Anda di halaman 1dari 5

ETIKA DOSEN/GURU

1. Seorang dosen adalah g.u.r.u yang artinya digugu dan ditiru,


sehingga harus bisa menjadi teladan dalam lisan, maupun dalam perbuatan.
Oleh karenanya, dosen adalah orang yang harus baik terlebih dahulu
sebelum murid-muridnya, karena orang yang tidak punya tidak akan bisa
memberi.
Disadari atau tidak, seorang murid akan mengamati gerak-gerik dan perilaku
gurunya ketika mengajar. Apabila kejadian tersebut terjadi secara berulangulang, maka bisa memberikan kesan yang sangat membekas di hati murid.
Akhirnya tanpa disadari, murid akan mencontoh perilaku sang guru, bahkan
tidak mustahil murid mengidolakan sang gurunya.
Ketika dosen mengajar akan terjadi transfer dari dosen ke mahasiswa.
Muatan transfer ternyata tidak hanya ilmu yang menyangkut mata kuliah
yang diajarkan saja, tetapi sampai transfer perilaku atau akhlak.

2. Dosen hendaknya berwawasan luas dan mengenal psikologi pendidikan.


Karena anak didiknya adalah remaja yang mulai menginjak dewasa, maka
pola pendidikan yang digunakan adalah pola pendidikan orang dewasa
(andragogi).
Metode pendidikan orang dewasa selalu dilibatkan anak didik dalam
perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti. Pengalaman
benar atau salah tetap bermanfaat bagi anak didik sebagai dasar untuk
aktivitas belajar. Selain itu orang dewasa paling berminat pada pokok
bahasan belajar yang mempunyai relevansi. Belajar bagi orang dewasa lebih
berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).

3. Dosen seharusnya tidak menyembunyikan ilmu yang dia miliki apabila


ingin diketahui oleh mahasiswa. Sehingga seorang dosen hendaknya terbuka
untuk menyampaikan apa saja ilmu yang dia miliki demi kemajuan umat,
bangsa dan Negara.
Apabila dosen menyembunyikan ilmu yang dia miliki, berarti
menyembunyikan kebenaran dan menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.

4. Dosen juga melakukan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk


memanfaatkan ilmu yang dimiliki. Dengan melakukan penelitian, maka
dosen akan mendapatkan pengembangan ilmu yang dia miliki, sehingga
semakin hari seorang dosen semakin kaya ilmu dan pengalaman. Karena
tidak semua ilmu bisa difahami secara teoritis saja, tetapi terkadang harus
dibuktikan di lapangan.

5. Dosen tidak menjadikan kegiatan belajar mengajarnya sebagai bisnis yang


berorientasi materi, tetapi merupakan pengabdian atas ilmu yang dia miliki.
Meskipun secara otomatis dosen akan mendapatkan reward dari apa yang
sudah ditunaikan sesuai job description-nya, tetapi itu bukan tujuan seorang
dosen berprofesi melainkan dampak saja. Sebagaimana peribahasa, barang
siapa menanam, maka akan mengetam.

6. Dosen hendaknya memberikan kemudahan kepada anak didiknya, dan


bukan malah mempersulit. Dalam semua sisi, dosen hendaknya
mengupayakan kemudahan bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat
mengoptimalkan diri dalam menimba ilmu pengetahuan tanpa hambatan
yang datangnya dari dosen.
Termasuk implikasi dari etika ini yaitu dosen seharusnya memberikan
informasi yang jelas kepada mahasiswa perihal ketersediaan waktu untuk
bertemu. Selain itu dosen juga memberikan informasi yang jelas tentang
silabi mata kuliah yang diajarkan, sehingga mahasisa tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.

7. Seorang dosen harus pandai menghargai anak didiknya, sehingga tumbuh


semangat belajar yang baik. Sikap merendahkan dan tidak menghargai
hanya akan mematikan kreatifitas dan menumpulkan kecerdasan.

A. Etika Dosen dalam berpakaian


1. Pakaian dosen harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh
dosen pada waktu pakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian formal bagi dosen pria yang mencerminkan citra profe sional dan
modern adalah celena panjang dan kemeja berdasi dengan sepatu formal.
Pakaian formal bagi dosen wanita yang mencerminkan citra wanita

profesional dan modern adalah rok dan blouse (ditambah bleser jika
memungkinkan) dengan sepatu formal.
3. Pakaian dosen harus senantiasa dijaga kebersihan dan kerapian nya
selama dosen yang bersangkutan menjalankan tugas. Dosen harus
senantiasa menjaga personal hygiene untuk menghindarkan dirinya
menimbulkan bau tubuh yang dapat menggangu suasana kerja di kantor.
B. Etika dalam memenuhi komitmen waktu
1. Memiliki komitmen tinggi terhadap waktu.
2. Memulai tatap muka di kelas pada minggu pertama setiap semes ter dan
mengakhiri tatap muka di kelas pada minggu terakhir setiap semester,
sesuai dengan kalender akademik.
3. Memulai dan mengakhiri tatap muka di kelas tepat waktu.
4. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa.
5. Menghargai mahasiswa dengan memberitahukan di muka pembatalan
komitmen waktu tatap muka di kelas atau komitmen waktu yang telah
dijanjikan kepada mahasiswa, baik dalam memberikan pelayanan di luar
acara tatap muka di kelas maupun dalam pembimbingan skripsi.
Tanya Jawab
1. Bagaimana jika ada dosen yang membawa-bawa masalah pribadi atau
keluarga ke perkuliahan saat mengajar? Misalnya,dosen tersebut
memiliki masalah di rumah dengan keluarganya,atau masalah pribadi
lain,karena masalah itu,membuatnya sakit hati dan merasa depresi
sehingga mengajar saat kuliah menjadi kacau dan tidak bersemangat.
Hal itu berpengaruh terhadap perkuliahan dan mahasiswa. Bagaimana
sebaiknya sikap dosen tersebut?

Jawaban

teman:

tidak

seharusnya

seorangdosen

membawa

masalah pribadi ke perkuliahan,karena jika ia terus terpikir dengan


masalahnya,membuat ia mengajar tidak fokus sehingga perkuliahan
berjalan tidak efektif. Sebaiknya daripada ia tidak bersemanagat
mengajar,materi dijelaskan sebentar saja,kemudian ia bisa memberi
tugas berupa soal untuk dijawab di kelas,jadi ia tidak perlu
meninggalkan kelas,dan kuliah tetap tidak kosong. Intinya,meskipun
ia memiliki masalah yang memberatkan hatinya,ia tidakboleh
melepas tanggung jawab mengajar.
2. Bagaimana jika seorang dosen saat kuliah memberi pertanyaan atau
memberi soal untuk dikerjakan di depan,tetapi ia seringkali langsung
menyuruhmahasiswa/i

yang

dianggapnya

seringkali mahasiswa/i yang lain tidak pandai?

paling

bisa,lantaran

Jawaban teman: tidak boleh seorang dosen bersikap seperti


itu,karena bisa menimbulkan diskriminasi. Seharusnya ia memberi
kesempatan bagi semua,sehingga mahasiswa/i yang tidak pandai

pun menjadi pandai.


3. Bagaimana jika dosen ijin untuk makan berat, minum, dan angkat HP
saat mengajar di kelas?
Jika dosen minum saat mengajar boleh saja, karena saat mengajar
dosen pasti banyak menerangkan di depan kelas sehingga butuh

minum saat merasa haus.


Jika dosen ijin untuk makan berat sebaiknya jangan, karena banyak
waktu terbuang. Sehingga materi yang seharusnya disampaikan

menjadi tidak disampaikan.


Jika dosen ijin untuk mengangkat telepon masuk ketika perkuliahan
sedang berlangsung, tidak boleh karena akan mengganggu proses
perkuliahan. Jika diangkan sebaiknya hanya untuk memberitahukan
bahwa sedang ada kuliah sehingga telepon bisa setelah kuliah

selesai.
4. Bagaimana jika di dalam suatu perkuliahan, dosen menyampaikan
materi diluar materi ajar?
Boleh, karena selain mendapatkan pengetahuan tentang kuliah
yang bersangkutan, juga mendapatkan materi dari luar materi
perkuliahan sehingga wawasan semakin luas. Oleh karena itu,
seorang dosen juga harus memiliki pengatahuan atau wawasan
yang luas.
5. Bagaiana jika ada dosen yang judes terhadap mahasiswa?
Sebaiknya dosen tidak bersikapseperti itu karena

dapat

menggangu proses belajar mengajar, dan kadang kala pelajaran

yang diberikan tidak sampai ke mahasiswa.


Sebaiknya tidak bersikap seperti untuk menjaga hubungan baik
antara dosen dengan mahasiswa sehingga tidak ada jarak dan

image dosen di mata mahasiswa itu baik.


6. Bagaimana jika dosen tidak dapat hadir kerena sakit atau ada
keperluan lain tetapi tetap ingin mengajar atau menjalankan kewajiban
sebagai seorang dosen dengan menggunakan media sosial, contohnya
skype?
Bisa saja, tetapi kurang efektif jika menggunakan media sosial
seperti skype. Kalau memang dosen yang bersangkutan tidak
dapat hadir untuk mengajar, sebaiknya dosen memberikan tugas

atau membuat jadwal pengganti.


Selain itu juga dilihat mahasiswanya juga, bisa atau tidak
menggunakan media tersebut. Jika mahasiswa tidak memiliki
fasilitas tersebut sama saja tidak dapat mengikuti pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai