Seorang wanita usia 30 tahun, sudah berkeluarga dan mempunyai 4 orang anak,
datang ke klinik setiap satu bulan sekali selama 4 tahun dengan keluhan adanya RAS.
Pemeriksaan fisik secara umum normal. Pemeriksaan laboratorium didapat anemia normotyc
(hemoglogbin 116 g/L, volume rata corpuscular 84 fL. Selama ini sudah dilakukan
pengobatan dengan kortikosteroid, dan sembuh dalam jangka waktu pendek. Satu tahun yang
lalu dia mengeluh badan terasa lemes, kelelahan, perubahan mood, dan parestesia pada
extremitas. Riwayat umum pasien, diet intake produk hewani.
STEP 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
STEP 2
1. Apa itu RAS ?
a. Recurent Apthous Stomatitis (sariawan). Ditandai dg adanya ulkus yang
berbentuk lubang-lubang.
b. Etiologi : stress, trauma, hormonal, obat-obatan, alergi
c. Pembagian :
i. Minor : kecil , <1 cm, bulat atau oval , jumlahnya banyak . diikuti
dengan tepi batas tegas dan eritem
ii. Mayor : lebih besar ukurannya , >1 cm, bentuk buat / oval, jumlah
banyak , tepi meninggi batas tegasdan eritem
iii. Herpetiformis : kecil-kecil dan banyak. Bisa >100 ulcer
Predileksi : buccal dan labial yang tersering . tipe minor lebih banyak
Imun menurun akan memperparah RAS. Dengan anemia normotik .
Edukasi : kelola stress bila stress,
Dapat sembuh sendiri 3-2 minggu
Terapi : antiseptic di daerah ulcer , kortikosteroid
2. Mengapa pengobatan kortikosteroid hanya sembuh dalam jangka pendek ?
Kortikosteroid hanya sebagai antiinflamasi, tidak menyembuhkan pemicunya
atau etiologi spesifiknya
Hanya simptomatik
Pengobatan RAS belum ada yang sempurna. Tidak boleh dilakukan
pembedahan.
Pengobatan dengan ablasi dengan laser : hanya sedikit keuntungannya
Berhubungan dengan kelenjar adrenal
3. Hubungan anemia normositik dengan kasus di scenario?
4. Apakah hubungan riwayat keluhan pasien 1 tahun terakhir dengan keluhan pasien ?
(badan terasa lemes, kelelahan, perubahan mood, dan parestesia pada extremitas)
Anemia : tubuh lemas, mudah lelah, RAS kronis dan tidak dapat sembuh
sempurna
Perubahan mood : sakit yang tidak sembuh-sembuh
Parestesia
ekstremitas : penggunaan kortikostreoid imun turun dan
mempengaruhi otot
Anemia : darah dipompa tidak sampai ke perifer
Lemes : stomatitis sulit makan kurang nutrisi
Mudah lelah : sel darah merah << ( hb <<) mengikat o2
O2 << Pemecahan atp terganggu
5. Apa hubungan kasus di scenario dengan diet intake produk hewani?
Etiologi ras diduga karena defisiensi nutrisi (vit b12). Vit b 12 banyak di
produk hewani
Protein pembentukan kolagen mempercepat penyembuhan
Pemeriksaan fisik
Minor : kecil , <1 cm, bulat atau oval , jumlahnya banyak .
diikuti dengan tepi batas tegas dan eritem
Mayor : lebih besar ukurannya , >1 cm, bentuk buat / oval,
jumlah banyak , tepi meninggi batas tegasdan eritem
Herpetiformis : kecil-kecil dan banyak. Bisa >100 ulcer
Pemeriksaan penunjang
o Darah rutin
o Scrap
o biopsi
DD
o Candidiasis stomatitis
o Stomatitis e.c trauma
o Ca
o Herpes
Diagnosis kerja
Terapi
STEP 4
Concept mapping
STEP 5
1. Apa itu RAS ?
Aptous mayor merupakan bentuk yang lebih besar dari aptous minor, dengan ukuran
diameter lebih dari 1 cm, bersifat merusak, ulser lebih dalam, dan lebih sering timbul
kembali. Umumnya terjadi pada wanita dewasa muda yang mudah cemas. Seringnya
multiple, meliputi palatum lunak, fausea tonsil, mukosa bibir, pipi, dan lidah, kadangkadang meluas sampai ke gusi cekat. Ulkus ini memiliki karakteristik, crateriform,
asimetris dan unilateral. Bagian tengahnya nekrotik dan cekung. Ulkus sembuh beberapa
minggu atau bulan, dan meninggalkan jaringan parut.
Faktor Predisposisi
Sampai saat ini, etiologi SAR masih belum diketahui dengan pasti. Ulser pada
SAR bukan karena satu faktor saja tetapi multifaktorial yang memungkinkannya
berkembang menjadi ulser.
Faktor-faktor ini terdiri dari pasta gigi dan obat kumur 8 sodium lauryl sulphate
(SLS), trauma, genetik, gangguan immunologi, alergi dan sensitifitas, stres,
Hormonal
Pada wanita, sering terjadinya SAR di masa pra menstruasi bahkan banyak yang
mengalaminya berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan faktor
hormonal. Hormon yang dianggap berperan penting adalah estrogen dan
progesteron.20,26 Dua hari sebelum menstruasi akan terjadi penurunan
estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan estrogen
mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama
ke perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel-sel termasuk
rongga mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi
yang berlebihan terhadap jaringan mulut dan rentan terhadap iritasi lokal
sehingga mudah terjadi SAR. Progesteron dianggap berperan dalam mengatur
pergantian epitel mukosa mulut.
Infeksi Bakteri
Graykowski dan kawan-kawan pada tahun 1966 pertama kali menemukan
adanya hubungan antara bakteri Streptokokus bentuk L dengan lesi SAR dengan
penelitian lebih lanjut ditetapkan bahwa Streptokokus sanguis sebagai penyebab
SAR. Donatsky dan Dablesteen mendukung pernyataan tersebut dengan
`
2. Mengapa pengobatan kortikosteroid hanya sembuh dalam jangka pendek ?
Kortikosteroid dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, antiproliferatif. Penggunaan
kortikostreoid jangka panjang memliki efek samping seperti osteoporosis, glaucoma,
atrofi musculoskeletal, dan sebagai immunosupresan.12