Anda di halaman 1dari 21

Case 88

19 Agustus 2010
07.30, SMANSA

Sebuah mobil tepat berhenti di depan sebuah gedung SMANSA, seorang gadis keluar dari
mobil itu dan berhenti sejenak di depan gedung. Rambut hitam panjangnya yang terurai berlari-lari
ditiup sang bayu (:=angin). Warna hijau dan diselingi warna putih mendominasi cat tembok gedung
SMANSA. Gadis itu pun memasuki gedung menyusuri lorong mencari sebuah ruangan.
Ini gedung udah tua banget!!! Hanya karena direnovasi saja (permak sana sini) jadi terlihat
lebih baik. Komentar Emily sambil melewati taman tengah dan menaiki tangga kemudian
sampailah ia di depan pintu X-9. Diketuknya pintu itutoktoktok.. Tak lama kemudian
pintu terbuka, seorang cowok Indo-Chinese yang membukakan pintu dan menyapanya dengan
ramah.
Hi Im the leader in this class, my name is Benny Lee Nurmiantoro. Sapanya bergaya
pakai bahasa Inggris segala, padahal aku masih fasih berbahasa Indonesia. Mungkin karena mataku
yang mirip dengan Ayah, berwarna biru laut yang mengindentifikasi diriku seperti orang bule.
Padahal rambutku sangat hitam seperti layaknya orang Indonesia, tapi masih saja wajahku terlihat
bule.hehehe sedikit bangga jadi anak campuran .
Hai juga, Ben logatku tak terdengar aneh ia pun tersipu malu mukanya memerah
pipinya jadi pink (:=LUTUNYA. ). Santai ajah aku bisa bahasa Indonesia kok aku Emily
Grace William aku membalas jabatan tangannya sambil memaklumi kekonyolannya. Jadi teringat
Yan Zhen, murid pertukaran pelajar dari Cina yang hari pertama di kelas jadi bulan-bulanan anak
sekelasku di NY dulu. Tapi si Benny nggak seStrange Yan kok Hes cute Ehm STOP
come back!
Benny pun memperkenalkan diriku pada seluruh anggota kelas, jam ini masih kosong jadi
belum ada guru yang aku temui. Aku pun duduk di sebelah Ria (:=anak Pribumi asli 100%). Ia pun
memperkenalkan dirinya padaku..Hai aku Ria Putri Raharjo Sujumeneng ia tersenyum manis
dengan lekukan di pipinya aku juga hanya membalas singkat, aku Emily.

EMI (Buset dah namaku langsung jadi terlihat Indonesia banget saat ia sebutkan
bcause dia nyebutnya pakai logat Java banget) aku mau tanya kamu nich anak campuran apa
sich??? (cape dech emang aku hewan persilangan??? Tanya campuran apa ah nggak apa-apa.
Not big problem)
Oh my Mommy sich Indo-Jawa-Chinese walau gen Cina-nya hanya 25%. Kalau Daddy
juga campuran Amerika-Spanyol. Itu pun kemungkinan masih ada yang lain ya jadinya begini
lah,Ria. Paparanku mengenai riwayat penurunan gen kewarganegaraan orangtuaku yang masih
seperti benang kusut.
Oh gitu to. Oioioiooo ribet juga tapi hasilnya bagus ik buktinya kamu cantik banget
BEAUTY banget Pujinya padaku. Aku hanya tersenyum.
Benny pun menimbrung di obrolan kami, setelah mengendalikan situasi agar kelas tidak
terlalu gaduh. Tapi lama-kelamaan nggak hanya dia yang mengabungkan diri tetapi beberapa teman
yang lain ikut mengabungkan diri di acara diskusi bersama Emily Grace William from NY
(Mendadak jadi Artis oke bener kan). Seseorang mulai bertanya padaku. Emily, dulu di NY
ya??NEW YORK??? Di sana kayak apa sich?? Trus di sini tinggal sama siapa??? Pertanyaan level
1 yang cukup panjang tapi ini awal yang baik. Mereka menerima kehadiranku its good job,
Emily.
Kenapa mau pindah ke Indonesia? Bukannya disana lebih keren? Terus pindah di Sekolah
Negeri kok nggak di Sekolah Internasional aja kayak SMA KK atau SMA PN yang udah
internasional?? Pertanyaan tingkat lanjut.
I just wanna find all memories about my Mommy almarhumah dulu sekolah di sini
juga jadi aku ingin rasakan apa yang ia alami selama 3 tahun di SMANSA. Semua jadi
silence kemudian seorang guru memasuki kelas, itu Mrs. Rere, wali kelas X-9. Pelajaran pun
dimulai. NGGAK ADA DISPENSASI BUAT MURID PINDAHAN YA??? Ini pelajaran BAHASA
JAWA I dont know anything about this Lesson. Satu kata yang pernah aku dengar dari Mommy
dalam bahasa Jawa Saka Sajerone Atiku Aku Tresno Kowe Whats The Meaning of Saka
sajerone atiku aku tresno kowe?
Seusai istirahat pertama pelajaran kembali dimulai kali ini adalah pelajaran Bahasa
Indonesia. Mr. Budi Adiwiguna adalah guru Bahasa Indonesia kami, ia seusia Daddy but hes

younger than Daddy. Hes very kind person than Mrs.Rere because my structure in Indonesia
Language is rather bad. Apalagi tentang EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Kosa kataku semua
mix dengan bahasa Inggris. Aku senang akhirnya ada guru yang sedikit pengertian.
Akhirnya bel usai sekolah berakhir dan 5 jam yang menyiksa pun terlewati. Aku seperti
keluar dari pusaran angin tornado. Tapi aku tak memutuskan untuk langsung pulang karena Benny
mentraktir aku 5 buah ubi rebus (@500 rupiah) yang lumayan enak dengan sebotol ice tea
(@1.000). Nyamnyamnyam seperti ini jarang aku alami di NY. Hehehe.
Bagaimana tadi your first day in our school?
Not Bad, Ben but, Sorry its too boring.. maybe waktunya yang terlalu lama daripada
sekolah aku dulu.
Hahaha aku aja ngerasa gitu apalagi kamu yang baru ENJOY your Life aja pasti
segala sesuatu akan ada gunanya.
OKAY I wait that.
Sekelompok siswa dari kelasku yang lewat kantin sedikit meledek kami berdua, karena di
Indonesia khususnya di sini, tidak biasa melihat hanya cowok dan cewek seakrab ini apalagi
berduaan seusai sekolah. Akhirnya akupun memutuskan untuk segera pulang, kasihan Benny.
Kalau-kalau mereka memikirkan yang salah tentang dirinya.
Setengah jam berlalu dan akhirnya aku sampai di rumah. One miss call wasnt answered.
From DADDY Hufft ngapain Daddy telpon?? Pasti ingin memastikan diriku tidak terlibat
masalah seperti itu lagi??? Bikin bad mood aja. WHAT EVER, DADDY Im not a little girl
again I can protect myself.

19 Agustus 2010
23.00, in Home

Aku masih terjaga mungkin karena perbedaan waktu, jadi aku belum terbiasa untuk
menyesuaikan diri, semoga saja besok pagi aku bisa bangun pagi. Akhirnya kuputuskan membuka
laptopku, iseng searching informasi dan berbagai news about my new school, SMANSA. Wuich

ternyata SMA ini lumayan good banget, udah sejak berdiri selalu mengukir prestasi, disebutkan
sejak tahun 70-an telah sering mengikuti OSI (Olimpiade Sains Internasional) bahkan sampai saat
ini, dan selalu masuk peringkat 10 besar dunia. Thiss so great for school in Indonesia. cursorku
pun makin ke bawah tertulis sebuah title The dark tragedy 88. Aku mencoba membuka blog itu,
tapi itu telah rusak oleh hacker. Rasa penasaranku makin mencuat. Aku mencoba mencari laporan
berita di sekitar tahun itu, kira-kira apakah yang terjadi di SMANSA? Namun hasilnya samar-samar
tiap kali hal tersebut ingin diungkapkan seperti terpotong sepertinya semua berita di tahun itu
tentang SMANSA telah diedit ulang.
Karena penasaran aku pun menelpon Robert (=my friend in NY), dia adalah seorang ahli
computer dan programmer muda yang sudah sangat kupercaya. Namun telponku tak jua
diangkatnya, akhirnya aku pun mengirim message lewat e-mail.
To : Bert_aZZuz@yahoo.co.id
Msg : I need your help, please fix this blog (www.pegabar_berita.wordpress.com). Dont spend
much time its important to me.thanks ful.
Jam pun menunjukkan pukul 23.58 aku pun membaringkan badanku sembari masih
memikirkan kemungkinan apa saja yang terjadi. Apakah hanya sekedar isu atau apalah.

20 Agustus 2010
06.45, in Home

Membuka kedua kelopak mataku rasanya sedikit berat, rasanya tak ingin untuk segera
bangun di hari ini. aku mencoba melihat jam yang ada di kamarku. OH MY GOD. Aku
berlari marathon menuju kamar mandi karena ternyata jam sudah pukul 06.45, its not good. Aku
pasti terlambat di hari keduaku. Dan ini hari pertama setelah beberapa bulan aku tak pernah bawa
mobil sendiri. Kalau Daddy sampai tahu ini pasti dia akan marah besar. But what must I do Pak
Udin sakit hari ini. apakah aku harus memaksanya? Ya tidaklah. I think its good.
Sampai di depan gerbang sekolah pukul 07.10. Matilah kau, Emily. Di SMA ini
peraturannya lebih ketat dari sekolah yang dulu. Tak kupikirkan apapun aku terus berlari menuju

gedung, siapa tahu dewi fortuna ada di pihakku. Semoga saja tapi aku nggak pernah percaya juga
dengan takhayul jadi apakah ia mau memihakku??? Hehehe.
Bruk aku menabrak seseorang. Maaf its so annoying. Kubantu dia menatakan
bukunya yang terjatuh.
Oh gak pa pa, aku yang salah kok dia tersenyum.Manisnya Terima kasih ya??
Kenapa harus terburu-buru hari ini kan anak kelas X class meeting jadi pelajaran baru dimulai jam
ke-4 ia melihat bet balok satu yang ada dilengan kiriku.
Just share to you :
Bet : adalah sejenis atribut yang dijahitkan di seragam baju siswa, dan setiap sekolah
memiliki aturan yang berbeda, kalau untuk SMANSA menggunakan bet balok untuk menunjukkan
tingkatan kelas, balok satu kelas X, balok dua kelas XI, dan balok tiga kelas XII

What??? Aku tidak tahu tentang itu


Oh pasti kamu murid pindahan itu ya??? Kenalin aku Donny anak XI IA 6. Dia
mengulurkan tangannya.
Aku pun membalasnya, Aku Emily anak X-9, salam kenal
Nice to meet you, Emily.
Nice to meet you, too. Senyumku mengembang.
Kali ini aku tidak lagi berlari, ternyata aku yang salah, sepertinya kemarin Ria juga sudah
memberitahuku tentang hal ini Im so stupid today. Sampai di depan X-9 terlihat Dinda dan
seorang cowok, yang mungkin her boyfriend, sepertinya mereka lagi bertengkar. Dinda menampar
cowok itu!!! Uhitu pasti menyakitkan. Cowok itu pun keluar kelas saat menyadari
kehadiranku. Wajahnya terlihat sangat marah dan membingungkan. Ah, itu biasa di NY lebih
parah.
Hai, Dinda Aku berusaha seperti tidak tahu apa-apa. Tapi dia tidak menjawab dan
langsung pergi begitu saja meninggalkanku tapi sempat kulihat matanya berkaca-kaca. Uh .

