Anda di halaman 1dari 40

TUGAS AKHIR

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik Guna memperoleh gelar Ahli Madya

Oleh :

NAMA : ANYIT KULEH NPM : 090400083

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK MALINAU MALINAU


2012

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR

Saya mahasiswa di Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Malinau, Nama Mahasiswa NPM : ANYIT KULEH : 090400083

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis akhir yang saya buat dengan judul PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU Adalah : 1. Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan data-data hasil pelaksanaan tinjuan dan kajian pustaka maupun praktek. 2. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau yang pernah dipakai untuk mendapat gelar Ahli Madya diperguruan tinggi lain, kecuali pada bagian-bagian sumber informasi yang membantu dalam konsep serta disertakan refensinya. Apabila terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan diatas, maka karya Tugas Akhir ini batal dan gelar yang saya peroleh akan dicabut.

Malinau,.2012 Yang membuat pernyataan

ANYIT KULEH

YAYASAN INTIMUNG POLIITEKNIK MALINAU


PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

JUDUL

: PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU

NAMA NPM PROGRAM STUDI

: ANYIT KULEH : 090400083 : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan sebagai tugas akhir guna mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Malinau, Kabupaten Malinau

Malinau,.2012

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Yohanis Sirante, SP., M.Si NIDN : 1110077402

Yagus, SP NIDN : 1109126503

YAYASAN INTIMUNG POLIITEKNIK MALINAU


HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL

: PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU

NAMA NPM PROGRAM STUDI

: ANYIT KULEH : 090400083 : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Laporan

Tugas

Akhir

ini

telah

diujikan

dan

disetujui

pada

tanggal

..2012

Penguji I Penguji II Penguji III

: .......................................................... tanda tangan... : .......................................................... tanda tangan... : .......................................................... tanda tangan...

Mengetahui, Ketua Program Studi

Yohanis Sirante, SP., M.Si NIDN : 1110077402

iv

YAYASAN INTIMUNG POLIITEKNIK MALINAU


HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

: PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU

NAMA NPM PROGRAM STUDI

: ANYIT KULEH : 090400083 : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Laporan

Tugas

Akhir

ini

telah

diujikan

dan

disetujui

pada

tanggal

..2012

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Yohanis Sirante, SP., M.Si NIDN : 1110077402

Yagus, SP NIDN : 1109126503

Mengetahui, Direktur Politeknik Malinau

(Drs. Sahat Manulang, M.M) NIDN. 1110115101

ABSTRAK

ANYIT KULE, NPM 090400083 Pemangkasan Tanaman Kopi (Coffea sp). Pemilihan judul ini berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten Malinau.

Pemangkasan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan atau peningksatan produksi. Tanaman akan menghasilkan Kopi yang baik dan berkualitas apabila dilakukan pemangkasan yang baik dan teratur dan melalui tahap-tahap yang benar.

Pemangkasan pada tanaman kopi di Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten Malinau belum berjalan dengan baik karena masyarakat belum memahami betul tentang proses pemangkasan. Masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh petani kopi dalam meningkatkan hasil panen. Namun pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi sebuah kegiatan yang bermanfaat bagi penulis maupun petani. Disini penulis bisa mempraktekan hasil belajar dan bisa langsung terjun kelapangan untuk memberikan masukan serta pengetahuan kepada masyarakat petani kopi.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga dalam pembuatan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik. Tugas Akhir dengan judul PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU ini ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Akademik guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan di Politeknik Malinau. Penulis menyadari tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sangatlah sulit penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu tak lupa, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs Ule Ibo, M.Ap selaku Ketua Yayasan Politeknik Malinau 2. Bapak Drs Sahat Manulang selaku Direktur Politeknik Malinau 3. Bapak Yohanis Sirante, SP., M.Si selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan juga selaku Dosen Pembimbing I 4. Bapak Yagus S.P selaku Dosen Pembimbing II 5. Bapak Yeremia, S.Pd selaku Camat Malinau Selatan 6. Kepada Orang Tua dan Saudara-saudara tercinta yang telah memberi dukungan. 7. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga Tugas ini dapat selesai dengan baik

vii

Akhir kata, Penulis semua sadar bahwa manusia mempunyai kelemahan dan kekurangan, begitu juga dengan pembuatan Tugas ini, selain itu penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dalam penelitan ini.

