Anda di halaman 1dari 16

Review

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DINAS CIPTA KARYA


KABUPATEN BADUNG
Mangupura, 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG


ccPEMERINTAH
BADUNG
DINASKABUPATEN
CIPTA KARYA
PUSAT PEMERINTAHAN
MANGUPRAJA MANDALA
BADAN PERE

Jalan Raya Sempidi Mengwi Badung, Bali Telp. (0361) 9009396, Fax. (0361) 9009397

KEPUTUSAN KEPALA DINAS CIPTA KARYA


KABUPATEN BADUNG
NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS CIPTA KARYA
KABUPATEN BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG

KEPALA DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG,


Menimbang

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasar 3 dan Pasal 4


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya Kabupaten
Badung;
b. bahwa dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Badung
Nomor 54 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Perubahan
atas Peraturan Bupati Badung Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Badung, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap
dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b, maka perlu menetapkan Keputusan
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung tentang
Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung Nomor 38 Tahun 2012 tentang Indikator
Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung.

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
di Lingkungan Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/20/M.PAN/141/2007
tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2011
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten BadungTahun 2011 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 2);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah
Kabupaten Badung Tahun 2011 Nomor 13 Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 13);
10. Keputusan Bupati Badung Nomor 577/03/HK/2012 tentang
Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010-2015;
11. Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
Nomor 10 Tahun 2013 tanggal 4 Januari 2013 tentang
Perubahan Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten
Badung No 532 Tahun 2012 tentang Penetapan Rencana
Strategis Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Tahun 2010 2015

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

KESATU

Beberapa uraian dalam Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya


Kabupaten Badung Nomor 38 Tahun 2012 tentang Indikator
Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
mengalami perubahan sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Surat Keputusan Kepala
Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung sebagai berikut :
1. Persentase bangunan/ Gedung yang sesuai peruntukan
Tata Ruang dengn ITR, IMB dan Pengendalian Bangunan
2. Persentase Pembangunan Keciptakaryaan

3. Persentase permukiman yang sudah memiliki air bersih,


peningkatan jalan lingkungan, sanitasi (DSDP):

Persentase Jalan Lingkungan yang ditata

Persentase tersedianya air bersih

Persentase sanitasi yang dibangun

4. Persentase Pengusaha/ Perusahaan Pertambangan Yang


Memiliki Ijin
5. Persentase Perusahaan SPBU, Agen LPG dan Genzet
yang memiliki ijin
6. Persentase
Pelaksanaan
kegiatan
ABT
dan
Pertambangan yang tidak berpotensi merusak lingkungan
berubah menjadi :
1. Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan
RDTR
2. Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan
masyarakat umum yang representatif
3. Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi
baik
4. Persentase kepatuhan pengusaha
ketentuan penyelenggaraan usaha

ESDM

terhadap

KEDUA

Selanjutnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya


Kabupaten Badung sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini, merupakan acuan yang digunakan pada Dinas
Cipta Karya Kabupaten Badung untuk menetapkan rencana
kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran,
menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan
akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja
sesuai dengan dokumen perencanaan;

KETIGA

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap


pencapaian kinerja disampaikan kepada Bupati Badung;

KEEMPAT

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Mangupura
pada tanggal 4 Januari 2013
KEPALA DINAS CIPTA KARYA
KABUPATEN BADUNG,

Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy, MT


Pembina Tk. I
NIP. 19611010 199403 2 001

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DAFTAR ISI

Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung


DAFTAR ISI

BAB I

BAB II

Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Landasan Hukum penyusunan

Pengertian Indikator Kinerja

A. Definisi

B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja

Gambaran Umum Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung

A. Visi dan Misi

B. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB IV

Penetapan Review Indikator Kinerja Utama

BAB V

Penutup

BAB III

Lampiran Penetapan Indikator Kinerja Utama Review

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan
sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD.
Berdasarkan hal tersebut , Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung selaku
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja
utama yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung sebagai Instansi teknis dalam pembangunan keciptakaryaan,
disesuaikan dengan Visi dan misi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung yaitu
untuk Terwujudnya Sarana Prasarana Publik dan Masyarakat Kabupaten
Badung di bidang Keciptakaryaan yang memadai serta berfungsi optimal
dengan Pelayanan Prima

B.

