O LE H :
NURUL HIDAYAH A
70100112019
FARMASI A 2012
1. Parenteral berasal dari kata para enteron (Yunani) yang berarti menghindari usus.
Sediaan parenteral adalah sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut atau dapat
dikatakan obat dimasukkan ke dalam tubuh selain saluran cerna (langsung ke pembuluh
darah) sehingga memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai sasaran. Misal
suntikan atau insulin. Para praktisi farmasi dan kedokteran membatasi pemberian obat
secara parenteral hanya meliputi cara pemberian yang langsung ke dalam jaringan,
rongga jaringan, atau kompartemen-kompartemen tubuh secara suntikan/injeksi atau
infus. Sediaan ini diberikan dengan cara menyuntikkan obat di bawah atau melalui satu
atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa. Karena rute ini disekitar daerah
pertahanan yang sangat tinggi dari tubuh, yaitu kulit dan selaput/membran mukosa, maka
kemurniaan yang sangat tinggi dari sediaan harus diperhatikan. Yang dimaksud dengan
kemurnian yang tinggi itu antara lain harus steril.
2. Isotonis adalah suatu keadaan dimana tekanan osmotis larutan obat sama dengan tekanan
osmotis cairan tubuh. Larutan infus di buat isotonis (bertekanan sama) dengan sel darah
sebelum di masukan kedalam tubuh melalui pembuluh darah. Hal ini bertujuan agar tidak
terjadi krenasi yaitu keluarnya air dari sel darah yang dapat menyebabkan sel darah
rusak/mengkerutnya sel darah jika larutan infus bersifat hipertonis (bertekanan osmotik
lebih tinggi). Sebaliknya jika larutan infus bersifat hipotonis (tekanan osmotik rendah)
dapat menyebabkan terjadinya hemolisis atau masuknya air ke sel darah sehingga dapat
menyebabkan penggelembungan dan pecahnya sel darah.oleh karena itu semua sediaan
injeksi harus bersifat isotonis.
Tekanan osmotik darah manusia pada 37C adalah 7,626 atm (R=0,082)
Suatu larutan dinyatakan isotonik dengan serum atau cairan mata, jika membeku pada
suhu -0,520 C. Untuk memperoleh larutan isotonik dapat ditambahkan NaCl atau zat lain
yang cocok yang dapat dihitung dengan rumus :
B =
0,52 b1 C
b2
Keterangan :
B
adalah bobot zat tambahan ( NaCl ) dalam satuan gram untuk tiap 100 ml
0,52
b1
C
b2
larutan
adalah titik beku cairan tubuh ( -0,520 )
adalah PTB zat khasiat
adalah konsentrasi dalam satuan % b/v zat khasiat
adalah PTB zat tambahan ( NaCl )
.
3
.
3. Isohidris adalah pH larutan injeksi sama dengan darah dan cairan tubuh lain. Kalau bisa
pH sama dengan pH darah, tapi tidak selalu, tergantung pada stabilitas obat. Contoh:
injeksi aminofilin dibuat sangat basa karena pada kondisi asam akan terurai. Dalam
pembuatan ditambahkan etilendiamin untuk menaikkan kelarutan dari aminofilin di
dalam darah.
Rentang pH darah sangat sempit dan biasanya berkisar antara 7,35-7,45, dengan
4. Sediaan steril harus bebas pirogen. Pirogen adalah senyawa kompleks polisakarida
dimana mengandung radikal yang ada unsur N, P. Selama radikal masih terikat, selama
itu masih dapat menimbulkan demam dan pirogen bersifat termostabil. Sumber pirogen
dapat berasal dari aquadest yang dibiarkan lama dan telah tercemar bakteri dari udara.
Cara mencegah terjadinya pirogen dilakukan dengan cara :
(a) aquadest harus segera digunakan setelah destilasi,
(b) pada waktu destilasi jangan ada air yang memercik,
(c) alat-alat penampung dan cara menampungnya aquadest harus seaseptis mungkin.
Cara menghilangkan pirogen
Pirogen dapat dipindahkan dari suatu larutan melalui destilasi dan ini merupakan
metode paling tua untuk memperoleh air bebas progen, dasar untuk memperoleh
atau memproduksi parenteral volume besar bebas pirogen dalam skala besar
Pirogen dipindahkan dari air dengan destilasi, pirogen tidak menguap. Destilasi
bebas pirogen dikumpulkan dalam wadah steril dan bebas pirogen. Air untuk
injeksi, ketika dikumpulkan dalam wadah bebas pirogen dan steril, harus
digunakan kurang dari 24 jam untuk sediaan produk parenteral yang disterilkan
pada periode ini. Jika air untuk injeksi disimpan untuk waktu lebih panjang, air
untuk injeksi dapat disimpan dalam wadah bebas pirogen dan steril pada suhu 5080C suhu dimana mikroorganisme tidak akan tumbuh, kemungkinan
menghilangkan pirogen. Pirogen dapat dihilangkan dari wadah logam dan gelas
melalui panas kering. Ketika metode tidak praktis untuk ukutan wadah atau bukan
metode pilihan untuk alat-alat pada panas kering, pirogen dapat dihilangkan
melalui pembilasan wadah dengan baik dengan air untuk injeksi bebas pirogen,
Bahan plastik telah banyak digunakan sebagai wadah untuk berbagai produk. Saat
ini, plastik juga telah dikembangkan untuk pengemasan produk-produk parenteral
termasuk cairan infus dan injeksi volume kecil. Plastik yang digunakan sebagai
wadah untuk berbagai produk, baik sediaan farmasi maupun produk lainnya,
harus memiliki kriteria berikut:
a. Komponen produk yang bersentuhan langsung dengan bahan plastik tidak
diadsorpsi secara signifikan pada permukaan plastik tersebut dan tidak
bermigrasi ke atau melalui plastik
b. Bahan plastik tidak melepaskan senyawa-senyawa dalam jumlah yang
dapat mempengaruhi stabilitas produk atau dapat menimbulkan risiko
toksisitas
Logam
Setiap logam yang dapat dibentuk dalam keadaan dingin cocok untuk pembuatan
tube yang dapat dilipat, tetapi yang paling umum digunakan adalah timah (15%),
aluminium (60%), dan timbal (25%). Timah yang paling mahal, dan timbal yang
paling murah. Karena timah paling mudah dibentuk, maka tube-tube kecil
seringkali dibuat dari timah yang lebih murah, meskipun biaya logamnya lebih
tinggi. Lembaran timbal yang diberi lapisan timah memberikan penampilan dan
resistensi tehadap oksidasi dari timah kemas dengan harga yang lebih rendah.
Elastomer (Tutup karet)
Definisi tutup elastomerik menurut Farmakope Indonesia edisi IV adalah bagian
dari pengemas yang berhubungan langsung atau mungkin berhubungan langsung
dengan obat. Elastomer atau lebih dikenal sebagai karet, sudah digunakan sebagai
bahan untuk kemasan sediaan parenteral sejak awal abad 20 karena memiliki sifat
fisik unik, yaitu sangat mudah dibentuk, yang cukup penting bagi fungsi kemasan
sediaan parenteral. Secara kasar, karet dikatakan sebagai bahan polimer yang pada
suhu kamar dapat diregangkan mencapai 2 kali panjang awalnya dan jika
dibebaskan akan kembali ke ukuran semula. Walau memiliki definisi sederhana,
karet adalah senyawa kompleks yang terdiri dari 2 sampai 10 atau lebih bahan
mentah. Komponen polimer utamanya adalah elastomer. Tutup elastomerik dapat
berasal dari bahan alam atau sintetis.
Tutup elastomerik umumnya merupakan campuran kompleks dari berbagai bahan
meliputi polimer dasar (elastomer), pengisi, akselerator, vulcanizing agent (bahan
vulkanisir), dan pigmen.
Sifat tutup elastomerik tidak hanya bergantung pada bahan-bahan di atas, tetapi
juga pada prosedur pembuatan seperti pencampuran, penggilingan, bahan
pengabu yang digunakan, pencetakan dan pemasakan. Contoh sifat yang
diinginkan dari elastomer adalah kompresibilitas dan kemampuan untuk menutup
kembali.
Faktor-faktor seperti prosedur pembersihan, media kental dan kondisi
penyimpanan
juga
mempengaruhi
kesesuaian
tutup
elastomerik
untuk