan warna tersebut yang menandakan titik akhir titrasi. Pada percobaan ini indicator
yang digunakan mempunyai trayek pH dari 83 sampai 10,0 dan perubahan warnanya dari tidak
berawana menjadi merah muda.
Sebelum melakukan penetapan kadar aspliet secara alkalimetri dengan menggunakan
larutan baku sekunder natrium hidroksida yang terlebih dahulu dilakukan pembakuan
menggunakan laruta baku primer asam oksalat untuk mengetahui normalitas dari NaOH sebagai
larutan baku sekunder. Dari hasil yang diperolehkada rata rata normalitas NaOH sebesar 0,05725
N.
Reaksi yang terjadi pada pembakuan NaOH dengan asam oksalat adalah sebagai berikut :
H2C2O4 + 2NaOH Na2C2O4 + 2H20
6
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
Metode yang digunakan untuk penetapan kadar Aspilet adalah metode alkalimetri
Indikator yang digunakan adalah indicator phenolptalein
Hasil perhitungan prosentasi kadar aspilet adalah 158,05 %
Di butuhkan srbuk sampel berwarna putih agar tidak mengganggu pengamatan jika
tablet berwarna harus di ekstaksi terlebih dahulu
DAFTAR PUSTAKA
- Titrasi asam-basa.www.google.com di akses tanggal 6 maret 2010
- Syabani,Wahyu.2009.praktikum kimia analisis.yogyakarta:ATK
- Titrasi.www.google.com diakses tanggal 13 maret 2010