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada
Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung disini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam


melakukan fungsi pelaksanaan tugas keciptakaryaan yang berdampak
pada pembangunan daerah dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai
dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan.

2.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan


sasaran strategis Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung sehingga dapat
digunakan untuk perbaikan Kinerja dan peningkatan akuntabilitas
kinerja.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

C.

Landasan Hukum Penyusunan


Adapun peraturan atau dasar hukum dalam penyusunan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung adalah :
1.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja


Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja


Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan


Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi


Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4576);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman


Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara


Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara


Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4664);

INDIKATOR KINERJA UTAMA

9.

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,


Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden
Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menpan Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi
Pemerintah.
12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Badung
Th 2010-2015
13. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Th
2010-2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

A.

Definisi
Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan
akuntabilias kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indicator
kinerja utama (key performance indicators) di lingkungan instansi masingmasing. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN
(1999) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator
kinerja sebagai dasar penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja
digunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK) . Penetapan indikator didasarkan
pada masukan (inputs), keluaran (output), hasil

(outcome), manfaat

(benefit) dan dampak (impact). Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo


(2001) mengatakan bahwa dalam mengukur kinerja suatu program, tujuan
dari masing-masing program harus disertai dengan indikator-indikator kinerja
yang digunakan untuk mengukur kemajuan dalam pencapaian tujuan
tersebut. Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/ atau
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus
merupakan sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta digunakan sebagai
dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang

INDIKATOR KINERJA UTAMA

dijalankan unit kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita
untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan /
program/ kegiatan dan pada akhirnya kinerja instansi / unit kerja yang
melaksanakan.

B.

Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja


Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Umum harus memenuhi
karakteristik indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran
kinerja unit organisasi yang bersangkutan :
1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda
2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/ dikuantifikasi
secara obyektif
3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan
diukur
4. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur
5. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat
memberikan informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik, dan sebagai dokumen tolak
ukur kinerja utama dalam pencapaian target.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB III
GAMBARAN UMUM
DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG

A. VISI dan MISI


Visi Dinas Cipta Karya merupakan Kondisi yang diharapkan dalam 5
tahun ke depan, dinyatakan sebagai berikut :
TERWUJUDNYA SARANA PRASANA PUBLIK DAN MASYARAKAT
KABUPATEN BADUNG DI BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG MEMADAI
SERTA BERFUNGSI OPTIMAL DENGAN PELAYANAN PRIMA

Untuk mewujudkan VISI tersebut maka disusunlah 5 (lima) MISI


yang harus dilaksanakan yaitu:
1) Meningkatkan pelayanan di bidang informasi Tata Ruang, perijinan
Bangun-bangunan, Perumahan dan Pertambangan dengan pembangunan
Sistem Informasi yang berbasis High Tech.
2) Revitalisasi dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas pembangunan
infrastruktur di bidang keciptakaryaan sesuai kebutuhan dan tuntutan
masyarakat secara partisipatif.
3) Memfasilitasi dan memberikan bantuan teknis keciptakaryaan guna
menunjang

pemberdayaan

masyarakat

dalam

pembangunan

infrastruktur keciptakaryaan.
4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur baik
melalui Pendidikan dan Latihan, Kursus, Pendidikan Struktural maupun
Pendidikan Formal ke jenjang yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan pembinaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi guna
mewujudkan partnership yang transparan, sportif, berkualitas dan bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam mewujudkan
infrastruktur keciptakaryaan yang berkualitas.
Dalam rangka melaksanakan Misi tersebut, maka dicanangkan
program-program keciptakaryaan sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

