Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OBLIGASI

Disusun Oleh :
Nama

: JALUNG NGANG

NPM

: 140200011

Semester

: IV

Prodi

: Akuntansi

JURUSAN AKUNTASNI
POLITEKNIK MALINAU
2016

KATA PENGANTAR
Salam sejahtera, Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan kita atas rahmat dan
kasihnya sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah sesuai dengan harapan.
Dalam Makalah ini penulis membahas tentang Obligasi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan Makalah ini karena keterbatasan akan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki, namun demikian penulis berharap semoga dengan Tugas
Makalah ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran bagi semua pihak
Akhir kata dan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Tugas Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat Penulis harapkan kesempurnaan Tugas Makalah ini.

Malinau, Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................

ii

Daftar Isi...........................................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................

1
1
1

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................

BAB III

PENUTUP.....................................................................................

12

A. Kesimpulan...............................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obligasi

dan saham keduanya

adalah

instrumen

keuangan

yang

disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari
pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata
merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga
biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan dimana setelah jangka waktu
tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya
(

terkecuali

pada

obligasi

yang

diterbitkan

oleh

pemerintah Inggris yang

disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo


Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit"
obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah
pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang
harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka
dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka
panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dinamakan obligasi ?
2. Apa macam-macam obligasi ?
3. Apa saja karakter obligasi?
4. Bagaimana penilaian obligasi ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa paham apa yang dinamakan obligassi
2. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam obligasi
3. Agar mahasiswa mengetahui karakter-karakter obligasi
4. Agar mahasiswa dapat menghitung penilaian dari obligasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN OBLIGASI
Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977 hal 128), definisi obligasi adalah sebagai
berikut : Obligasi adalah suatu pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang
mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara
periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap.
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan
yang menerbitkan obligasi. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi serta
tingkat bunga obligasi.
Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam
jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang
bank. Karena obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya
antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan
menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka
panjang.Investor meemiliki pilihan dalam berinvestasi dalam obligasi.
B. JENIS-JENIS OBLIGASI
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi
(bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan
oleh kontrak perjanjian tersebut, macam obligasi antara lain :
1. Berdasarkan penerbit obligasi (issuer)
Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis yaitu :
a. Obligasi pemerintah
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
b. Obligasi perusahaan milik negara (state owned company)
Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian,
Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain.
c. Obligasi perusahaan swasta

Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional


Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala
Sakti Sejahtera, Ciputra development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sistem pembayaran bunga
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua
jenis yaitu :
a. Obligasi Kupon (Coupon Bond)
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara
periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi
terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut.
Bagian inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang
istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1
kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
b. Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon,
sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, dimana bunga
langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian sehingga akan mengurangi
harga obligasi.[2]Misalnya investor membeli obligasi zero coupon dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya membayar dengan harga Rp 700.000.
Pada saat jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan penuh sebesar Rp 1.000.000.
3. Berdasarkan tingkat bunganya
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu :
a. Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
berubah sampai dengan jatuh tempo.
b. Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama,
sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga
untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga
mengambang ini ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku bunga misalnya
1% di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR
(London Inter Bank Offering Rate).
c. Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga
mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada
periode awal, dan periode selanjutnya bunganya mengambang.
6

4. Berdasarkan jaminannya
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu :
1. Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi
perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka
perusahaan penerbit menyediakan sejumlah aset milik perusahaan sebagai
jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang
menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.
2. Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan
aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal
berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar bunga dan nilai
nominal obligasi.
3. Subordinate debenture
Dalam perjanjian kontrak

obligasi,

pemegang

obligasi

diklasifikasikan

berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut,
siapa

yang

paling

Tipe subordinate

mendapat

prioritas

debenture dibayar

untuk

dibayar

setelah debenture.

terlebih

dahulu.

Oleh

karena

itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi.


4. Obligasi pendapatan (Income bonds)
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu, perusahaan
penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodik kepada
pemegang obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila
laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga. Perusahaan penerbit tidak
mempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu membayar
bunga.
5. Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan agunan
disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak
misalnya, tanah dan gedung. Apabila perusahaan melalaikan janjinya, agunan
tersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut. Dalam
obligasi tipe ini, aset perusahaan yang baru secara langsung menjadi agunan.
5. Dari segi tempat penerbitannya
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat perdagangannya
dapat dibagi atas 3 jenis :
a. Obligasi domestik (Domestic Bond)

Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan
dipasarkan di dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam
negeri (Indonesia).
b. Obligasi asing (Foreign Bond)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu
negara tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee
Bond diterbitkan dan dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan
dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan
sebagainya.
c. Obligasi Global (Global Bond)
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya
keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.
6. Dari segi pemeringkat
Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis, yaitu :
a. Grade Bond
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak
untuk investasi (investment grade). Yang termasuk investment grade adalah
peringkat AAA, AA, dan A menurut Standards & Poors atau peringkat Aaaa, Aa
dan A menurut Moodys.
b. Non-grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat yang layak
untuk investasi (non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini adalah
BBB, BB dan B menurut Standards & Poors atau Bbb, Bb dan B menurut
Moodys.
7. Berdasarkan call feature
Adalah obligasi yang diterbitkan dengan fasilitas/hak untuk membeli kembali.
Hak untuk membeli kembali obligasi yang telah dijual sebelum obligasi tersebut jatuh
tempo disebut call feature. Dari segi call feature, obligasi dapat dibagi atas tiga jenis,
yaitu :
a. Freely Callable Bond
Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit dapat
memanggil (menarik) obligasi kembali. Perusahaan penerbit mempunyai
kesempatan untuk memanggil obligasi apabila tingkat bunga turun dan
menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Konsep ini
disebut dengan refunding. Perusahaan penerbit dapat memanggil obligasi yang
beredar apabila hal tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan.
b. Non Callable Bond
8

Non Callable Bond adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh
penerbitnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli
melalui mekanisme pasar.
c. Deferred Callable Bond
Deferred Callable Bond merupakan

kombinasi

antara freely

callable

bond dengan non callable bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu
dimana obligasi tersebut tidak dapat dibeli kembali (non callable), misalnya pada
tahun pertama, kemudian sesudahnya penerbit dapat membeli kembali (freely
callable).
8. Berdasarkan segi konversi
Dari segi konversi, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond)
Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik
saham penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan lain
yang dimiliki oleh penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham-saham yang
akan digunakan sebagai konversi obligasi akan dijadikan jaminan pada wali
amanat dan disimpan di bank kustodian.
b. Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond)
Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan
menjadi saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh
tempo sebagaimana pada obligasi lainnya.
9. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem
kupon bunga.
b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi
syariah, yaitu:
1) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan
akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas
obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
2) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad
sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa
diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
10. Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi
perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam
beberapa jenis, yaitu:

a. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
b. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
c. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai
defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara
ritel;
d. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.[3]
C. KARAKTER UTAMA OBLIGASI
Beberapa obligasi dijamin oleh aset spessifik yang harus diserahkan kepada
pemegang obligasi jika emiten gagal bayar,sementara obligasi lain tidak memiliki
jaminan seperti itu.untuk memahami obligasi penting memahami persyaratan sebagai
berikut :
a. Nilai pari (par value)
Nilai pari biasanya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh prusahaan dan
dijanjikan dilunasi kembaali pada saat jatuh tempo.
b. Tingkat bunga kupon (coupont interest rate)
Didapat dari ketika pembayaran kupon tahunan biasanya disebutkan ,kemudian dibagi
nilai pari nya.
c. Tanggal jatuh tempo
Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan ,dimana nilai pari harus
dilunasi.
d. Ketentuan penebusan
Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emitenn harus membayar jumlah
yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi ,jika obligasi ingin ditebus .
e. Dana pelunasan
Memfasilitasi pelunasan emisi obligasi secara teratur,
f. Fitur lain
1) Obligasi yanng dapat dikonversi :obligasi yang dapat ditukar ddengann lembar
saham
2) Obligasi yang diterbitkan dengan waran : fungsinya mirip dengan obligasi yang
dapat dikonversi .
3) Obligassi yang dapat dijual kembali :memungkinkan investor menjual keobligasi
kembali pada perusahaan sebelum jatuh tempo pada harga yanng telah ditentukan.
4) Obligasi pendapatan :opsi ini hanya membayarkan bunga jika perusahaan
memiliki laba yang cukup untuk membayar bunga
5) Obligasi daya beli :tingkat bungaa obligasi ini didasarkan pada suatu indeks
inflasi seperti indeks harga konsumen
10

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman.
Jenis-jenis

obligasi

dibagi

(issuer),Berdasarkan
bunganya,Berdasarkan

menjadi

sistem

yaitu

pembayaran

jaminannya,Dari

segi

Berdasarkan

penerbit

obligasi

bunga,Berdasarkan
tempat

penerbitannya,Dari

tingkat
segi

pemeringkat,Berdasarkan call feature,Berdasarkan segi konversi,Dilihat dari segi


perhitungan imbal hasil.
Karakter utama obligasi ada 6 yaitu Nilai pari (par value),Tingkat bunga kupon
(coupont interest rate), Tanggal jatuh tempo, Ketentuan penebusan, Dana pelunasan, Fitur
lain.

12

DAFTAR PUSTAKA
1. Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta,Salemba,2006)
2. Padjii Anoraga,S.E.,MM., Pengantar Pasar Modal,(Jakarta,PT Rineka Cipta,1995)
3. http://doweanali.blogspot.com/2012/12/pengertian-obligasi.html.16.00/9.10.2014

13

Anda mungkin juga menyukai