Malinau,

2012

Anyit Kuleh

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ........................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ABSTRAK .................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... A. Latar Belakang .................................................................... B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. A. Profil Tempat penelitian ....................................................... B. Tata Letak............................................................................. C. Tenaga Kerja ........................................................................ D. Struktur Organisasi .............................................................. E. Uraian Kegiatan ................................................................... F. Komoditi .............................................................................. BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH A. B. Permasalahan ....................................................................... Pemecahan Masalah ............................................................. ix i ii iii iv v vi vii ix xi xii 1 1 3 5 5 5 6 7 7 9 20 20 20

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... A. B. Kesimpulan .......................................................................... Saran .....................................................................................

26 26 26

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN No 1 Judul Struktur organisai Kecamatan Malinau Selatan.. Halaman 7

xi

DAFTAR GAMBAR

No 1

Judul Gambar Proses Pemangkasan.....

Halaman 28

xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki pasaran yang cukup baik di pasar dunia. Hal ini disebabkan dari berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka minum kopi, karena kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Pada mulanya orang minum kopi bukan kopi bubuk yang berasal dari biji, melainkan dari cairan daun kopi yang masih segar atau kulit buah yang diseduh dengan air panas. Setelah ditemukan cara memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu menggunakan biji kopi yang masak kemudian dikeringkan dan dijadikan bubuk sebagai bahan minuman. Akhirnya penggemar kopi cepat meluas. Kopi yang pertama adalah Arabia yang dikenal pada pertengahan abad XV. Selanjutnya menyebar luas di negara Timur Tengah, seperti Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinopel (Turki) sekitar tahun 1550. Pada tahun 1616 kopi Arabia mulai masuk ke Eropa, yakni di Venesia. Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor. Permasalahan petani pada umumnya masih mengusahakan tanaman kopi secara bersama yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Tanaman kopi robusta 40% mendominasi lahan-lahan yang cocok untuk budidaya kopi arabika. Kopi robusta umumnya sudah lebih tua dan perolehan harga lebih rendah dibandingkan kopi arabika dengan nilai jual yang lebih tinggi. (Rubiyo,dkk, 2003)

Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari peranan sektor perkebunan kopi terhadap penyediaan lapangan kerja, penyedia devisa negara melalui ekspor. Dalam hal penyediaan lapangan kerja usahatani kopi dapat memberi kesempatan kerja yaitu sebagai pedagang pengumpul hingga eksportir, buruh perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi. Indonesia pernah mengalami penurunan produksi kopi hal ini disebabkan karena umur kopi yang sudah cukup tua, dan pemeliharaan yang tidak intensif. Namun hal tersebut masih dapat di ditingkatkan dengan cara merehabilitasi tanaman kopi yang tidak produktif lagi dan meningkatkan pemeliharaan terhadap tanaman kopi tersebut. Dengan demikian peranan kopi tetap dapat dipertahankan dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional, mengingat kopi merupakan salah satu komoditi ekspor yang unggul (Retnandari dan Tjokrowinoto, 1991). Namun demikian mungkin banyak dari petani dan masyarakat umumnya belum mengetahui bagaimana membudidayakan tanaman kopi itu sendiri. Selain dari proses penamaman, pemupukan dan panen, ada hal lain juga yang juga dapat mempengaruhi tamanan kopi. Cara perawatan terhadap tanaman kopi baik dari segi pembibitan maupun perawatan pohon itu sendiri. Yaitu tentang pemangkasan tanaman kopi. Pada dasarnya tindakan pemangkasan pada pembudiyaan kopi termasuk tindakan teknik bercocok tanam ( kultur teknik) yang bertujuan untuk membentuk kerangka (percabangan) pohon yang dikehendaki sehingga diperoleh pohon yang kokoh dan produksi yang baik, membuang bagian-

