Anda di halaman 1dari 75

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

E.1.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

E.1.1. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN DAN LOKASI KEGIATAN


Konsultansi Manajemen Konstruksi ini adalah untuk menjamin kelancaran dan
ketepatan waktu pelaksanaan proyek mulai dari Tahap Tender/Pelelangan
Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong), Tahap Perencanaan Teknis/Pengembangan
Rancangan (DED), Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi (Design and Build) serta
Tahap Pemeliharaan.

Kontrol pengawasan dan pengendalian untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan


dengan metoda yang tepat yang sesuai dengan mutu, waktu dan biaya yang
direncanakan serta tertib administrasi.

Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung jawab


kepada PA/KPA/PPK.

Diharapkan Konsultan MK dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik


untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

Menghilangkan resiko dari pembengkakan biaya pembangunan yang disebabkan


hal-hal yang tidak terprediksi sebelumnya.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-1

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Efisiensi dan efektifitas tenaga kerja, biaya, material dan peralatan dengan
penyelesaian tepat waktu dan mutu yang terjamin dengan tetap menerapkan
prinsip prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L).
E.1.2. LINGKUP KEGIATAN
1. Pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan akan dilakukan dengan metoda
Rancang Bangun (Design & Build) yang secara umum akan melalui tahapan-tahapan
berikut :
b. Tahap Tender/Pelelangan Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong).
c. Tahap Pengembangan Rancangan/Detail Engineering Design (DED) dan
Pelaksanaan Konstruksi (Design and Build).

2. Pelaksanaan pembangunan kedua simpang tak sebidang ini direncanakan


dengan konstruksi flyover dari struktur beton bertulang, dengan lingkup pekerjaan
fisik yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong) meliputi:
a. Pekerjaan Detour (jalan pengalihan)
b. Pekerjaan Pondasi
c. Pekerjaan Pile Cap
d. Pekerjaan Pier dan Pier Head
e. Pekerjaan Girder Jembatan
f. Pekerjaan Pelat Lantai Jembatan
g. Pekerjaan Oprit Jembatan
h. Pekerjaan Pengaspalan
i. Pekerjaan Drainase
j. Pekerjaan Bangunan pelengkap lainnya
k. Pekerjaan Perapihan
3. Penyedia Jasa Konsultansi MK yang digunakan dalam pembangunan kedua
simpang tak sebidang ini yaitu untuk membantu PA/KPA/PPK pada tahap tender
fisik, review Detail Engineering Design (DED) yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong) dan selalu memonitor, mengevaluasi pelaksanaan
pengawasan serta memberikan jalan keluar terhadap permasalahan-permasalahan
yang timbul untuk menjaga agar pembangunan ini sesuai dengan target waktu,
mutu dan biaya yang telah ditentukan dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L).
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-2

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

E.1.3.

REFERENSI HUKUM
a. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi jo. PP No. 59 Tahun 2010, Pasal 13 ayat 1 dan 2
c. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 19/PRT/M/2015 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)
f. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 142 Tahun 2013 tentang Sistem
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Pedoman Standar Minimal Tahun 2013 Inkindo Tentang Biaya Langsung
Personil
(Remuneration/Billing Rate) & Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) untuk
Kegiatan Jasa Konsultansi.
h. Rencana Kerja dan Syarat Umum, Administrasi dan Teknis yang akan
dicantumkan dalam kontrak.

E.1.4.

LINGKUP KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN PENYEDIA JASA


Sebagaimana yang tertuang dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak Dokumen Pekerjaan Konsultansi.
Pemeriksaan Seluruh Kelengkapan Dokumen sebelum diserahkan kepada pihak
KPA/PPK.
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan konsultan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-3

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

oleh PA/KPA/PPK.
b. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan konstruksi fisik, baik yang menyangkut macam, kualitas
dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaaan dengan tetap menerapkan prinsipprinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L).
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan manajemen konstruksi pada setiap tahapan, baik yang menyangkut
waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif, sehubungan dengan setiap tahapan pekerjaan, harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan berlaku.
e. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaaan Konsultan MK berlaku pula
ketentuanketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku, rencana
kerja dan syarat-syarat, ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan proyek yang
bersangkutan yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan beserta kelengkapannya dan
ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.

1. Tahap Persiapan / Pra-Tender


a. Membantu PA/KPA/PPK dalam membuat review Konsep Umum Perencanaan,
Persiapan Pelelangan dan Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk lelang fisik
(Design and Build).
b. Mempersiapkan Dokumen Kontrak dan Dokumen Pendukung Pelaksanaan
Pekerjaan Fisik (Design and Build) mengacu kepada peraturan dan undangundang
yang berlaku.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-4

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

2. Tahap pelelangan fisik


a. Membantu Pokja BPPBJ untuk seleksi calon Penyedia Jasa Konstruksi
(Pemborong) terbaik yang memenuhi persyaratan yang diinginkan melalui proses
tender/lelang.
b. Membantu PA/KPA/PPK menyiapkan dokumen kontrak fisik dan laporan
pelelangan fisik serta dokumentasi.
c. Mempersiapkan Pelelangan fisik dan Dokumen-dokumen yang dibutuhkan
untuk lelang fisik (Design and Build).
d. Mempersiapkan Dokumen Kontrak dan Dokumen Pendukung Pelaksanaan
Pekerjaan Fisik (Design and Build) mengacu kepada peraturan dan undangundang
yang berlaku.

3. Tahap pelaksanaan (Design and Build)


a. Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaaan pengembangan rancangan/DED yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong).
b. Mengisi dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong).
c.

Membuat laporan mingguan, laporan bulanan, laporan akhir beserta

dokumentasi.
d. Memeriksa Dokumen gambar-gambar sesuai pelaksanaan dan kelengkapannya
(as-built drawing).
4. Tahap pemeliharaan
a. Menyiapkan dan memeriksa berita acara penyerahan kedua (FHO) pekerjaan
fisik Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong).

5. MANAJEMEN KEUANGAN
Konsultan MK harus dapat memastikan seluruh prosedur manajemen keuangan
dan administrasi pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan baik terutama dalam
hal terkait pembayaran pekerjaan.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-5

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

6. MANAGEMENT TRAFFIC
Konsultan MK harus dapat memastikan seluruh prosedur manajemen traffic
dilaksanakan dengan baik terutama di sepanjang lokasi pembangunan Simpang
Tak Sebidang tersebut.
7. MONITORING
Konsultan MK akan memonitoring perkembangan pelaksanaan pekerjaan serta
seluruh pemenuhannya terhadap kontrak dan regulasi-regulasi yang berlaku dalam
sebuah metode monitoring yang efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan
terlaksananya pekerjaan ini. Hal tersebut meliputi dan tidak terbatas pada:
a.

Mengembangkan

dan

mengimplementasikan

perencanaan

pengawasan

pekerjaan.
b. Mengembangkan program konstruksi yang terkonsolidasi, termasuk pemaparan
jalur kritis (CPM) serta solusi tindakan yang harus diambil dalam pelaksanaan
maupun keterkaitan dengan stake holder lainnya dan melaporkan seluruh proses
pencapaian program pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA/PPK.
c. Memastikan seluruh metoda konstruksi yang diusulkan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong) memenuhi seluruh aspek kontraktual dan memenuhi
semua indikator kinerja yang telah ditetapkan setelah pekerjaan selesai
dilaksanakan dan memasuki masa pemeliharaan.
E.1.5.

METODOLOGI
Sasaran dari layanan jasa Konsultansi ini adalah agar pencapaian hasil pekerjaan
dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku (norma, standar, pedoman,
tatacara dan spesifikasi teknik) dengan tepat sasaran yaitu tepat mutu, tepat biaya,
tepat waktu.
Demikian sehingga di dalam jasa pelayanan Kegiatan Konsultan Manajemen
Konstruksi ini, Konsultan menjamin agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam dokumen kontrak yaitu kualitas sesuai
dengan spesifikasi, perkembangan kemajuan proyek sesuai waktu, tepat dan
akurat, dan secara langsung dapat diserah-terimakan kepada Pengguna Jasa.
1. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-6

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

a. Planning
Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna
mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka pekerjaan perencanaan teknis, baik yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa (konsultan) maupun Pengguna Jasa.
Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
a. Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
b. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
yang tersedia.
c. Penerjemahan rencana kedalam bentuk program-program sebagai
kegiatan yang konkrit
d. Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
dan sasaran
b. Organizing
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas
suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dipimpin oleh
pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini
menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang
diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Dalam proses manajemen, organisasi digunakan sebagai alat :
a. Menjamin terpelihara koordinasi dengan baik
b. Membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen
c. Mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang
berada di dalam kordinasinya.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan
struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan.
Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme : koordinasi vertikal
(menggambarkan fungsi komando dan interaksi).
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-7

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

c. Actuating
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang
yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah
ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan
pimpinan kelompok untuk menggerakkan, mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama
memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen pelaksanaan
proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
d. Controlling
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah
dilaksanakan

sesuai

dengan

rencana.

Didalam

manajemen

proyek

penanganan jalan, controlling terhadap pekerjaan harus dilakukan walaupun


melalui konsultan melalui kontrak supervisi atau konsultan manajemen,
dimana pekerjaan pelaksanaan dilakukan oleh Konsultan Perencana.

Konsultan

Pengawasan dan

Pelaksana Konstruksi (jasa kontraktor).

Pengendali proyek berkewajban melakukan controlling (secara berjenjang)


terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh tim KMK dan konsultan untuk
memastikan masing-masing tim sudah melakukan tugasnya dalam koridor
quality assurance. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan dapat dipenuhi.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup seluruh aspek pelaksanaan
pekerjaan teknik antara lain :

Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, biaya,


peralatan, bahan)

Prosedur metoda dan cara kerjanya

Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran

Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta


tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-8

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

mempengaruhinya.

Rujukan

untuk

menilainya

adalah

memperbandingkannya antara rencana dan pelaksanaan, artinya memahami


kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Pada pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi ini, Konsultan akan
menerapkan ke 4 (empat) fungsi manajemen tersebut sebaik-baiknya.
2. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
Sebutan koordinasi membawa dua konsekuensi, yakni integrasi dan sinkronisasi.
Integrasi, menyangkut permasalahan, sedangkan sinkronisasi, menyangkut
ketata laksanaan guna mencapai keselarasan, keserasian, kebersamaan dan
keterpaduan. Dan tahapan selanjutnya adalah implementasi, dalam hal ini
pelaksanaan koordinasi mencakup fungsi pengendalian.
Pengendalian dimaksudkan untuk menjamin, agar pelaksanaan pekerjaan yang
dikoordinasikan dan diawali dengan integrasi dan sinkronisasi, benar-benar
mengarah pada terwujudnya produk keluaran yang dikehendaki.
Rencana dan program adalah masukan manajemen yang menyangkut koordinasi
pada tahapan informatif. Sampai pada tahapan implementasi rencana dan
program, peran koordinasi mencakup pula fungsi pengendalian yang dapat
dijelaskan melalui rumusan berikut ini :

RENCANA
PROGRAM
X
P
E
N
G
E
N
D
A
L
I
A
N

X
EVALUASI

PELAKSANAAN

PELAPORAN

PENGAWASAN
X
Petunjuk Turun Tangan
Pengendalian = Pengawasan + Turun Tangan

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E-9

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar.1 Skema Pengendalian Proyek

Gambar.2
Bagan Alir Manajemen Proyek

Gambar.3
Bagan Alir Quality Qontrol

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 10

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Penjelasan dari gambar-gambar diatas adalah sebagai berikut :


a.

Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti rencana dan program yang telah


ditetapkan. Dalam hal ini rencana yang dimaksudkan adalah Rencana Teknis,
sedang programnya adalah Program Pelaksanaan.

b.

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan maksud :

Menjaga agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan dengan mengikuti


rencana maupun program yang telah ditetapkan, dan

Mengadakan pengamatan, seberapa jauh rencana dan program yang


berlaku

masih

benar-benar

memberikan

arah

tindakan

menuju

terwujudnya produk utama yang dikehendaki.


c.

Untuk maksud tersebut, pengawasan meliputi kegiatan pelaporan dan


evaluasi.

d.

Pelaporan, memberikan informasi dan data-data lapangan seperti apa adanya,


fakta-fakta, termasuk hal-hal ataupun perkembangan baru yang belum
diperhitungkan dalam rencana maupun program

e.

Evaluasi, dilakukan terhadap isi laporan dengan berpegang pada rencana dan
program serta kriteria maupun standar rencana dan program.

f.

Evaluasi memberikan hasil berupa petunjuk untuk tindakan turun tangan.

g.

Pengawasan, hanya sejauh menghasilkan produk berupa petunjuk untuk


tindakan turun tangan, tidak termasuk wewenang untuk turun tangan

h.

Yang berwenang melakukan tindakan turun tangan adalah yang bertanggung


jawab atas terwujudnya produk utama, yakni yang menjalankan fungsi
koordinasi. Sebagai contoh misalnya, wasit dalam pertandingan sepak bola
memegang komando (peluit), sedang pengawasnya adalah penjaga garis.

Ke 8 (delapan) prinsip koordinasi dan pengendalian diatas akan diterapkan oleh


Konsultan pada kegiatan ini.

3.

ASPEK PENTING DALAM PENGENDALIAN


a. Struktur Organisasi
Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah Penetapan Struktur
Organisasi dari semua pihak yang terlibat didalam proyek Pekerjaan
Konsultan Manajemen Konstruksi ini. Struktur organisasi tersebut juga
dilengkapi dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap elemen
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 11

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

dalam suatu organisasi dan harus diinformasikan kepada semua pihak yang
ada.
Berdasarkan struktur organisasi yang telah ditetapkan akan dapat
tergambarkan dengan jelas alur tanggung jawab serta rentang kendali dari
setiap elemen yang ada.
b. Prosedur Tetap (Standard Operating Procedure/SOP)
Dalam kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi terdapat suatu proses
yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan
pengendalian dan pengawasaan kepada Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawasan dan Pelaksana konstruksi (jasa kontraktor). Proses yang terjadi
dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut harus dikoordinir, sehingga
tujuan proyek dapat tercapai dengan baik dan semua pihak secara optimal
mendapatkan hal-hal yang menjadi sasaran untuk terlibat dalam proyek
tersebut.
Guna mendapatkan suatu ketertiban dan kedisiplinan dalam menjalankan
kewajibannya atau tugasnya bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek
tersebut dibutuhkan adanya suatu Tata Cara Baku atau Prosedur Tetap
(Standard Operating Procedure/SOP) yang mengikat semua anggota proyek,
mulai dari project manager sampai pelaksana yang paling bawah.
Setiap Tata Cara Baku (SOP) sekurangnya memberi gambaran/penjelasan
tentang:

Struktur organisasi

Tugas pokok dan fungsi setiap jabatan

Uraian tugas

Tata cara penyelenggaraan tugas

c. Tugas Pokok dan Fungsi


Melalui proses analisis yang tepat, Tugas pokok dan fungsi dari setiap
jabatan dalam organisasi, mulai dari manajemen puncak sampai pelaksana
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 12

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

yang paling bawah. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan beban kerja
yang tidak tepat atau overlapping dengan jabatan lainnya.
Dalam tugas pokok dan fungsi ini, setiap jabatan setidaknya menguraikan :

Tugas pekerjaannya/job description

Rincian tugas/fungsi

Lingkup kewenangan jabatan

Tanggung jawab jabatan

Rincian pejabat dibawahnya yang menyangkut jabatan tugas pokok dan


fungsi.

d. Tata Cara Penyelenggaraan Tugas


Tata cara ini memberikan pedoman, bagaimana seharusnya melakukan
hubungan kerja antara bagian dalam satu satuan organisasi maupun antar
bagian/divisi dalam suatu organisasi. Dengan tata cara ini seluruh kegiatan
dalam organisasi ditata dengan baik, tertib dan jelas, baik menyangkut
administrasi maupun teknis. Bila suatu organisasi sudah besar, maka tata
cara yang lebih rinci untuk setiap divisi dibuat tersendiri yang jelas dan
terinci.
Tata cara penyelenggaraan tersebut harus disosialisasikan kepada seluruh
pejabat terkait dan setiap pejabat diwajibkan untuk memberikan penjelasan
kepada bawahannya, baik secara tertulis maupun penjelasan lisan.
Dengan kondisi ini diharapkan semua anggota organisasi dapat memahami
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tata cara baku dan organisasi
akan berjalan dengan tertib dan terarah.

4.

SASARAN PENGENDALIAN
Garis besar sasaran pengendalian proyek amat luas, diantaranya yang terpenting
adalah yang menyangkut dalam hal sebagai berikut:
a) Pengendalian Teknis
b) Pengendalian Administrasi Proyek
c) Pengendalian Biaya.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 13

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Fungsi dan proses pengendalian yang dilanjutkan dengan teknik dan metode
pengendalian

dan

pemantauan

yang

dianggap

efektif

untuk

kegiatan

pelaksanaan proyek, semua ini dimaksudkan sebagai persiapan pengendalian


sepanjang sikllus proyek, baik kegiatan administrasi di kantor maupun kegiatan
di lapangan.
Karena maksud pengendalian adalah mengusahakan agar pekerjaan berjalan
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, maka aspek dan
obyek pengendalian sama dengan aplikasi schedule, yaitu melaksanakan
berbagai macam kegiatan di kantor dan lapangan sebagaimana yang telah
direncanakan untuk dipantau dan dikendalikan implementasinya agar hasilnya
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, lebih jauh obyek yang akan
dikendalikan dapat dikaji dari lingkup kerja proyek yang dilaksanakan. Hal ini
antara lain diusahakan dengan jalan menumbuhkan suasana yang mendukung
sebagai syarat tercapainya tujuan pengendalian dengan cara-cara berikut :

Menciptakan sikap sadar akan mutu, anggaran dan jadwal, ini berarti
meminta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek menyadari
bagaimana dampak kegiatan yang dilakukan terhadap mutu, biaya dan
jadwal.

Meminimalkan resiko dengan melihat kegiatan-kegiatan utama yang harus


didahulukan agar tidak berdampak pada pelaksanaan kegiatan yang lainnya
dengan pertimbangan engineering efisiensi.

Mengkomunikasikan ke semua pihak, perihal kinerja pelaksanaan proyek


dan menekankan potensi adanya hal-hal yang kritis dan rawan guna
tindakan koreksi.

Agar suatu sistem pengendalian dapat bersifat efektif diperlukan unsur-unsur


berikut:
Tolok ukur yang realistis Untuk pengendalian mutu, tolok ukurnya adalah
spesifikasi, untuk pengendalian biaya, tolok ukurnya adalah anggaran dalam
kontrak, sedangkan untuk waktu, tolok ukurnya adalah jadwal dalam
kontrak, hal tersebut diatas harus diintegrasikan kedalam sistematika
pengendalian. Karena berfungsi sebagai tolok ukur, maka suatu sistematika
penendalian itu diharapkan dapat mengukur keberhasilan pelaksanaan
ditinjau dari sudut mutu, biaya dan waktu pelaksanaan untuk digunakan
sebagai sarana pengambilan keputusan tindak lanjut.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 14

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat. Memproses


masukan data dan informasi hasil pelaksanaan pekerjaan menjadi indikatorindikator yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan.
Prakiraan yang akurat.
Meliputi berbagai prakiraan biaya dan jadwal kegiatan, seperti biaya dan
jadwal

untuk

pekerjaan

tersisa

sampai

akhir

penyelesaian

proyek,

kecenderungan bilamana keadaan tidak mengalami perubahan.


Rencana Tindakan
Tindakan ini diambil untuk mencegah pelaksanaan pekerjaan tidak mencapai
target dan sasaran yang ditetapkan apabila ditemukan tanda tanda akan
terjadi keterlambatan pelaksanaan proyek .

Gambar 4

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 15

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar .5

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 16

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar
Gambar.66.4. BAGAN ALIR PENGAWASAN PEKERJAAN
AGAR HASILNYA : TEPAT WAKTU, TEPAT BIAYA & TEPAT MUTU
Pre Construction Meeting

Masa Mobilisasi

- Review Data dan Dokumen yang ada


- Penjelasan Dokumen Kontrak
- Penjelasan Manual Sistem dan Prosedur
Kerja Pengendalian
- Evaluasi Rencana Kerja Kontraktor
- Evaluasi Rencana MobilisasiAlat
Kontraktor
- Evaluasi Rencana Mobilisasi Personil
Kontraktor
- Evaluasi Rencana Pengaturan LaluLintas

Pengendalian Mutu

Pengendalian Biaya
- Biaya Kontrak
- Perubahan Volume
Pekerjaan
- Change Order

Masa Konstruksi

- Test Bahan
- Metoda Pelaksanaan
- Test Hasil Pekerjaan

- Penolakan Bahan
- Perbaikan
Pelaksanaan
- Perbaikan Hasil
Pekerjaan

Tidak

- Revisi Volume
Pekerjaan

Monitoring Mutu
Evaluasi :
- Bahan
- Pelaksanaan Pekerjaan
- Hasil Pekerjaan
Ya

Pengendalian Waktu

Tidak

Jadual Pelaksanaan
Jadual Alat
Jadual Personil
Jadual Material

- Revisi Jadual
Pelaksanaan

Monitoring Volume
Pekerjaan
Evaluasi :
- Volume Pekerjaan

Ya

Pengendalian Waktu
Tidak

Evaluasi :
- Harian
- Mingguan
- Bulanan
Ya

Hasil Pekerjaan

Masa Pemeliharaan

- Tepat Waktu
- Tepat Biaya
- Tepat Mutu

Serah Terima
Sementara (PHO)

Perbaikan Pekerjaan

Serah Terima
Akhir (FHO)

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 17

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar
Gambar.76.5. BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

Pengadaan Bahan Baku

Tidak

Tahap Bahan Baku

(Penolakan Bahan Baku)

( POLA 3 TAHAP, 2 LINGKUP DAN 5 HAL )

Pengendalian Mutu
Bahan Baku

Spesifikasi Teknis
(Bahan Baku)

Spesifikasi Teknis
(Metoda Palaksanaan)

Pengendalian Mutu
Metode Pelaksanaan

Bahan Olahan

Tidak

(Penolakan Bahan Olahan)

Tidak

Tahap Bahan Olahan

Metoda Pelaksanaan

(Perbaikan Metoda Pelaksanaan)

Ya

Jenis Pemeriksaan
Metoda Pemeriksaan
Frekwensi Pemeriksaan
Spesifikasi Pemeriksaan
Toleransi Hasil

Spesifikasi Teknis
(Metoda Olahan)

Ya

Pengendalian
Mutu Dimensi dan
HasilPekerjaan

5 Hal

2 Lingkup

3 Tahap

Tahap Pekerjaan Jadi

Mutu & Dimensi Hasil Pekerjaan

Ya

Pengendalian Mutu
Bahan Olahan

Persetujuan Hasil
Pekerjaan

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 18

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

AKTIVITAS PRA KONSTRUKSI

Gambar
Gambar
.86.6. BAGAN ALIR PELAKSANAAN DAN PROSEDUR SUPERVISI
SECARA UMUM
Penjelasan Prosedur
Pengawasan Konsultan

Pre Construction
Meeting

- Izin-izin dari Instansi Terkait


- Bar Chart & Kurva "S" Rencana
- Rencana Mobilisasi Personil
- Rencana Mobilisasi Alat
- Rencana Pengadaan Material

Usulan Rencana Kerja


Kontraktor

- Penyiapan Software Project Control


- Input Data

Tidak
Evaluasi dan Persetujuan
Konsultan

- Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor


- Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1

Ya

Rapat Mingguan Ke I
Rencana Kerja Hari Ke 1

- Usulan Rencana Kerja


Kontraktor Minggu Ke I
- Usulan Rencana Kerja
Kontraktor Hari Ke 1

- Target Prestasi Minggu Ke I sesuai Rencana Kerja Kontraktor


- Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1

Tidak
Evaluasi dan Persetujuan
Konsultan

- Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke I


- Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke I dan Hari Ke 1
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke 1

Ya
Pengawasan Harian Konsultan
Hari Ke 1

- Pembuatan Laporan Harian Ke 1


* Masalah Lapangan
* Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan

Usulan Rencana Kerja


Kontraktor Hari Ke 2

AKTIVITAS SELAMA KONSTRUKSI

Rencana Kerja Hari Ke 2

- Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 2

Tidak
Evaluasi dan Persetujuan
Konsultan

- Evaluasi Hasil Kerja Hari Ke 1


- Persetujuan Rencana Kerja Hari Ke 2
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke 2

Ya
Pengawasan Harian Konsultan
Hari Ke 2

- Pembuatan Laporan Harian Ke 2


* Masalah Lapangan
* Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan

Rencana Kerja Hari Ke 3

Usulan Rencana Kerja


Kontraktor Hari Ke 3

Rencana Kerja Hari Ke 4

- Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 3

Rencana Kerja Hari Ke 5


Rencana Kerja Hari Ke 6

Rapat Mingguan Ke II
Rencana Kerja Hari Ke 7

- Usulan Rencana Kerja


Kontraktor Minggu Ke II
- Usulan Rencana Kerja
Kontraktor Hari Ke 7

- Target Prestasi Minggu Ke II


- Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 7

Tidak
Evaluasi dan Persetujuan
Konsultan
Ya
Evaluasi dan Persetujuan
Konsultan

- Evaluasi Pencapaian Target Minggu Ke I


- Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke II
- Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke II dan Hari Ke 7
- Pembuatan Laporan Prestasi Kerja Minggu Ke I

- Pembuatan Laporan Harian Hari Ke 7


* Masalah Lapangan
* Prestasi
- Rekomendasi Konsultan

* Hari = Hari
Kerja

dst

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 19

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar .9
Prosedur Pengendalian Waktu

EVALUASI

PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
SITE INSTRUCTION /
RAPAT HARIAN

GAMBAR KERJA

NETWORK ANALISIS
SYSTEM

ANALISA SUMBER DAYA

METODE :
- KUANTITAS
- KONSTRUKSI

FIELD ENGINEERING

KONTRAK ASLI

GAMBAR 2.2
PROSEDUR PENGENDALIAN WAKTU

KONTROL WAKTU

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 20

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar .10

GAMBAR 2.4
PROSEDUR PENGENDALIAN BIAYA

Prosedur Pengendalian Biaya

KONTRAK ASLI

Field Engineering

Review & Value

METODE :
- Kuantitas
- Konstruksi

A nalisa Sumber Daya

BIA YA

GA MBA R KERJA
Site Instruction /
Rapat Harian

Pelak sana Konstruksi

Evaluasi Pelak sanaan

Lampiran Inspection Sheet

Monthly Certificate

Evaluasi Biaya

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 21

Persero PT Virama Karya

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Pelaksana

a=b=c

Usulan
Perubahan

KONTRAKTOR

Evaluasi

a=b=c

Persetujuan 3 Belah Pihak CCO

a=b=c

Usulan
Perubahan

KONSULTAN

Persetujuan 3 Belah Pihak

PIHAK KEDUA

a=b=c

Surat Usulan
Perubahan

a=b=c

PROYEK

a=b

Berita Acara

a=b

Negosiasi
Harga

a=b

PANITIA
KEWAJARAN

PIHAK PERTAMA

Ya

Persetujuan

Tidak

DIREKTUR
UTAMA

KETERANGAN

GAMBAR 2.5
PROSEDUR PERUBAHAN VOLUME DAN PAY ITEM / SATUAN (CCO)

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

Gambar .11

Prosedur Perubahan Volume & Pay Item / Satuan (CCO)

E - 22

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar .12
Prosedur Pembayaran Prestasi Kerja Kontraktor (M/C)
GAMBAR 2.6
PROSEDUR PEMBAYARAN PRESTASI KERJA KONTRAKTOR
(MONTHLY CERTIFICATE / MC)
KONTRA KTOR

KONSULTA N

PROYEK

PENGAJUAN
INSPECTION SHEET

CEK KUALITAS DAN


KUANTITAS DI
LAPANGAN

PERSETUJUAN
INSPCETION SHEET

PENGAJUAN
PERMINTAAN MC

EVALUASI/
PEMERIKSAAN
KUANTITAS & DATA
PENDUKUNG

CEK KELENGKAPAN
ADMINISTRASI

DIREKTUR UTA MA

PERSETUJUAN MC

PENGAJUAN
PERMINTAAN
PEMBAYARAN

MENERIMA
PEMBAYARAN

PEMBAYARAN &
PROSES
ADMINISTRASI
KEUANGAN

MENERIMA PHOTO
COPY BUKTI
PEMBAYARAN

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 23

Persero PT Virama Karya

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

INFORMASI
KEADAAN LAP.
& MATERIAL

QUALITY ENGINEER
CHIEF INSPECTOR

= Kegiatan

= Personil yang Terlibat

REQUEST

KONTRAKTOR

PERSYARATAN
YANG DIPENUHI

Tidak

MENYETUJUI
REQUEST

SITE ENGINEER
QUALITY ENGINEER
CHIEF INSPECTOR

Ya

SITE INSPECTOR
LAB. TECHNICIAN
CHIEF INSPECTOR

PENGAWASAN
SEHUBUNGAN
DENGAN SPEC.
DRAWING

PELAKSANAAN
PEKERJAAN

KONTRAKTOR

SURVEYOR

PENGUKURAN
& QUANTITY

PENGETESAN
QUALITY

QUALITY ENGINEER

SURVEYOR
CHIEF INSPECTOR

PROSEDUR PENGUKURAN
PEMBAYARAN
SEHUBUNGAN DGN SPEC.

SETUJU DITERIMA
SITE ENGINEER
QUALITY ENGINEER
CHIEF INSPECTOR

HASIL BAIK

Tidak

PEMBORONGAN &
PERBAIKAN

KONTRAKTOR

Ya

SERTIFIKAT
PEMBAYARAN
BULANAN

Gambar 2.8
BAGAN ALIR
URUTAN KERJA KONSULTAN PENGAWAS

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

Gambar .13

Bagan Alir Urutan Kerja Konsultan Pengawas

Gambar II.14

E - 24

GAMB AR 2.13
PEKE RJAAN PENGAWASAN TEKNI K
M A N A J E M-EPADALARANG
N KONSTRUKSI :
JALAN TO L CI KAMPEK - PURWAKARTA

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

BAGAN ALIR PENGKAJIAN ULANG TERHADAP DESAIN


(REVIEW DESIGN)

START

RAPAT PRA PELAKSANAAN


(PRE CONSTRUCTION MEETING)

KONTRAKTOR BERSAMA - SAMA KONSULTAN


PENGAWAS TEKNIK & STAFF PIMPRO MEMERIKSA KE
LAPANGAN DAN GAMBAR KERJA (ISSUED FOR
CONSTRUCTION) APAKAH ADA KETIDAK SESUAIAN

ADA KETIDAKSESUAIAN ?

ADA PERUBAHAN BIAYA ?

SIAPKAN REVISI GAMBAR

SIAPKAN REVISI GAMBAR

SIAPKAN COA
(CHANGE ORDER ACTIVATOR)

SIAPKAN CCO
(CONTRACT CHANGE ORDER)

DIBUATKAN BERITA ACARA


PERUBAHAN GAMBAR

DICATAT DI SISTEM
DOKUMENTASI ARSIP
(FILE)

END

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 25

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar .15

GAMB AR 2.14
PEKE RJAAN PENGAWASAN TEKNI K
JALAN TO L CI KAMPEK - PURWAKARTA - PADALARANG

BAGAN ALIR PENYUSUNAN PROGRAM KERJA


START

UP
DATING

KONTRAKTOR MENGAJUKAN
RENCANA KERJANYA KEPADA
KONSULTAN PENGAWAS TEKNIK
DAN PIMPRO

CATAT SEMUA PERUBAHAN


DAN AKIBATNYA TERHADAP
PERUBAHAN BIAYA

BUAT JARINGAN RENCANA


KERJA (NET WORK PLANNING)

METODE KERJA

DIAGRAM BATANG
(BARCHART)
STORE
DATA

BACK - UP DATA
BACK - UP DATA

JADWAL KERJA
(WORK SCHELDULE)
MANNING
SCHEDULE

REVISI
PROGRAM

MATERIAL
SCHEDULE

YA

LAKSANAKAN PEKERJAAN
LAPANGAN

ADA PERUBAHAN ?

TIDAK

PENGALOKASIAN DANA
(CASH FLOW)

DATA PROGRAM LAPANGAN :


DATA PROGRAM LAPANGAN :

WORK SCHEDULE

MAT
SCHEDULE
WORK
SCHEDULE

MANNING
SCHEDULE
MAT SCHEDULE

EQUIPMENT
MANNING SCHEDULE
SCHEDULE

EQUIPMENT
SCHEDULE
CASH FLOW

PROGRESS
REPORT
CASH FLOW

PROGRESS
REPORT

EQUIPMENT
SCHEDULE

PROGRESS REPORT

LANJUTKAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN

A
A
SIAPKAN DATA DI
SISTEM DOKUMENTASI
ARSIP (FILE)

PROGRESS REPORT

TAGIHAN BUAT MONTHLY


CERTIFICATE

PROGRESS REPORT

END

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 26

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Gambar .16

GAMB AR 2.15
PEKE RJAAN PENGAWASAN TEKNI K
JALAN TO L CI KAMPEK - PURWAKARTA - PADALARANG

BAGAN ALIR REQUEST

START

KONTRAKTOR MENGISI INPUT DATA PADAFORM


REQUEST

TANGGAL PENGAJUAN REQUEST


NO. REQUEST & NO. JENIS PEKERJAAN
LOKASI STATIONING PEKERJAAN
PENGUKURAN SEBELUM (V1)
VOLUME PEKERJAAN
MATERIAL YANG DIPAKAI
PERALATAN YANG DIPAKAI
TENAGA KERJA YANG DIPAKAI
SKET GAMBAR KERJA & GAMBAR
PERENCANAAN (SHOP DRAWING)

PENJELASAN SARANA PENDUKUNG (JIKA ADA)

DIAJUKAN KEPADA
KONSULTAN PENGAWAS TEKNIK & PIMPRO

DIPERBAIKI LAGI

KONSULTAN PENGAWAS TEKNIK MEMERIKSA KELENGKAPAN


DATA DAN MEMERIKSA LAPANGAN

BOLEH DILAKSANAKAN ?

TIDAK

YA
PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DIAWASI OLEH
KONSULTAN PENGAWAS TEKNIK

DIUJI (TEST)

DITERIMA ?

DIPERBAIKI LAGI

TIDAK

DIUKUR ULANG = V2

VOLUME = V2 - V1

BACK - UP DATA
UNTUK
BACK - MC
UP DATA
UNTUK MC

DICATAT DI SISTEM
(FILE)

PENGISIAN FORMAL CHECK LIST &


VERIFIKASI

END

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 27

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

E.1.6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu masa layanan Kegiatan pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi adalah
17.5 (tujuh belas koma lima) bulan, terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
E.1.7. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan
yang berisi :
a. Laporan Mingguan
b. Laporan Bulanan
c. Laporan Teknik/Khusus
d. Laporan Akhir
e. Soft Copy Laporan

Laporan Mingguan

Setiap minggu Konsultan MK memberikan laporan singkat kepada PA/KPA/PPK


yang berisi butir-butir penting pelaksanaan pekerjaan dari tahap desain maupun tahap
konstruksi (pelaksanaan) serta usulan solusi untuk permasalahan yang muncul serta
melampirkan peta situasi/lokasi kegiatan yang dikendalikan oleh Konsultan MK.
Laporan ini diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap.

Laporan Bulanan

Dalam laporan bulanan disajikan progress kinerja pelaksanaan dari aspek


pengendalian waktu, mutu, biaya dan administrasi kontrak termasuk setiap
lampirannya seperti risalah rapat lapangan, laporan pengujian, visual lapangan,
kemajuan pekerjaan, surat menyurat dll, serta ringkasan rencana kegiatan selanjutnya.
Laporan Bulanan merupakan laporan hasil pekerjaan kegiatan Konsultan setiap
bulannya yang berisi sekurang-kurangnya antara lain :
- Ringkasan Eksekutif (Executive Summary Report)
- Gambaran Umum Proyek
- Struktur Organisasi Proyek
- Status Proyek (progress fisik dan keuangan)

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 28

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

- Kegiatan Pengadaan
- Pengujian Quality Control
- Evaluasi permasalahan proyek
- Rekomendasi
Laporan Bulanan diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap.

Laporan Akhir

Laporan akhir pekerjaan Manajemen Konstruksi yang mencakup keseluruhan hasil


evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dari tahap
persiapan sampai dengan serah terima kedua pekerjaan pelaksanaan.
Laporan akhir diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap, diserahkan pada akhir masa
kontrak dan berisikan antara lain :
- Pelaksanaan jasa Konsultansi termasuk didalamnya analisis dan evaluasi kegiatan
yang telah dilaksanakan
- Status proyek terakhir
- Performa seluruh pekerjaan di lapangan
- Rekomendasi sesuai yang dimaksud dalam kerangka acuan kerja.
- Rekomendasi terhadap produk akhir pekerjaan.

Laporan Teknik

Pada akhir kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi membuat Laporan Teknik dari
keseluruhan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan antara lain memuat tentang
pertimbangan/justifikasi teknis tentang perubahan pekerjaan (tambah/kurang).
Laporan Teknik atau Laporan khusus yaitu laporan yang dibuat secara khusus untuk
paket pekerjaan yang ada permasalahan teknik/khusus di lapangan sehingga
memerlukan evaluasi teknik secara menyeluruh terkait dengan design atau
permasalahan lainnya sesuai dengan kondisi pekerjaan di lapangan. Laporan Teknik
diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap.

Dokumentasi

MK harus memberikan seluruh bentuk laporan, dokumentasi berupa foto-foto


pelaksanaan pekerjaan proyek dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
Selain laporan-laporan yang diserahkan kepada Pengguna Jasa dan Satker tersebut
disertakan pula master-files sebanyak 4 (empat) buah CD atau sesuai kebutuhan yang

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 29

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

berisi Laporan-laporan tersebut di atas, Bahan-bahan penyebar luasan, Foto-foto, video


kegiatan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan substansi pekerjaan jasa
Konsultansi Manajemen Konstruksi ini.
E.2.

PROGRAM KERJA
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pekerjaan Konsultan Manajemen
Konstruksi ini, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Konsultan adalah 17.5 (tujuh
belas koma lima) bulan.
Kegiatan Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi ini dapat dikelompokkan
menjadi lima ketegori utama yaitu:
-

Kegiatan mengendalikan proses desain dan pengawasan teknis

Kegiatan monitoring, advis teknik dan evaluasi disain, dokumen lelang dan

proses tender
Kegiatan manajemen informasi,keuangan dan Traffic

Kegiatan evaluasi dan analisa review desain

Kegiatan manajemen pelaporan

Oleh Karena ini adalah Pekerjaan Manajemen maka seluruh Komponen kegiatan
harus dilaksanakan secara terintegrasi, berjalan sesuai dengan estndar
operasional Prosedure (SOP) serta seluruh kegiatan memiliki persyaratan Teknis
yang sudah ditetapkan.
E.2.1.

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien pada proyek ini,
maka kami menyusun garis besar rencana kerja yang akan dilaksanakan. Target
yang hendak dicapai adalah :
a. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara benar, dalam pengertian
memenuhi standar pelaksanaan yang ditetapkan sesuai Dokumen Kontrak
b. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan
c. Menghindari adanya perselisihan antara pengguna jasa dan pihak-pihak
penyedia jasa yang pada akhirnya akan menghindari adanya klaim oleh
penyedia jasa kepada Pengguna Jasa.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 30

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

d. Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam batasan jumlah Kontrak yang


disepakati
e. Agar pelaksanaan pekerjaan tercatat secara memadai, dalam pengertian bahwa
selama masa pelaksanaan harus dijaga agar catatan-catatan dan laporanlaporan yang diperlukan selalu dibuat dengan akurat dan Legal
f. Menuangkan butir a, b, c, d dan e di atas dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Konsultan Manajemen Konstruksi yang selanjutnya akan disesuaikan dengan
RMK dan RMP serta RMU.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan akan melingkupi seluruh kegiatan berikut ini :
1. Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) atau Standar Operasional Prosedure
(SOP).
2. Monitoring dan evaluasi kegiatan perencanaan teknik, pelaksanaan dan
pengawasan konstruksi
3. Membantu dalam penyelesaian jika terjadi masalahmasalah penyelenggaraan
kontrak jasa konstruksi terkait dengan klaim, perselisihan kontrak
4. Membantu dalam mengidentifikasi permasalahan-permasalahan lebih dini yang
potensial terjadi pada kegiatan pelaksanaan dan pengawasan dan mengusulkan
tindakan yang bersifat preventif agar permasalahan dapat dicegah;
5. Membantu dalam melaksanakan audit mutu atas kualitas pekerjaan konstruksi
6. Membantu dalam melaksanakan penyusunan dokumen lingkungan dan
penerapan hasil rekomendasi lingkungan bila ada.
7. Membantu dan advis dalam penyelenggaraan pelayanan dan penyediaan bahan
dan peralatan;
8. Membantu dalam melaksanakan sistem pelaporan yang efektif
9. Merencanakan dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara
terkendali yang meliputi :
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan atau rencana mutu kontrak.
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang menggambarkan
karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen kegiatan.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 31

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya yang


diperlukan dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan pekerjaan
serta mekanisme proses penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.
10. Monitoring dan pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan
yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus menetapkan
metode yang tepat untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan dari setiap
tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara
kedalam pengendalian rekaman/bukti kerja.
11. Mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan memadai untuk
memperagakan kesesuaian dan keefektifan. Analisis data bertujuan untuk
mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan
analisis harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring
dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis harus berkaitan
dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil pekerjaan
dan karakteristik dari proses-proses kegiatan termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau
tidak memenuhi persyaratan harus diidentifikasi dan dipisahkan dari hasil
pekerjaan yang sesuai untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali.

