Anda di halaman 1dari 1

Budidaya Ikan Guppy Menggunakan Ember

Published on February 10, 2014, by budidayaikan - Posted in Berita

Pembudidaya ikan hias guppy, Yudi Kasim membudidayakan beberapa strain guppy seperti Dragon,
Moskow Blue, German Tuxedo White Tail dan Blue Grass. Tempat membudidayakannya sebagian
menggunakan akuarium dan wadah lain seperti ember plastik.
Menurutnya, menjodohkan guppy siap kawin dalam satu wadah dapat menerapkan satu jantan dan lima
betina atau kelipatannya. Selain itu bisa juga pejantannya dapat ditambah sampai dua ekor. Rata-rata
setiap 21 hari, betina guppy akan beranak minimal 100 ekor. Anakan sebaiknya dipisah, karena indukan
bersifat kanibal. Tapi kalau tempat penangkarannya luas dan ada tanaman-tanaman airnya, bisa tidak
dipisah, papar Yudi.
Ditemui di lokasi pembudiyaan ikan guppy-nya kawasan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yudi
menjelaskan, apapun tempat pemeliharaan guppy diusahakan untuk mampu menjaga kualitas airnya.
Adanya tanaman air seperti ekor kunci diharapkan mampu mendukung kualitas air, karena dapat
membantu menyerap zat-zat racun di air. Selain itu dapat untuk bersembunyi anakan-anakan guppy.
Kualitas air akan lebih bagus lagi jika dilengkapi mesin aerator yang dapat membantu menghilangkan
gas-gas dalam air serta mendukung sirkulasi udara. Sedangkan penambahan piranti filter menjadikan
air terjaga kejernihannya.
Rata-rata tiga hari sekali kotoran di tempat membudidayakan guppy perlu disedot. Jika bisa sehari
sekali lebih bagus juga. Air lama dengan disisakan sekitar 25 persen saja lalu ditambah air baru, jelas
Yudi.
Guppy dengan strain masih asli atau belum dikawinsilangkan, sebutnya, dihargai lebih mahal. Strain
asli Dragon termasuk yang masih mahal, yaitu dibanderol Rp 400.000/pasang (sudah dewasa). Strain
Fullred Taiwan Rp 350.000/pasang dan strain Multi Colour Kobra dengan harga Rp 50.000/pasang.
Lain halnya dengan indukan strain campuran/silangan, rata-rata Rp 15.000/pasang. (Sumber : KR
Jogja)

Anda mungkin juga menyukai