Disusun oleh :
Syarifah Aini Khairunisa
G99151070
Pembimbing :
dr. Henky Agung Nugroho, Sp.B(K)Onk
2016STATUS PASIEN
I. ANAMNESA
1.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 65 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Tanjung RT10/RW- Celep Kedawung Sragen
Status
: Menikah
Tanggal Masuk
: 29 Juni 2016
Tanggal Periksa : 29 Juni 2016
No RM
2.
3.
: 013443xx
Keluhan Utama
Benjolan pada leher bagian depan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan munculnya benjolan pada leher bagian depan
kiri sejak 6 bulan sebelum masuk RS. Benjolan awalnya sebesar
kelereng, namun semakin lama semakin membesar hingga sebesar bola
bekel. Pasien mengeluhkan nyeri saat menelan dan suara yang semakin
serak. Pasien tidak merasakan adanya benjolan di bagian tubuh lainnya.
Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang
jelas dalam 6 bulan terakhir disangkal. Sesak napas disangkal, batuk
kronis disangkal, nyeri kepala disangkal, sakit punggung dan tulang
disangkal.
Pasien sudah memeriksakan diri ke RS Amal Sehat Sragen dan
disarankan untuk melakukan pemeriksaan FNAB dan imunoserologi T3,
TSH, dan FT4. Pasien kemudian melakukan pemeriksaan tersebut di
Laboratorium Klinik Budi Sehat dengan hasil FNAB Thyroid sinistra
didapatkan sel ganas curiga carcinoma papiller, sedangkan kadar T#,
TSH, dan FT4 dalam batas normal. Hasil pemeriksaan tersebut dibawa
pasien ketika memeriksakan diri ke RS Sarila Husada Sragen, disana
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat hipertensi
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat penyakit jantung
Riwayat alergi
6.
Riwayat Sosial Ekonomi
7.
8.
Anamnesis Sistemik
Kepala
: pusing (-), nyeri kepala (-)
Mata
: pandangan kabur (-/-), bengkak (-/-), mata merah
(-/-)
Hidung
: pilek (-), hidung tersumbat (-), keluar darah (-)
Pipi
: bengkak (-/-), nyeri (-/-)
Telinga
: pendengaran berkurang (-/-), keluar cairan(-/-),
Mulut
berdenging (-/-)
: mulut kering (-), bibir biru (-), sariawan (-), gusi
berdarah (-), bibir pecah-pecah (-), mulut berdarah
Tenggorokan
Respirasi
Kardiovaskular
(-), batuk (-), dahak (-), batuk darah (-), mengi (-)
: nyeri dada berat secara tiba-tiba (-), berdebar-debar
(-), pingsan (-), kaki bengkak (-),lemas (-), keringat
Gastrointestinal
dingin (-)
: mual (-), muntah (-), perut terasa panas (-),
kembung (-), sebah (-), muntah darah (-), BAB
Genitourinaria
Muskuloskeletal
Ekstremitas
Atas
Bawah
Nadi
tegangan cukup
Napas : 21 x/menit
Suhu
: 36,7o C per aksilar
B. General Survey
1. Kulit
: kulit sawo matang, kering (-), ujud kelainan kulit (-),
hiperpigmentasi (-)
2. Kepala : mesocephal, rambut mudah rontok (-)
3. Mata
: konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
cekung (-/-), reflex cahaya (+/+), pupil isokhor 3 mm/3
mm
4. Telinga : sekret (-/-), darah (-/-)
5. Hidung : simetris, napas cuping hidung (-), sekret (-),
darah (-).
6. Mulut
: mukosa basah (+), sianosis (-), lidah kotor (-),
jejas (-).
7. Leher
: nyeri telan (+), pembesaran tiroid (+)
lihat status lokalis
8. Thorak : normochest, retraksi (-), gerakan dinding dada
simetris
9. Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
10.
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor.
dengan kiri.
Abdomen
Inspeksi
: timpani
Palpasi
Kelenjar getah bening mediastinal superior : tidak teraba, nyeri tekan (-)
13.
14.
Genitourinaria
BAK
normal,
nyeri
ketok
costovertebra (-)
Ekstremitas : CRT < 2 detik, arteri dorsalis pedis
teraba kuat
Akral dingin
Oedema
C. Status Lokalis
Regio Colli
Inspeksi
: tampak massa berukuran 3x3x2 cm di regio colli anterior,
lonjong, permukaan halus, warna permukaan kulit sama
dengan sekitar, tidak tampak luka, massa ikut bergerak saat
Palpasi
menelan
: teraba massa berukuran 3x3x2 cm di regio colli anterior,
lonjong, berbatas tegas, permukaan halus, konsistensi
kenyal padat, hangat, nyeri tekan (+), mobile, ikut bergerak
saat menelan
Hasil
Unit
Normal
IMUNOSEROLOGIS
T3 Total
1.92
nmol/L
0.95 2.5
TSHs
1.67
IU/mL
0.25 5
Free T4
12.84
Pmol/L
10.6 19.4
menunjukkan
kelompok
sel-sel
IV. ASSESSMENT
Suspek carcinoma papillare thyroid T2N0Mx
V. PLANNING
1.
Planning terapi
2.
