PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertambangan merupakan suatu proses yang secara umum ialah gali,
peledakan dilakukan
apabila
bahan
galian yang
akan
2
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Burden
Burden adalah jarak terdekat antara bidang bebas (free face) dengan
lubang tembak atau ke arah mana batuan yang diledakkan akan terlempar
(Fragmentasi atau arah hamburan material yang diledakkan ).
Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi batuan yang akan
diledakkan dan factor koreksi bahan peledak yang digunakan serta besarnya
diameter bit, secara teoritis besarnya burden dapat ditentukan dengan
persamaan yang dikemukakan oleh Anderson :
B = 0,11 d. h atau B = 0,1 d . h
Dimana
sumber ; http;//geometripeledakanimage.com
Gambar 2.1
Burden
2.2
Spacing
Spacing adalah jarak antara lubang-lubang bor dirangkai dalam satu baris
(row) dan diukur sejajar terhadap pit wall, biasanya spacing tergantung pada
burden, kedalaman lubang bor, letak primer, dan delay. Besarnya spacing dapat
digunakan persamaan sebagai berikut :
S = 1,25 B ( 36 )
Besarnya spacing ratio ( Ks ) menurut waktu delay yang dipergunakan
adalah sebagai berikut :
-
Ks = 1
Short periode
Ks = 1 2
Normal
Ks = 1,25 1,8
S = Spacing ( meter )
B = Burden ( meter )
Sumber : http://pola-peledakan.html
Gambar 2.2
Jarak Antar Lubang Ledak
2.3
Stemming
Stemming ( T ) adalah bagian dari lubang ledak yang tidak diisi dengan
T = ( 0,5 1,0 ) B
Dimana : T = Stemming ( meter )
sumber : http://analisa-produktifitas-peledakan.html
Gambar 2.3
Stemming Pada Lubang Ledak
2.4
Sub Drilling
Sub Drilling adalah penambahan kedalaman pada suatu lubang bor di
luar rencana lantai jenjang. Penggunaan sub drilling dimaksudkan agar batuan
dapat terbongkar tepat pada suatu kedalaman yang ditentukan atau dengan kata
lain batuan dapat terbongkar secara full face sebagaimana yang diharapkan.
Apabila batuan tidak terbongkar secara full face akan mengakibatkan lantai
jenjang yang tidak rata atau adanya tonjolan tonjolan (toes) akan menyulitkan
setelah
dilakukan
peledakan
terutama
pada
kegiatan
pemuatan
dan
pengangkutan.
Untuk menghitung sub drilling, perlu diketahui struktur batuan yang akan
diledakkan sehingga dapat menentukan sub drilling ratio. Sub drilling ratio yang
digunakan pada tambang terbuka / Surface Mining ( 0,2 0,3 ). Dalam kondisi
batuan tertentu, seperti banyaknya crack tidak perlu menggunakan banyak sub
drilling.
Sub drilling dapat ditentukan dengan persamaan berikut :
J = ( 0,2 0,3 ) B
2.5
burden. Hal ini untuk mencegah terjadinya over break atau cratering . Di
samping itu juga diperhitungkan alat bor yang dipakai.
H = Kh x B
Dimana : Kh = Hole Depth Ratio
H
Gambar 2.4
Kedalaman Pada Lubang Ledak
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Rompas,
Herunimas,
2011.
Geometri
Peledakan,
https://www.academia.edu/11565272/Geometri_Peledakan. Diakses pada
03 November 2015.
Rizki,
2013.
Geometri
Peledakan
Pada
Tambang
Terbuka,
http://sigittambang06.blogspot.co.id/2009/06/geometri-peledakan-padatambang-terbuka.html. Diakses pada 03 November 2015.
Ahmad,
Farhan,
2011.
Waktu
Tunda
Peledakan,
https://fileq.wordpress.com/2012/05/29/geometri-peledakan/.
Diakses
pada 03 November 2015.
Rasyid,
Abdulsalim,
2012.
Geometri
Peledakan,
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Geometri_Peledakan.pdf. Diakses pada
03 November 2015.