Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF)
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi yang disertai
leucopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diathesis hemmoragik.
Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik
Barat, dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di
seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6-15 per 100.000
penduduk (1989 hingga 1995), dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar
biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998, sedangkan
mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999.
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vector nyamuk genus
Aedes (terutama A. aegypti dan A. albopictus). Peningkatan kasus setiap
tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat
perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih ( bak
mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air lainnya).
Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi
virus dengue yaitu vector: perkembangan biakan vector, kebiasaan menggigit,
kepadatan vector di lingkungan, transportasi vector dari suatu tempat ke
tempat lain; pejamu: terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi
dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; lingkungan: curah
hujan, suhu, sanitasi, dan kepadatan penduduk.
Dari data Puskesmas 1 Cilongok, selama bulan Januari dan Februari
2015 terdapat 313 kasus demam berdarah dengue. Jumlah tersebut cukup
mencemaskan mengingat angka kematian akibat demam berdarah dengue
cukup tinggi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan analisis
terhadap kasus tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan analisis kesehatan komunitas (Community Health Analysis) di
salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas 1 Cilongok.
2. Tujuan khusus
a. Mengenali permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi di
kawasan kerja Puskesmas 1 Cilongok.
b. Menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di
kawasan kerja Puskesmas 1 Cilongok.
c. Mencari faktor-faktor penyebab terjadinya demam berdarah dengue.
d. Mencari alternatif pemecahan masalah kesehatan di desa yang menjadi
tempat penelitian
e. Melakukan intervensi terhadap penyebab masalah kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatan di desa yang menjadi tempat penelitian.
C. Manfaat
1. Memberikan informasi pada warga masyarakat di wilayah Puskesmas 1
Cilongok khususnya tentang masalah kesehatan yang telah dianalisis
beserta solusinya
2. Membantu Puskesmas dalam menjalankan salah satu dari enam program
pokok yang ada ke masyarakat.
3. Menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah
kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas 1 Cilongok.

V. METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan
pendekatan case control, Desain ini digunakan untuk dapat menganalisis
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Demam Dengue di
Puskesmas I Cilongok (Sastroasmoro, 2008).
B. Ruang Lingkup Kerja
Ruang lingkup kerja dilakukan di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok.
C. Populasi dan Sampel
1.

Populasi
Populasi target
Semua masyarakat yang tinggal di daerah Kecamatan Cilongok.
b. Populasi Terjangkau
Semua masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Pernasidi
Kecamatan Cilongok yang datang ke balai pengobatan umum/IGD
Puskesmas I Cilongok pada bulan Januari-April 2016.

2.

Sampel
a. Cara pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dengan Consecutive sampling yaitu seluruh
masyarakat yang tinggal di Desa Pernasidi Kecamatan Cilongok yang
datang ke balai pengobatan umum/IGD pada bulan Januari-April 2016
dan memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi.
b. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kelompok Kasus :
Inklusi :
1) Berusia 0 - 45 tahun
2) Masyarakat dengan diagnosa demam dengue pada bulan
Januari-April 2016 di Balai Pengobatan Umum/IGD
Puskesmas I Cilongok
3) Bersedia menjadi responden penelitian
Eksklusi
4

1)

Mengundurkan diri dari penelitian

Kelompok Kontrol :
Inklusi
1) Berusia 0 - 45 tahun
2) Tidak memiliki riwayat demam dengue
3) Tidak dalam pengobatan demam dengue
4) Bersedia menjadi responden penelitian
Ekslusi
1)

Mengundurkan diri dari penelitian

D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi
kejadian demam dengue.
2. Variabel Terikat
Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah kejadian demam dengue.
E. Definisi Operasional Variabel
F. Cara Pengumpulan Data
1. Data sekunder
Data yang diperoleh dari data pencatatan dan pelaporan yang ada di
2.

tingkat Puskesmas (Penderita Demam Dengue).


Data primer
Data primer berupa faktor yang mempengaruhi kejadiam demam dengue
yang didapatkan langsung dari responden melalui wawancara dan
pengisian kuisioner. Wawancara dilakukan di rumah responden yang
memenuhi kriteria penelitian dengan metode pertanyaan bersifat
kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup.

G. Instrumen Pengambilan Data


Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner, yang merupakan jenis data primer yaitu data yang diperoleh
langsung dari sumbernya.

H. Tata Urutan Kerja


1. Persiapan penelitian
a. Mengurus surat ijin penelitian
b. Survei pendahuluan ke Desa Karang Nanas
2. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan pemilihan sampel dengan total sampling
b. Melakukan pendataan sampel sesuai dengan database posyandu
c. Melakukan informed consent untuk mengetahui kesediaan sampel
dalam mengikuti penelitian.
d. Melakukan wawancara untuk pengisian kuisioner saat pelaksaanaan
posyandu kepada responden untuk diisi.
3. Tahap tabulasi data
Melakukan tabulasi data
I. Analisis Data
Analisis dan pengolahan data merupakan suatu langkah penting agar data
hasil wawancara penelitian dapat ditafsirkan oleh peneliti serta dibaca oleh
orang lain. Langkah-langkah analisis dan pengolahan data adalah sebagai
berikut:
1. Pengisian kuesioner
Pengisian kuesioner adalah menuliskan informasi yang didapatkan dari
responden melalui wawancara.
2. Tahap pengolahan data
a

Editing yaitu melakukan koreksi terhadap data yang terkumpul mengenai


kelengkapan, kejelasan, relevansi, dan konsistensi data.

Pengkodean yaitu merubah data yang berbentuk huruf menjadi bentuk


angka atau bilangan yang sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan
peneliti.

Entry data yaitu memindahkan data ke dalam komputer untuk diolah


lebih lanjut.

Tabulasi data yaitu membuat tabel untuk hasil pengumpulan dan


pengolahan data.

Penyajian data yaitu gambaran hasil yang bisa berupa tabel, tulisan atau
grafik.

Data dianalisa dengan metode analisis deskriptif dengan menggunakan


tabel distribusi frekuensi tentang karakteristik sampel sebagai analisis
univariat. Analisis bivariat menggunakan metode Chi-square untuk
mengetahui hubungan antar variabel.

Penyusunan laporan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai