Deskripsi Hasil Wawancara : Pada hari Senin, 9 Mei 2016 saya bersama 2 teman saya melakukan kunjungan ke rumah salah satu penderita gangguan jiwa yang tercatat di puskesmas II, pasien bernama A.A Ngurah Agung, yang beralamat di Br. Genceng. Pertama untuk mendapat alamat lengkap dari pasien kami menemui klian adat dari Br.Grenceng Bapak I Made Suyasa, SH, beliau mengatakan bahwa tidak ada warga yang bernamakan sesuai dengan daftar nama tersebut. Beliau juga mengatakan bahwa tidak ada warga yang mengalami gangguan jiwa di Br. Grenceng. Begitu juga dengan salah satu warga yang saya temui di banjar grenceng yaitu Ibu Nengah Ratniasih, berusia 40 tahun, beralamat di jalan sutomo Gang 8 No.2 Br. Grenceng, beliau bekerja sebagai penjual makanan. Ibu Nengah juga tidak mengetahui nama pasien tersebut. Jadi saya memberikan kuisioner mengenai Hubungan Pengetahuan tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat kepada Penderita Gangguan Jiwa kepada Ibu Nengah Ratniasih. Berdasarkan kuisioner yang diisi, menjelaskan bahwa menurut Ibu Nengah Ratniasih, penyakit gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang dipicu oleh adanya stress yang lama. Jenis penyakit gangguan jiwa yang Ibu Nengah tau yaitu orang yang bersikap aneh senang berbicara sendiri dipinggir jalan. Pengetahuan mengenai gangguan jiwa ini beliau dapatkan melalui teman atau tetangga. Menurut beliau, pertolongan pertama yang harus dilakukan kepada penderita gangguan jiwa adalah dibawa ke dokter di Rumah Sakit Jiwa. Beliau mengatakan bahwa penderita gangguan jiwa sama dengan yang lain tanpa membedakan statusnya dimasyarakat, jika beliau menemukan penderita gangguan jiwa beliau akan menawarkan bantuan dan akan melapor ke lurah/klian banjar agar mendapatkan bantuan sesegera mungkin. Ibu Nengah mengatakan beliau tidak mengetahui jika Pemerintah sudah melakukan pencegahan gangguan jiwa dimasyarakat. Saran yang diberikan oleh Ibu Nengah Ratniasih yaitu agar pemerintah lebih sering memberikan penyuluhan seperti ceramah dibanjar untuk menambah pengetahuan masyarakat untuk pencegahan gangguan jiwa/mental dan lebih memerhatikan masyarakat yang menderita gangguan jiwa agar cepat mendapatkan bantuan.