Gerutuku, apa mereka ada masalah?? Mau putus mungkin.ah bukan urusanku. Not Need To
Know.
Membosankan sekali!!! Yang lain dimana sich??? Hpku berdering.Hallo?
Emily??? Kamu dimana?
Aku di kelas nich?
Hehehe. Maaf kemarin malam aku lupa sms kamu kalau hari ini kita masuk siang. ya
dah aku ke situ ya
Okay jangan lama-lama ya.
Uh.ini hal yang paling tidak aku sukai di hari keduaku sekolah di sini. Aku nggak akan
pernah melupakan ini, tahu gitu tadi nggak usah cepet-cepet. Huh. Hpku berdering lagi Siapa
lagi nich???
Haloo? sedikit geram. Oh Yes Okay. Thanks, Bro.! aku menutup hpku.
Tinggal beberapa langkah lagi. Senyumku kembali mengembang. Lumayan obat bte hari ini.
-----000----Awan menjadi mendung, sepoi-sepoi angin terus terasa makin dingin di tubuh ketika
menabrak, rasanya begitu menyeramkan suasana di pagi menjelang siang hari ini. Gedung sekolah
tua di pusat kota itu terasa lebih horror dari biasanya. Apalagi Emily hanya sendirian di kelasnya.
Jendela dan pintu kadang-kadang bergerak sendiri karena tertiup angin, suaranya mirip dengan efek
film horror yang akhir-akhir ini diminati banyak orang tapi gadis itu tampak biasa-biasa saja. Tak
sedikitpun terlihat rasa takut di raut wajahnya.
UHhh.ini sudah lebih dari 45 menit Dimana Benny??? Ria??? Atau yang lainnya.
Aku sudah mulai bosan.sangat bosan. BORED
Tiba-tiba,Hai Emily. Sorry, I come late
Just sorry, you said. Katanya cepat. Uhw UNBELIVEABLE.
Benny jadi kaget baru pertama kali ini ia melihat si bule Emily marah, ia merasa
bersalahMaaf-maaf, aku nggak sengaja. Tadi aku harus nganterin mamaku pergi dulu, aku

kira hanya sebentar tapi tidak tahunya lama Maaf dech. Ia menundukkan kepala berulang
kali
Ohmaaf aku dah salah paham Emily menghembuskan nafasnya, mencoba
mengembalikan dirinya.
Beberapa menit berlalu kami kembali ngobrol biasa, dan disusul kedatangan Ria. Obrolan
semakin asyik saja. Ketika ku melayangkan pandang ke bawah kulihat si kakak kelas yang ramah
tadi sedang bicara dengan pak Budi Adiwiguna (= guru Bahasa Indonesia yang baik. Dan cukup
coolhehehe). Woy Tiba-tiba sebuah teriakan menyadarkanku.
Hayo liatin siapa??? goda Ria Oh kak Donny ya?? Ketua klub Jurnalistik
KAMU NAKSIR ya??? Ia semakin bersemangat.
Ah Ria, Enggak kok tadi pagi aku ketemu dia, gara-gara aku nabrak dia, jadinya kenal
dech
Cie cie. Emily Ia mulai meledek dan Benny ikut-ikutan. Ini membuat pipiku
memerah tapi bukan karena perkiraan bodoh Ria itu benar tapi karena memang aku nggak bisa
menahan ekspresi wajahku yang selalu memerah jika digoda, walaupun itu tak benar.

21 Agustus 2010
07.15, In Home

OMG. (=Oh My God) aku bangun kesiangan lagi hari ini kan udah nggak class
meeting, pasti kena hukuman nich aku. Kenapa perbedaan waktu belum juga dapat kuatasi
sampai sekarang Aku terus mempercepat persiapanku, mandi kilat, makan ngebut dan hanya
membawa 1 buku, 1 notebook dan 1 bolpoint purple. Simple banget kan??? Hehehe
Depan sekolah ada ambulan dan beberapa mobil polisi, ada apa ini? ada razia narkoba? Atau
razia video porno Ariel-Luna Maya? Ah itu kan udah lama hebohnya. Tapi nggak mungkin
kalau razia pakai ambulan?? Apa ada yang sakit atau OD?? Aku terus berjalan mencoba mencari
tahu apa yang terjadi. Tampak siswa berkerumunan di dekat kelasku, ekspresi ketakkutan jelas
Nampak dari wajah siswa-siswi. Whats happened?? Aku masih bingung. Akhirnya semua disuruh

masuk ke kelas masing-masing kecuali anak X-9, karena itu adalah lokasi korban meninggal yang
dikira bunuh diri. Tanpa pikir panjang atau apapu aku mengambil camdigku, memotret tempat
kejadian dan mulai mencari tahu siapa yang tewas. Oh My God Shes Dinda, my classmate. Aku
bertanya pada Benny, dugaan Dinda meninggal adalah karena bunuh diri. Yang menemukan mayat
ini pertama kali adalah Sisy yang pagi ini hendak bertugas piket pagi.
Ketika mayat Dinda dikeluarkan, memang ada bekas di pergelangan tangannya, yang
menyebabkan pembuluh nadinya putus dan ditemukan sebilah pisau yang kemungkinan itu yang
dipakai untuk menghabisi nyawanya. Tapi ini tampak ganjil banyak sekali bekas memar disekujur
tubuhnya dan darah yang berceceran di rok dan kakinya. Its so strange.
Setelah mayat itu dimasukkan ke ambulan untuk dibawa ke rumah sakit guna visum sebagai
tindak lanjut. Aku mencoba bertanya pada Ria, Ya, kok badan Dinda penuh memar sich? Terus
kenapa dia bunuh diri? Bukannya kemarin masih baik-baik saja? Tanyaku penasaran.
Ia sering kena pukul ayah tirinya makanya badannya memar-memar. Kalau alasan ia bunuh
diri kemungkinan karena stress berat nggak tahan lagi dengan masalah keluarganya dan juga
ditambah putus dengan Dio, pacarnya, anak X-6. Jawabnya cukup tahu kondisi Dinda.
Aku teringat akan darah yang bececeran,Ria, terus kok banyak darah yang ada di rok dan
kakinya?
Ia hanya mengeleng, Mungkin datang bulan, atau karena darah dari pergelangan tangannya
yang tak juga berhenti. Tapi aku juga nggak tahu pastinya.
Kelas X-9 pun diliburkan sementara, terlihat duka yang mendalam di tiap siswa, aku pun
merasa sedih juga, kejadian ini benar-benar tak terduga. Kami pun memutuskan untuk ke rumah
Dinda dan akan datang juga ke pemakaman besok siang. ketika kami melewati kelas X-6 yang
letaknya di lantai 1. Mereka terlihat JUTEK pada kami semua. Tak terlihat perasaan sedih ataupun
duka di wajah mereka. Apa yang salah pada kami? Kenapa mereka terlihat tidak peduli dengan
musibah hari ini.
21 Agustus 2010
17.00, OTW