Planning diagnostik
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Tumor/kanker tiroid merupakan neoplasma sistem endokrin yang
terbanyak dijumpai. Berdasarkan dari Pathologycal Based Registration di
Indonesia kanker tiroid merupakan kanker dengan insidensi tertinggi urutan ke
sembilan.
folikulare-papilare
4. Karsinoma
anaplastik
(Undifferentiated )
5. Karsinoma sel skuamosa
6. Karsinoma Tiroid medulare
B. KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DAN SISTEM TNM
1. Klasifikasi Karsinoma Tiroid menurut WHO:
2. Tumor Sekunder dan Unclassified tumors
Rosai J membedakan tumor tiroid atas adenoma folikulare,
karsinoma papilare, karsinoma folikulare, hurthle cell tumors, clear cell
10
N1a
N1b
M - Metastasis jauh
Mx
Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0
Tidak terdapat metastasis jauh
M1
Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening
11
4. Klasifikasi Histopatologis
Terdapat empat tipe histopatologi mayor :
- Papillary carcinoma (termasuk dengan fokus folikular)
- Follicular carcinoma (termasuk yang disebut dengan Hrthle cell
carcinoma)
- Medullary carcinoma
- Anaplastic/undifferentiated carcinoma
5. Stadium klinis
Karsinoma Tiroid Papilare atau Folikulare
Umur < 45 th
Stadium I
Any T
Any N
Stadium II
Any T
Any N
M0
M1
12
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
Any M1
M0
M0
M1
C. PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
a. Pengaruh usia dan jenis kelamin
Risiko malignansi : apabila nodul tiroid terdapat pada usia dibawah 20
tahun dan diatas 50 tahun, jenis kelamin laki-laki mempunyai risiko
malignansi lebih tinggi.
b. Pengaruh radiasi didaerah leher dan kepala
Radiasi pada masa kanak-kanan dapat menyebabkan malignansi pada
tiroid kurang lebih 33 37%
c. Kecepatan tumbuh tumor
Nodul jinak membesar tidak terlalu cepat
Nodul ganas membesar dengan cepat
Nodul anaplastik membesar sangat cepat
Kista dapat membesar dengan cepat
d. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher.
Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak sesak, perubahan suara
dan nyeri dapat terjadi akibat desakan dan atau infiltrasi tumor.
e. Riwayat penyakit serupa pada famili/keluarga.
Bila ada, harus curiga kemungkinan adanya malignansi tiroid tipe medulare.
1)
13
2)
3)
regional.
Disamping ini perlu dicari ada tidaknya benjolan pada calvaria, tulang
belakang, clavicula, sternum dll, serta tempat metastasis jauh lainnya
yaitu di paru-paru, hati, ginjal dan otak.
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1)
Human thyroglobulin, suatu tumor marker untuk keganasan tiroid;
2)
3)
meduler.
b. Pemeriksaan radiologis
1)
Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada
tidaknya metastasis. Foto polos leher antero-posterior dan lateral
dengan metode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi,
2)
3)
infiltrasi ke esofagus.
Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke
tulang yang bersangkutan.
c. Pemeriksaan ultrasonografi
Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior
yang secara klinis belum dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk
membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk
penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus.
d. Pemeriksaan sidik tiroid
Pemeriksaan sidik tiroid : bila nodul menangkap jodium lebihsedikit
dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama
afinitasnya maka disebut nodul hangat (warn nodule) dan bila afinitasnya lebih
maka disebut nodul panas (hot nodule).
Karsinoma tiroid sebagian besar adalah nodule dingin. Sekitar 10 17
% struma dengan nodule dingin ternyata adalah suatu keganasan. Bila akan
dilakukan pemeriksaan sidik tiroid maka obat-obatan yang mengganggu
14
15
bertambah
besar
sebaiknya
dilakukan
tindakan
16
17
18
19
20
E. FOLLOW UP
Follow up karsinoma tiroid dibedakan menurut tingkat diferensiasinya.
Karsinoma tiroid berdiferensiasi buruk adalah KT anaplastik dan medulare.
Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik adalah KT papilare dan folikulare.
Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik dibedakan lagi atas kelompok risiko tinggi
dan risiko rendah berdasarkan klasifikasi AMES (age, metastatic disease,
extrathyroidal extension, size).
Risiko rendah :
a. Laki-laki umur < 41 th, wanita < 51 th
b. Tidak ada metastasis jauh
a. Laki-laki umur > 41 th, wanita > 51 th
b. Tidak ada metastasis jauh
c. Tumor primer masih terbatas didalam
tiroid untuk karsinoma papilare atau
invasi kapsul yang minimal untuk
karsinoma folikulare
d. Ukuran tumor primer < 5 cm
Risiko tinggi :
Semua pasien dengan metastasis jauh
Laki-laki umur < 41th, wanita < 51 th
dengan invasi kapsul yang luas pada
karsinoma folikulare
Laki-laki umur > 41 th, wanita >51 th
dengan karsinoma papilare invasi ekstra
tiroid atau karsinoma folikulare dengan
invasi kaspul yang luas dan ukuran tumor
primer 5 cm.
21
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Burch H.B, Evaluation and Management of The Solid Thyroid Nodule, in Burman
K.D; Endocrinology and Metabolism Clinics of North America 1995, 24: 4
pp 663710.
Cady B, Rossi RL., Differentiaded Carcinoma of Thyroid Bland in. Cady B.,
Surgery of The Thyroid and Parathyroid Blands, 3rd ed, with Saunders
Philadelphia, 1991, pp 139151.
Collin SL. Thyroid Cancer: Controversies and Etiopathogenesis in Falk S.A.
Thyroid Disease Endocrinology, Surgery, Nuclear Medicine and
Radiotherapy, 2nd ed, Lippincott-Raven, Philadelphia, 1997, pp 495 564.
Donovan DT, Gabel R.F. Medullary Thyroid Carcinoma and The Multiple
Endocrine
Neoplasia
Syndrome
in
Falk
SA
Thyroid
Disease
24
25