Jalan Raya Sempidi Mengwi Badung, Bali Telp. (0361) 9009396, Fax. (0361) 9009397
Mengingat
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KESATU
ESDM
terhadap
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Ditetapkan di Mangupura
pada tanggal 4 Januari 2013
KEPALA DINAS CIPTA KARYA
KABUPATEN BADUNG,
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
Pendahuluan
A. Latar Belakang
A. Definisi
BAB IV
BAB V
Penutup
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan
sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD.
Berdasarkan hal tersebut , Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung selaku
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja
utama yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung sebagai Instansi teknis dalam pembangunan keciptakaryaan,
disesuaikan dengan Visi dan misi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung yaitu
untuk Terwujudnya Sarana Prasarana Publik dan Masyarakat Kabupaten
Badung di bidang Keciptakaryaan yang memadai serta berfungsi optimal
dengan Pelayanan Prima
B.
2.
C.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
A.
Definisi
Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan
akuntabilias kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indicator
kinerja utama (key performance indicators) di lingkungan instansi masingmasing. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN
(1999) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator
kinerja sebagai dasar penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja
digunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK) . Penetapan indikator didasarkan
pada masukan (inputs), keluaran (output), hasil
(outcome), manfaat
dijalankan unit kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita
untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan /
program/ kegiatan dan pada akhirnya kinerja instansi / unit kerja yang
melaksanakan.
B.
BAB III
GAMBARAN UMUM
DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG
pemberdayaan
masyarakat
dalam
pembangunan
infrastruktur keciptakaryaan.
4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur baik
melalui Pendidikan dan Latihan, Kursus, Pendidikan Struktural maupun
Pendidikan Formal ke jenjang yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan pembinaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi guna
mewujudkan partnership yang transparan, sportif, berkualitas dan bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam mewujudkan
infrastruktur keciptakaryaan yang berkualitas.
Dalam rangka melaksanakan Misi tersebut, maka dicanangkan
program-program keciptakaryaan sebagai berikut:
Program
ditetapkan
sasaran
pertahun
dengan
BAB IV
PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA
BAB V
PENUTUP
dapat
memperbaiki
kegagalan,
mempertahankan
keberhasilan
dan
Unit Organisasi
Tugas Pokok
:
:
Fungsi
NO
FORMULA
PENJELASAN (ALASAN)
Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan dan pengusahaan jasa minyak dan gas
NO
FORMULA
PENJELASAN (ALASAN)
kondisi baik