Kejadian ini sangat aneh, ini tidak seperti kasus bunuh diri pada umumnya itu yang ada di
benakku sejak tadi. Kubuka lagi foto-foto yang sempat kuambil saat olah TKP tadi. Aku harus bisa
menemukan pemecahannya!!
Pak Udin kita ke rumah Benny saja ya.!! Perintahku pada Pak Udin.
Balik lagi, Non? Pak Udin sedikit keberatan, tapi hanya dengan aku menganggukan
kepala mobil pun berbalik arah. Selama di jalan aku terus mengamati foto-foto tadi dan melihat
catatan di notebookku tentang cerita Ria, Benny dan beberapa teman yang mengenal Dinda dan
juga pacarnya, Dito, anak kelas X-6. Tapi semuanya mengarah bahwa ini hanya kasus bunuh diri.
Satu panggilan masuk Unknown??? Halo jawabku.
Hai Emi, ini aku Donny aku ikut berduka atas meninggalnya Dinda, teman sekelasmu.
Besok apakah aku bisa bareng kamu untuk datang ke pemakamannya?
Oh, thanks Ehm rencana besok aku dan sekelas berangkat bersama, tapi tetap dengan
kendaraan masing-masing. Eh mobilku masih bisa memuat 1 orang lagi kok
Wah bagus tuch oke sampai besok terima kasih. Ia menutup teleponnya dan tepat saat
aku memasukki kawasan perumahan Indah, kompleks rumah Benny.

21 Agustus 2010
18.00, Bennys House

Aku memencet bel rumahnya, seorang wanita cantik membukakan pintu untukku. Seperti
pernah kulihat. Aku tersenyum padanya.
Maaf Tante, Benny ada?
Tante itu terlihat kegirangan, ini sedikit aneh bagiku, why???. Oh ada, masuk aja kamu!
Suruhnya dengan lembut.
Oh, saya Emily,Tan Beliau pun pergi memanggil anaknya, Benny setelah
mempersilahkan diriku duduk.

Benny pun datang, ia masih terlihat kusut, dari dugaanku sepertinya ia baru bangun dari
tidurnya. Kasihan
Sambil mengucek mata, karena masih mengantuk, Kenapa, Emily?? Ada yang ketinggalan
atau kebawa??
Emily pun mendekati Benny, jantung Benny berdebar lebih cepat. Jadi salting dech
(hehehe GR) Ada hal penting yang ingin kutanyakan! Lamunan Benny pun sudah sampai
kemana-mana dan sudah mati gaya.
Ehm, Apa? matanya terlihat berbinar-binar. *_
Aku. Mau. Tanya kamu.. ( Bumi serasa lambat untuk berotasi, bulan semakin
besar dari biasanya. ) Kamu tahu nggak kenapa anak X-6 tadi seperti nyindir kita? Padahal kita
kan lagi berduka? Benny langsung tersadar seketika setelah mendengar pertanyaan Emily yang
jauh dari apa yang ia pikirkan.
Benny sedikit kecewa, tapi itu justru membuka matanya yang sejak tadi berat. Ceritanya
panjang, Ly. Itu seperti kutukan!!!
Curse??? Whats??? ini makin aneh.
Please, Listen me!!! Sedikit lemas,Tiap 3 tahun dari kelas X-9 pasti akan ada murid yang
meninggal, entah itu bunuh diri atau kecelakaan, tapi itu pasti.
Aku memotong,Hubungannya dengan X-6?
Tunggu donk, aku lagi cerita nich
Oh, sorry, Bro!!!
.. Tahun 1988 lalu, ada kasus siswi X-6 ada yang bunuh diri di kelas X-9 karena ia hamil
dengan pacarnya yang anak X-9 tapi pacarnya gak mau tanggung jawab. Sebelum ia mengakhiri
hidupnya, gadis itu menyiksa dirinya sendiri lalu bunuh diri gara-gara siswa X-9, cowok yang
nggak bertanggung jawab itu. Karena kematiannya sangat mengenaskan dan mengerikan, dari
pihak teman-teman siswi X-6 tidak terima dengan semua itu karena siswa X-9 itu juga tidak terlihat
merasa bersalah atas kematian siswi itu, seperti tidak ada penyesalan. Ada yang bilang mereka
menggunakan ilmu hitam karena sering terjadi teror ketika itu. Dan yang paling mengerikan,

ditemukan sebuah ultimatum kutukan di meja si cowok X-9 itu bertuliskan Mulai tahun 88 tiap 3
tahun dari pihak X-9 akan ada yang menyusulnya. Setelah 1 minggu ultimatum itu, cowok X-9 itu
tewas karena kecelakaan motor dan begitu terus terjadi korban beruntun akibat cowok tak
bertanggung jawab itu sampai sekarang..
Begitu ceritanya, Emily!
I dont belive that!!! Black magic??? Itu nggak logis, Ben. Tanggapku sedikit emosi
juga mendengar keanehan cerita ini.
Awalnya aku juga nggak percaya, tapi setelah kejadian kemarin aku juga tidak bisa
mengelak kenyataan yang telah terjadi.
Mamanya Benny pun menghampiri kami sambil membawa kue kering, karena mendengar
pembicaraan kami sangat serius. Emily, murid pindahan, ya? Tante kok seperti tidak asing dengan
kamu, ya? Padahal baru sekali bertemu!
Mungkin karena wajah saya masih kelihatan Indonesia, Tante. Kebetulan Mama saya asli
Indonesia dan juga dulu sekolah di SMANSA. Jadi saya juga sekolah disana sekarang.
Hampir saja Tante itu tersedak,SMANSA?? Angkatan tahun berapa?Namanya? Tante juga
alumni SMANSA.
Tahun 1988, Tan nama mama adalah Grace Ratnawati. Setelah menyebut nama mama,
Tante tiba-tiba memelukku (Ada apa sich??? *_*)
Ya Tuhan. Kamu anaknya Ratna to Ratna itu teman baik Tante, kita dekat sekali sudah
seperti saudara. Tetapi setelah lulus kita tidak pernah ketemu, Tante hanya dengar kabar dia
menikah dengan orang NY. Dan setelah itu tidak ada kabar lagi. Oh iya, gimana mama kamu? Apa
dia juga ikut ke Indonesia?
Tanpa sadar air mataku menetes,Mama udah meninggal, Tante
Tante tertegun kaget.Maaf ya, Non!! Setelah 20 tahun Tante berharap bisa bertemu lagi
dengan Ratna tapi ternyata dia sudah pergi untuk selamanya.. tapi tidak apa-apa,(sembari
menghapus air matanya yang sedikit menetes) itu terobati dengan Tante bertemu denganmu,
Emily. Tante seperti melihat Ratna dalam dirimu.

