PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar kecil, terdiri dari Folikel sferik dengan diameter 50500 meter dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid
tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dapat teraba dengan mudah dan
suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, hormon tiroid adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar gondok) yang terletak di bagian depan leher. Produksi
hormon tiroid memerlukan bahan baku yodium. Hormon ini berperan besar dalam proses
pertumbuhan seorang anak dan juga dalam beberapa fungsi penting tubuh yang lain seperti
fungsi metabolisme dan pengaturan cairan tubuh. Pembentukan hormon tiroid merupakan
suatu proses lingkaran umpan balik dari otak - kelenjar tiroid - hormon tiroid dalam darah
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status tiroid seseorang ditentukan oleh kecukupan
sel atas hormon tiroid dan bukan kadar normal hormone tiroid dalam darah.
Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama
secara benar:
Hipotalamus
Kelenjar hipofisa
Hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi T3 di
dalam hati serta organ lainnya).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah:
1) Apa defini hipertiroid?
2) Bagaimana anatomi fisiologi kelenjar tiroid?
3) Apa saja klasifikasi hipertiroid?
4) Bagaimana etiologi hipertiroid?
5) Bagaimana patofisiologi hipertiroid?
6) Apa saja tanda dan gejala hipertiroid?
7) Bagaimana diagnosa hipertiroid?
8) Bagaiman asuhan keperawatan hipertiroid?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1) Mahasiswa mampu memahami definisi dari hipertiroid.
2) Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi kelenjar tiroid.
3) Mahasiswa mampu memahami klasifikasi hipertiroid.
4) Mahasiswa mampu memahami etiologi hipertiroid.
5) Mahasiswa mampu memahami patofisiologi hipertiroid.
6) Mahasiswa mampu memahami tanda dan gejala hipertiroid.
7) Mahasiswa mampu memahami diagnosa hipertiroid.
8) Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan hipertiroid.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hipertiroid
Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang
mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000)
Hipertiroid dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh
metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan. (Price dan Wilson: 337) Bentuk yang
umum dari masalah ini adalah penyakit graves, sedangkan bentuk yang lain adalah toksik
adenoma, tumor kelenjar hipofisis yang menimbulkan sekresi TSH meningkat, tiroditis
subkutan dan berbagai bentuk kanker tiroid (Arief mansjoer).
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid
secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa
2
perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis
(Bararah, 2009).
Hipertiroid adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi
akibat disfungsi kelenjar tiroid hipofisis dan hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin)
Berbagai sumber mendefinisikan hipertiroid sebagai berikut:
1. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan
hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi
yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
2. Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid, yang
merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
3. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja
secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.
4. Suatu keadaan dimana adanya out put hormon tiroid yang berlebihan, merupakan suatu
kelompok sindroma yang disebakan oleh peningkatan hormon tiroid / tiroksin yang tidak
terikat dalam sirkulasi darah.
Hormon Tiroid:
Merupakan hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar Metabolisme
tubuh.Sel yang mensintesis hormon Tiroid adalah Tiroksin (T4; prohormon) dan
Triidotironin (T3;hormon aktif). T3 dan T4 disimpan dalam keadaan terikat dengan
glikoprotein,tiroglobulin, didalam koloid dari folikel. Tiroglobulin disintesis di robusum
sel kelenjar tiroid & asam amino. Hormon T3 & T4 , dilepas sekitar o,1 & 1-3 mmol.
Tirotropin TSH berasal dari Adenohipofisis, hormon ini mempunyai peran dalam
pengatur kelenjar tiroid (masenjer kedua), dan merangsang pelepasan T3 & T4 dari
koloid.
Tahapan pembentukan Hormon Tiroid
1. Penangkapan iodin dan oksidasi iodin
2. Pembentukan tiroglobulin
3. Organifikasi tiroglobulin (iodin berikatan dengan tryosylmoities pada tiroglobulin
untuk membentuk 3 monoiodintirosin & 3,5 diioditirosin)
4. Coupling ikatan mono dan ikatan diiodo membentuk T4 & T3
5. Hormon disimpan dlm sel- sel folikuler berikatan dg tiroglobulin
6. Dengan stimulasi yg cukup proteolisis memisahkan T4 & T3 dari tiroglobulin
7. T3 & T4 dilepaskan dan tiroglobulin mengalami siklus ulang
Metabolisme Hormon T3 Dan T4
Hormon T3, dua sampai empat kali lebih poten dari hormon T4, bekerja lebih cepat
mempunyai efek beberapa jam, dalam sirkulasi hanya sekitar 20% yang berasal dari
kelenjar. Tiroid, sekitar 80% berasal dari deiodinasi T4. Oleh sebab itu hormon T3
merupakan hormon efektif dan aktual. Perubahan T3 menjadi T4 (terjadi di hati & ginjal)
dikatalisis oleh 5-deiodinase dalam mikrosom yg mengambil 5-iodin dari cincin luar T4.
