Bab I
Bab I
A.
Pendahuluan
Pada bab ini, akan dibahas tentang pengertian hukum, pengertian
b. Menurut Utrecht
Hukum merupakan himpunan peraturan (baik berupa perintah
maupun larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh
karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan
tindakan dari pihak pemerintah.
c. Menurut Wiryono Kusumo
Hukum adalah merupakan keseluruhan peraturan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib di dalam masyarakat dan
terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sanksi.
Dari pendapat para ahli hukum belum terdapat satu kesatuan
mengenai pengertian hukum, namun dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa hukum memiliki
beberapa unsur yaitu :
a. Adanya peraturan/ketentuan yang memaksa
b. Berbentuk tertulis maupun tidak tertulis
c. Mengatur kehidupan masyarakat
d. Mempunyai sanksi.
Peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat mempunyai dua
bentuk yaitu tertulis dan tidak tertulis. Peraturan yang tertulis sering
disebut perundangundangan tertulis atau hukum tertulis dan kebiasankebiasaan yang terpelihara dalam kehidupan masyarakat. Sedang
Peraturan yang tidak tertulis sering disebut hukum kebiasaan atau hukum
adat.
Tujuan dari hukum adalah untuk mencapai keadilan dan kepastian
hukum. Di samping dua tujuan utama tersebut terdapat juga tujuan lainnya
yang dikemukakan para sarjana hukum, seperti kedamaian, ketertiban,
kesejahteraan, kemakmuran, dan sebagainya.
Menurut Prof Sri Redjeki Hartono, batasan hukum ialah hukum
harus mampu menjaga dan mengatur harkat dan martabat manusia.
Hukum juga harus mampu mengatur kehidupan manusia dengan
mengatur keseimbangan kepentingan semua pihak demi kesejahteraan
nilai-nilai kemanusiaan.
2. Pengertian Ekonomi
Ilmu ekonomi menurut M. Manulang merupakan suatu ilmu yang
mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran
(kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat memenuhi
kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa). Kata ekonomi berasal
dari bahasa latin oikonomia yang mengandung pengertian pengaturan
rumah tangga. Rumah tangga disini mungkin kecil seperti sebuah
keluarga, mungkin juga besar seperti negara. Pengaturan demikian
bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Berbeda dengan hukum,
pengaturan melalui ekonomi di atas terbatas pada usaha-usaha manusia
untuk mencapai kemakmuran dengan menggunakan sumber daya
ekonomi yang tersedia secara lebih efisien dan produktif. Jadi, belum
berorientasi pada pencapaian keadilan dan kepastian hukum dalam
penggunaan sumber daya ekonomi tersebut yang dapat dilakukan melalui
hukum.
Soemitro
memberikan
definisi,
hukum
ekonomi
hukum
mengenai
cara-cara
peningkatan
dan
mengenai
cara-cara
pembagian
hasil
pembangunan
ekonomi secara adil dan merata, sesuai dengan hak asasi manusia
(misal, hukum perburuhan dan hukum perumahan).
ekonomi
dilaksanakan
untuk
mencapai
tertentu
kepada
pihak
yang
kuat
dan
adil.
Hukum
ekonomi
yang
memadai
akan
menunjang
apabila
ada
sengketa
antar
Negara
dapat
diselesaiakan
hukum
untuk
memutuskan
suatu
perkara
yang
sama.
dapat
diakses
melalui
lembaga-lembaga
peradilan
atau
e. Kebiasaan
Kegiatan ekonomi bermula dari suatu kebiasaan yang tumbuh di
masyarakat yang kemudian dijadikan undang-undang sebagai sumber
hukum yang mengatur. Namun berhubung banyaknya kebiasaankebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat ekonomi maka ada kebiasaankebiasaan yang belun dijadikan perundang-undangan. Oleh karena itu
kebiasaan-kebiasaan ekonomi yang timbul dalam masyarakat ekonomi
namun belum dijadikan perundangundangan dapat dipergunakan sebagai
sumber hukum dalam menyelesaikan suatu sengketa ekonomi.
f. Doktrin
Merupakan pendapat para sarjana atau ahli hukum yang mana
pendapat tersebut dapat digunakan sebagai sumbangan atau hasil
pemikiran dalam pembentukan perundang-undangan dan juga dapat
dipergunakan untuk menafsirkan sumberhukum tertentu. Bentuk dari
doktrin yaitu asas-asas, prinsip-prinsip, atau teori-teori para ahli hukum.
10