Oh iya, Tante kan angkatan 88, Tante pernah dengar The dark tragedy in 88 SMANSA
nggak?
Dari mana kamu bisa tahu itu? Tante terlihat terkejut mendengar pertanyaanku.
Iseng lihat di web, Tan? Tuturku.
Tante pun berajak, terlihat rautnya berubah,Lupakan saja, Emily! Itu kutukan!!! Beliau
pun meninggalkan kami berdua begitu saja.
Whats wrong with your Mom, Ben?Its so confused. Aku heran.
Hanya gelengan kepala yang kudapat dari Benny. Akhirnya aku pun berpamitan pulang,
sejak pertanyaan tadi terlontar tak terlihat lagi batang hidung Tante Rini. Apakah ada yang salah
dengan pertanyaanku? Aku hanya ingin tahu I just want to know Indonesia isnt like NY, Emily.

21 Agustus 2010
23.00 Emilys Bedroom

Come on Robert!!!Pick up your HP!!! Gerutu Emily, namun hasilnya nihil. Robert tidak
bisa dihubungi, Emily terus mondar-mandir mencari ide, Pengertian, Definisi atau apalah untuk
mencari titik terang dengann apa yang terjadi sepanjang hari ini. apakah benar kematian Dinda ada
hubungannya dengan The dark tragedy 88 SMANSA? Atau hanyalah kasus bunuh diri? Atau kasus
bunuh diri murni karena Kutukan yang harus tetap berjalan? Ah Gerutu Emily karena
panasnya pikirannya.
Sesegera untuk menghilangkan kepenatannya ia mencoba membuka laptopnya, mencoba
surfing atau browsing sesuatu. Di dapati di e-mailnya ada 1 inbox yang belum terbaca. Wajahnya
terlihat sangat serius, setelah membaca isi e-mail itu. Ia mencoba kembali membuka semua apa
yang ditunjukkan oleh si pengirim pesan lewat e-mail itu. Bagus tinggal beberapa langkah
saja untuk memperkuat ini semua. Emily menutup laptopnya dan memasang alarm kemudian
membaringkan badannya di tumpukan busa yang empuk berbalut seperai ungu polos miliknya.
22 Agustus 2010
05.30, School

Hari terlihat masih mendung dan berkabut memasuki musim penghujan, gara-gara efek
global warming cuaca jadi kacau balau. Gedung sekolah masih tampak sepi dan seperti di film-film
horor bangunan SMANSA yang tua itu tampak menyeramkan. Seperti hidup di zaman 70-an.
Namun seorang gadis tak dijumpai rona ketakutan atau kegelisahan ketika memasuki gedung tua
itu. Gadis tangggung berambut hitam panjang berkilau dengan seragam SMANSA dan slayer ungu
motif bunganya itu terus berjalan menuju suatu tujuan.
Pagi, Pak. Sapa Emily pada Pak Darman, si penjaga sekolah yang siap membuka pintu
kelasnya, X-9.
Lho tumben, Non kok pagi banget masuknya? Piket ya?? Tanya pria paruh baya itu
dengan ekspresinya yang heran.
Emily menggelengkan kepala,Emily datang pagi-pagi cuma mau bertanya beberapa
pertanyaan sama Pak Darman.
EhApaan, Non? Pak Darman mulai bingung.
Kemarin Pak Darman buka kelas juga jam segini?
Ya sekitar jam setengah enam lebih 10 menit, Non. Emang kenapa?
Sempet bersihin kelas atau masuk kelas? Nggak lihat ada mayatnya Dinda, Pak?
Pak Darman pun menjawab dengan sopan,Sempet masuk aja, Non tapi juga nggak nemuin
apa-apa. Malam sebelumnya sich Bapak lihat si Dinda, tapi emang dia kan baru selesai latihan
cheers gitulah, Non.
Oh begitu Ya udah, Pak. Terima kasih ya?
Kasus ini menimbulkan pertanyaan kembali, jika si korban bunuh diri sejak tadi malam
pastinya mayatnya akan ditemukan oleh Pak Darman terlebih dulu daripada Sisy. Padahal Sisy
masuk kelas sekitar jam 05.45. Kalau korban bunuh diri waktu pagi hari setelah Pak Darman
membuka pintu, pastilah tidak mungkin hanya dalam waktu yang cukup singkat ia meninggal
kecuali