Tindakan yang harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi


persyaratan antara lain :
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil dari
setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 32

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan dengan


tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus diatur dalam
prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang merupakan bagian dari
prosedur mutu.
c. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup :
-

Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk menetapkan


ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap tahapan.

Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk tata cara pelepasan
hasil kegiatan tidak sesuai.

Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan


yang ditetapkan.

d. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan mengesahkan


penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsensi oleh pengguna atau
pemanfaat hasil pekerjaan.
E.2.2

RENCANA KERJA
Kegiatan KMK ini dapat dibagi dalam 3 Tahapan utama yaitu :

Kegiatan Mobilisasi Personil dan Kelengkapan Administrasi Teknis serta


Non Teknis

Monitoring Pelaksanaan Pengawasan Konstruksi

Pembahasan dan Koordinasi terhadap berbagai Kondisi/Permasalahan


Pekerjaan

Konsultan MK akan melaksanakan pengendalian dan pengawasan seluruh


pekerjaan konstruksi berdasarkan dokumen kontrak, spesifikasi teknis maupun
dokumen referensi lainnya beserta seluruh regulasi yang berlaku. Selama proses
desain, konsultan MK harus terlibat aktif dalam mereview desain yang
diproduksi pada setiap tahapan-tahapannya sehingga tercapai maksud dan tujuan
dilaksanakannya pekerjaan ini. Kriteria pengendalian dan pengawasannya adalah
meliputi dan tidak terbatas pada:

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 33

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

1. Melakukan review terhadap DED sebelum pelaksanaan fisik item pekerjaan


tersebut
dan memberikan laporan hasil reviewnya kepada PA/KPA/PPK.
2. Memberikan saran dan solusi perubahan kepada PA/KPA/PPK bila
diperlukan.
3. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan dilakukan mengacu kepada seluruh
dokumen pekerjaan yang telah disepakati.
4. Melakukan review gambar kerja serta memberikan konfirmasi kepada
PA/KPA/PPK
dalam persetujuannya.
Program Kerja / Rencana Kerja secara khusus adalah :
a. Membantu PA/KPA/PPK dalam melaksanakan pemahaman, pengecekan,
pengevaluasian, pengkajian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan tahap demi
tahap mulai dari tahap lelang fisik sampai tahap serah terima kedua pekerjaan
konstruksi fisik/setelah masa pemeliharaan selama 2 (dua) tahun serta
mengantisipasi terhadap semua permasalahan yang mungkin timbul pada
kegiatan pekerjaan agar adanya sinkronisasi pelaksanaan setiap unsurunsur
pelaksana kegiatan secara menyeluruh.
b. Koordinator pelaksanaan pekerjaan dan menghubungkan antara pelaksanaan
pekerjaan dengan PA/KPA/PPK.
c. Melakukan koordinasi harian serta pengendalian pekerjaan dan penyiapan
dokumentasi kronologis segala kegiatan terkait pelaksanaan pekerjaan.
d. Membantu persiapan sebelum lelang fisik dan melakukan Review Design demi
terlaksananya pekerjaan konstruksi yang efektif dan efisien.
e. Konsultan Manajemen Konstruksi wajib menghitung biaya konstruksi
berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dan menyampaikannya kepada
PA/KPA/PPK.
f. Konsultan

Manajemen

Konstruksi wajib menyiapkan, mereview

dan

memberikan pertimbangan dalam penyusunan kontrak (surat perjanjian),


addendum kontrak serta dokumen-dokumen pendukung pelaksanaan fisik

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 34

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

berdasarkan kepada kaidah-kaidah hukum yang berlaku di Negara Republik


Indonesia.
g. Konsultan Manajemen Konstruksi wajib memastikan keamanan struktur baik
dari segi design dan saat pelaksanaan pengerjaan sehingga struktur yang
dihasilkan dapat dipergunakan dengan baik dan aman.
h. Menyiapkan justifikasi teknis atas perubahan pelaksanaan kegiatan fisik.
i. Konsultan MK harus memastikan bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan
memenuhi segala ketentuan kontraktual maupun peraturan-peraturan lainnya
yang berlaku.
j. Memberikan saran dan instruksi tindakan perbaikan kepada Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong) terhadap deviasi keterlambatan.
Program Kerja / Rencana Kerja secara rinci adalah :
Tahap Persiapan / Pra Tender
1. Membantu PA/KPA/PPK dalam tahap pra-tender fisik, mempersiapkan dan
menyusun

program

pelaksanaan

pelelangan

pekerjaan

konstruksi

fisik/pemborong, strategi dan pentahapan penyusunan dokumen-dokumen yang


dibutuhkan untuk pelelangan pekerjaan fisik (Design and Build) serta melakukan
pemeriksaan akhir atas kelengkapan dokumen-dokumen dan kelengkapan
persyaratan-persyaratan untuk paket yang akan dilelang tersebut.
2. Membantu PA/KPA/PPK dalam menyusun pagu anggaran pekerjaan fisik
(Design and Build)

Tahap Pelelangan
1. Membantu PA/KPA/PPK dalam kegiatan pra-kualifikasi calon peserta
pelelangan yang dilakukan oleh Panitia Lelang (apabila pelelangan dilakukan
melalui prakualifikasi).
2. Menyusun program pelaksanaan pelelangan dan mendiskusikan dengan
PA/KPA/PPK dan ikut memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu
pelelangan serta membantu kegiatan Panitia Lelang.
3. Membantu Panitia Lelang dalam melakukan evaluasi terhadap penawaran yang
masuk.
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 35

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

4. Membantu PA/KPA/PPK dalam usulan draft surat perjanjian pekerjaan


pelaksanaan konstruksi fisik.

Tahap Pelaksanaan (Design and Build)


1. Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya, serta
kemungkinan pelaksanaan konstruksi.
2. Mengendalikan program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program
terhadap hasil perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, penyimpangan
teknis, administrasi dan manajerial yang timbul, pengusulan koreksi program,
tindakan turun tangan serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
3. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik
(kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi fisik.
5. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi fisik, menyusun laporan hasil rapat koordinasi dan
membuat laporan kemajuan pekerjaan Manajemen Konstruksi.
6. Melakukan pemeriksaan dan persetujuan atas gambar kerja dan gambar
terlaksana (shop drawing & as built drawing) termasuk metode pelaksanaan
pekerjaan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong).
7. Menyusun dan menetapkan hasil perubahan pekerjaan (change order) setelah
memperoleh persetujuan dari PA/KPA/PPK.
8. Memeriksa dan merekomendasikan material/peralatan yang diajukan oleh
Penyedia

Jasa

Konstruksi

(Pemborong)

untuk

mendapat

persetujuan

PA/KPA/PPK.
9. Melaporkan kepada PA/KPA/PPK semua masalah yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan baik teknis, administratif termasuk keterlambatan
pencapaian target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tindakan yang
diperlukan.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 36

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

10. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan kondisi lapangan sehingga


perubahan-perubahan dapat dibuat secara optimal.
11. Membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
12. Melakukan kegiatan pengendalian dan pengawasan yang terdiri atas:
a. Mengendalikan dan mengawasi pemakaian bahan (baik kualitas maupun
volume), peralatan dan metode pelaksanaan, serta ketepatan waktu pekerjaan
konstruksi.
b. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian realisasi fisik.
c. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan penerapan program Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong) atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
(K3L).
d. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan Manajemen Konstruksi, dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan dan laporan-laporan yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi (Pemborong).
e. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawing) yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong).
f. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing)
sebelum serah terima pertama.
g. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

Tahap Pemeliharaan
1. Mengkoordinir, mengarahkan serta mengontrol perbaikan pekerjaan Penyedia
Jasa Konstruksi (Pemborong) sesuai dengan defect list.
2. Mengkoordinir agar kegiatan pelaksanaan untuk kesiapan operasional dapat
berjalan dengan baik.
3. Mengarahkan dan memeriksa as built drawing (gambar yang sesuai dengan yang
dilaksanakan) yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong).
4. Menyiapkan dan memeriksa berita acara penyerahan kedua (terakhir)
pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi (Pemborong) kepada PA/KPA/PPK.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 37

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

E.2.3

LAPORAN
Konsultan dalam melaksanakan tugas rutinnya senantiasa mencatat segala aktifitas
berdasarkan program yang telah disusun sehingga rekaman rekaman tersebut
dapat disimpan / dipelihara dan dilegalisir dengan baik bersama dengan Satker
untuk keperluan pembuatan laporan laporan maupun untuk rekomendasi,
rujukan, teguran dan instruksi demi mencapai sasaran / tujuan proyek secara
keseluruhan .
Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan sesuai dengan KAK
dan ketentuan, oleh karena itu konsultan telah menyusun schedul pelaksanaan
pekerjaan dengan mencantumkan pula produk produk laporan yang akan
dihasilkan agar lebih mudah dikontrol baik jenis maupun subtansinya
Laporan-laporan cukup jelas yaitu Konsultan diwajibkan membuat :
a.
b.
c.
d.
e.

Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
Laporan Teknis
Laporan Akhir
Dokumentasi

Laporan laporan tersebut, disamping sebagai bahan monitoring pemberi kerja juga
sekaligus sebagai dokumen pelaksanaan kegiatan .
Konsultan akan menyusun dan menyerahkan kepada Pemberi Tugas laporanlaporan sebagai berikut :
a.

Laporan Mingguan

Setiap minggu Konsultan MK memberikan laporan singkat kepada PA/KPA/PPK


yang berisi butir-butir penting pelaksanaan pekerjaan dari tahap desain maupun
tahap konstruksi (pelaksanaan) serta usulan solusi untuk permasalahan yang
muncul serta melampirkan peta situasi/lokasi kegiatan yang dikendalikan oleh
Konsultan MK.
Laporan ini diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap.
b.

Laporan Bulanan

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 38

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Dalam laporan bulanan disajikan progress kinerja pelaksanaan dari aspek


pengendalian waktu, mutu, biaya dan administrasi kontrak termasuk setiap
lampirannya seperti risalah rapat lapangan, laporan pengujian, visual lapangan,
kemajuan pekerjaan, surat menyurat dll, serta ringkasan rencana kegiatan
selanjutnya.
Laporan Bulanan merupakan laporan hasil pekerjaan kegiatan Konsultan setiap
bulannya yang berisi sekurang-kurangnya antara lain :
- Ringkasan Eksekutif (Executive Summary Report)
- Gambaran Umum Proyek
- Struktur Organisasi Proyek
- Status Proyek (progress fisik dan keuangan)
- Kegiatan Pengadaan
- Pengujian Quality Control
- Evaluasi permasalahan proyek
- Rekomendasi
Laporan Bulanan diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap.
c.

Laporan Akhir

Laporan akhir pekerjaan Manajemen Konstruksi yang mencakup keseluruhan hasil


evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dari tahap
persiapan sampai dengan serah terima kedua pekerjaan pelaksanaan.
Laporan akhir diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap, diserahkan pada akhir masa
kontrak dan berisikan antara lain :
- Pelaksanaan jasa Konsultansi termasuk didalamnya analisis dan evaluasi kegiatan
yang telah dilaksanakan
- Status proyek terakhir
- Performa seluruh pekerjaan di lapangan
- Rekomendasi sesuai yang dimaksud dalam kerangka acuan kerja.
- Rekomendasi terhadap produk akhir pekerjaan.
d.

Laporan Teknik

Pada akhir kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi membuat Laporan Teknik


dari keseluruhan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan antara lain memuat

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 39

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

tentang

pertimbangan/justifikasi

teknis

tentang

perubahan

pekerjaan

(tambah/kurang).
Laporan Teknik atau Laporan khusus yaitu laporan yang dibuat secara khusus
untuk paket pekerjaan yang ada permasalahan teknik/khusus di lapangan sehingga
memerlukan evaluasi teknik secara menyeluruh terkait dengan design atau
permasalahan lainnya sesuai dengan kondisi pekerjaan di lapangan. Laporan Teknik
diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap.
e.

Dokumentasi

MK harus memberikan seluruh bentuk laporan, dokumentasi berupa foto-foto


pelaksanaan pekerjaan proyek dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
Selain laporan-laporan yang diserahkan kepada Pengguna Jasa dan Satker tersebut
disertakan pula master-files sebanyak 4 (empat) buah CD atau sesuai kebutuhan
yang berisi Laporan-laporan tersebut di atas, Bahan-bahan penyebar luasan, Fotofoto, video kegiatan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan substansi pekerjaan
jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi ini.

E.2.4.

PENGEMBANGAN SISTIM PENGENDALIAN MUTU BERDASARKAN ISO


9001-2000
1).

Lingkup Sistem Manajemen Mutu


Sistem manajemen mutu yang diterapkan di KMK mengacu kepada Standar
Internasional ISO 9001 : 2000, Standar Internasional ini menetapkan syarat
sebagai berikut :
a. Organisasi harus mampu secara konsisten menyajikan proses dan produk
yang memenuhi persyaratan / spesifikasi yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku.
b. Peningkatan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif,
termasuk proses peningkatan sistem secara berkelanjutan dan jaminan
kesesuaian terhadap persyaratan / spesifikasi yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka Konsultan KMK telah
menyiapkan sumberdaya, dokumen yang memuat prosedur mutu,
kebijakan yang menyangkut mutu dan penetapan sasaran mutu.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 40

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Manajemen Konsultan telah sepakat dan memiliki komitmen yang tinggi


untuk menerapkan SMM dalam proses pelaksanaan Project Management
Consultant/KMK secara keseluruhan sehingga ruang lingkup tersebut
diatas ditetapkan dengan komitmen secara total untuk mampu menyajikan
proses dan produk yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
2).

