Oleh:
DIII KEPERAWATAN
STIKes Santa Elisabeth Medan
2014/2015
dipegang-pengang dagunya, pipinya, atau diajak bicara dengan kata-kaa manis, sedangkan
ibunya memengang tungkainya.
Misalnya dengan anak preschool dan yang lebih tua, perawat dapat menggunakan gambar atau
boneka untuk membantu anak belajar tentang tubuh mereka (Vessey, Braith waite, and Weidman,
1990). Tekhnik paper doll merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengajarkan anak
tentang bagian tubuh mereka yang diperiksa. Kesimpulannya adalah saat kunjungan anak dapat
mebawa paper doll sebagai pengingat pengalaman. Banyak permintaan anak yang sangat
kooperatif ketika orang tua bersama mereka. Hal ini ada yang menyebabkan, bagaimanapun saat
anak yang lebih tua terutama adolosence lebih memilih diperiksa sendiri seperti pada
pemeriksaan genetalia, sering anak yang sedang diperiksa juga disertai saudara kandungnya yang
dapat menyebabkan ketidakteraturan karena ada boredom.
Sebuah taktik ntuk membantu mareka adalah memberikan mereka kesempatan untuk mencoba
alat pemeriksaan seperti stetoskop atau spatel lidah dan memuji anak atas bantuannya selama
pemeriksaan.
D.PERSIAPAN ALAT
1. Pengukur/ meteran/ penggaris/ stadiometer
2. Penimbang BB
3. Thermometer dan speculum
4. Optalmoskop
5. Arloji berdetik
6. Manset dan stetoskop
7. Oksilometri
8. Peniti, kapas, objek dingin/ hangat
9. Spatel lidah
10. Garpu tala
11. Snellen
12. Senter
13. Gambar warna
E.TEHNIK PEMERIKSAAN FISIK SESUAI USIA
POSISI
URUTAN
PERSIAPAN
BayiSebelum dapat
Bila tenang,
Lepaskan semua pakaian bila
duduk sendiri:
auskultasi jantung,
suhu ruangan memungkinkan.
paru, abdomen.
Terlentang atau
Biarkan popok terpasang pada
telungkup,atau
Lakukan
posisi duduk di
prosedur traumatic di menggenggam obyek
pangkuan orang tua bagian akhir mata,
(Misal:stethoscope, otoscop)
jika mungkin.
telinga, mulut (sambil (farber, 1991).
menangis).
Jika diatas meja,
Tersenyum pada bayi; gunakan
tempatkan dan
suara yang lembut dan perlahan.
Munculkan
pandangan penuh reflek-refleks saat
pada orang tua.
bagian tubuh tersebut di Tenangkan dengan sebotol air
periksa.
gula atau makanan.
Lakukan
pemeriksaan reflek
Moro di bagian akhir.
Usia
bermainDuduk
atau berdiri diatas /
disamping orang
tua.
Inspeksi area
Minta orang tua melepaskan
tubuh, melalui
pakaian bagian luar.
permainan hitung jari
gelitik jari kaki.
Lepaskan pakaian dalam saat
bagian tubuh tersebut diperiksa.
Gunakan kontak
Telungkup atau
fisik uang minimal
Azinkan untuk melihat-lihat
terlentang
diawal pemeriksaan.
alat, menunjukkan penggunaan
dipangkuan orang
alat biasanya tidak efektif.
Kenalkan alat
tua.
dengan perlahan.
Auskultasi,
percusi, palpasi bila
tenang.
Lakukan
prosedur traumatic
terakhir (sama pada
bayi).
Anak pra
sekolahLebih suka
berdiri atau duduk.
Jika koopertif,
lakukan dari kepala ke
Biasanya kooperatif jari kaki.
dengan posisi
telungkup/
Bila tidak
terlentang.
kooperatif, lakukan
seperti pada anak usia
bermain.
Izinkan untuk
menggunakan celana dalam bila
malu.
Kooperatif hampir
semua posisi anak
kecil menyukai
kehadiran orang
tua.
Anak yang lebih
besar menyukai
privasi
Pemeriksaan
RemajaSama
dengan anak usia
sekolah.
Berikan pilihan
tentang keberadaan
orang tua.
Beri skort.
Jelaskan temuan-temuan
selama pemeriksaan. ototmu kuat
dan padat.