Jam pelajaran pertama dimulai dengan Fisika. Semua mata berjuang untuk terus terbuka
memperhatikan salah satu mata pelajaran MAFIA ini, apalagi Pak Panji termasuk guru yang paling
susah dipahami. Cara mengajarnya beda dengan yang lain, jadi semua murid berusaha berkompetisi
untuk menjadi yang terbaik.
Benny terus berdesis,Emily Hoe. Gila tuch anak, pagi-pagi udah molor, nggak takut
ketahuan apa gimana?? Teriak batin Benny.
Pak Panji memperhatikan Benny yang terlihat tak konsentrasi padanya,Ada apa,Benny?
Benny kaget dan khawatir. Pak Panji malah mendekati bangku Emily, ia tak terlihat
sedikitpun marah atau emosi, itu justru membuat hati Benny dan Ria semakin gelisah, apalagi
Emily tak jua bangun dari tidurnya yang pulas.
Emily Panggil Pak Panji.
Emily pun bangun dengan wajah yan terlihat masih mengantuk berat dan berantakan abis.
Iya, Pak?
Kerjakan no.4!
Buset dech mati tuch Emily kita aja yang memperhatikan sejak tadi nggak bisa-bisa
negerjain no.1 saja apalagi no.4. Pikir semua otak yang ada di kelas itu. Benny yang juga mencoba
memecahkan soal itu. Padahal dia selalu jadi juara di kelas. Emily tak ragu sedikit pun ia
melangkahkan kaki dan mengambil spidol lalu berjalan ke whiteboard dan menjawab soal no.4.
Tidak sampai 1 menit soal itu terjawab. Semua heran. Terlebih Pak Panji.
Maaf, Pak tapi materi Bapak ini sudah saya pelajari sebelum saya ke sini. Tapi belum juga
diajarkan kok di sekolah saya dulu. Jawab Emily enteng.
Oke, bagus kalau begitu kamu boleh tidur lagi tapi kalau sampai ulangan kamu jeblok.
kamu saya hukum.
Emily hanya tersenyum kemudian kembali ke bangkunya dan melanjutkan tidurnya yang
terjeda beberapa detik. Semua murid hanya bisa menggelengkan kepala sebenarnya dia itu apaan?
Bel istirahat pun berbunyi, akhirnya Emily bangun dari tidurnya dan menghilang begitu saja.
Benny dan Ria dibuat heran seribu pertanyaan.

Ria si Emily mau kemana tuch kok cabut gitu aja to?
Mene ke tehe

22 Agustus 2010
14.00, SMANSA

Anak-anak kelas X-9 dan X-6 dan seluruh guru-guru serta staf sekolah diharapkan menuju
aula sekolah. Harap sesegera mungkin memasuki ruangan. Perintah kepala sekolah lewat speaker
yang tersambung ke semua ruangan di seluruh sekolah. Dan serentak si pihak yang bersangkutan
semua berjalan memasuki aula.
Bagus Kata Emily dibalik panggung yang ada di aula karena semuanya telah tersiapkan
dengan baik.
Semua guru-guru, siswa-siswi kelas X-9 dan X-6 sudah duduk rapi di kursi yang telah
disediakan. Mereka semua bertanya-tanya kenapa mereka dikumpulkan di aula? Kalau ada acara
sekolah pastilah semua siswa yang ada di sekolah tidak hanya murid X-9 dan X-6.
Tiba-tiba Emily keluar dan berdiri di depan panggung, Benny heran kenapa Emily yang
sejak istirahat pertama telah menghilang tiba-tiba berada di depan panggung aula. Apa yang sedang
ia lakukan? Sudah kesambet apaan tuch anak.
Maaf Bapak,Ibu dan teman-teman saya telah menunda kepulangan kalian. Tapi saya hanya
ingin mengatakan kebenaran tentang peristiwa naas tempo lalu, kematian Dinda bukanlah murni
karena bunuh diri. Semua sontak berbisik dan menimbulkan kegaduhan.
Seseorang berbisik-bisik pada teman sebelahnya,Bukan bunuh diri?Lalu apa? Dan masih
banyak bisikan lainnya yang menambah riuh aula.
Bukannya memang ia bunuh diri, polisipun berkata begitu, lalu apa ini? Seorang guru
berkomentar, itu Pak Panji.
Makanya tenang biar Emily menjelaskan semuanya. Kata pak Kepala Sekolah, dan
seketika itu semuanya pun tenang.

Ini kasus PEMBUNUHAN


Apa???Pembunuhan???Lalu siapa pembunuhnya???Untuk apa?
Heimurid asing Maksudmu apa? Ini itu sudah jelas ia adalah ganti Kutukan itu.
Jawab ketua kelas X-6 yang cukup geram dengan pernyataan Emily.Dan maksudmu apa
mengatakan kematian Dinda karena bunuh diri? Jadi kamu menuduh Dito, teman kami?
Memang benar jika itu benar kasus pembunuhan jelas satu-satunya orang yang paling bisa
dicurigai adalah Dito. Tapi untuk apa?? Suasana kembali ricuh.
Please be quiet!!! Aku akan jelasin semua ini. Emily sedikit emosi dengan tingkah
anak-anak kelas X-6 yang nggak mau ngalah.
Apa kalian tidak sadar, kalian semua dibohongi dengan kutukan The dark tragedy 88
SMANSA itu hanyalah kedok. Dinda tewas bukan karena bunuh diri akibat putus atau masalah
keluarga!
Seseorang memotong lagi kali ini, dari pihak kelas X-9, teman sekelas Emily
sendiri,Emily bukannya aku mau menyalahkan dirimu, tapi bukannya dari keterangan polisi
dikatakan bahwa setelah dilakukan visum ternyata Dinda hamil, dan itu pun bisa disimpulkan
bahwa ia bunuh diri gara-gara hamil dan pacarnya yang brengsek itu nggak mau tanggung jawab.
Suasana kembalui riuh APA HAMIL???
Amarah Dito meluap,He lo nggak usah sok tahu, justru pagi sebelum diketahui Dinda
meninggal gue mau bilang sama dia kalau gue mau tanggung jawab. Dan sampai sekarang gue dah
nyesel nggak sesegera mungkin mengatakan itu. Matanya mulai berkaca-kaca.
Tapi semua kan jelas gara-gara elo Suara anak tadi lebih keras lagi
Suasana kembali ribut bahkan hampir saja terjadi perkelahian di antara keduanya. Namun
Emily cepat-cepat mengambil alih.
Please. DIAM. Emily berteriak. Ini kekanak-kanakan. Asal kalian tahu bukan Dito
pelakunya tapi. BAPAK BUDI ADIWIGUNA, guru Bahasa Indonesia. Emily sambil menunjuk
Pak Budi yang masih duduk di bangkunya. Semua orang tidak percaya.

