Anda di halaman 1dari 16

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan
baik dalam tubuh kita ini dimungkinkan karena adanya katalis
yang disebut enzim. (Poedjiadi, A.1994)
Enzim dibagi atas enam golongan besar yang
didasarkan pada reaksi kimia, yaitu oksidureduktase,
transferase, hidrolase, liase, isomerase, ligase. Faktor Faktor
yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya
Spesifikasi enzim, Spesifikasi substrat, pH, suhu, dan
inhibitor. (Poedjiadi, A.1994)
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan uji Konsentrasi enzim adalah
untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap
aktivitas enzim.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan uji Konsentrasi enzim adalah
berdasarkan konstrasi enzim yang mempengaruhi kecepatan
reaksi.
1.4. Reaksi Percobaan

E+S

ES

E+P

Gambar 5. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi enzim

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Konsentrasi enzim
adalah sampel A (kedelai), B (kentang), dan C (apel). Substrat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah urea, dan
katekol, serta indikator PP.
2.2. Substrat Yang Digunakan
Substrat yang digunakan dalam
Konsentrasi enzim adalah urea, dan katekol.

percobaan

uji

2.3. Alat Yang Digunakan


Alat yang digunakan dalam percobaan uji Konsentrasi
enzim adalah tabung reaksi, dan pipet.

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

2.4. Metode percobaan

14 tetes

1 tetes
5 tetes
15 tts

10 tetes
Aquadest

Ekstrak

Amati warna tiap tabung


Gambar 6. Metode Percobaan Uji Konsentrasi enzim

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

III HASIL PENGAMATAN


Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan dan, (2) Pembahasan.
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi enzim
Ekstr
ak

Sub
strat

Warna
Ekstrak Aquadest

Warna

Tabel I

Tabel
II

Pink
+++
+++
tua
Kedel Ure
Pink
5 tts
10 tts
++
++
ai
a
Muda
Pink
1 tts
14 tts
+
+
Muda
Coklat
15 tts
+++
+++
Tua
Kent
Kat
Coklat
5 tts
10 tts
++
++
ang
ekol
Muda
Coklat
1 tts
14 tts
+
+
Muda
Coklat
15 tts
+++
+++
Tua
Kat
Coklat
Apel
5 tts
10 tts
++
++
ekol
Muda
Coklat
1 tts
14 tts
+
+
Muda
Sumber : Hasil I : Cirry dan Krisyanti, Kelompok L, Meja 9,
2015
Hasil II: Laboratorium Biokimia Pangan,2015
15 tts

tinggi. Dalam keadaan ini, penyimpangan dsebabkan


oleh senyawa pengaktif (aktivator), misalnya tidak adanya ion
tertentu, meskipun pH yang diperlukan sudah dipastikan
dengan menggunakan larutan dapat dan tidak hanya sekedar

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

larutan dengan pH yang diperlukan tersebut. (Mohammad


Sadikin, 2002)

Gambar 8. Hubungan Antara Konsetrasi Enzim


dengan Kecepatan Enzim
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu
yang diperlukan untuk suatu reaksi semakin cepat,
sedangkan sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan
konstan. (Safitri, 2010)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu,
konsenterasi enzim, konsenterasi substrat, suhu, pengaruh
pH, dan pengaruh inhibitor.(Poedjiadi, 2005).
Pengaruh Konsentrasi Enzim
Seperti pada katalis lain,kecepatan suatu reaksi yang
menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi enzimt
ersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan
reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim
(Poedjiadi, 2005)

Pengaruh Konsentrasi Substrat


Hasil eksperimen menunjukan bahwa dengan
konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. Akan


tetapi batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan
kecepatan reaksi walaupun konsentrasi substrat diperbesar.
Keadaan ini telah diterangkan oleh Michaelis-Menten dengan
hipotesis mereka tentang terjadinya kompleks enzim substrat
(Poedjiadi, 2005)
Untuk dapat terjadi kompleks substrat, diperlukan
adanya kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini
terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut
bagian aktif. Pada konsentrasi substrat rendah, bagian aktif
enzim ini hanya menampung substrat sedikit. Bila konsentrasi
substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat
berhubungan
dengan
enzim
pada
bagian
aktif
tersebut.Dengan demikian konsentrasi kompleks enzim
substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin
besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsentrasi
substrat tertentu, semua bagian aktif telah dipenuhi oleh
substrat atau telah jenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini,
bertambah besarnya konsentrasi substrat tidak menyebabkan
bertambah besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat,
sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah
(Poedjiadi, 2005)
Pengatuh suhu
Oleh karena reaksi kimia itu dapat dipengaruhi oleh
suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis enzim yang
dapat dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu rendah reaksi kimia
berlangsung lambat, sedang kan pada suhu yang lebih tinggi
reaksi berlangsung lebih cepat (Poedjiadi, 2005)
Pengaruh pH
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim
tergantungpada pH lingkungannya. Enzim dapat berbentuk
ion positif, ion negatif atau ion bermuatan ganda (zwitter ion).
Dengan demikian, perubahan pH lingkungan akan

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam


membentuk kompleks enzim substrat (Poedjiadi, 2005).
Di samping pengaruh terhadap struktur ion pada
enzim, pHrendah atau pH tinggi dapat pula menyebabkan
terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan
menurunnya aktivitas enzim (Poedjiadi, 2005)
Pengaruh inhibitor
Hambatan atau inhibisi pada suatu reaksi yang
menggunakan enzim sebagaikatalis dapat terjadi apabila
penggabungan substrat pada bagian aktif enzim mengalami
hambatan. Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi
tersebut dinamakan inhibitor.
Pada uji ini ketika ekstrak sudah tercampur ke
substrat didiamkan selama 5 menit pada suhu ruang. Hal
tersebut berfungsi untuk memberikan waktu pada kompleks
enzim substrat untuk menyesuaikan kompleks tersebut
dengan suhu kamar.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan


dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan
bahwa enzim bekerja aktif pada konsentrasi tinggi (15 tetes
ekstrak)
4.2. Saran
Saran yang diberikan untuk praktikum percobaan uji
Konsentrasi enzim adalah agar praktikan lebih cekatan dalam
melaksanakan praktikum dan lebih memahami materi yang
akan dibahas.

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

DAFTAR PUSTAKA
Sadikin, Mohamad. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta : Widya
Medika
Poedjiadi
Anna,
2005,
Dasar-Dasar
Jakarta:Penerbit :Universitas Indonesia.
Safitri,

Biokimia,

M. 2010. Pengaruh Kadar Enzim Terhadap


Kecepatan Reaksi Pengubahan Amilum Menjadi
Glukosa.http://merinasafitri-knowledge.blogspot.com
Diakses : 10 April 2015.

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

LAMPIRAN
Kuis
1. Sebutkan penggolongan enzim!
2. Gambarkan grafik pengaruh suhu dan pH terhadap
aktivitas enzim!
3. Sebutkan Faktor yang mepengaruhi kerja enzim!
4. Sebutkan teori kerja enzim!
5. Apa yang dimaksud dengan inhibitor!

Jawab
1. 6 golongan enzim berdasarkan reaksi :
Oksidoreduktase
Transferase
Hidrolase
Liase
Isomerase
Ligase
2.

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

Grafik pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat

Grafik pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


Semakin tinggi pH, kerja enzim juga akan meningkat
3. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
a. Suhu, semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan
meningkat
b.

pH, pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi


tergantung jenisnya

c.

Konsentrasi substart, semakin tinggi konsentrasi


substrat, semakin meningkat juga kerja enzim

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

tetapi akan mencapai titik maksimal pada


konsentrasi tertentu.
d.
e.

Konsentrasi enzim, semakin tinggi konsentrasi


enzim, semakin meningkat juga kerja enzim
Adanya aktivator. Aktivator merupakan zat yang
memicu kerja enzim.

f. Adanya inhibitor, inhibitor merupakan zat yang


menghambat kerja enzim.

4. Model anak kunci dan kunci menerangkan adanya


kespesifikan suatu enzim, karena senyawa yang tidak
cocokbentuknya dengan tempat aktif, baik karena terlalu
besarmaupun karena terlalu kecil tidak dapat terikat pada
tempataktif.

Model induced-fit dari Koshland. Menurut teori ini


senyawa-senyawa yang lebih besar atau lebih kecil dari
pada substrat yang asli ataupun mempunyai sifat kimia
berbeda,masih dapat berinteraksi dengan tempat aktif
meskipun tidak membentuk produk. Model ini
menerangkan dimana tempat aktif pada mulanya belum
sesuai dengan bentuk substrat,tetapi setelah substrat
menempel pada bagian tertentu dari tempat aktif barulah
terinduksi dan menyesuaikan dengan bentuk substrat. Hal
ini dimisalkan seperti jari tangan menyesuaikan bentuk

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

dengan sarung tangan. Jadi sesuai dengan


Koshland, enzim atau tempat aktif bersifat fleksibel.

teori

5. Inhibitor adalah molekul yang dapat menghambat bahkan


menghentikan reaksi
enzimatik dengan
mengotori
permukaan katalis. Inhibitor dibedakan menjadi dua:

Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat


yang
bersaing
dengan substrat untuk
mendapatkan sisi aktif enzim.
Inhibitor non-kompetitif adalah penghambat yang
dapat berikatan dengan enzim maupun dengan
kompleks enzim-substrat.
Hasil Sebenarnya
Ekstrak

Substrat

Warna
Ekstrak Aquadest

Warna

Hasil

Pink
+++
tua
Pink
Kedelai
Urea
5 tts
10 tts
++
Muda
Pink
1 tts
14 tts
+
Muda
Coklat
15 tts
+++
Tua
Coklat
Kentang Katekol
5 tts
10 tts
++
Muda
Coklat
1 tts
14 tts
+
Muda
Coklat
15 tts
+++
Tua
Coklat
Apel
Katekol
5 tts
10 tts
++
Muda
Coklat
1 tts
14 tts
+
Muda
Keterangan: (+++) Sangat Bekerja Aktif(++) Kurang Bekerja
Aktif (+) Tidak Bekerja Aktif
15 tts

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

Soal Modul
1. Gambarkan dan jelaskan pengaruh konsentrasi enzim
terhadap kecepatan reaksi!
Jawab
1.

Hubungan antara
aju reaksi dengan
konsentrasi enzim
ternyata
berbanding lurus,
j
adi makin besar
konsentrasi enzim
maka makin cepat
l
aju
reaksi.
Kadang-kadang
terjadi
penyimpangan dari persamaan ini sehingga diperoleh
garis agak melengkung. Biasanya penyimpangan ini
terjadi jika enzim yang dipelajari tidak dalam keadaan
murni sehingga mungkin terdapat senyawa-senyawa
penghambat reaksi dalam jumlah yang sangat kecil.
Sebaliknya penyimpangan juga terdapat dalam
sediaan enzim dengan kemurnian yang tinggi. Dalam
keadaan ini, penyimpangan dsebabkan oleh senyawa
pengaktif (aktivator), misalnya tidak adanya ion
tertentu, meskipun pH yang diperlukan sudah
dipastikan dengan menggunakan larutan dapat dan
tidak hanya sekedar larutan dengan pH yang
diperlukan tersebut.
l

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi enzim


3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil
enzim bekerja aktif pada konsentrasi tinggi (15 tetes ekstrak)
Faktor kesalahan yang dapat terjadi adalah kurang
menguasainya praktikan dalam melakukan percobaan
sehingga human error terjadi dan mengganggu hasil akhir.
Seperti halnya pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi
yang menggunakan enzim tergantung pada konsenterasi
enzim tersebut. Pada suatu konsenterasi substrat tertentu,
kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya
konsenterasi enzim (Poedjiadi, 2005).
Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi
enzim ternyata berbanding lurus, jadi makin besar konsentrasi
enzim maka makin cepat laju reaksi. Kadang-kadang terjadi
penyimpangan dari persamaan ini sehingga diperoleh garis
agak melengkung. Biasanya penyimpangan ini terjadi jika

Laboraturium Biokimia Pangan

Enzim (Uji Konsentrasi enzim)

enzim yang dipelajari tidak dalam keadaan murni sehingga


mungkin terdapat senyawa-senyawa penghambat reaksi
dalam jumlah yang sangat kecil. Sebaliknya penyimpangan
juga terdapat dalam sediaan enzim dengan kemurnian yang

Anda mungkin juga menyukai