Rasio T3 dan T4 dalam plasma 1 : 100 keduanya terikat pada 3 protein yg berbeda
(terutama T4) :
1) Globulin mengikat Tiroksin (TBG) mengangkut dua pertiga dari T4
2) Prealbumin pengikat tiroksin (TBPA)
3) Albumin serum , mengangkut sisa T4. (Hanya sedikit T3 &T4 yg terikat dalam
sirkulasi)
Dalam mempertahankan konsentrasi T3 & T4 tetap konstan diatur oleh TSH sedangkan
sintesis & pelepasannya diransang oleh TRH (Tiroliberin).
Hormon Tiroid
FUNGSI HORMON T3 , T4 DAN TYROKALSITONIN
1. Hormon T4 :
Mengatur katabolisme protein, lemak, dan karbohidrat diseluruh sel .
2. Hormon T3 :
a. Mengatur kecepatan metabolik semua sel
b. Mengatur produksi panas tubuh
c. Merupakan antagonis insulin
d. Mempertahankan sekresi growth hormon, maturasi skelet
e. Mempertahankan tonus otot
f. Mempertahankan kekuatan denyut, kekuatan, output jantung
5
mengakibatkan peningkatan pembentukan limfosit oleh karena efek dari auto imun yang akan
mengilfiltrasi ke jaringan orbita dan otot mata sehingga terjadi edema jaringan retro orbita
mengakibatkan eksoftalmus. Pada beberapa keadaan dapat menjadi sangat parah sehingga
protusi bola mata dapat menarik saraf optik sehingga mengganggu penglihatan penderita.
Yang lebih sering yaitu kerusakan pada kelopak mata yang menjadi sulit menutup sempurna
pada waktu penderita berkedip atau tidur akibatnya permukaan epitel mata menjadi kering
dan mudah mengalami iritasi dan seringkali terinfeksi sehingga timbul luka pada kornea
penderita.
Peningkatan produksi T3 dan T4 juga mengakibatkan aktivitas simpatis berlebih,
adanya peningkatan aktivitas medula spinalis yang akan menyebabkan gangguan pengeluaran
tonus otot sehingga menimbulkan tremor halus.
kelenjar tiroid
5. Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia
Interpretasi Tes Diagnosis Yang Berhubungan Dengan Hormon Tiroid
No
1
Jenis Test
Prosedur&Persiapan
Kadar serum - Sampel darah
T4
-Tanpa persiapan
Interpretasi
- Mengukur tiroksin sirkulasi
yang bebas & terikat.
- Nilai normal: 3-7g/100ml
- Dipengaruhi oleh kehamilan,
estrogen (menyusui),
glukokortikoid,
hipoproteinnemia.
- Mengukur T3 terikat.
T3
TBG
- Nilai normal:100-170g/100ml
- Mengukur kadar TBG, TBG
T3 resin
Uptake
&T3 ditambahkan
( T3U)
kedalamnya, T3 radioaktif
resin.
Pemeriksaan
- Sampel darah
tingkat
menunjukkan hipotiroidisme
- Mengukur TSH secara
langsung, pengukuran
hipofise TSH
membantu membedakan
radio
immunoassay
sekunder.
- Nilai meningkat pd
hipertiroidisme primer karena
tdk ada control umpan balik
negatif.
Normal: TRH meningkatkan
TSH
Pemeriksaan
tingkat
Tiroid
radioactive
iodine
uptake( RIA
hipertiroidisme primer.
- Mengukur tingkat aktifitas
tiroid
- Tiroid normal menangkap 5%
- 35% dosis
- Peningkatan penangkapan
terjadi pada hipertiroidisme.
11
U)
Scan Tiroid
merendahkan pembacaan.
urin menunjukkan
hipertiroidisme.
radioactive dicatat.
USG Tiroid
Tanpa persiapan
10
11
Tiroid
Thiroid-
Sampel darah
tiroiditis Hashimoto
Jika terdapat antibody TSI :
stimulating
Immunoglob
Grave.
ulin (TSI )
12
yang
berhubungan
+15%
- Pada hipertiroidisme kurang
periferalhorm
on tiroid:
a. basal
yang sama.
metabolic
rate (BMR)
12
b. Kadar
kolesterol
serum
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Identitas
Kaji identitas klien mulai dari nama, umur, alamat, pekerjaan dll.
b. Keluhan Utama
13
Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama.