Acuan
Dokumen sistem manajemen mutu di KMK disusun dengan mengacu pada
standard internasional sebagai berikut:
ISO 9001:2000

;Sistem Manajemen Mutu Persyaratan

ISO 9000:2000

;Sistem Manajemen Mutu Dasar-dasar dan Kosakata

ISO 19011:2002

;Panduan

Audit

Sistem Manajemen Mutu dan

Sistem Manajemen Lingkungan


3). Pengecualian
Dalam pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu, Konsultan tidak
melakukan pengecualian / pengesampingan

atas klausul yang menjadi

persyaratan standar ISO 9001:2000.


4). Persyaratan Mutu
Konsultan menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
Sistem Manajemen Mutu (SMM) dengan terus menerus melakukan perbaikan
dan peningkatan untuk menyesuaikan dengan persyaratan pelanggan, sesuai
persyaratan ISO 9001 : 2000.
Untuk itu, maka Konsultan harus :
Menetapkan proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM)
dan penerapan di seluruh wilayah kerja.
Menetapkan usulan dan interaksi proses-proses sejak adanya proses
persiapan pengadaan pekerjaan hingga dikeluarkannya suatu perikatan
usaha dengan pemasok barang / jasa, sampai pada penyelesaian / serah
terima pekerjaan yang dimaksud dalam surat perjanjian.
Menetapkan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa operasi dan
proses-proses

dilaksanakan

secara

efektif

dan

mampu

memenuhi

persyaratan.
Menjamin tersedianya sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
keuangan, dll serta informasi yang diperlukan untuk kegiatan operasional.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 41

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Melakukan pemantauan, pengukuran dan analisis pada tahapan-tahapan


tertentu untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan.
Melakukan tindakan yang diperlukan agar hasil yang dicapai sesuai dengan
rencana.
Melakukan peningkatan berkelanjutan secara terus-menerus (continuous
improvement)
Memastikan adanya kendali proses secara efektif bagi proses yang
diserahkan kepada pihak lain.

5). Persyaratan Dokumentasi


Selanjutnya Konsultan menetapkan, menerapkan dan memelihara dokumentasi
Sistem Manajemen Mutu sebagai alat untuk menjamin bahwa produk memenuhi
persyaratan

yang ditetapkan

dalam pelaksanaan

kegiatan

Konsultan

Manajemen Konstruksi .
Secara hierarkhis, Dokumentasi Sistem Mutu meliputi:
a. Persyaratan terdokumentasi dari Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
b. Dokumen Sistem Mutu (DSM) lainnya yang berupa :
Panduan Mutu (PM)
Prosedur Mutu (PR)
Petunjuk Kerja (PK)
Rencana Mutu (RM)
Bukti Kerja
Kebijakan Mutu merupakan maksud dan arahan secara menyeluruh yang terkait
dengan mutu dan dinyatakan secara resmi oleh top management.
Sasaran Mutu adalah sesuatu yang harus dicapai berkaitan dengan mutu
dimana sasaran tersebut harus spesifik, terukur, dapat dicapai, realitis, dan
dalam durasi waktu tertentu.
Panduan Mutu (PM) adalah dokumen yang menjelaskan komitmen Konsultan
terhadap mutu serta uraian yang bersifat umum mengenai bagaimana
melakukan pemenuhan terhadap persyaratan yang diacu dalam pengembangan
sistem mutu.
Prosedur Mutu (PR) adalah DSM yang memuat prosedur umum yang berlaku
pada seluruh Proyek di lingkungan Konsultan.
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 42

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Rencana Mutu (RM) adalah DSM yang menguraikan bagaimana sistem mutu
diterapkan pada suatu kegiatan / proyek tertentu.
Bukti Kerja adalah catatan / bukti yang timbul dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu, secara detail diatur dalam Prosedur / Rencana Mutu /
Dokumen Standar berupa formulir / format standar.
Konsultan telah menetapkan Dokumen Standar yaitu dokumen yang menjadi
acuan serta berpengaruh terhadap mutu proses dan produk yang disajikan.
Adapun dokumen standar dimaksud antara lain; peraturan perundangundangan, standar yang diterbitkan oleh Lembaga yang mengatur Standar
Nasional / Internasional, SK KaSatKer yang terkait dengan sistem mutu, dll.
Kebijakan Mutu, Panduan Mutu, dan Prosedur Mutu ditetapkan oleh Induk
SatKer. Sasaran Mutu tingkat Induk ditetapkan oleh Induk SatKer, yang harus
dijabarkan ke dalam Sasaran Mutu Proyek oleh masing-masing KaSatKer.
KaSatKer berwenang menetapkan Petunjuk Kerja yang diperlukan serta
menetapkan Rencana Mutu pada kegiatan/ proyek yang sesuai dengan lingkup
kerja dan kewenangannya.

5.1. Panduan Mutu


Konsultan menetapkan dan memelihara Panduan Mutu dan selalu
melakukan upaya peningkatan secara terus-menerus. Panduan Mutu
merupakan dokumen sistem mutu yang berisi tentang kebijakan
menyangkut penerapan Sistem Manajemen Mutu.
Panduan Mutu mencakup sekurang-kurangnya :
Kebijakan Mutu
Uraian singkat / profil
Ruang lingkup penerapan SMM dan pengesampingannya (exclusion)
Pernyataan sesuai persyaratan ISO 9001 : 2000
Daftar Dokumen Sistem Mutu (DSM)
Interaksi proses-proses yang ada dalam Sistem Manajemen Mutu
Uraian tanggung jawab dan wewenang dari Pejabat Organisasi Mutu
5.2. Pengendalian Dokumen

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 43

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Konsultan menetapkan dan memelihara prosedur yang diperlukan serta


mengendalikan semua dokumen mutu yang diterbitkan, termasuk
dokumen standar yang ditetapkan. Pengendalian dokumen dimaksudkan
untuk menjamin bahwa dokumen yang digunakan di setiap Proyek adalah
dokumen yang berlaku.

Pengendalian dokumen dilakukan pada 2 tingkatan yaitu oleh Pusat


Pengendali Dokumen (PPD) di tingkat Induk dan oleh Pengendali
Dokumen (PD) di tingkat Proyek. Masing-masing bertanggung jawab
dalam pengendalian dokumen sesuai dengan tingkatannya.
a.

Persetujuan, penerbitan, dan pendistribusian dokumen


Dokumen Sistem Mutu (DSM) yang disusun oleh KONSULTAN
harus diperiksa dan disahkan oleh pejabat yang ditunjuk sebelum
diterbitkan.
DSM yang berlaku diseluruh Proyek harus diperiksa oleh
Management Representative (MR), serta disetujui dan ditetapkan
oleh Pemimpin Proyek Induk. Sedangkan DSM yang berlaku pada
masing-masing Proyek harus diperiksa oleh Management
Representative (MR), serta ditetapkan oleh Pemimpin Proyek
terkait.
PPD pada Proyek Induk dan PD pada Proyek harus membuat
daftar induk dan daftar distribusi dokumen yang terkait untuk
memastikan bahwa dokumen yang relevan tersedia, oleh karena
itu DSM yang telah mendapat persetujuan harus segera
didistribusikan.
Untuk memudahkan pengendalian, maka pada cover dokumen
diberikan status dengan stempel MASTER, TERKENDALI, TIDAK
TERKENDALI dan TIDAK BERLAKU.

b.

Perubahan dokumen
Perubahan atau revisi dari dokumen harus atas sepengetahuan
Management Representative (MR) dan mendapat persetujuan dari
petugas yang pertama kali menyetujui atau petugas yang ditunjuk
menggantikannya.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 44

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Setiap perubahan atau revisi yang dilakukan harus diidentifikasi


dengan cetakan miring dan tebal pada kalimat yang diubah, dan
pemberian tanda (asterik) di samping judul atau sub judul
serta paragraf yang direvisi pada halaman yang terdapat
perubahan.
Dokumen yang telah direvisi segera didistribusikan kepada pihakpihak yang menerima dokumen sebelumnya. Semua pemegang
DSM dengan status TERKENDALI bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa hanya dokumen yang berlaku saja yang
digunakan.
Dokumen yang lama segera ditarik dari penggunaan serta diberi
status TIDAK BERLAKU untuk menghindari salah penggunaan.
Dokumen tersebut dapat dimusnahkan kecuali untuk dokumen
dengan status MASTER diberi cap TIDAK BERLAKU dan
disimpan oleh PPD sebanyak 2 (dua) kali penerbitan sebelumnya
sebagai referensi.
Dokumen terkait untuk pelaksanaan pengendalian dokumen
adalah:
No.

Nomor Dokumen

SMM/PR/01/2004

Judul Dokumen
Prosedur

Pengendalian

Dokumen

5.3.

Daftar Dokumen Sistem Mutu


Berikut ini adalah daftar DSM yang berlaku di Konsultan :
No.

Nomor Dokumen

Judul Dokumen

Keterangan

SMM/PM/01/2004

Panduan Mutu

SMM/PR/01/2004

Prosedur Pengendalian Dokumen

SMM/PR/02/2004

Prosedur Pengendalian Bukti Kerja

SMM/PR/03/2004

Prosedur Audit Mutu Internal

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 45

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

SMM/PR/04/2004

Prosedur Pengendalian Produk Tidak


Sesuai

SMM/PR/05/2004

Prosedur Koreksi dan Tindakan Koreksi

SMM/PR/06/2004

Prosedur Tindakan Pencegahan

SMM/PR/07/2004

Prosedur Pemantauan dan Pengukuran:


Proses dan Produk

SMM/PR/08/2004

Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

10

SMM/PR/09/2004

Prosedur Pengendalian Pelaksanaan dan


Penyerahan Proyek Selesai

11

SMM/PR/10/2004

Prosedur Pemeliharaan Prasarana dan


Sarana

12

SMM/PR/11/2004

Prosedur Pendidikan dan

Pelatihan

Pegawai

5.4

13

SMM/PR/12/2004

Prosedur Tinjauan (Review) Design

14

SMM/PR/13/2004

Prosedur Penyusunan Rencana Mutu

Pengendalian Bukti Kerja


Konsultan menetapkan cara untuk identifikasi, pengumpulan,
pemberian

indeks

(labelling),

pengarsipan,

penyimpanan,

pemeliharaan, dan penyerahan / pemusnahan bukti kerja. Bukti kerja


yang berlaku di Konsultan berupa bukti tertulis atau hard copy.
Bukti kerja harus dipelihara untuk memperagakan kesesuaian
terhadap persyaratan yang telah ditetapkan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu secara efektif dan konsisten.
Semua bukti kerja harus mudah dibaca dan disimpan ditempat yang
aman, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Bukti kerja disimpan selama kurun waktu tertentu pada lingkungan
yang sesuai untuk mencegah kerusakan atau penurunan mutu, serta
kehilangan atau perubahan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Bukti kerja yang perlu dikendalikan diantaranya adalah:

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 46

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Notulen Rapat Tinjauan Manajemen

Daftar DSM beserta bukti kerja pendukung lainnya

Dokumen yang terbit dengan proses pengadaan (seleksi,


dokumen pengadaan, berita acara, dll)

Hasil-hasil pemantauan dan pengukuran: proses dan produk

Hasil-hasil analisis data

Data-data berkaitan dengan kepegawaian

Tindakan koreksi & pencegahan, serta bukti dilaksanakannya


peningkatan secara berkelanjutan (continuous improvement)

Hasil-hasil audit internal & eksternal

Daftar Induk DSM

Bukti kerja lain yang memperagakan pencapaian mutu yang


dipersyaratkan

Waktu penyimpanan bukti kerja ditentukan berdasarkan jenis dan


kelompoknya

dengan

mempertimbangkan

pada

kemungkinan

penelusuran di kemudian hari dan tuntutan persyaratan pelanggan,


dan peraturan yang berlaku.
Dokumen terkait dengan Pengendalian Bukti Kerja :

E.2.5.

No.

Nomor Dokumen

SMM/PR/02/2004

Judul Dokumen
Prosedur Pengendalian Bukti Kerja

MANAJEMEN INFORMASI
1.

Penggunaan Sistem Informasi


Sistem informasi Proyek digunakan sesuai dengan kebutuhan dan fungsi untuk
menunjang kegiatan dan keberhasilan pekerjaan.

2.

Pemahaman Sistem Informasi Proyek


Sistem informasi manajemen proyek digunakan untuk pengelolaan data dan
dokumentasi data seluruh proses pengawasan pekerjaan .
Secara umum tahapan penggunaan system informasi adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman kebutuhan sistem dalam pekerjaan Konsultan Manajemen Proyek
2. Analisis dan Evaluasi Sistem
3. Review Design System yang telah ada
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 47

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

4. Implementasi Pemrograman
5. Instalasi dan Uji Coba
FLOWCHART TAHAPAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
Tahap 1. PEMAHAMAN
KEBUTUHAN SYSTEM
a. Pengumpulan Informasi
b. Pemahaman terhadap Juklak dan
Juknis Pekerjaan

Tahap 3. REVIEW
DESAIN SISTEM
a. Desain System

Umum
b. Desain System
Terinci
c. Desain Input
Output
d. Desain Basis Data
e. Desain Menu
f. Desain Model
g. Desain

Verifi

kasi

Tahap 2. ANALISA DAN


EVALUASI SYSTEM
a. Analisa & Evaluasi
kebutuhan Database
b. Analisa & Evaluasi

kebutuhan Pelaporan

c. Rekomendasi Umum

HardwareSoftware
h. Desain WEB

PEMBANGUNAN
DATA APLIKASI
- Physical Data Model
- Meneliti Relasi Data
- Input Data

Quality
Assurance

Tahap 4.
IMPLEMENTASI
PEMROGRAMAN
a. Pemrograman
Terstruktur
b. Testing Prog.
& Inputing

Data
Y
Tahap 5. INSTALASI
DAN UJI COBA
a. Instalasi
b. Uji Coba

SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROYEK

(1)

Kebutuhan Sistem
Bahwa demi menjamin terlaksananya pekerjaan perencanaan, menjamin
tersedianya dokumen lelang, terselesaikannya pekerjaan perencanaan
untuk paket multiyears, dan terlaksananya prosedur pekerjaan disain
untuk paket multi years sesuai persyaratan yang ditentukan.

Maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang handal untuk menunjang


harapan tersebut diatas, konsultan akan menggunakan suatu sistem
informasi yan bisa menjembatani kepentingan steakholder terhadap
berbagai kebutuhan data terkait. Fungsi utama sistem informasi ini adalah
membantu Pelaksanaan.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 48

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Diagram Konteks (Model Interface) :


Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Proyek
Bantek Pusat
-------------Bantek Regional
Jayapura,
Ambon,
Makassar ,
Manado

Data Kontrak
Data Kemajuan Pekerjaan
Data Lain

Sistem

Data Rekomendasi
Data Rekomendasi

Bina
Marga

-Balai Besar/
Balai
-P2JN

Umum

Informasi

Monitoring & Evaluasi


Direktorat Pelaksana
Wilayah II

Dokumen Hasil
Dokumen Hasil

Data Hasil Evaluasi

Dokumen Hasil

Higher Level
Mgt.

Data
Center

BINA MARGA

SIM PROYEK
(Database & WEB)
E-Form & E-Filling

Dit. Pelaksanaan
Wilayah II

INTERNET

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Pusat
(Jakarta)
SIM
PROYEK
(Database & WEB)
E-Form & E-Filling

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
WILAYAH
Makassar
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Manado

Balai
Besar
Pelaksana
an Jalan
Nas IV

Jayapura

Persero PT Virama Karya

P2JN

P2JN

P2JN

P2JN

Balai
Pelaksana
an Jalan
dan
Jembatan

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

E - 49

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Sistem Informasi Manajemen Proyek terdiri dari :


1. Database Kontrak
2. Database Kemajuan Pekerjaan
3. Database Filling
4. Website (e-form)
3.

Sistem Informasi Database Kontrak


Sistem Informasi Database Kontrak adalah suatu aplikasi berbasiskan web
untuk mengelola Kontrak yang meliputi :
-

Nilai Kontrak
Waktu Kontrak
Tanggal Mulai/Selesai Kontrak
Perusahaan

Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengelola data kontrak pada Kantor
Bantuan Teknik Dan Monitoring Pusat (Jakarta) dan semua Kantor Bantuan
Teknik Dan Monitoring Regional yang lokasinya terpisah, akan tetapi dengan
menggunakan teknologi internet dimana seluruh data dan aplikasi ditempatkan
disatu titik yaitu Data Center, maka integritas data terjamin. Aplikasi ini dibuat
dengan mengikuti acuan standard pengelolaan database.
Modul database kontrak terdiri dari :
A. MODUL Nilai Kontrak
Modul ini, berfungsi untuk mengelola data:
1. Nilai Kontrak
2. Surat Perjanjian Kontrak
B.

MODUL Waktu (Skedul Pelaksanaan)


Modul ini, berfungsi untuk mengelola data:
1. Tanggal Mulai dan Selesai Pekerjaan
2. Rincian Pekerjaan

C. MODUL Perusahaan
Modul ini, berfungsi untuk mengelola data :
1. Identitas Perusahaan
2. Pengalaman Peusahaan
3. Struktur Organisasi Pelaksana
4.

Sistem Informasi Kemajuan Pekerjaan


Adalah Sistem aplikasi untuk pemantauan kemajuan pekerjaan berdasarkan
kegiatan dan milestone tangal selesai dengan sistem e-form, dan selalu di update
oleh regional tim.
Data yang diinput akan secara otomatis masuk dalam e-form web internet.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 50

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

KONFIGURASI SIM KEMAJUAN


PEKERJAAN

Data
Center
SERVER
UTAMA

BINA MARGA
Direktorat
Pelaksanaan
Wilayah II

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Pusat
(Jakarta)
E-FILLING

INTERNET

Update
Data
E-FORM

Balai Besar
Pelaksanaan Jalan
Nasional/
Balai Pelaksana
Jalan Nasional

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Wilayah

- Data Progres Fisik dan Keuangan


- Data Permasalahan dan Rekomendasi Penanganan
- Data Tindak Lanjut Penanganan

Modul database kemajuan pekerjaan terdiri dari :


A. MODUL Proses Lelang
Modul ini, berfungsi untuk mengelola data:
1. Proses Lelang
B. MODUL Kemajuan Kegiatan ;
Modul ini, berfungsi untuk mengelola data:
1. Data Progres Fisik dan Keuangan
2. Rincian Pekerjaan
C. MODUL BANTUAN TEKNIK DAN MONITORING;
Modul ini, berfungsi untuk mengelola data :
1. Data Permasalahan dan Rekomendasi Penanganan
2. Data Tindak Lanjut Penanganan
5.

Sistem Informasi Filling


Dalam system filing dikenal dengan tipologi arsip. Tipologi arsip bisanya
dikaitkan dengan media penyimpan informasi arsip. Bentuk media arsip dapat
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 51

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

berupa kertas, film, suara maupun elektronik. Secara rinci pengelompokan


tersebut adalah sebagai berikut :
a.

Arsip berbasis kertas (paper records) yaitu arsip-arsip berupa teks yang
ditulis di atas kertas. Bentuk arsip bermedia kertas ini juga lazim disebut
sebagai arsip yang bersifat konvensional.

b.

Arsip pandang-dengar (audio-visual records) merupakan arsip yang dapat


dilihat dan didengar. Arsip pandang dengar dapat dirinci dalam 3 kategori:
1)
2)
3)

c.

Arsip gambar statik (static image), contohnya foto.


Arsip citra bergerak (moving image), film, video, dsb.
Arsip rekaman suara (sound recording), kaset.

Arsip elektronik, merupakan arsip-arsip yang disimpan dan diolah di dalam


suatu format, dimana hanya komputer yang dapat memprosesnya maka
sering dikatakan sebagai machine-readable-records.Contohnya floppy disk,
hard disk, pita magnetik, optical disk, cd rom, dsb.

1. Sistem Elektronik Filling Sistem (E-FILLING)


Sistem E-Filling adalah merupakan system pengarsipan elektronis dengan
menggunakan media penyimpanan data server. Langkah langkah dalam
melakukan pengarsipan elektronis yaitu :
A. Penyiapan Dokumen Arsip :
1.
2.
3.
4.

Pengambilan dokumen dari lemari gudang arsip/mobile file


Buka box arsip
Kelompok arsip atas dasar kode klasifikasi masing-masing
Bersihkan arsip dari paperclip dan stepler

B. Scaning Arsip :
1.

2.

Pastikan komputer yang digunakan terhubung dengan scanner, scanner


dalam kondisi on (hidup) dan driver dari scanner sudah terinstal di
komputer yang akan digunakan.
Buka software scanning atau capture perfectSoftware Capture Perfect
adalah software yang digunakan untuk proses scanning. Untuk
menjalankan capture perfect bisa digunakan dengan meng klik shortcut
yang sudah ada pada desktop, apabila belum ada bisa dilakukan
dengan cara klik tombol start pada desktop lalu pilih program lalu pilih
capture perfect.

C. Menggunakan Aplikasi Workflow


Login User Workflow

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 52

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Aplikasi workflow adalah aplikasi yang menyediakan system


komunikasi antar user dengan fasilitas dapat berbagi dokumen dan
pesan.
Halaman Workflow
Halaman utama workflow menampilkan form-form untuk pengiriman
dokumen baru. Pada sisi kanan adalah daftar user-user yang dapat
dikirim dokumen. User-user tersebut juga memiliki hak akses
workflow.
Struktur Direktori Database SIM Proyek

Dataware
house
SIM Proyek

DEPOSITOR
DATABASE
SIM PROYEK

Database
Pedoman

Database
Desain

Database
Survai

Database
Kontrak

Database

Database

Progres
Pekerjaan

PMC

DIREKTORI

DIREKTORI

DIREKTORI

DIREKTORI

DIREKTORI

DIREKTORI

Output dari hasil proses kompilasi database tersebut berupa :


1.

format digital (file teks, grafis, animasi, dan sebagainya),

2.

Format website modul (berbasis teknologi web)

3.

Format Spasial modul

4.

Format Laporan buku-buku dan sebagainya.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 53

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g
Konfigurasi E-FILLING

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Pusat
BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Wilayah

BINA MARGA
Direktorat
Jalan dan
Jembatan
Wilayah Timur

DATA CENTER
Update

E-FILLING

File-File
SoftCopy

DEPOSITOR
DATABASE
SIM PROYEK

BALAI BESAR
PELAKSANAAN
JALAN / BALAI
PELAKSANAAN
JALAN NASIONAL

1. Sistem Filling Hardcopy


Sistem Filling Yang berupa hardcopy adalah merupakan system
pengarsipan manual dengan menggunakan media penyimpanan
data/buku/laporan pada rak atau lemari file bedasarkan kode klasifikasi
foulder masing-masing database. Langkah langkah dalam melakukan
pengarsipan manual yaitu :
A. Penyiapan Dokumen Arsip :
1. Softcopy telah dicetak dalam bentuk laporan atau buku.
2. Buka box arsip
3. Kelompokan arsip atas dasar kode klasifikasi masing-masing
B.

Coding Rak/Lemari Penyimpanan :

1.
2.

Melakukan kodifikasi pada tiap foulder lemari/rak


Masukan tiap laporan/buku berdasarkan klasifikasi yang telah
ditentukan.
Kodefikasi dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Laporan data Desain : Kode A001
a. Data Desain Jalan : A0011
b. Data Desain Jembatan : A0012
2. Laporan data Kontrak : B001
3. Laporan data Survai : C001
4. Laporan data Progres : D001

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 54

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g
Konfigurasi Pengarsipan Manual / Filling Hardcopy

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Pusat
BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Wilayah
DATA CENTER

BINA
MARGA
Direktorat
Pelaksana
Wilayah II
RAK/LEMARI
TERKODIFIKASI

Update

Buku/
Laporan.

E-FILLING
CETAK

BALAI BESAR
PELAKSANAAN
JALAN / BALAI
PELAKSANAAN
JALAN
NASIONAL

LAPORAN
BUKU

3. Menyajikan Informasi data Berbasis WEB


Setiap modul database akan ditampilkan di internet berupa resume
shopwizard dan file download.
Gambar 4.10
Arsitektur WEB
Data
Center
SERVER
UTAMA

INTERNET

BINA
MARGA
Direktorat
BINLAK
WILAYAH II

MODUL WEB

BALAI BESAR
PELAKSANAAN
JALAN / BALAI
PELAKSANAAN
JALAN NASIONAL

4. Prosedur Informasi

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Pusat

BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Wilayah

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 55

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Dalam Website SIM PROYEK memuat fungsi-fungsi utama sebagai berikut :

Diseminasi Manajemen Proyek


Fungsi diseminasi ini diperuntukkan untuk menyebar-luaskan informasiinformasi baik pada kalangan umum, maupun pada kalangan terbatas. Adapun
komponen-komponen yang dapat tercakup di dalam fungsi diseminasi informasi
ini antara lain:
1. Informasi Umum Manajemen Proyek
2. Pedoman Pedoman (kriteria desain, keselamatan lalu lintas, pengendalian
lingkungan, pelaksanaan survai, isi laporan)

Diseminasi WEB SIM PROYEK

Komunikasi Internal
Fungsi ini diperuntukan agar staf dilingkungan Proyek (BANTUAN TEKNIK
DAN MONITORING
Pusat dan KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK
Wilayah) dan staf dilingkungan Satker Jalan dan Jembatan Wilayah Timur
khususnya dan dilingkungan Ditjen Bina Marga pada umumnya dapat saling
berkomunikasi satu sama lain, maupun menerima saran dan masukkan dari
pihak di luar, baik komunikasi yang bersifat searah maupun dialog. Adapun
yang dapat tercakup dalam fungsi komunikasi internal meliputi:
1) E- Mail System (untuk komunikasi internal antar pegawai)
2) Mailing List (penyebar luasan informasi kepada kalangan internal)
3) Forum Diskusi (forum untuk melakukan diskusi terhadap topik-topik khusus
yang berkaitan dengan kegiatan operasional )
4) Buku Tamu (komunikasi dengan pengunjung situs di luar /publik, seperti
masukkan, saran, kritik, dsb.)

Sistem Pendukung Operasional


Fungsi ini diharapkan dapat membantu kegiatan operasional penilaian mutu dan
manfaat terutama dalam pemasukkan data (data entry), pengolahan data (data
processing) maupun dalam perolehan data (data retrieval). Adapun komponenP e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 56

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

komponen yang dapat tercakup dalam fungsi ini antara lain :


1) SOP Wizard (Aplikasi penampilan data yang disesuaikan dengan alur
proses).
2) Data Retrieval (Aplikasi yang dapat menampilkan data-data yang tersimpan
dalam basis data, baik data-data tabular/database maupun data spatial)

5. Sistem Menu
Didalam menu interface situs website tediri dari :
-

Home, Struktur Organisasi, Pedoman Kebijakan


E-form
Menu Utama : Progres Pekerjaan, Data Kontrak, Data Filling
Login/Logout
Komunikasi Internal : Email, Mailinglist, Group Discusion.
Struktur Menu, terdiri dari :
1. Home : latar belakang proyek dan informasi umum
Struktur Organisasi : struktur organisasi institusi pelaksana pekerjaan
Pedoman Kebijakan : diseminasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
2. E-form : form pengisian file kontrak, progres pekerjaan, dll
3. Menu Utama :
-

Progres Pekerjaan : Laporan kemajuan pekerjaan (pdf)

Data Kontrak : laporan data kontrak (pdf

Data Filling : laporan pengarsipan elektronik dan rekaman hardcopy.

4. Login/Logout
5. Komunikasi Internal : Email, Mailinglist, Group Discusion.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 57

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Development Web Internet


Dalam pembuatan sistem informasi ini akan menggunakan Tools Developmet
System Internet Base, yang terdiri dari :
1. HTML (Hyper Text Markup Language)
2. Database dengan ASP (Active Server Pages) dan PHP
Dalam pemrograman internetbase digunakan jenis pemrograman diantaranya
adalah :
a. HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML (Hyper Text Markup Language), dokumen html adalah file teks murni
yang adapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal
sebagai web pages. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan
dalam browser web server. Dokumen ini umumnya berisi informasi ataupun
interface aplikasi didalam internet.
Ada dua cara untuk membuat sebuah web page : dengan HTML editor
dengan mengunakan dreamweaver macromedia.
b. Database dengan ASP (Active Server Pages) dan PHP
ASP dan PHP dirancang untuk memungkinkan membuat halaman yang
dapat merubah setiap kali memanggilnya. Dengan menuliskan kode yang
bekerja di server web. File-file ASP dan PHP dapat ditulis untuk melakukan
berbagai macam tugas. Banyak situs web komersial menggunakan teknologi
ASP dan PHP untuk menjalankan fungsi utama pada situsnya. File-file ASP
dan PHP dapat dibuat pada sembarang editor teks, karena file-file ASP dan
PHP hanya merupakan teks file biasa, dan juga dapat menggunakan tool-toll
seperti :

Allaire Homesite
Microsoft Frontpage
Macromedia Dreamweaver
Microsoft Visual InterDev
Helios Softwares TextPad.

ASP dan PHP dikembangkan terutama sekali untuk pembuatan situs web
berbasis database. Microsoft mengembangkan teknologi ActiveX Data Object
(ADO) untuk menghubungkan database, mengambil data, memanipulasi
data dalam file-file ASP. Teknologi ADO juga digunakan dalam Visual
Studio6.0 dan sekarang ini merupakan teknilogi database yang didukung
microsoft untuk pengembangan dimasa depan. Melalui ADO, ASP dan PHP
dapat mengakses segala macam database. ADO menggunakan teknologi
yang disebut OLE DB untuk mengakses sumber data.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 58

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Salah satu keuntungan ASP dan PHP adalah kemampuannya untuk


dikembangkan, ASP dan PHP dapat menggunakan DLL yang dibuat dengan
Visual Basic. Ini memungkinkan untuk menggunakan kode yang ada dalam
DLL pada aplikasi Visual Basic dan ASP, dan juga dapat bekerja dengan
applet dan servlet Java.
Editor HTML dan PHP-ASP dengan Menggunakan Macromedia Dreamweaver MX

Text Editor
HTML

Text Editor
ASP

INSTALASI HARDWARE
Dalam instalasi hardware ini, konsultan akan menggunakan fasilitas perangkat
server yang ada di Direktorat Bina Pelaksanaan / Perangkat Desktop untuk server
(Spesifikasi Desktop Server) di kantor Pelaksanaan BPJN (jika ada).
1) Komputer Desktop Server
2) Komputer Desktop
3) Notebook dengan spesifikasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini terdapat beberapa rapat dan koordinasi yang perlu
dilakukan dimana Konsultan MK harus terlibat aktif serta merekam keseluruhan
dokumentasinya sebagai bahan pengambilan keputusan/tindakan lainnya oleh
pemberi tugas.

Rapat dan koordinasi yang harus dilakukan antara lain meliputi dan tidak terbatas
pada :

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 59

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

1. On site Predesign Coordination Meeting


2. Development Design Review Meeting
3. On site Pre Construction Coordination / Kick Off meeting
4. Weekly Construction Meeting
5. Progress Performance Meeting
6. Dan lain-lain.
Konsultan MK harus menyiapkan laporan dalam bahasa Indonesia yang jelas dan
mudah dimengerti dengan sajian yang disetujui oleh pemberi tugas. Seluruh laporan
yang diajukan harus ditandatangani oleh Pembuat, Pemeriksa dan disetujui oleh
Team Leader atau personil yang berwenang. Setiap laporan disampaikan dalam
bentuk hard copy dan softcopy dalam format software/aplikasi yang dapat diedit.
E.3

ORGANISASI DAN PERSONIL


E.3.1

UMUM

Maksud dari Penyusunan Organisasi penanganan proyek maupun Organisasi


Konsultan Manajemen Proyek adalah :

Terjaminnya fungsi kontrol / pengawasan pelaksanaan yang diperlukan


semaksimal mungkin
Terjaminnya kelancaran pelaksanaan setiap unit-unit kerja yang berkepentingan
Terciptanya koordinasi yang dinamis terhadap unit-unit kerja yang terlibat
dalam penanganan pekerjaan

E.3.2

FUNGSI KONTROL DAN KOORDINASI

Untuk menjalin koordinasi yang baik antara unit-unit kerja maupun antara
Konsultan dengan Pemberi tugas serta menjamin fungsi kontrol / pengawasan
dalam pelaksanaan pekerjaan, maka perlu disusun suatu Bagan Organisasi yang
menggambarkan hubungan kerja / koordinasi antara unit-unit kerja maupun antara
Konsultan dengan Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan.
E.3.3 BAGAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Fungsi struktur organisasi dan implementasinya dalam praktek secara nyata perlu
diaktifkan, hal tersebut menyangkut :
-

Struktur Organisasi penanganan Proyek (Secara Umum)


Organisasi Konsultan
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 60

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Satker / Pelaksana Satker / Balai

Didalam Rencana Kerja dipertegas tugas masing-masing tenaga ahli sesuai


JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN dan tempat tugas serta pengaturan
logistik disesuaikan dengan JADWAL PENUGASAN PERSONIL.
Sedangkan Organisasi Pelaksanaan mempertegas tanggung jawab masing-masing
tenaga ahli, hubungan kerja antar tenaga ahli sesuai dengan STRUKTUR
ORGANISASI dan URAIAN TUGAS.
Sebagai suatu organisasi yang profesional, Konsultan telah menyusun Struktur
Organisasi dengan uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing yang
berhubungan dengan organisasi penanganan proyek serta organisasi pelaksanaan
pekerjaan.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Konsultan akan selalu melakukan koordinasi
secara periodik dengan pihak Pemberi Tugas. Dengan demikian kesatuan /
kesamaan Persepsi untuk semua aspek yang dilakukan Konsultan akan selalu terjaga
dengan Pemberi Tugas, dimana Pemberi Tugas dapat pula mengetahui kemajuan
pelaksanaan pekerjaan setiap saat.
Koordinasi ini sangat penting bagi Konsultan agar semua pekerjaan dapat berjalan
sesuai dengan rencana. Dengan demikian diharapkan hambatan yang terjadi dapat
segera diselesaikan sehingga penyelesaian pekerjaan tidak akan melewati waktu
yang telah ditentukan.

E.3.4

ASISTEN TENAGA AHLI/PENGAWAS/SUPERVISOR.

Staf Pengawas/Supervisor sesuai dengan KAK dianggap cukup untuk membantu


Tenaga Ahli.
E.3.4.1.

Inspector.

Inspector membantu tugas tugas harian tenaga Ahli Teknik dan Team Leader,
membantu dalam pendataan, membantu pelaporan , membantu pengolahan data
serta membantu pemeriksaan dilapangan .
E.3.5

TENAGA PENDUKUNG

Staf Penunjang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 61

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

E.3.5.1.

Quantity Surveyor.

Quantity Surveyor membantu tugas tugas harian tenaga Ahli Teknik dan Team
Leader, membantu dalam pendataan, membantu pelaporan , membantu pengolahan
data serta membantu pemeriksaan dilapangan khususnya masalah yang
berhubungan dengan Quantity .
E.3.5.2.

Quality Controller

Quality Controller membantu tugas tugas harian tenaga Ahli Teknik dan Team
Leader, membantu dalam pendataan, membantu pelaporan , membantu pengolahan
data serta membantu pemeriksaan dilapangan khususnya masalah yang
berhubungan dengan Quality .
E.4

PROGRAM K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)


E.4.1

Program K3

Program K3 meliputi :
a. Setiap pekerja mengikuti instruksi K3 sebelum mulai bekerja.
b. Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
c. Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau mulai suatu
pekerjaan sudah diberikan pengarahan dan pemakaian APD yang sesuai.
d. Mengadakan pelatihan K3 dan P3K dengan mengikutsertakan pegawai dan
seluruh pekerja lapangan.
e. Mengadakan safety meeting tiap hari Senin pagi sebelum bekerja.
f. Melaksanakan safety induction sebelum pekerjaan dimulai.
g. Menetapkan Petugas P3K.
h. Melakukan kegiatan olahraga bersama setiap seminggu.
i. Melakukan kegiatan nonton bareng (misal: nonton bola).
j. Melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan kerja secara
periodic.

E.4.2

Sasaran K3 .

Sasaran K3 dengan ketentuan :

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 62

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

a. Relevan pada fungsi dan tingkat dalam perusahaan.


b. Spesifik dan terukur.
c. Dideklarasikan secara eksplisit.
d. Disosialisasikan kepada para pihak yang relevan.
e. Sesuai dengan Kebijakan K3.
f. Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan berkelanjutan.
E.5.

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM


KESEHATAN KERJA (SMK3).

MANAJEMEN

KESELAMATAN

DAN

1. PENETAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.


Dalam menerapkan SMK3, perusahaan harus memiliki kebijakan K3, yang dibuat
melalui tinjauan awal kondisi K3 dan proses konsultasi antara pengurus dan wakil
pekerja/buruh. Kebijakan K3 harus disahkan oleh puncak pimpinan perusahaan dan
harus :
a. Tertulis, tertanggal dan ditanda tangani.
b. Secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3.
c. Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja/buruh, tamu, kontraktor,
pemasok dan pelanggan.
d. Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik.
e. Bersifat dinamik.
f. Ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih
sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan peraturan perundangundangan.
Untuk memenuhi hal-hal tersebut di atas maka pengusaha dan atau pengurus
perusahaan/tempat kerja harus menunjukan kepemimpinan dan komitmen terhadap K3
dengan menyediakan sumberdaya yang memadai dan diwujudkan dalam.
a. Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan
perusahaan.
b. Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang
diperlukan di bidang K3.
c. Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab, wewenang dan kewajiban
yang jelas dalam penanganan K3.
d. Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
Wujud kepemimpinan dan komitmen tesebut pada butir a sampai dengan e diadakan
peninjauan ulang secara teratur. Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus
menunjukkan komitmen terhadap K3 sehingga penerapan Sistem Manajemen K3
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 63

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

berhasil diterapkan dan dikembangkan. Setiap pekerja/buruh dan orang lain yang
berada ditempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan
pelaksanaan K3.

2. PERENCANAAN.
Perusahaan harus memiliki prosedur perencanaan yang efektif guna pembuatan dan
penetapan rencana K3 oleh pengusaha. Rencana K3 harus jelas dan mempunyai tujuan,
sasaran,skala prioritas, upaya pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka
waktu pelaksanaan, indikator pencapaian dan sistem pertanggungjawaban dengan
mempertimbangkan hasil penelaahan awal, identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko sesuai persyaratan perundang-undang yang berlaku serta sumber
daya yang dimiliki.
2.1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko.
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan produk barang
dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memenuhi
kebijakan K3. Untuk itu harus ditetapkan dan dipelihara prosedurnya.
2.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya.
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk inventarisasi,
identifikasi dan pemahaman peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
berkaitan dengan K3 sesuai dengan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.
Pengusaha dan atau pengurus harus menjelaskan peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya kepada setiap pekerja/buruh.
2.3. Tujuan dan Sasaran.
Tujuan dan sasaran K3 dalam rencana yang ditetapkan oleh pengusaha harus
berdasarkan pada kebijakan K3, sekurang-kurangnya memenuhi kualifikasi :
a. Dapat diukur.
b. Satuan/indikator pengukuran.
c. Sasaran pencapaian.
d. Jangka waktu pencapaian.
Penetapan tujuan dan sasaran K3 harus dikonsultasikan dengan wakil
pekerja/buruh, ahli K3, P2K3 dan pihak-pihak lain yang terkait. Tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan ditinjau kembali secara teratur sesuai dengan
perkembangan.
2.4. Indikator Kinerja.
Dalam menilai pencapaian tujuan dan sasaran K3, perusahaan harus menggunakan
indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang
sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian tujuan
penerapan SMK3.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 64

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

2.5. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung.


Keberhasilan pencapaian tujuan penerapan SMK3, diperlukan perencanaan awal
dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung secara efektif guna
menghasilkan rencana aksi yang jelas dan dapat dikembangkan secara
berkelanjutan. Untuk itu pengusaha dan atau pengurus perusahaan/tempat kerja
harus :
a.

b.

Menetapkan sistem pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan dan


sasaran sesuai dengan fungsi dan tingkat manajemen perusahaan yang
bersangkutan;
Menetapkan sarana dan jangka waktu untuk pencapaian tujuan dan sasaran.

3. PELAKSANAAN RENCANA.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran K3 sebagaimana tertuang dalam rencana,
pengusaha dan atau pengurus harus terus mengorganisir pelaksanaannya dan
menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan sistem manajemen yang
diterapkan dan harus didukung dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
yang memadai.
3.1. Jaminan Kemampuan
3.1.1.
Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
Perusahaan harus menyediakan personel yang memiliki kualifikasi, sarana dan
dana yang memadai.
Penyediakan sumber daya tersebut, perusahaan harus membuat prosedur yang
dapat memantau manfaat yang akan didapat maupun biaya yang harus
dikeluarkan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh pengusaha dan atau
pengurus agar penerapan SMK3 dapat efektif adalah sebagai berikut:
a.

b.

c.
d.
e.

3.1.2.

Menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan


kebutuhan dan memiliki kompetensi kerja dan kewenangan dibidang K3
yang dibuktikan melalui sertifikat K3 yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang, surat ijin kerja/operasi atau surat penunjukan dari instansi
yang berwenang
Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap
tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap pelatihan
yang dibutuhkan;
Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3 secara
efektif;
Membuat peraturan untuk memperoleh pendapat dan saran para ahli;
Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga
kerja secara aktif.