Program Lingkungan sehat Perumahan

Program Penyehatan Lingkungan

Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang ketenagalistrikan

Pelaksanaan Program-program tersebut yang merupakan Program


strategis harus diupayakan secara terpadu dan komprehensif dengan
program lainnya yang berkaitan dengan rentang kendali yang jelas.
Masing-masing

Program

ditetapkan

sasaran

pertahun

dengan

mengumpulkan capaian sasaran kegiatan sehingga secara akumulatif


akan tercapai dalam 5 th.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
sesuai dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 39 Tahun 2008 Tentang
Uraian Tugas Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris dan Kepala Bagian
serta para Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
Manfaat yang diberikan kepada Dinas Cipta Karya adalah dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai Perda No. 7 Tahun 2008,
yaitu: Menyediakan sarana dan prasarana publik sebagai pendukung
terbangunnya suatu kawasan yang tertata, nyaman dan indah serta
berwawasan lingkungan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat umum/ publik itu sendiri.
Sarana prasarana dimaksud dikelompokkan dalam beberapa bidang
diantaranya:
1. Bidang Bangunan
2. Bidang Tata Ruang
3. Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan
4. Bidang Pertambangan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB IV
PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berdasarkan penyesuaian atas program kegiatan yang dilaksanakan di Dinas


Cipta Karya Kabupaten Badung, maka dilakukan review atas Indikator Kinerja Utama
Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung disesuaikan dengan visi, misi, uraian tugas
pokok dan fungsi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung yang berupa kuantitas yang
lebih jelas dan nyata dari setiap program kerja dan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Dinas Cipta Karya Tahun 2010 2015. Perubahan atas
Indikator Kinerja Utama Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung, meliputi perubahan
sasaran kinerja utama dan indikator kinerja utama. Perubahan ini telah dituangkan
dalam Peraturan Bupati Badung No. 54 Tahun 2012, tanggal 10 Juli 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Badung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
Penetapan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung disajikan pada lampiran Tabel IV.1.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB V
PENUTUP

Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah khususnya di


lingkungan Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung ditetapkan sebagai dasar untuk
menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dijalankan unit kerja.
dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja masing-masing. Pengukuran Kinerja dilakukan untuk mengelola
kinerja agar organisasi dapat mencapai hasil yang baik dan kinerja yang tinggi.
Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal, maka
diharapkan akan dapat diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan
dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, dan lebih berhasil.
Informasi yang diperoleh akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-keputusan
yang

dapat

memperbaiki

kegagalan,

mempertahankan

keberhasilan

dan

meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung

Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy, MT


Pembina TK.I
Nip. 19611010 199403 2 001

INDIKATOR KINERJA UTAMA (REVIEW )


DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG
1
2

Unit Organisasi
Tugas Pokok

:
:

Fungsi

NO

SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA)

Dinas Cipta Karya kabupaten Badung


Pelaksanaan pembangunan keciptakaryaan yang menyangkut pembangunan sarana dan prasarana publik dan pelayanan masyarakat sesuai kebutuhan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
a. Penyusunan program pembangunan/ rencana kerja berdasarkan kebutuhan
b. Merumuskan kebijakan teknis dan operasional dalam bidang keciptakaryaan
c. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan keciptakaryaan
d. Memberikan pelayanan perijinan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

FORMULA

PENJELASAN (ALASAN)

LAMA (sebelum Review)


Urusan Pekerjaan Umum
1

Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang


Efektif

Persentase Bangunan yang sesuai peruntukan


Tata Ruang dengan ITR, IMB dan Pengendalian
Bangunan

Jumlah bangunan ber-IMB + jumlah bangunan


ber-IMB Th lalu / jumlah bangunan keseluruhan x
100%

Dilaksanakan program Pemanfaatan Ruang dan


Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang sehingga
terdata ITR, IMB yang diterbitkan

Terwujudnya Sarana Prasarana publik sesuai kebutuhan

Persentase pembangunan keciptakaryaan

Jumlah bangunan aparatur + Jumlah bangunan


aparatur th lalu yang di tingkatkan /jumlah
bangunan aparatur keseluruhan x100%

untuk meningkatkan sarana prasarana aparatur


dan fasilitas umum

Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi


baik

Persentase Permukiman yang sudah memilki air


bersih, peningkatan jalan lingkungan, sanitasi
(DSDP)
1. Persentase jalan lingkungan yang ditata
2. Persentase Tersedianya air bersih
3. Persentase sanitasi yang dibangun

Persentase Jumlah panjang Jalan Lingkungan yang


ditingkatkan
jumlah proyek jaringan distribusi air
Jumlah SR terpasang

Dilaksanakan Program Penyehatan Lingkungan,


meliputi:
-Pembuatan saluran drainase
-Pembuatan sistem penanganan limbah terpadu
-Pelayanan Air Bersih

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral


4

Terwujudnya perlindungan keselamatan dan


kesehatan kerja

Persentase pengusaha/ perusahaan pertambangan yang memiliki ijin

Terwujudnya usaha Migas dan Ketenaga


listrikan yang memiliki ijin

Persentase Perusahaan SPBU, Agen LPG dan


Genzet yang memiliki ijin

Jumlah usaha minerba yang dibina dibagi jumlah


usaha minerba keseluruhan yang berijin dikali
100%
Jumlah usaha migas yang dibina th N dibagi jumlah
usaha migas keseluruhan yang berijin dikali 100%

Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan


Pasca Tambang

Persentase pelaksanaan kegiatan ABT dan


Pertambangan yang tidak berpotensi merusak
lingkungan

Jumlah usaha pemanfaat Air Tanah yang dibina


dibagi jumlah usaha pemakai air tanah yang berijin
dikali 100%

Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan dan pengusahaan jasa minyak dan gas

BARU (setelah Review)


1

Urusan Pekerjaan Umum


Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang
Efektif

Persentase Kepatuhan membangun berdasarkan


dengan RDTR

(Jumlah bangunan ber-IMB dan ITR + jumlah


bangunan ber-IMB dan ITR th sebelumnya) /
jumlah bangunan keseluruhan x 100%

Pelaksanaan pembangunan mengacu pada Perda dan


ketentuan pelaksanaannya

Terwujudnya Sarana Prasarana publik sesuai kebutuhan

Persentase sarana prasarana Gedung Pemerintah


dan Masyarakat Umum yang representatif

(Jumlah bangunan aparatur dan umum + Jumlah


bangunan aparatur dan umum th sekarang) yang di
tingkatkan /jumlah bangunan aparatur dan umum
keseluruhan x 100%

Menyediakan sarana prasarana aparatur dan bangunan


fasilitas umum lebih representatif

Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang berkondisi

Persentase prasarana dasar permukiman dengan

(Jumlah panjang Jalan Lingkungan kondisi baik

Dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat di

NO

SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA)


baik

INDIKATOR KINERJA UTAMA

FORMULA

PENJELASAN (ALASAN)

kondisi baik

+ jumlah panjang jaringan distribusi air


bersih yang dipasang+ Sambungan Rumah
Air Limbah yang dipasang / 3) x 100%

wilayah Kab.Badung dengan pemenuhan prasarana


dasar permukiman

Persentase Kepatuhan pengusaha ESDM terhadap


ketentuan penyelenggaraan usaha

(Jumlah Usaha Migas yang dibina/ jumlah usaha


migas keseluruhan) + (Usaha Minerba yang dibina/
jumlah usaha minerba keseluruhan)+( Usaha Air
Tanah yang dibina/ jumlah usaha air tanah
keseluruhan)/3 x 100%

Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan


kegiatan penambangan dan pengusahaan jasa migas

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral


4

Terwujudnya Pengendalian pengusahaan SDA dibidang


ESDM

Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung

Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy, MT


Pembina Tk.I
Nip. 19611010 199403 2 001

Anda mungkin juga menyukai