Tekankan kenormalan
perkembangan.
TANDA
VARIASI UMUM/
POTENSIAL
PENGKAJIA
TEMUAN BIASA ABNORMALITAS KEGAWATAN/
N
MINOR
ABNORMALITA
S UTAMA
Pengukuran
umum
Lingkar
33 sampai 35
kelahiran dapat
kepala < persentil
cm- Lingkar dada mengubah atau
ke-10 atau >
30,5 sampai 33 cm menurunkan lingkar
persentil kekepala- Lingkar
90Berat
Lingkar kepala kepala dan lingkar dada badan lahir <
harus kira-kira 2 mungkin sama untuk 1 persentil ke-10 atau
sampai 3 cm lebih sampi 2 hari pertama > persentil ke-90
besar dari lingkar setelah kelahiran
dada
Berat badan lahir
Panjang kepala menurun 10% dalam
ketumit 48 sampai minggu pertama;
meningkat kembali
53 cm
dalam 10 sampai 14
hari
Berat badan
lahir 2700 sampai
4000g
TANDA
VITAL:Suhu
Axila : 36,5
sampai 37C
Menangis dapat
sedikit meningkatkan
suhu tubuh
Hipotermi
Hipertermi
Radian penghangat
akan meningkatkan
suhu axila
Frekuensi
jantung
Apikal : 120
sampai 140
denyut / menit
Menangis akan
Bradikardia :
meningkatkan
frekuensi istirahat
frekuensi jantung; tidur dibawah 80 sampai
akan menurunkan
100 denyut / menit
frekuensi jantung
Takikardia :
Selama periode
frekunsi kira-kira
pertama reaktivitas (6
sampai 8 jam),
frekuensi dapat
mencapai 180 denyut /
menit
Irama tidak
teratur
Takipne ;
frekuensi dibawah
60 kali / menit
Menangis akan
meningkatkan
frekuensi pernafasan ;
tidur akan menurunkan
frekuensi pernafasan
Apnea > 1520 detik
Selam periode
pertama reaktivasi (6
Tekanan
sampai 8 jam),
sistolik pada
frekuensi dapat
manset kurang dari
mencapai 80 kali /
6 sampai 9 mmHg
menit
kurang dari tekanan
diekstremitas atas
Menangis akan
meningkatkan tekanan
darah
30 sampai 60 kali /
menit
Pernafasan
65 / 41 mmHg
Tekanan darah
Penampilan
umum
Kulit
PosturFleksi
Frank breechKaki
kepala dan
diektensikan,
ekstremitas,
diabduksikan dan paha
dengan istirahat
dirotasi penuh, oksiput
telentang dan
didatarkan, leher
telungkup.
diekstensikan
Pada saat lahir, Ikterik neonatus
merah terang,
setelah 48 jam
menggelembung, pertama- Ekimosis
halus.- Hari
atau petekie karena
kedua sampai
trauma kelahiran
ketiga, merah
muda, mengelupas, Milia ; kelenjar
kering
sebasea terdistensi
tampak sebagai papula
Verniks caseosa putih kecil pada pipi,
dagu, dan hidung
Lanugo
Miliaria atau
sudamina : kelenjar
Edema
keringat terdistensi
disekitar mata,
(ekrin) yang tampak
wajah, kaki,
punggung tangan, sebagai vesikel menit,
khususnya pada wajah
telapak, dan
scrotum atau labia
Eritema toksikum :
Postur timpang,
ekstensi
ekstremitasnya
Ikterik
berlanjut,
khususnya pada 24
jam pertamaKulit memucat
Sianosis
umum
Pucat
Keabu-abuan
Pletora
(darah dalam
jumlah berlebihan)
Mottling :
umum dan menetap
Perubahan
warna normal :
Hemoragi,
muda dengan vesikel ekimosis, atau
yang tumpang tindih petekie yang
pada dada, punggung, menetap
Akrosianosis :
sianosis tangan dan bokong, dan abdomen ;
dapat tampak dalam 24 Skelerema : kulit
kaki
sampai 48 jam dan
keras dan kaku
Kutis marmorata hilang setelah beberapa
hari
Turgor kulit buruk
Perubahan warna
Ruam, pustula,
Harlequin : perubahan atau, lepuh
warna jelas terlihat saat
bayi berbaring miring ; Bercak Cafe au
setengah bawah tubuh lait : bercak coklat
menjadi merah muda terang
dan setengah atas pucat
Nevus flammeus :
merah kebiruan gelap
(port-wine stain )
biasanya pada leher
dan wajah
Mongolian spots : area
ireguler pigmentasi
biru tua, biasanay pada
bagian sakral dan
gluteal; terlihat
terutama pada bayi
baru lahir dari orang
asli amerika, afrika,
asia, atau keturunan
hispanik
Telangiektatik nevi
(gigitan bangau) : area
terlokalisir merah
muda dalam, datar
biasanya terlihat
dibagian belakang
leher
Kepala
Sutura
menyatu-
Pelebaran
menangis atau batuk sutura dan fontanel
Kaput
Fontanel
posterior :
suksedaneum :
Kraniotabes :
sensasi tajam
sepanjang sutura
lambdoidal yang
edema jaringan
bentuk
segitiga 0,5 sampai kulit kepala yang lunak mirip lekukan bola
pingpong
yang melewati garis
1 cm
sutura
Fontanel
harus datar, lunak, Sefalhematoma (tidak
rumit) : diantara
dan padat
periosteum dan tulang
tengkorak yang
Bagian
dibatasi dengan batas
terlebar dari
khusus dan tidak
fontanel diukur
melewati garis sutura
dari tulang ke
tulang, bukan dari
sutura ke sutura
G.PROSEDUR PENGKAJIAN
PENGKAJI
PROSEDUR
AN
Tinggi /
panjang
badan
Berat badan
1. timbang bayi dan anak kecil telanjang diatas skala tipe
platform; lindungi bayi dengan menempatkan tangan
diatas tubuh untuk mencegahnya menjatuhkan skala.
2. timbang anak yang lebih besar dengan memakai pakaian
dalam (tanpa sepatu) pada timbangan tegak
3. periksa apakah skala seimbang sebelum digunakan.
4. tutupi timbangan dengan selembar kertas bersih untuk
masing-masing anak.
5. ukur sampai 10gr atau once yang terdekat untuk bayi
dan 100gr atau pon untuk anak-anak.
Lingkar
Ukur dengan kertas atau pita tembaga pada lingkar yang terbesar
kepala (HC) dari puncak alis, mata dan pinna telinga ketonjolan oksipital
tengkorak.
Lingkar
dada
1. ukur melingkari dada pada garis putting susu.
2. idealnya lakukan pengukuran selama inspirasi dan
ekspirasi, catat rata-rat dari dua nilai.
Ketebalan
lipatan kulit
1. pengukuran ketebalan lipatan kulit trisep
dan lingkar
lengan
Pengukuran
fisiologis(ta
nda-tanda
vital):
1. Suhu
Idealnya, diukur ketika anak tenang; karenanya, catat nilai dan
perhatikan aktivitas seperti menangis.
1. Thermometer kaca mercuri
2. Suhu oral
Letakkan di bawah lidah di dalm kantong sublingual posterior
kanan atu kiri, bukan di depan lidah, minta nak untuk tetap
mengatupkan mulutnya tanpa menggigit termometer
1. Suhu aksila
Tempatkan di bawah lengan dengan ujungnya dibagian tengah
aksila dan dekatkan dengan kulit, bukan pakaian, tahan tangan
anak untuk menjepitnya
1. Suhu rectal
1. Masukkan ujung yang telah diberi pelumas tidak
lebih dari 2,5cm (1 inci) ke dalam rektum, pegang
thermometer dengan hati-hati dengan anus
2. Anak dapat dimiringkan, telentang, atau posisi
telungkup (misal, terlentang dengan lutut fleksi
kearah abdomen); tutup penis, karena prosedur ini
sering merangsang urinasi
3. Anak kecil dapat ditempatkan pada posisi
telungkup dipangkuan orang tua
4. Thermometer electronic
1. Pengukuran suhu dengan komponen
elektronik disebut tesmitor yang ditempel
pada ujung plastic dan alat tembaga dari
baja yang dihubungkan ke alat pencatat
elektronik suhu, yang di ukur akan tampak
pada display digital dalam 60 detik
2. Tempatkan prob di dalam mulut, aksila,
rectum seperti thermometer merkuri
mengirimkan
penguukuran suhu
2. Digunakan seperti
termometer merkuri
3. Tempa Dot
1. Penggunaan
tunggal
termometer
sekali pakai
dengan
campuran
kimia tertentu
pada setiap
lingkaran
yang
mengubah
warna untuk
mengukur
peningkatan
suhu setiap
0,2 derajat
2. Digunakan
seperti
termometer
merkuri
diletakkan
pada mulut (1
menit), aksila
(3 menit),
dan rektum (3
menit);
perubahan
warna dibaca
10-15 detik
setelah
mengangkat
termometer
1. Nadi
1. Pern
afasa
n
menganjurkan:
1. Teka
nan
dara
h
Postur
Kulit
Hygiene
Nutrisi
Perilaku
Perkembangan
Status kesadaran
Wajah
Struktur
aksesori
Nodus limfe
Palpasi menggunakkan distal jariTekan dengan
perlahan tapi tegas dengan gerakkan melingkar
Kepala
Inspeksi ukuran
1. Trakea
Palpasi adanya deviasi; letakkan ibu jari dan telunjuk pada setiap
sisi dan gerakan jari ke depan dan ke belakang.
1. Tiroid
Palpasi, perhatikan ukuran, bentuk, kesimetrisan nyeri tekan,
nodul,; tempatkan bantalan jari telunjuk dan jari tengah di bawah
kartilago krikoid; rasaktimus (jaringan penyambung lobus) naik
ketika menelan; rasakan setiap lobus secara lateral dan posterior.
1. 3.
Arteri karotis
Mata
1. Inspeksi penempatan dan kesejajaran
2. Bila abnormalitas dicurigai, ukur jarak kantus bagian
dalam
1. Kemiringan palpebra
tarik garis imajinasi melalui dua titik medial (bagian dalam)
kantus
1. Lipatan epikantus
Observasi adanya kelebihan lipatan dari atap hidung sampai
terminasi dalam alis mata
1. c.
Kelopak mata
Konjungtiva palpebra
Observasi warna
1. e.
Konjungtiva bulbar
Observasi warna
1. Pungtum lakrimalis
Observasi warna
1. g.
Sklera
Observasi warna
1. i.
Kornea
Pupil
1. k.
Iris
Lensa
Inspeksi
1. Fundus
Kaji penglihatan
Tes cover
Minta anak mendekati objek (33 cm) atau menjauhi (50cm) objek;
tutup salah satu mata dan observasi gerakan mata yang tidak
ditutup
Sama dengan tes cover, kecuali menutup satu mata yang lain
beberapa kali; observasi gerakan mata yang ditutup ketika tidak
ditutup
Penglihatan perifer
Penglihatan warna
Otoskop
Anak Dibawah 3 Tahun.Posisikan Telengkup Dengan Telinga
Diperiksa Menghadap Atap, Sandarkan Anak, Gunakan Bagian
Tubuh Atasuntuk Merestrin Tangan Dan Tubuh,Dan Tangan Yang
Memeriksa Untuk Merestrin Kepala.
1. Kaji Pendengaran
2. Tes rinne, letakkan batang vibrasi dan garpu tala pada
tulang mastoid sampai anak tidak lagi mendengar
bunyinya, gerakan gigi garpu dekat lubang telinga.
3. Tes weber, pegang garpu tala pada garistengah kepala atau
dahi
1. Inspeksi ukuran, penempatan, dan kesejajaran,tarik
garis vertikal imajiner dari titik tengah antara mata
dan titik bibir atas
Hidung
Dada
1. Inspeksi ukuran bentuk,kesemetrisan, gerakan dan
perkembangan payudara
2. Gambarkan pertemuan sesuai garis gemografis dan
imajiner
3. Lokalisasi ruang interkosta (ICS), ruang langsung dibawah
iga, dengan mempalpasi dada secara inferior dari iga ke
dua
4. Petunjuk lain
Paru-paru
1. Evaluasi gerakan pernapasan: frekuensi, irama,
kedalaman, kuantitas dan karakter
2. Dengan anak pada posisi duduk, tempatkan kedua tangan
datar di punggung atau dada dengan ibu jari digaris tengah
sepanjang tepi kostal bawah
Instruksi umum
1. Mulai dengan inspeksi, diikuti dengan palpasi, kemudian
auskultasi.
2. Perkusi tidak dilakukan karena nilainya yang terbatas
dalam mendefinisikan batasan atau ukuran jantung.
3. Inpeksi ukuran dengan anak berada pada posisi semifoler,
observasi dinding dari sebuah sudut.
4. Palpasi untuk menentukan lokasi impuls apical, impuls
jantung paling lateral yang dapat disamakan dengan apeks.
5. Palpasi kulit untuk waktu pengisian kapiler :
tekan kulit sedikit pada sisi tengah, seperti dahi, dan sisi
perifer, seperti bagian atas tangan atau kaki, untuk
menghasilkan sedikit pemucatan
dengan ekspirasi.
Nadi water; khususnya denyut kuat yang disebabkan oleh tekanan
nadi yang sanagt lebar.
Nadi dikrotorik; nadi radialias gandauntuk setiap denyut apical
Nadi lemah; nadi lemah, cepat, yang hilang dan timbul.
Abdomen
Intruksi umum
1. Inspeksi, diikuti dengan auskultasi, perkusi dan palpasi,
yang dapat mengubah bunyi abdomen normal.
2. Palpasi mungkin tidak nyaman untuk anak palpasi dalam
menyebabkan perasaan tekanan dan palpasi superficial
menyebabkan sensasi geli.
3. Untuk meminimalkan ketidak nyamanan dan mendorong
kerjasama, gunakan hal-hal berikut:
pubis
2. Timbulkan Refleks Abdomen : regangkan kulit dari
samping ke garis tengah pada setiap kuadran
Genetalia
Instruksi umum
1. Lanjutkan dengan cara yang sama seperti pemeriksasan
area lain; jelaskan prosebur dan maknanya sebelum
melakukan, seperti mempalpasi testis.
2. Hargai privasi setiap waktu
3. Gunakan kesempatan untuk mendiskuskusikan masalah
tentang perkembangan seksual dengan anak yang lebih
besar dan remaja.
4. Gunakan kesempatan untuk mendiskusikan keamana
seksual dengan anak keci, menjelaskan bahwa ini adalah
area pribadi mereka dan bila seseorang menyentuhnya
dengan cara yang tidak nyaman mereka harus selalu
membeti tahu orang tua mereka atau orang lain yang
dipercaya.
5. Bila ada kontak dengan substansi tubuh, gunakan sarung
tangan.
Genetalia laki-laki
1. Penis inspeksi ukuran
2. Glans dan batang inspeksi adanya tanda-tanda
pembengkakan, lesi kulit, inflamasi.
3. Prepusium inspeksi pada pria yang disirkumsisi.
4. Meatus uretral inspeksi lokasi dan perhatikan adanya
rabas.
5. Sekrotum inspeksi ukuran, lokasi kulit, dan distribusi
rambut.
6. Testis palpasi setiap kantong sekrotium dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
Punggung
dan
ekstremitas
1. Refleks plantars
Timbulkan refleks dengan mengusap telapak kai lateral dari tumit
kedepan ke ibu jaru kaki melewati haluks
1. Inspeksi perkembangan dan tonus otot
2. Uji kekuatan
Pengkajian Inspeksi setiap sendi ekstremitas untuk kesimetrisan, ukuran,
neurologis suhu, warna, nyeri tekan, mobilitas.Uji adanya perkembangan
displasia panggul
Uji kekuatan:
1. Lengan, minta anak mengangkat tangan sambil melawan
tekanan dari tangan anda
2. Kaki , minta anak duduk dengan kaki menggantung;
lanjutkan seperti pada tangan
3. Telapak tangan, minta anak meremas jari anda sekencang
mungkin
4. Telapak kaki, minta anak memfleksikanplantar (dorong
telapak kaki ke arah lantai) sambil menekan telapak kaki.
Daftar Pustaka
Engel, Joyce. 1999. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatric. Editor. Setiwan. Edisi 2.
Jakarta: EGC
Matondang, S Corry,dkk. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta: PT Sagung Seto
Priharjo, Robert. 1993. Pengkajian Fisik Keperawatan. Editor Ni Luh Gede Yasmin Asih, SKp.
Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 1993. Essential Of Pediatric Nursing. Fourth Edition. Philadelphia: Mosby
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. Edisi 4. Jakarta: EGC