B. Pemeriksaan Fisik ( Body Of System)
Konsep asuhan keperawatan pada klien hipertiroidisme merujuk pada konsep yang
dikutip dari Doenges (2000), seperti dibawah ini :
a. Aktivitas atau istirahat
1) Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah, gangguan
koordinasi,
Kelelahan berat
2) Tanda : Atrofi otot
b. Sirkulasi
1) Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)
2) Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, Peningkatan tekanan
darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat. Sirkulasi kolaps,
syok (krisis tirotoksikosis)
c. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih ( poliuria, nocturia), Rasa nyeri / terbakar, kesulitan
berkemih (infeksi), Infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan pada abdomen, Diare,
Urine encer, pucat, kuning, poliuria ( dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika
terjadi hipovolemia berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi), Bising usus lemah dan
menurun, hiperaktif ( diare )
d. Integritas / Ego
1) Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, Masalah finansial yang berhubungan
dengan kondisi.
2) Tanda : Ansietas peka rangsang
e. Makanan / Cairan
1) Gejala : Hilang nafsu makan, Mual atau muntah. Tidak mengikuti diet: peningkatan
masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode
beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretic (tiazid)
2) Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, Pembesaran thyroid (peningkatan
kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau halitosis atau manis,
bau buah (napas aseton)
14
f. Neurosensori
1) Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan
pada otot
15
ANALISA DATA
N
O
1.
DATA
PENYEBAB
MASALAH
2.
3.
C. Diagnosa Keperawatan
16
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol, keadaan
hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
2. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan
metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan)
17
INTERVENSI KEPERAWATAN
A. Perencanaan Asuhan Keperawatan
Diagnosa
1. Risiko tinggi
Rasional
1. Hipotensi umum atau
terhadap
penurunan curah
mempertahankan curah
memungkinkan. Perhatikan
jantung b.d
hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan
hipermetabolisme,
peningkatan beban
kerja jantung
normal.
2) Vital sign dalam batas
normal.
3) Pengisian kapiler normal
4) Tidak ada disritmia
peningkatan kebutuhan
oksigen oleh otot jantung atau
iskemia.
3. S1 dan murmur yang menonjol
2. Kelelahan b.d
berhubungan dengan
curahjantung meningkat pada
keadaan hipermetabolik
4. Dehidrasi yang cepat dapat
terjadi yang akan menurunkan
volume sirkulasi dan
menurunkan curah jantung
5. Kehilangan cairan yang terlalu
banyak dapat menimbulkan
dehidrasi berat
1. Nadi secara luas meningkat
18
hipermetabolik
dengan
mengungkapkan secara
peningkatan
kebutuhan
tingkat energi
Kriteria hasil: kelelahan
energy.
aktivitas.
takikardia mungkin ditemukan
2. Ciptakan lingkungan yang tenang 2. Menurunkan stimulasi yang
kemungkinan besar dapat
menimbulkan agitasi,
teratasi
3. Sarankan pasien untuk
mengurangi aktivitas
massage
1. Catat adanya anoreksia, mual dan
terhadap
perubahan nutrisi
menyebabkan gangguan
kurang dari
stabil dengan
Kriteria : Nafsu makan
kebutuhan b.d
peningkatan
metabolisme
(peningkatan nafsu
makan/pemasukan
dengan penurunan
berat badan)
muntah
1. Peningkatan aktivitas
yang mengakibatkan
adrenergic dapat
hiperglikemia
2. Penurunan berat badan terus
menerus dalam keadaan
masukan kalori yang cukup
merupakan indikasi kegagalan
terhadap terapi antitiroid
3. Mungkin memerlukan bantuan
19
dan vitamin
20
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi terhadap 1. Memantau tekanan darah pada
EVALUASI (SOAP)
S:
penurunan curah
O:
A : tujuan tercapai
tidak terkontrol,
P : intervensi
keadaan
hipermetabolisme,
peningkatan beban
kerja jantung
nadi.
2. Memeriksa kemungkinan
dihentikan
2. Kelelahan b.d
hipermetabolik
dengan peningkatan
kebutuhan energy.
S:
O:
A : tujuan tercapai
P : intervensi
tenang
3. Menyarankan pada pasien
dihentikan
S:
O:
A : tujuan tercapai
P : intervensi
21
metabolisme
(peningkatan nafsu
makan/pemasukan
dengan penurunan
berat badan)
dihentikan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid
secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan
22
beberapa perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan
thyrotoxicosis (Bararah, 2009). Hipertiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid,
hipofisis, atau hipotalamus. Ada banyak tanda dan gejala yang dirasakan apabila
mengalami penyakit ini.
B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar penulis dapat berbuat
lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Seorang perawat harus mengetahui konsep dasar penyakit dari hipertiroid dan mampu
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada penyakit hipertiroid. Selain itu
perawat juga harus mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya maupun
keluarga klien agar memudahkan proses perawatan dan mempercepat proses
penyembuhan.
23