Anda di halaman 1dari 5

Bab 5

Pemeliharaan Jembatan
4.1.

Konsep Umum Pemeliharaan Jembatan


Keberadaan jembatan sangat terkait dengan peningkatan volume
kendaraan. Jika suatu ruas jalan dengan persimpangan sebidang yang
ada ternyata sudah menimbulkan kemacetan atau sudah mengalamai
masalah kapasitas jalan. Maka biasanya akan simpang tidak sebidang
dengan bangunan jembatan.

Biasanya kerusakan pada Jembatan meliputi bermacam macam


kerusakan misalnya:
1. Kerusakan bearing Pad
2. Kerusakan pelat atas (slab jembatan)
3. Korosi pada baja tulangan,
4. Gompal pada permukaan beton
5. Retak pada girder, pierhead dan kolom
6. Terjadi deformasi settlement pada abutment atau pier
7. Kerusakana bangunan pelindung jembatan
8. Kerusakan perlengkapan jembatan
Untuk menjamin tingkat pelayanan jembatan tetap baik, maka perlu
dllakukan perawatan (maintenance). Jika terindikasi terjadi kerusakan
jembatan, maka harus segera dilakukan penelitian dan pengujian
jembatan,

untuk

mengetahui

jenis

kerusakan,

seberapa

parah

kerusakan dan lokasi atau bagian jembatan dan penyebab tepatnya


28

terjadi kerusakan, sehingga bisa diputuskan penangannan perbaikan


jembatan yang tepat sesuai dengan kerusakan dengan biaya yang
murah.

Peralatan dan Instrumentasi yang diperlukan untuk kegiatan ini


adalah :

Core drill untuk pengambilan sampel beton dan aspal

Generator dengan kapasitas 1000 Watt

Winsor probe untuk pengujian mutu beton

Hammer test untuk pengujian mutu beton

UPV/pundit unfuk pengujian retakan pada beton

Crackmeter untuk mengetahui lebar retak pada beton

Cover meter untuk mengetahui selimut dan penulangan pada beton

Potensial 1/2 sel

Peralatan laboratorium

Kamera film dan handycam untuk pengambilar dokumentasi

Traffic cone

Kendaraan operasional

29

Kegiatan ini secara garis besar meliputi antara Lain :

Melakukan pemeriksaan secara visual pada struktur pilar, pier head/


Kepala pilar, girder/ gelagar dan pondasi hasil pemeriksaan secara
visual akan diperoleh struktur yang memerlukan pemeriksaan khusus.

Melakukan dokumentasi kondisi jembatan dengan kamera sebagai


dokumentasi dan dasar rekomendasi selanjutnya.

Melakukan pemilihan struktur yang akan diuji secara khusus kelayakan


teknisnya.

Bagian jembatan yang harus diamati adalah sebagai berikut:

Bangunan Atas

Bangunan Bawah

Aliran Air/Timbunan Tanah

Jalan pendekat

Perlengkapan

Elemen-elemen jembatan tidak diperiksa secara rinci, tapi aspek-aspek


khusus dari jembatan harus diamati sebagai berikut :

Pengamatan jembatan sewaktu terdapat lalu lintas; untuk melihat


apakah terdapat lendutan dan getaran yang berlebihan

Pemeriksaan apakah ada rangka yang rusak, hilang, berubah bentuk,


karat atau lapuk, dan perkiraan pengaruhnya

Pemeriksaan perletakan dan penahan gempa (seismic buffer)

30

Pemeriksaan bagian sisi bawah lantai beton untuk melihat apakah


terdapat retak, selimut beton cukup, adanya bukti terjadinya
pengaratan pada tulangan, dan seterusnya

Pemeriksaan kemungkinan hilang, rusak atau lapuknya bagian-bagian


kayu

Pemeriksaan dan amati kualitas lapis permukaan lantai, terutama pada


siar muai antara dinding kepala jembatan dan lantai, supaya dapat
ketahui kerusakan apa yang mempunyai pengaruh yang berlebihan
atau yang membatasi arus lalu lintas

Pemeriksaan saluran air pada permukaan lantai dan jalan pendekat,


termasuk tanaman serta sampah yang mungkin mengakibatkan
pengumpulan air

Pemeriksaan siar muai dan karetnya

Pemeriksaan sandaran apakah ada yang rusak, longgar, hilang atau


berkarat

Pemeriksaan apakah ada ujung balok yang rusak

Pemeriksaan apakah ada perlengkapan jembatan lain seperti ramburambu, utilitas, dan catat bila ada perlengkapan yang dibutuhkan

Pemeriksaan apakah ada gerusan di sekitar tanah timbunan, kepala


jembatan dan pilar

Pemeriksaan apakah ada longsor, penurunan atau settlement di tanah


timbunan

Pemeriksaan kondisi tiang pancang apakah ada pengaratan, retak,


atau penurunan (Bila terlihat )

31

Pemeriksaan apakah terjadi pergerakan sebelumnya atau penurunan


pada kepala jembatan

Pemeriksaan apakah ada retak dalam beton dan dinding sayap


pasangan batu kali, kepala jembatan dan pilar

Pemeriksaan apakah terdapat pengaratan atau pelapukan pada kolom.

Sebagai Kegiatan Lengkap Standarisasi Pemeliharaan Jembatan, Bina


Marga juga membuat peraturan yang dapat diikuti sesuai dengan
kebutuhan jenis-jenis jembatannya. Seperti :
1. Panduan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan ( Sistem
Manajemen Jembatan ), Direktorat Jenderal Bina Marga,
Departemen Pekerjaa Umum Republik Indonesia
2. Manual Pemeliharaan Jembatan Pelengkung Beton
3. Manual Pemeliharaan Jembatan Rangka
4. Manual Pemeliharaan Jembatan Suspensi
5. Manual Pemeliharaan Jembatan Cable dan sebagainya

32

Anda mungkin juga menyukai