bagian tanaman yang tidak dikehendki tumbuh (seperti tunas air, tunas palsu, cabang yang sakit, cabang yang patah, dan cabang balik) agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang baik, memacu pertumbuhan tunas-tunas baru yang dikehendaki dan daun-daun baru, mengatur kelembapan uadara agar tetap sesuai dengan yang dikehendaki tanaman, mengatur pencahayaan agar sinar matahari dapat masuk ke pertanaman sesuai dengan yang dikehendaki. Sehingga fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan sempurna dan tanaman dapat tumbuh sehat. Dengan pemangkasan yang baik dan benar dapat meningkatkan produktifitas tanaman. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti ingin mengadakan penelitian mengenai pemangkasan tanaman kopi sehingga pertumbuhan ataupun hasil dari tanaman kopi dapat tumbuh sesuai dengan yang dikehendaki dan memberikan hasil yang baik.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan a. Sebagai salah satu syarat akedemik untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada program Budidaya Tanaman Perkebunan di Politeknik Malinau. b. Dapat mengetahui proses kegiatan pemangkasan pada tanaman Kopi c. Memberikan pengetahuan dan masukan kepada masyarakat khusunya di Kecamatan Malinau Selatan tentang tata cara maupun kegunaan dari pemangkasan tanaman kopi. 2. Manfaat

a. Sebagai bahan informasi bagi petani kopi dan investor yang berminat dalam pengembangan bisnis komoditas kopi. b. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Kecamatan Malinau Selatan Kecamatan Malinau Selatan adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Malinau dengan ibu kota Kecamatan Loreh. Luas wilayah yang dimiliki oleh Kecamatan Malinau Selatan yaitu 2.107,25 km2 atau 4,94 % dari luas yang dimiliki oleh Kabupaten Malinau dan berada pada ketinggian 108,046 diatas permukaan laut. Jarak tempuh antara ibu kota Kecamatan Malinau selatan dengan ibu kota Kabupaten Malinau yaitu sejauh 70 km dan ditempuh melalui transportasi darat dengan medan yang cukup sulit. Hal ini dikarenakan belum adanya pengaspalan jalan menuju ibu kota Kecamatan Malinau Selatan sehingga jalan yang digunakan untuk menuju desa pun hanya jalan yang digunakan oleh perusahaan Batu bara yang berada di desa Loreh. Hal tersebut menyebabkan jalur transportasi dan komunikasi mengalami kendala. Terlebih pada saat musim hujan, kondisi jalan sangat susah untuk dilalui dikarena kondisi jalan yang berlumpur dan medan yang sulit jika dilalui dengan kendaraan bermotor.

B. Tata Letak Kecamatan Malinau Selatan Secara administrative maupun letak geografis, batas-batas wilayah Kecamatan Malinau Selatan adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Malinau Barat

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pujungan 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bulungan 4. Sebelah Timur berbatasa dengan Kabupaten Mentarang.

C. Tenaga Kerja Dalam kegiatan di Kecamatan Malinau Selatan menggunakan tenaga kerja yang berasal dari anggota kelompok tani dengan jumlah yang bervariasi sesuai dengan kegiatan yang yang dilakukan misalnya pembibitan menggunakan 4-8 tenaga kerja dan jika melakukan perawatan maupun pemanenan anatara 8-12 orang dengan status tenaga kerja tidak tetap atau menggunakan sistem bergotong royong antara anggota kelompok maupun tenaga diluar anggota kelompok dengan memberikan upah.

D. Struktur Organisasi di Kecamatan Malinau Selatan

Gambar 2.1. Struktur organisasi di Kecamatan Malinau Selatan E. Uraian Kegiatan Berikut tahap pemangkasan yang dilakukan oleh penulis selama dalam melakukan penelitian dan praktek Tahap I Kegiatan yang dilakukan Umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar. II Pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh

tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9. Sedangkan untuk pemangkasan bentuknya dilakukan tahap sebagai berikut : Tahap Keterangan 1. Tanaman dipotong / Toping setinggi 80-100 cm, baik tanaman dari bibit maupun dari hasil peremajaan. 2. Setelah tumbuh cabang primer sunat / potong dengan menyisahkan 2 ruas 3. Setelah terbentuk terminal cabang pertama (I) akan tumbuh tunas autotrop. 4. Tunas atutotrop biarkan sampai tumbuh dan baru dipotong pada ketinggian atau setinggi 120 cm 140 cm dari permukaan tanah.Setelah tumnbuh cabang primer lakukan penyunatan seperti butir 2. Dan cabang primer yang disunat kedudukan dengan terminal cabang kedua ( II ) membentuk sudut sudut 1200 dengan terminal cabang pertama ( I ) 5. Setelah terbentuk terminal cabang kedua ( II ) tunas autotrop akan tumbuh dan potong kembali pada ketinggian 160 cm 180 cm,setelah tumbuh cabang primer lakukan penyunatan kembali.

Komoditi 1. Klasifikasi Tanaman Kopi Tanaman kopi (Coffea sp.) termasuk dalam klasifikasi tanaman sebagai berikut yaitu : Kingdom Devisi Kelas Ordo Famili Genus Species : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliapsida : Gentianales : Rubiaceae : Coffea : Coffea sp

2. Morfologi Tanaman Kopi a. Akar Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.

Akar tunggang tanaman dewasa dapat menembus ke dalam tanah hingga 1,2 meter atau lebih dan bersifat kokoh dan berguna untuk tegaknya tanaman. Namun pada tanah yang bersolum dangkal dimana drainase tanhnya jelek dan permukaan air tanahnya dangkal maka akar tunggangnya tidak dapat tumbuh dalam. Akar cabang atau akar lebar dan akar serabut atau akar rambut tumbuh secara horizontal (kesamping) pada kedalaman kurang dari 30 cm. akar cabang dan akar serabut tersebut berguna untuk menghisap makanan (zat hara) dan air. Pada pucuk akar cabang dan serabut terdapat tudung akar yang berguna untuk melindungi bila akar menembus tanah. b. Cabang Kopi (Coffea sp) adalah species tanaman berbentuk pohon, yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan rantingrantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Adapun jenis cabang dari tanaman kopi yaitu : 1) Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop) Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. ketika masih muda cabang ini juga sering disebut wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di

setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali. Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini. 2) Cabang Primer (cabang plagiotrop) Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi.Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang ini mati, ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang primer mempunyai ciri-ciri (1). arah pertumbuhannya mendatar, (2). Lemah, (3). berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga. Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas reproduksi dan tunas sekunder tersebut biasanya tidak berkembang menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menghasilkan bunga.

3) Cabang Sekunder Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. cabang ini mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga. 4) Cabang Kipas Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit ini biasanya terletak diujung batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga mata reproduksinya tumbuh cepat menjadi cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas. 5) Cabang Pecut Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat. 6) Cabang Balik Cabang Balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang primer, berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk. 7) Cabang Air Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak mengandung air.

c. Daun Daun tanaman kopi tumbuh pada batang, cabang-cabang dan ranting. Daun yang tumbuh berpasangan tersusun berhadapan atau berdampingan pada ketiak. Daun yang tumbuh pada batang atau cabang-cabang yang pertumbuhannya tegak (orthotroop), daun tersusun secara berselang-seling pada ruas berikutnya (tidak terletak pada satu bidang) atau dengan kata lain pasangan-pasangan dau tersebut tersusun pada bidang-bidangnya yang bersilangan. Sementara itu, daun yang tumbuh pada cabang-cabang dan ranting-ranting yang pertumbuhannya menyamping atau mendatar (plagiotroop), pasanganpasangan daun tersebut berhadap-hadapan pada bidang yang sama (terletak pada satu bidang). Helaian daun tanaman kopi berbentuk bulat memanjang (oval) dengan bagian ujung daun agak meruncing sampai bulat dan pangkal daun runcing (acutus). Tulang-tulang daun tersusun menyirip. Permukaan dain ada yang datar dan ada yang menyerupai tulang, tergantung dari jenis kopinya. d. Bunga dan Buah Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang

masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol. 1) Bunga Kopi Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas, sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang membentuk daun baru, batang pun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga dalam satu saat. Bunga tersebut tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 818 kuntum bunga, atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga. Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benangsarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya tepungsari

dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah yang berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua. waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang 6-11 bulan, tergantung dari jenis dan faktorfaktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan. Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Menurut cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril adalah jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self steril ini baru menghasilkan buah bila bunganya menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi yang mampu

menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya. 2) Buah Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi. e. Biji Biji kopi merupakan produk utama dari tanaman kopi yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan minuman. Biji kopi berbentuk bulat sampai bulat lonjong dengan bidang datar pada bagian perut yang cembung pada bagian punggung (bila dalam buah terdapat 2 biji). Sedangkan buah pada buah yang mengandung 1 butir biji, bentuknya bulat panjang (lonjong). Biji terdiri atas kulit yang cukup keras yang disebut kulit tanduk, kulit ari atau selaput perak yang tipis, daging biji. Dan lembaga atau embrio. Biji kopi yang sudah tua berwarna kecoklatan. Biji kopi bersifat mono embrion, yaitu biji mengandung satu embrio sehingga bila biji ditumbuhkan (disemaikan) hanya menghasilkan satu tanaman,

namun pada jenis kopi Arabica ada kalanya dijumpai biji yang abnormal yang bersifat poliembrioni dimana biji mengandung lebih dari satu embrio sehingga bila ditumbuhkan akan menghasilkan lebih dari satu tanaman baru. 3. Jenis-jenis Tanaman Kopi Ada dua spesies kopi yang berbeda, yaitu jenis Arabica dan Robusta. Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi di mana dua spesies itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis. Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, dari rasa manis hingga rasa kuat dan tajam. Sebelum disangrai, aromanya seperti blueberry. Setelah disangrai, biji kopi Arabica beraroma buahbuahan dan manis. Sedangkan Robusta memiliki variasi rasa netral sampai tajam dan sering dianggap memiliki rasa seperti gandum. Biji kopi robusta sebelum disangrai beraroma kacang-kacangan. Sayangnya jarang terdapat robusta berkualitas tinggi di pasaran. Selain perbedaan harga biji kopi Arabica yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga biji kopi Robusta, berikut kedua jenis kopi tersebut : a. Kopi arabika Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Anda bisa menemukan kopi Toraja, Mandailing, Kolumbia, Brasilia, dan lain sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa.

Berikut ciri-ciri kopi arabika: 1) Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin. 2) Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta. 3) Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut. 4) Rasa kopi arabika lebih mild atau halus. 5) Kopi arabika juga terkenal pahit. Ciri-ciri Pohon Arabica:
1) 2) 3) 4) 5)

Lebih susah dipelihara. Cenderung tumbuh di daratan tinggi (1000 m 2000 m). Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih rendah. Butuh waktu 9 bulan untuk proses bunga menjadi buah. Berbuah di suhu yang lebih dingin

b. Kopi robusta Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda. Ciri-ciri kopi robusta:
1) 2) 3) 4)

Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat. Bau yang dihasilkan khas dan manis. Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan. Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.

Ciri ciri Pohon Robusta:


1) 2) 3) 4) 5)

Lebih rentan diserang serangga. Tumbuh di daratan rendah (700 m). Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi. Butuh waktu 10-11 bulan untuk proses bunga menjadi buah. Berbuah di suhu udara yang lebih hangat

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Permasalahan Tanaman kopi di Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur merupakan tanaman baru, oleh karena itu petani belum banyak tahu cara pemeliharaan tanaman kopi terutama pemangkasan yang baik. petani belum mengetahui teknik penanaman yang baik, salah satunya bagaimana teknik pemangkasan agar hasil dari tanaman kopi lebih produktif dan hasil yang baik pula.

B. Pemecahan Masalah Agar petani kopi diwilayah Kecamatan Malinau Selatan bisa sukses dan berhasil dalam panen, maka petani harus memperhatikan tiga jenis pemangkasan tanaman kopi. Pada dasarnya tindakan pemangakasan pada pembudidayaan kopi termasuk tindakan teknik bercocok tanam (kultur teknik) yang bertujuan untuk membentuk kerangka (percabangan) pohon yang dikehendaki sehinga diperoleh pohon yang kokoh dengan produksi yang baik, membuang bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki tumbuh agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang baik, memacu pertumbuhan tunas-tunas baru. Menurut Ir Bambang Cahyono (2011;87) tentang pemangkasan tanaman kopi ada 3 jenis Pemangkasan yaitu :

20

1.