Integrasi

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 65

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Perusahaan dapat mengintegrasikan SMK3 ke dalam sistem manajemen


perusahaan yang ada. Dalam hal pengintegrasian tersebut terdapat
kemungkinan pertentangan dengan tujuan dan prioritas perusahaan, maka :
a. Tujuan dan prioritas SMK3 harus diutamakan;
b.Penyatuan SMK3 dengan sistem manajemen perusahaan dilakukan secara
selaras dan seimbang.
3.1.3.

Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat


Peningkatan K3 akan efektif apabila semua pihak dalam perusahaan didorong
untuk berperan serta dalam penerapan dan pengembangan SMK3, serta
memiliki budaya perusahaan yang mendukung dan memberikan kontribusi
bagi SMK3. Oleh karena itu perusahaan harus :
a.

b.

c.

Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan


tanggung jawab dan tanggung gugat di bidang K3 dan wewenang untuk
bertindak dan menjelaskan hubungan pelaporan untuk semua tingkatan
manajemen, pekerja/buruh, kontraktor, subkontraktor, dan pengunjung.
Mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap
perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3.
Dapat memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang
menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya.

Tanggung jawab pengurus terhadap K3 adalah:


a.

b.

3.1.4.

Pimpinan yang ditunjuk untuk bertanggung jawab harus memastikan


bahwa SMK3 telah diterapkan dan hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan oleh setiap lokasi dan jenis kegiatan dalam perusahaan.
Pengurus harus mengenali kemampuan pekerja/buruh sebagai sumber
daya yang berharga yang dapat ditunjuk untuk menerima pendelegasian
wewenang
dan
tanggung
jawab
dalam
menerapkan
dan
mengembangkan SMK3.

Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran


Pengusaha dan atau pengurus perusahaan/tempat kerja harus menunjukan
komitmennya terhadap K3 melalui konsultasi dan melibatkan pekerja/buruh
maupun pihak lain yang terkait di dalam penerapan, pengembangan dan
pemeliharaan SMK3, sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan
merasakan hasilnya.
Pekerja/buruh harus memahami serta mendukung penerapan SMK3, dan
perlu disadarkan terhadap bahaya fisik, kimia, ergonomi, radiasi, biologi dan
psikologis yang mungkin dapat menciderai dan melukai pada saat bekerja
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 66

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

serta harus memahami sumber bahaya tersebut sehingga dapat mengenali dan
mencegah tindakan yang mengarah terjadinya insiden.
3.1.5.

Pelatihan dan Kompetensi Kerja


Penerapan dan pengembangan SMK3 yang efektif ditentukan oleh kompetensi
kerja dan pelatihan yang dimiliki dan diikuti oleh pekerja/buruh di
perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin
kompetensi kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan SMK3.
Prosedur untuk melakukan identifikasi standar kompetensi kerja dan
penerapannya
melalui
program
pelatihan
harus
tersedia
dan
didokumentasikan.
Standar kompetensi kerja K3 dapat diidentifikasi dan dikembangkan sesuai
kebutuhan dengan :
a. Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada.
b. Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
c. Menganalisis tugas kerja.
d. Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
e. Meninjau ulang laporan insiden.
Hasil identifikasi kompetensi kerja tersebut digunakan sebagai dasar
penentuan program pelatihan yang harus dilakukan, dan menjadi dasar
pertimbangan dalam penerimaan, seleksi dan penilaian kinerja.

3.2. Kegiatan Pendukung


3.2.1.
Komunikasi
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan sumber
penting dalam penerapan SMK3. Penyediaan informasi yang sesuai bagi
pekerja/buruh dan semua pihak yang terkait dapat digunakan untuk
memotivasi dan mendorong penerimaan serta pemahaman umum dalam
upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja K3.
Perusahan harus mempunyai prosedur untuk menjamin bahwa informasi K3
terbaru di komunikasikan ke semua pihak dalam perusahaan. Ketentuan
dalam prosedur tersebut dapat menjamin pemenuhan kebutuhan untuk :
a.

b.
c.

Mengkomunikasikan hasil dari sistem manajemen, temuan audit dan


tinjauan ulang manajemen pada semua pihak dalam perusahan yang
bertanggung jawab dan memiliki andil dalam kinerja perusahaan;
Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari luar
perusahaan;
Menjamin bahwa informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orangorang di luar perusahaan yang membutuhkannya.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 67

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

3.2.2.

Pelaporan
Prosedur pelaporan informasi yang terkait dan tepat waktu harus ditetapkan
untuk menjamin bahwa SMK3 dipantau dan kinerjanya ditingkatkan.
Prosedur pelaporan internal harus ditetapkan untuk menangani :
a.
b.
c.
d.

Pelaporan terjadinya insiden;


Pelaporan ketidaksesuaian;
Pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja;
Pelaporan identifikasi sumber bahaya.

Prosedur pelaporan eksternal perlu ditetapkan untuk menangani :


a.
b.
3.2.3.

Pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundangan;


Pelaporan kepada pemegang saham atau pihak lain yang terkait.

Pendokumentasian
Pendokumentasian merupakan unsur utama setiap sistem manajemen dan
harus dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses dan prosedur
kegiatan perusahaan harus ditentukan dan didokumentasikan serta diperbarui
apabila diperlukan.
Perusahaan harus dengan jelas menentukan jenis dokumen dan
pengendaliannya yang efektif. Pendokumentasian dalam penerapan SMK3
dapat mendukung kesadaran pekerja/buruh dalam rangka mencapai tujuan
K3 dan evaluasi terhadap sistem dan kinerja K3.
Bobot dan mutu pendokumentasian ditentukan oleh kompleksitas kegiatan
perusahaan. Apabila unsur SMK3 terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan secara menyeluruh, maka pendokumentasian SMK3 harus
diintegrasikan dalam keseluruhan dokumentasi yang ada.
Perusahaan harus mengatur
pendokumentasian untuk :
a.
b.
c.
d.
e.

3.2.4.

dan

memelihara

kumpulan

ringkasan

Menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan sasaran K3.


Menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3.
Mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur.
Memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait dan menguraikan
unsur-unsur lain dari sistem manajemen perusahaan.
Menunjukkan bahwa unsur-unsur SMK3 yang sesuai untuk perusahaan
telahditerapkan.

Pengendalian Dokumen
Perusahaan harus menjamin bahwa :
P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a

Persero PT Virama Karya

E - 68

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.2.5.

Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung


jawab di perusahaan.
Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan, jika diperlukan, dapat
direvisi.
Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh personal
yang berwenang.
Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap
perlu.
Semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan.
Dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami.

Pencatatan dan Manajemen Informasi


Pencatatan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menunjukan kesesuaian
penerapan SMK3 dan harus mencakup :
a.

Persyaratan
eksternal/peraturan
perundangan-undangan
dan
internal/indikator kinerja K3.
b. Izin kerja.
c. Hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko serta sumber bahaya
yang meliputi keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat kerja, serta
peralatan lainnya, bahan-bahan dan sebagainya, lingkungan kerja, sifat
pekerjaan , cara kerja dan proses produksi.
d. Kegiatan pelatihan K3.
e. Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan.
f. Pemantauan data.
g. Hasil pengkajian, kecelakaan, insiden, keluhan dan tindak lanjut.
h. Identifikasi produk termasuk komposisinya.
i. Informasi mengenai pemasok dan kontraktor.
j. Audit dan peninjauan ulang SMK3.
3.3. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
Bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk menetukan tingkat risiko yang
merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, selanjutnya dilakukan pengendalian.
3.3.1.

Identifikasi Bahaya
Identifikasi bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan :
a. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 69

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

3.3.2.

Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan prioritas pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

3.3.3.

Tindakan Pengendalian
Perusahaan harus melaksanakan pengendalian kegiatan-kegiatan, produk dan
jasa yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hal
ini dapat dicapai dengan mendokumentasikan dan melaksanakan kebijakan,
standar bagi tempat kerja, perancangan pabrik dan bahan, prosedur dan
instruksi kerja untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan produk barang dan
jasa.
Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan melalui
metode :

a. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi,


b.
c.
d.
e.
3.3.4.

ventilasi, higiene dan sanitasi;


Pendidikan dan pelatihan;
Insentif, penghargaan dan motivasi diri;
Evaluasi melalui internal audit, pemeriksaan/investigasi insiden dan
etiologi;
Penegakan hukum.

Perancangan (Design) dan Rekayasa


Pengendalian resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dalam proses
rekayasa harus dimulai sejak tahap perancangan dan perencanaan.
Setiap tahap dari siklus perancangan meliputi pengembangan, verifikasi,
tinjauan ulang, validasi dan penyesuaian harus dikaitkan dengan identifikasi
bahaya, prosedur penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Personel yang memiliki kompetensi kerja harus ditentukan dan diberi
wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk melakukan verifikasi
persyaratan SMK3.

3.3.5.

Prosedur dan Instruksi Kerja


Prosedur dan instruksi kerja terdokumentasi pada saat dibuat harus
mempertimbangkan aspek K3 pada setiap tahapan. Rancangan dan tinjauan
ulang prosedur hanya dapat dibuat oleh personel yang memiliki kompetensi
kerja dengan melibatkan para pelaksana.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 70

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Personel harus dilatih agar memiliki kompetensi kerja dalam menggunakan


prosedur. Prosedur harus ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi
perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan.
3.3.6.

Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan


Pengadaan barang dan jasa melalui kontrak harus ditinjau ulang untuk
menjamin kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan K3 yang
ditentukan.

3.3.7.

Pembelian/pengadaan
Sistem pembelian barang dan jasa termasuk didalamnya prosedur pemeliharaan
barang dan jasa harus terintegrasi dalam strategi penanganan pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sistem pembelian harus menjamin agar
produk barang dan jasa serta mitra kerja perusahaan memenuhi persyaratan K3.
Pada saat barang dan jasa diterima di tempat kerja, perusahaan harus
menjelaskan kepada semua pihak yang akan menggunakan barang dan jasa
tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.

3.3.8.

Produk Akhir
Produk akhir yang berupa barang atau jasa harus dapat dijamin keselamatannya
dalam pengemasan, penyimpanan, pendistribusian dan penggunaan serta
pemusnahan

3.3.9.

Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industry


Perusahaan harus memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau
bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada saat
kejadian yang sebenarnya.
Pengujian prosedur secara berkala tersebut dilakukan oleh personil yang
memiliki kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar
harus dikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang.

3.3.10. Rencana dan Pemulihan keadaan Darurat


Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat insiden perusahaan
harus memiliki prosedur yang meliputi :
a.
b.

Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai
mendapatkan pertolongan medik;
Proses perawatan lanjutan.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 71

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Perusahaan harus membuat prosedur rencana pemulihan keadaan darurat


untuk secara cepat mengembalikan pada kondisi yang normal dan membantu
pemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma.
4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA
Perusahaan harus memiliki prosedur dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja
K3. Pemantauan dan evaluasi kinerja meliputi pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan
audit internal SMK3. Hasilnya harus dianalisis guna mengetahui penerapan SMK3 dan
pencapaian tujuan dan sasaran SMK3 serta untuk melakukan tindakan perbaikan.
4.1. Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur pemeriksaan, pengujian
dan pengukuran yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran K3, Frekuensi
pemeriksaan, pengujian dan pengukuran harus sesuai dengan obyeknya yang
mengacu pada peraturan dan standar yang berlaku.
Prosedur pemeriksaan, pengujian dan pengukuran secara umum meliputi :

a.

Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.;

b. Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang sedang berlangsung


harus dipelihara dan tersedia bagi manajemen, pekerja/buruh dan kontraktor
kerja yang terkait;

c.

Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk


menjamin telah dipenuhinya standar K3;

d. Tindakan

perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan


ketidaksesuaian terhadap persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran;

e.

Pemeriksaan/investigasi yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan


penyebab permasalahan dari suatu insiden;

f.

Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

4.2. Audit Internal SMK3


Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui
keefektifan penerapan SMK3. Audit harus dilaksanakan secara sistematik dan
independen oleh personil yang memiliki kompetensi kerja dengan
menggunakan metodologi yang telah ditetapkan.
Untuk menilai efektifitas penerapan SMK3, pelaksanaan audit internal dapat
menggunakan pedoman penilaian penerapan SMK3 sebagaimana tercantum
pada lampiran II peraturan ini, dan pelaporannya dapat menggunakan format
laporan yang tercantum pada lampiran III peraturan ini.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 72

MANAJEMEN KONSTRUKSI :

P e m b a n g u n a n FO J e m b a t a n T I g a P l u I t & P e m b a n g u n a n S I m p a n g T a k S e b I d a n g JL . P a n j a n g

Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil audit


sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang di dapatkan di tempat kerja. Hasil
audit harus digunakan oleh pengurus dalam proses tinjauan ulang manajemen.
4.3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Semua hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan, dan evaluasi kinerja harus
didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan perbaikan dan pencegahan
serta pihak manajemen menjamin pelaksanaannya secara sistematik dan efektif.
5. PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA
Pengusaha dan atau pengurus perusahaan/tempat kerja harus melakukan tinjauan
ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan
keefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3.
Selain hal tersebut diatas tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3
terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap
kinerja perusahaan.
Tinjauan ulang penerapan SMK3 sekurang-kurangnya meliputi :

a.
b.
c.
d.

Evaluasi terhadap kebijakan K3 .


Tujuan, sasaran dan kinerja K3.
Hasil temuan audit SMK3.
Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, kebutuhan untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja dilakukan berdasarkan :
1) Perubahan peraturan perundangan.
2) Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar.
3) Perubahan produk dan kegiatan perusahaan.
4) Perubahan struktur organisasi perusahaan.
5) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi.
6) Pengkajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
7) Pelaporan.
8) Masukan dari pekerja/buruh.

Hasil dari tinjauan ulang tersebut diatas dapat digunakan untuk pengembangan
penerapan SMK3 dan peningkatan kinerja K3 di perusahaan.

P e n d e k a t a n, M e t o d o l o g i d a n P r o g r a m K e r j a
Persero PT Virama Karya

E - 73

P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i
Persero PT Virama Karya

E - 74

P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i
Persero PT Virama Karya

E - 75

Anda mungkin juga menyukai