Si ketua kelas X-6 angkat bicara,Hei jangan fitnah kamu. Beliau guru yang baik, tak
mungkin Beliau melakukan hal serendah itu? Dan untuk apa?
Pak Budi tampak santai saja.
Motif pelaku hanyalah ingin meneruskan KUTUKAN The Dark Tragedy 88 SMANSA,
bukankah begitu,Pak?
Pak Budi hanya tertawa kecil, EmilyEmily untuk apa saya meneruskannya?
Simpel saja, Pak karena Bapak yang membuatnya.
Seorang guru lain ikut berkomentar,Emily, kamu jangan ngawur waktu peristiwa itu
terjadi saja kamu belum ada kenapa bisa kamu menuduh Pak Budi yang melakukannya.
Bukankah Bapak, dulu juga alumni? Tanya Emily sambil berkeliling berlagak seperti
petugas yang sedang melakukan interogasi.
Ha??? Komentar semua murid yang baru tahu kalau pak Budi adalah alumni.
Kalau benar memang kenapa? Terus apa hubungannya? Jawab pak Budi, tetap dengan
tampang yang cool.
Saya sich kurang tahu apa hubungan Bapak dengan korban pertama Bapak. Tapi Bapak
dulu adalah murid X-6 tahun 88 dimana peristiwa itu terjadi. Entah apa motif Bapak sesungguhnya
tapi saya memiliki bukti yang kuat. Dari hasil visum diketahui bahwa Dinda meninggal pada malam
hari sebelum paginya Sisy menemukannya sudah tak bernyawa. Padahal beberapa menit sebelum
Sisy datang, Pak Darman yang membuka pintu kelas X-9 pada pukul 05.40 tidak menemukan
apapun yang secara logika, tidak mungkin jika ia bunuh diri pada malam hari mayatnya baru
ditemukan setelah pukul 06.45 tepat ketika Sisy datang.
Tunggu dulu, Emily, bukannya semua orang yang ada di sekolah ini tahu bahwa setiap
pukul 05.40 Pak Darman membuka pintu ruang kelas, kalau Pak Budi pelakunya tak mungkin dia
akan seceroboh itu? Tambah Benny.
Memang benar, Ben. Tapi kali ini si pelaku ceroboh. Ia tidak tahu kalu jam tangan pak
Darman rusak. Pak Darman Emily memanggil Pak Darman.
Iya Non?

Pinjam Jamnya donk?


Ini
Memperlihatkan jam itu pada semua orang,Lihat jam Pak Darman kehabisan baterai,
jarumnya tak bergerak. Dan berhenti pada pukul 06.40. tetapi Pak Darman belum menyadarinya
sehingga ia membuka pintu lebih awal dari biasanya sekitar 05.30. jadi sekitar 10 menit lebih awal
dari biasanya. Saya dapat mengetahuinya karena dibutuhkan waktu 10 menit untuk Pak Darman
membuka dan membersihkan kelas, tapi waktu itu Beliau tidak membersihkan kelas sehingga hanya
sekitar 5 menit Beliau berada di kelas X-9. Kemudian turun ke bawah dan tepat berada di halaman
ketika Sisy sampai di sekolah pada pukul 06.40. dan Sisy sempat berhenti sesaat menyapa Pak
Darman yang telah bersiap pergi dan Sisy sampai di kelas pukul 06.45 dan kemudian berteriak
karena menemukan Dinda yang bersimbah darah. Sebenarnya pelaku menginginkan yang
menemukan Dinda adalah Pak Darman tetapi orang pertama yang menemukan korban adalah Sisy,
inilah kesalahan pertamanya. Dan yang menghubungi polisi adalah anda Pak Budi.Iya kan, Si?
Iya. Jawab Sisy tapi masih tampak bingung.
Lalu memangnya kenapa kalau saya yang menghubungi polisi? Karena ketika saya baru
datang, saya mendengar teriakan Sisy.
Itulah kesalahan kedua anda, bukannya anda tak pernah datang sepagi itu? Apalagi hari itu
anda tidak bertugas mengajar? Dan juga baju yang anda kenakan dengan hari sebelumnya sama itu
berarti anda tidak pulang ke rumah dan untuk menghindari kecurigaan anda mandi di toilet di
sebelah kamar mandi dimana mayat Dinda disembunyikan yaitu kamar mandi di antara X-9 dan X8. Karena semua kamar mandi tidak pernah dikunci pada hari itu karena itu adalah hari
ekstrakurikuler. Dan buktinya adalah pisau yang ditemukan dekat mayat itu adalah pisau yang
hanya ada di ruang ekstrakurikuler kuliner milik anda, Pak Budi.
Orang itu tak juga ingin mengaku,Kalau memang benar itu saya bagaimana saya bisa
membunuhnya? Pasti ada sidik jari saya dan mungkin saja Dinda mengambil pisau di ruang Ekskul
Kuliner saya, lagi pula malam itu saya sedang berada di rumah teman. Pembelaan Pak Budi.
Sudahlah Pak, mengaku saja.! Jawab Emily tegas.Anda jangan memperberat hukuman
anda sendiri. Malam itu Dinda sehabis latihan cheers karena tidak memungkinkan baginya dalam