Pemangkasan Bentuk Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka pohon atau mahkota pohon sedemikian rupa sehingga diperoleh bentuk tanaman atau mahkota pohon dengan jumlah percabangan optimal dan tinggi tanaman yang terbatas, serta tajuk tanaman yang kompak. Dengan demikian cabang produktif lebih baik dalam pertumbuhannya. Pemangkasan bentuk dimulai pada tanaman kopi yang berumur 34 tahun setelah pindah tanam (untuk bibit asal okulasi, stek dan sambung pucuk) dan 2 tahun sejak penyambungan (untuk bibit asa samping). Pemangkasan bentuk ini dilakukan pada awal musim penghujan. Adapun cara yang harus dilakukan dalam pemangkasan bentuk ini adalah sebagai berikut: a) pemangkasan bentuk untuk memperoleh mahkota pohon yang dikehendaki dilakukan terhadap pucuk pohon. Pemangkasan atau pemenggalan pucuk pohon ini akan menghentikan pertumbuhan tanaman yang meninggi sehingga akan meningkatkan pertumbuhan cabang-cabang primer menjadi lebih panjang. Sehingga dengan demikian pertumbuhan pohon bertambah luas dan melebar. Pemangkasan pucuk pohon pertama mulai dilakukan pada tanaman yang telah berusia 3-4 tahun dan bila pohonnya mencapai tinggi 1 hingga 1,8 meter, tergantung dari jenis dan pertumbuhan kopi. Untuk jenis robusta pemangkasan pertama apabila tinggi tanaman mencapai 1 hingga 1,2 meter sedangkan untuk jenis kopi Arabica tinggi tanaman dari 1,5 hingga 1,8 meter. Daerah ipenggal 30-50 cm dari

pucuk tanaman. Pemangkasan pucuk pohon dilakukan tepat pada buku-buku dan hanya meninggalkan satu cabangnya, ini akan memberi pertumbuhan cabang-cabang lateral yang lebih kuat dan panjang, serta tidak menderita tarikan cabang bila tanaman tumbuhnya subur dan tinggi produksinya disbanding dengan pemenggalam pucuk dibawah buku-buku. Pada tanaman yang kuat pertumbuhannya, pemangkasan pucuk cukup dilakukan sekali saja dengan tanpa membentuk bayonet. Sedangkan pada tanaman yang agak lemah pertumbuhannya, pemangaksan dapat dilakukan dua kali dengan membentuk 1 bayonet. Dalam hal ini pemenggalan pucuk pada tanaman yang tingginya 1,2 meter untuk pemenggalan pertama dan 1,8 meter untuk pemenggalam kedua. Sementara itu pada tanaman yang lemah pertumbuhannya dapat dilakukan tiga kali pemangkasan dengan membentuk 2 bayonet. Dalam hal in pada tanaman yang tingginya 1 meter (untuk pemangkasan pertama), 1,4 meter (untuk pemangkasan kedua) dan 1,8 meter (pemangkasan ketiga).. pemangkasan pertama bertujuan untuk memperkuat organ atau tubuh tanaman. Dalam pemangkasan pertama dapat juga dilakukan pada tunas-tunas air atau wiwilan. Hal ini agar pertumbuhan cabang produktif tidak tergannggu. b) Bila tanaman sudah kuat, tunas yang tumbuh paling atas dibiarkan tumbuh hingga mencapai 1 meter, kemudian setelah mencapai tinggi tersebut, pangkas 30 hingga 50 cm sehingga tinggi tanaman

mencapai 1,4 hingga 1,5 meter (jenis robusta) dan 1,7 hingga 2 meter (jenis Arabica). Pemangkasan tersebut dilakukan tiga kali.

2.

Pemangkasan pemeliharaan Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk mengatur

pertumbuhan cabang, membuang cabang dan ranting yang rusak, membuang tunas air yang tumbuh pada batang bagian bawah, terserang hama penyakit, ataupun batang atau cabang yang saling menumpuk dengan batang yang lain. Pemangkasan pemeliharaan ini akan membentuk tajuk yang baik dan mengurangi kerimbunan tanaman sehingga tinggi tanaman dapat terkontrol dan tanaman dapat menerima intensitas penyinana matahari yang baik. Adapun tata cara yang harus dilakukan dalam melakukan

pemangkasan pemeliharaan. Antara lain : a) Tunas air yang tumbuh dibatang pokok, batang primer, maupun sekunder dipangkas. Pemangkasan cukup dengan menggunakan tangan apabila tunasnya belum berkayu. Demikian pula dengan cabang adventif yang tumbuh pada cabang primer, ranting-ranting maupun pucuk yang mongering, serta tunas yang tumbuh pada batang bawah dipangkas. Cabang-cabang sekunder yang terlalu rimbun juga harus dipangkas agar lebar tanaman dapat tetap terkontrol dan mendapat penyinaran matahari yang baik. b) Daun-daun yang tumbuh terlalu rimbun, sebagian besar juga harus dipangkas, demikian pula dengan daun-daun yang terserang penyakit

dan hama. Pada pertanaman didaerah yang subur, pertumbuhan tanaman akan sangat cepat sehingga membentuk mahkota pohon yang sangat rimbun. Hal in dapat meningkatkan produksi tanaman. Keburukan ini harus dicegah dengan melakukan pemangkasan semua cabang atau ranting sekunder pada jarak 15-20 cm dari cabang primer yang diukur dari pangkalnya. c) Dan apabila tinggi tanaman telah mencapai seperti yang dikehendaki, pucuk-pucuk tanaman harus selalu dipangkas agar tanaman mencapai tinggi yang dikehendaki. Demikian pula dengan tajuk (kanopi) yang sudah saling bertemu, maka pucuk-pucuk cabang tersebut harus dipangkas. Tempat yang dipangkas adalah bagian yang sudah keras (tua).

3.

Pemangkasan produksi. Pemangkasan produksi bertujuan untuk mengatur percabangan produktif yang merata. Merangsang pembungaan dan pembuahan. Pemangkasan diatas dapat dilakukan dengan memangkas ranting-ranting yang terlalu rimbun, memangkas cabang yang tumbuhnya mengarah masuk kedalam tajuk, dan memangkas cabang dan ranting yang tidak sehat, serta tumbuhnya dekat dengan tanah. Pemangkasan ini dapat dilakukan secukupnya. Hindari

pemangkasan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tajuk terlalu terbuka. Bila hal itu terjadi dapat menyebabkan kulit bantang retak-retak, dan bunga kering. Setelah pemangkasan, luka bekas pemangkasan ditutup

dengan paraffin atau obat penutup luka (TB192) agar terhindar dari hama penyakit. Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman kopi yang terlah berumur lebih dari 3 tahun atau telah berproduksi. Pemangkasan produksi ini sebenarnya juga merupakan pemangkasan pemeliharaan tetapi dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SOLUSI

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan masalah dan pemecahan masalah yang telah disampaikan diatas, maka untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman dan menghasilkan hasil panen yang baik dan pertumbuhan tanaman yang baik, perlu dilakukan pemangkasan yang benar terhadap tanaman kopi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi baik dan sehat serta menghasilkan biji kopi yang baik dan berkualitas.

B. Solusi Perlu adanya penyuluhan ataupun pembelajaran lebih lanjut kepada petani kopi, sehingga petani mengetahui tata cara pemangkasan yang baik guna mendapat hasil yang baik pula.

26

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1988. Budidaya tanaman kopi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Bruno. 2007. Sinar tani. Jawa timur http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi http://kopiagus.wordpress.com/2008/04/30/biologi-tanaman-kopi/ Cahyono Bambang, 2011, Sukses Berkebun Kopi, Pustaka Mina, Jakarta http://www.winsscoffee.com/archives/perbedaan-biji-kopi-arabika-dan-robusta/

Anda mungkin juga menyukai