Plastik jenis ABS dan SAN amat baik untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman karena kedua
jenis tersebut kuat dalam mencegah reaksi kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Jenis plastik PC amat
berbahaya karena mengandung Bisphenol A yang dapat merusak sistem kromosom dan hormon, menurunkan
kualitas sperma, dan mempengaruhi sistem kekebalan diri.
Kode nomer daur ulang yang digunakan pada produk plastik. Perhatikan kemasan minuman gelas.
Pembakaran plastik di udara dapat membahayakan karena beberapa diantaranya dapat melepas zat beracun,
seperti HCL, CO, dan HCN. Untuk itu, pembakaran dilakukan di tempat yang tertutup yang disebut insinerator,
tanpa udara pada suhu 700oC. Metode pembakaran ini disebut pirolisis. Pada pirolisis plastik akan terurai
kembali menjadi produk awalnya, yakni senyawa karbon seperti alkana, alkena dan benzena. Senyawa karbon
ini dapat digunakan kembali di industri, sementara energi yang dilepas dalam pembakaran dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik. Namun cara ini memiliki kelemahan yakni biaya yang sangat mahal.
Para ahli kimia juga berupaya membuat plastik yang dapat terurai secara alami baik oleh mikroorganisme
(terbiodegradasi) dan juga oleh sinar UV (terfotodegradasi). Caranya adalah dengan memasukkan ikatan-ikatan
atau gugus atom tertentu dalam polimeryang mudah diputus. Salah satu contoh adalah penambahan tepung
jagung ke dalam plastik ECO-FOAM. Dalam pembuatannya, tepung jagung dimasukkan ke dalam mesin dan
dicampur dengan air. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan ekstruksi. Polimer ini
berbentuk gabus-gabus kecil dan digunakan untuk pengiriman barang. ECO-FOAM larut dalam air sehingga
limbahnya dapat terurai dengan mudah.