kondisi hamil berlatih, ia mengikuti latihan sampai usai walaupun hanya sebatas menonton dengan
alasan tidak enak badan. Itu saya dapat tahu dari teman satu cheersnya. Dan tidak mungkin Dinda
mengambil pisau di ruang ekskul anda karena saat itu ekskul anda selesai sebelum cheers berakhir
dan hanya anda sendiri yang mengunci ruangan anda. Ekskul cheers berakhir pukul 17.30 dan
ekskul anda pukul 17.45. Dan Dinda adalah orang terakhir yang ada di sekolah, Pak Darmanpun
masih melihatnya di depan kelas X-8 pada pukul 18.00, jadi pembunuhan baru terjadi pukul 18.15
setelah Pak Darman meninggalkan sekolah. Dari laporan visum diketahui badan Dinda yang penuh
memar itu karena ia terbentur suatu benda yang keras bukan karena dipukuli ayah tirinya karena
sudah 1 minggu yang lalu ayah tirinya pergi padahal bekas memar itu masih baru, dan benturan itu
terjadi karena anda mendorongnya, dan ia jatuh dari tangga yang berada dekat X-8 tepat sebelum ia
akan pulang yang akan lewat menuruni tangga, karena jatuh dari tangga ia mengalami keguguran
dan pendarahan yang hebat sesuai hasil visum yang ada. Itulah yang mengakibatkan Rok dan
kakinya bersimbah darah. Anda berusaha menyembunyikannya dengan mengangkatnya dan
menaruhnya di kamar mandi. Kemudian anda berusaha menutupi jejak anda dengan menghilangkan
noda darah dan jejak anda. Kenapa tidak ada sidik jari anda di semua benda yang ada karena anda
mengenakan sarung tangan yang anda pakai ketika ekskul kuliner karena di pegangan pintu ruang
Ekskul kuliner tidak didapati sidik jari anda padahal hanya anda yang bisa menguncinya. Tapi selain
bukti pisau itu anda tidak tahu bahwa Dinda adalah orang yang kidal, ia tidak mungkin melukai
pergelanggan tangan kirinya. Tapi anda tidak mengetahuinya jadi anda melukai pergelangan tangan
kirinya dengan pisau anda ketika anda telah meletakkannya di dalam kamar mandi, sehingga
kesannya darah itu semua berasal dari pendarahan akibat luka di pergelangan tangannya Padahal
kalau dilihat dari kenyataan bahwa Dinda seorang kidal jikalau ia bunuh diri pastilah yang terluka
adalah pergelangan tangan kanannya. Tapi darah telah mengering sehingga dapat diketahui bahwa
ia meninggal pada malam harinya bukan pagi-pagi sebelumnya. Itu juga salah satu kesalahan ketiga
anda. Dan malam itu anda tak bisa pulang karena anda terlalu memakan banyak waktu dan berusaha
untuk terus menyembunyikan kejahatan anda apalagi semua pintu gerbang untuk keluar telah
terkunci semua.anda memutuskan untuk tidak pulang sampai paginya yang anda kira pukul 05.40
Pak Darman akan membuka pintu maka anda memasukkan mayat Dinda lewat jendela belakang
kelas yang rusak kuncinya, dan mengira akan ditemukan Pak Darman. Tapi kali ini keadaan tidak
berpihak pada anda, Pak Darman membuka pintu sebelum anda melakukan misi penerusan Kutukan

88 anda. Itu kesalahan terbesar anda. Kemudian anda keluar setelah Sisy berteriak dan anda
berakting seolah-olah baru datang kemudian polisi datang karena sudah nggak ada cara lain. Benar
kan, Pak?
Hahaha. Tapi tidak ada bukti yang cukup untuk kamu menuduhku, Emily. Itu bisa saja
hanya kebetulan semata? Jawab Pak Budi yang rona wajahnya mulai berubah asing.
Emily mengeluarkan sebuah kantung berisi sarung tangan yang bersimbah darah,Ini adalah
sarung tangan Bapak dimana ada sidik jari anda dan darah Dinda. Semua telah dites tadi di Lab.
Dan semuanya positif bahwa ini milik Bapak. Kenapa Bapak ceroboh membuangnya di tempat
sampah dekat kamar mandi?
Polisi yang telah bersiap sejak tadi langsung menborgol Pak Budi yang sudah tidak bisa
mengelak lagi.Kau benar, Emily memang semua ini aku pelakunya?
Tapi kenapa Bapak juga membunuh Mayasari, teman sekelas Bapak? Dan kenapa semua
harus berlanjut sampai sekarang?
Aku hanya ingin mengakhiri penderitaannya. Aku sangat mencintainya tapi gara-gara si
brengsek itu dia menderita. Dan ultimatum itu pun aku juga yang melakukannya karena mereka
sama sekali tidak mengerti bagaimana perasaanku, gara-gara si brengsek itu Maya harus
menanggung sesuatu yang tidak harus ia tanggung. Semua harus begitu agar semuanya cepat
berakhir.Semua ini seperti GAME. Hahaha..
Kau salah, Pak itu bukanlah penyelesaian, Bapak yang egois, apakah anda tidak sadar anda
sudah melukai banyak orang dengan telah membunuh puluhan orang. Anda sudah GAME
OVER,Pak!
Pak Budi hanya terdiam dan tertunduk. Polisi membawanya untuk pergi agar ia
mendapatkan hukuman yang setimpal.
23 Agustus 2010
09.15, in front of X-9

Ketika bel istirahat mengaum, semua siswa sudah tak sabar ingin keluar kelas dan akhirnya
setelah guru keluar semua orang berebut pintu keluar. Emily, Benny dan Ria hanya berdiri di depan

kelas, hanya sekedar kongko-kongko. Setelah semua hal mengerikan terjadi, akhirnya SMANSA
kembali bersinar dengan terungkapnya misteri The Dark Tragedy 88 SMANSA atau Case 88.
Emily, kamu hebat banget bisa ngungkap kasus kemarin? Kok kamu sampai kepikiran
begitu? Tanya Ria yang semakin penasaran dengan Emily.
Ah, kebetulan aja. Karena aku ngrasa nggak yakin aja si Dinda bunuh diri, karena nggak
mungkin orang setegar dia mau bunuh diri hanya karena permasalahan MBA.
Betulbetulbetul Sahut Benny sedikit melucu.
Kompak bebarengan, Hahaha
Tatapan Benny tak teralihkan melihat gadis campuran itu yang tertawa, senyumnya sungguh
menyejukkan matanya. Entah apa yang ada di benaknya. Namun semuanya masih juga menjadi
misteri yang harus dipecahkan.
Langit tampak cerah hari ini, mungkin karena semua kegelapan yang menyelimuti telah
tersingkirkan, suasana aman dan damai pun kembali melingkupi semua orang. Perselisihan antara
X-9 dan X-6 yang sudah terturunkan bertahun-tahun akhirnya tersurutkan juga. Dan masalah
Kutukan itu juga telah menghilang dengan tertangkapnya pelaku yang bak serigala berbulu domba
itu, ya salah satu ciri orang psykopat. Yang nggak pernah puas dengan menghabisi nyawa manusia.
Padahal semua manusia pernah melakukan kesalahan, tapi mereka mempunyai namanya
kesempatan kedua untuk memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai