NPM
: Mutammima Rizqiyani
: 1102014173
SKENARIO KEKURANGAN CAIRAN
(https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/17/konsep-dasar-cairan-dan-elektrolit/)
Larutan terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Larutan pekat dan larutan encer.
Larutan pekat relatif mempunyai lebih banyak solute daripada solven
encer relative lebih srdikit solute daripada solvennya.
sedangkan larutan
maka larutan ini akan menjadi konduktor listrik atau disebut larutan elektrolit. Larutan
elektrolit terdiri dari :
Larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang semua molekul-molekulnya terurai
menjadi ion-ion (terionisasi sempurna) sehingga daya hantarnya pun kuat, contoh
: HCl
Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang tidak semua molekul-molekulnya
terurai menjadi ion-ion sehingga larutan ini dalam menghantarkan arus listrik
sangat lemah.
Larutan non elektrolit yaitu larutan yang molekul-molekulnya tidak terionisasi
sehingga tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
3. Larutan menurut kejenuhannya :
Larutan jenuh yaitu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
melakukan kesetimbangan dengan solute padatnya
Larutan tidak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh
Larutan sangat jenuh yaitu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada
yang diperlukan untuk larutan jenuhnya.
Jenis Larutan
Ada banyak jenis larutan disekitar kita. Tapi disini hanya akan dibahas beberapa larutan
yang mungkin sering kita temui setiap hari.
Larutan zat padat dalam cairan
Pada jenis larutan ini gaya tarik antara solute lebih dominan daripada larutan antara
cairan dengan cairan. Dalam suatu zat padat, molekul-molekul atau ion-ionnya tersusun
dengan baik dan gaya tariknya maksimum. Agar terbentuk suatu larutan, gaya tarik antar
partikel solut dan solven harus baik. Seperti proses larutnya gula dalam air. Gula yang
mempunyai banyak gugusan OH dalam struktur molekulnya akan mudah larut dalam air
karena akan membentuk ikatan hydrogen dengan air sehingga gula dengan mudah dapat
ditarik dari kristalnya masuk ke solven. Hal ini menunjukkan solute dari molekul polar
akan lebih mudah larut dalam solven polar juga. Tapi molekul-molekul polar tidak dapat
larut dalam pelarut non polar. Hal ini karena gaya tarik antar molekul-molekul polar
sangat kuat sehingga tidak bisa tertarik oleh solven non polar.
Larutan cairan dalam cairan
Pada pembentukkan larutan cairan, dua macam zat dapat saling bercampur/melarutkan
jika keduanya mempunyai gaya tarik antara molekulnya sama. Proses terbentuknya suatu
cairan larut dalam cairan lainnya yaitu diperlukan tambahan energy untuk memisahkan
masing-masing molekul dari solute dan solvennya. Setelah solute dan solven yang
molekul-molekulnya dalam keadaan terpisah disatukan, energy akan kembali dilepaskan
karena adanya gaya tarik antara molekul solute dan solven.setelah energy dilepaskan
maka solute dan solven akan bersatu memebentuk larutan.
Terjadinya larutan yang dapat bercampur juga sangat dipengaruhi oleh suhu dan ukuran
partikel. Disini kita ambil contoh pelarutnya adalah air. Semakin panas pelarut maka
solutnya pun semakin cepat larut. Hal ini karena molekul-molekul pada solven bergerak
lebih cepat maka akan bertumbukan dengan molekul-molekul solute. Sedangkan pada
ukuran partikel, semakain besar dan padat sebuah partikel maka akan sulit untuk larut.
Hal ini karena molekul-molekul pada partikel tersebut sangat kuat sehingga sulit untuk
solven untuk menarik molekul partikel tersebut.
(https://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/04/larutan/#more-132)
LI.1.3. Fungsi Cairan dan Larutan
Fungsi Cairan
a.
Pelarut universal
1)
2)
4)
b.
1)
2)
Pelicin
1)
lain
1)
Pemecahan karbohidrat
2)
Membentuk protein
e.
Pelindung
1)
(https://harmokoblog.wordpress.com/2013/06/18/keseimbangan-cairan-dan-elektrolitserta-keseimbangan-asam-basa/)
Kehilangan air+elektrolit dengan proporsi yang sama. Hal ini berbedadengan dehidrasi
(kehilangan air dengan peningkatan Na serum).Contoh: diare, mual, faktor resiko DM
insipidusPenatalaksanaan: berikan larutan isotonic (RL, NaCl 0,9 %) untuktatalaksana
kehilangan cairan dan bisa digunakan pada hipotensi. Jikasudah normal dapat diberikan
larutan hipotonik (NaCl 0.45%)*syok hipovolemik terjadi jika volume cairan hilang
>25% volumeintravascular
Tahapan syok hipovolemik:
1: volume darah hilang <=15%, dikompensasi dengan konstriksi pembuluhdarah. Tanda
dan gejala: BP normal, RR normal, kulit pucat, ansietas(cemas awal)
2: volume darah hilang 15-30% (750-1500mL). CO tidak dapatdikompensasi dengan
konstriksi pembuluh darah arteri. Tanda dan gejala:RR meningkat (takikardi), BP normal,
Tekanan diastolic
meningkat, berkeringat (stimulasi dari sistem saraf simpatik), ansietas ringan,kelelahan
3: volume darah hilang 30-45% (1500-2000mL). Tanda dan gejala:tekanan sistolik turun
sampai di bawah 100 mmHg, sudah ada tanda klasiksyok hipovolemik; takikardi>120x/
menit, takipneu>30x/menit, penurunanstatus mental (ansietas, agitasi), keringat dingin,
kulit pucat, penurunansistolik.
4: kehilangan volume darah >40% (>2000Ml). Tanda dan gejala: takikardiekstrim, denyut
nadi lemah, penurunan sistolik yang signifikan sampai<=70 mmHg, kesadaran menurun,
diaphoresis, dingin, ekstremitas sangat pucat.
b.Hipervolemia
Na+ dan air tertahan dengan proporsi yang kurang lebih sama dengan didalam
CES.Penyebab: gagal ginjal, gagal jantung, sirosis hepatis
Manifestasi klinis: takikardi; peningkatan BP, vena sentral, BB, jumlahurin; napas pendek
& mengiIntervensi: mencegah fluid volume electrolyte (FVE) dengan diet
natrium,mendeteksi FVE (memantau asupan, istirahat, dll), berikan posisi fowlertinggi
agar cairan ke jantung dan pre load berkurang.Edema dapat terjadi akibat perluasan
cairan di ruang interstisial(penumpukan Na+) berikan terapi diuretikc.
Hiponatremia
Penyebab: Syndrome insufficiency ADH (SIADH), hiperglikemi,masukan cairan secara
perenteral yang < elektrolit meningkat, penggunaanair ledeng untuk enema atau irigasi
gaster
Manifestasi klinis: mual, kram perut, neuropsikiatrik, anoreksia, perasaanlelah.*Suatu
kondisi dikatakan terjadi peningkatan TIK jika kadar Na serum <115 mEq/ LCiri-ciri
peningkatan TIK: letargi, confuse, kedutan otot, kelemahan fokal,hemiparase, papil
edema, kejang
Penatalaksanaan: mengganti Na+ (oral, nasogastrik), berikan larutanisotonic jika tidak
dapat menggunakan Na+, pembatasan air lebih aman pada pasien dengan volume cairan
normal.
d.Hipernatremia (kadar Na> 145 mEq/L)
Penyebab: kehilangan air pada pasien yang tidak sadar karena tidak
dapat berespon terhadap rangsang haus, Na+ yang tidk proporsional (berlebih),diabetes
insipidus (jika pasien tidak berespon terhadap rasa haus, stroke ,hampir tenggelam di laut,
kegagalan sistem penyesuaian, sistemhemodialisis/ hemodialisis peritoneal, pemberian
cairan salin intravena.
Manifestasi klnis: neurologis, dehidrasi seluler,gelisah, lemah (padahipernatremi sedang),
disorientasi, halusinasi, delusi (pada hipernatremi berat), kerusakan otak permanen (pada
hipernatremi sangat berat)Intervensi: penurunan kadar Na serum
secara bertahap dengan infuslarutan isotonic, lebih aman diberikan larutan hipotonik/
isotonic
daripadadekstrose karena dekstrose menurunkan kadar Na+ secara cepat(penurunan Na+
plasma maksimal 2 mEq/ jam), koreksi hipernatremisecara menetap.
Hipokalemia (kehilangan muntah dan penghisapan gastric)
Hipokalemia biasanya menyebabkan alkalosis dan demikian sebaliknya.Setiap
peningkatan pH0,1 artinya peningkatan kalium serum 0,5.Hipokalemia biasanya terjadi
pada diare, ileostomi baru, adenoma villous(tumor pada saluran GI), dan bisa juga terjadi
pada pasien yang mendapatasupan karbohidrat parenteral.Hipokalemia berat dapat
menyebabkan henti jantung dan henti napas.
Tanda-tanda klinis jarang terlihat sebelum kadar kalium serum turun di bawah 3, kecuali
tingkat kehilangannya cepat.Manifestasi klinis: keletihan, mual, muntah, kelemahan otot,
kram
kaki, penurunan motilitas usus, parestesia, disritmia, peningkatan sensitifitasterhadap
digitalis.Hipokalemia berkelanjutan dapat menyebabkan ketidakmampuan ginjal
memekatkan urin--urin encer+rasa haus berlebih. Selain itu deplesikalium bisa menekan
pelepasan insulin--intoleransi glukosa.Intervensi:
Pencegahan: K+ diperbaiki--40-80 mEq/hari, pasien beresikodiperbaiki 50-100
mEq/hariTambahan kalium oral dapat menyebabkan lesi usus kecil. Oleh karena
itu, pasien harus dikaji + diingatkan tentang distensi abdomen, nyeri, dan perdarahan.Ma
kanan yang banyak mengandung kalium antara lain: pisang, kismis, jeruk, daging, susu,
tomat segar, kentang, miju2, jus buah
(http://www.academia.edu/5549337/Gangguan_elektrolit_hipokalemihiperkalemi_pda_CKD)
(https://anggiwilianandini.files.wordpress.com/2011/05/214.png)